Title Implementing Business Model Canvas for Cibinong Science and
Technology Park Journal Jurnal Bisnis & Manajemen Volume & Page Volume 19, page. 47-58 Year 2018 Autor Tommy Hendrix, Anang Hidayat, dan Mauludin Hidayat Reviewer Agus Hardiyanto Date 07 Juni 2021
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas tentang
perancangan model bisnis Cibinong Science and Technology Park (CSTP) berdasarkan posisi CSTP yang dikelola oleh instansi pemerintah harus tunduk pada aturan dan peraturan formal. Desain model bisnis yang dapat diprediksi CSTP dapat beroperasi dengan lebih fleksibel daripada model bisnis yang ada hari ini. Perancangan model bisnis CSTP diharapkan dapat memberikan nilai tidak hanya bagi pengusaha (tenant), tetapi juga bagi lingkungan CSTP dalam rangka mengelola usaha dengan sehat dan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan memanfaatkan kerangka Business Model Canvas (BMC) yang digunakan untuk menilai beberapa bisnis variabel model di Science and Technology Park (STP). Analisis menunjukkan bahwa tim manajemen CSTP memiliki untuk meninjau kembali struktur pekerjaan dan organisasi kerja serta desain operasi, dan CSTP dapat mengidentifikasi sasaran dan jenis jasa atau produk yang dibutuhkan. Selanjutnya, CSTP harus membuat proposal yang mencakup cara menghasilkan dan memberikan nilai, sumber daya penting yang dimiliki CSTP dan aktivitas utama apa yang harus dikembangkan untuk masa depan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas tentang perancangan model bisnis Cibinong Science and Technology Park (CSTP) berdasarkan posisi CSTP yang dikelola oleh instansi pemerintah harus tunduk pada aturan dan peraturan formal. Desain model bisnis yang dapat diprediksi CSTP dapat beroperasi dengan lebih fleksibel daripada model bisnis yang ada hari ini. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan memanfaatkan kerangka Business Model Canvas (BMC) yang digunakan untuk menilai beberapa bisnis variabel model di Science and Technology Park (STP). Temuan dan Analisis menunjukkan bahwa tim manajemen CSTP memiliki pembahasan untuk meninjau kembali struktur pekerjaan dan organisasi kerja serta desain operasi, dan CSTP dapat mengidentifikasi sasaran dan jenis jasa atau produk yang dibutuhkan. Selanjutnya, CSTP harus membuat proposal yang mencakup cara menghasilkan dan memberikan nilai, sumber daya penting yang dimiliki CSTP dan aktivitas utama apa yang harus dikembangkan untuk masa depan
Kesimpulan Rumus sederhana untuk memulai bisnis adalah pendapatan harus
lebih besar dari biaya, atau pendapatan lebih besar dari biaya terjadi. Memang kelihatannya sederhana, tapi banyak kasus yang terjadi bahwa banyak perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 15 tahun mengalami kesulitan karena sederhananya, seseorang menghitung pengeluaran, banyak biaya yang tidak dihitung dalam biaya akhir lebih besar dari pendapatan, dan paling tidak juga kebiasaan bisnis organisasi sedikit demi sedikit menggunakan kas operasional perusahaan tanpa disadari. Di dalam hal ini, fokus utama CSTP saat membuat BMC adalah mempertimbangkan dan memperhitungkan Pendapatan ke Biaya. Komentar Berdasarkan hasil diskusi tentang bisnis saat ini model kanvas dan strategi samudra biru, dapat disimpulkan bahwa CSTP dapat membawa perubahan bagi bisnis yang umumnya massal pasar menjadi tersegmentasi. CSTP memiliki kapasitas inovasi proposisi nilai elemen dalam hal kebaruan, kinerja, menyelesaikan pekerjaan, desain, pengurangan risiko, aksesibilitas dan kegunaan.
JOURNAL REVIEW 2
Title Implementation of Business Model Canvas in Determining on
Plan Management of Fried Edamame Business Journal Jurnal Agroteknologi Vol. 13 No. 01 (2019) Volume & Page Volume 13, page 42-51 Year 2019 Autor Novitha Herawati1, Triana Lindriati, dan Ida Bagus Suryaningrat Reviewer Agus Hardiyanto Date 07 Juni-2021
Abstrak Bisnis Model Kanvas (BMC) adalah manajemen strategis dan
template awal yang ramping untuk mengembangkan model bisnis baru atau mendokumentasikan model bisnis yang ada. Ini adalah bagan visual dengan elemen yang menjelaskan proposisi nilai perusahaan atau produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan. Ini membantu perusahaan dalam menyelaraskan kegiatan mereka dengan menggambarkan potensi trade-off. Bisnis model Kanvas berfokus pada ide menciptakan nilai dalam bisnis. Tujuan penerapan BMC adalah untuk menentukan yang terbaik perencanaan usaha edamame goreng, bila diterapkan pada industri atau UMKM (Mikro, Kecil dan Usaha Menengah). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan analisis datanya digunakan analisis kualitatif. Pengumpulan data primer diperoleh dari wawancara. Analisis dilakukan dengan menyusun hipotesis awal, pengujian hipotesis dan verifikasi business model canvas (BMC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi model bisnis produk edamame goreng dalam nilai komponen proposisinya adalah renyah, alami, berlabel dan menggunakan minyak goreng yang baik untuk digunakan. Itu komponen segmen pelanggan adalah pembeli seluruh Kabupaten Jember termasuk laki-laki dan wanita di atas 20 tahun dengan pendapatan menengah. Komponen aliran pendapatan adalah edamame goreng penjualan produk, penjualan oli bekas, dan penjualan kulit edamame kepada petani, sedangkan saluran komponen merupakan direct selling dan retailer untuk produk edamame goreng. Tujuan Penelitian Tujuan penerapan BMC adalah untuk menentukan yang terbaik perencanaan usaha edamame goreng, bila diterapkan pada industri atau UMKM (Mikro, Kecil dan Usaha Menengah). Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan analisis datanya digunakan analisis kualitatif. Pengumpulan data primer diperoleh dari wawancara. Analisis dilakukan dengan menyusun hipotesis awal, pengujian hipotesis dan verifikasi business model canvas (BMC). Temuan dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi model bisnis produk pembahasan edamame goreng dalam nilai komponen proposisinya adalah renyah, alami, berlabel dan menggunakan minyak goreng yang baik untuk digunakan. Itu komponen segmen pelanggan adalah pembeli seluruh Kabupaten Jember termasuk laki-laki dan wanita di atas 20 tahun dengan pendapatan menengah. Komponen aliran pendapatan adalah edamame goreng penjualan produk, penjualan oli bekas, dan penjualan kulit edamame kepada petani, sedangkan saluran komponen merupakan direct selling dan retailer untuk produk edamame goreng. Kesimpulan Perencanaan model bisnis terbaik usaha edamame goreng terletak pada komponen value proposition pada model bisnis kanvas adalah renyah, alami, kemasan berstiker, dan penggunaan minyak goreng yang baik. Komponen customer segment adalah pembeli seluruh wilayah Kabupaten Jember, pria dan wanita pada rentang usia di atas 20 tahun dengan penghasilan menengah ke atas. Komponen revenue stream adalah penjualan produk edamame goreng, penjualan minyak yang tidak terpakai, penjualan kulit edamame kepada peternak. Selain itu, komponen channels yang digunakan pada usaha edamame goreng adalah direct selling dan retailer di lingkungan Kabupaten Jember Komentar Kewirausahaan adalah kemampuan untuk berkreasi dan dasar inovatif, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses.
JOURNAL REVIEW 3
Title Analisis Pengembangan Model Bisnis Kanvas CV Kandura
Keramik Bandung Journal Jurnal Aplikasi Manajemen Volume & Page Volume 14, page 1 Year 2016 Autor Benedictus Permadi, Rita Nurmalina dan Kirbrandoko Reviewer Agus Hardiyanto Date 07-Juni-2021
Abstrak CV Kandura Keramik merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang keramik produksi. Sebagai perusahaan yang memproduksi keramik dengan potensi pasar yang tinggi, perusahaan membutuhkan pengembangan kapasitas dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal untuk memfasilitasi dalam meningkatkan manajemen internal perusahaan dan mengembangkan strategi yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum model bisnis yang dilakukan oleh CV Kandura Keramik beserta gambaran umum Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman berdasarkan Business Model Canvas dan memberikan masukan mengenai tindakan korektif bagi perusahaan. Metode penelitian yang dilakukan dengan pendekatan Business Model Canvas dan analisis SWOT untuk memungkinkan terbentuknya alternatif strategi. Perbaikan model bisnis dilakukan pada tujuh dari sembilan elemen BMC dan ada tujuh program perbaikan utama bagi perusahaan sebagai berikut: Menetapkan sebuah segmentasi baru, kerjasama dengan mahasiswa seni, mitra bisnis, pemasok dan mitra, mendaftarkan produk ke Badan Standardisasi, membentuk subbagian Litbang dan merekrut sumber daya manusia yang potensial. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum model bisnis yang dilakukan oleh CV Kandura Keramik beserta gambaran umum Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman berdasarkan Business Model Canvas dan memberikan masukan mengenai tindakan korektif bagi perusahaan. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran informasi, penjelasan, dan kondisi yang berkaitan dengan obyek penelitian secara faktual akurat dan sistematis. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan business model canvas melalui wawancara dan FGD yang dilakukan terhadap responden. Setelah melakukan analisis business model canvas, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis SWOT pada masing- masing elemen business model canvas (BMC). Temuan dan Perbaikan model bisnis dilakukan pada tujuh dari sembilan pembahasan elemen BMC dan ada tujuh program perbaikan utama bagi perusahaan sebagai berikut: Menetapkan sebuah segmentasi baru, kerjasama dengan mahasiswa seni, mitra bisnis, pemasok dan mitra, mendaftarkan produk ke Badan Standardisasi, membentuk subbagian Litbang dan merekrut sumber daya manusia yang potensial. CV Kandura keramik Bandung memiliki sembilan elemen business yang terdiri dari 1) customer segmentations yang berasal dari konsumen bisnis project dan konsumen retail, 2) value propositions yang terdiri dari Produk keramik tableware kontemporer, bentuk, pewarnaan yang unik dan Bahan baku memiliki standar SNI, 3) channels menggunakan media partner yang berasal dari pameran dan bazar, media sosial, liputan media, website, retail store, 4) customer relationships perusahaan masih menggunakan pendekatan personal ,5) revenue streams terbagi menjadi empat bagian, 6) key resources berasal pada kuantitas SDM dan ilmu pengetahuan yang dimiliki, 7) key activities yang dilakukan perusahaan adalah dengan eksperimen, desain, art work, dan produksi keramik, 8) key partnerships Terdapat tujuh elemen yang mengalami perbaikan, cost structure dan revenue stream tidak mengalami perubahan karena telah terstruktur dan kedua elemen tersebut akan mengalami perubahan ketika ketujuh elemen lainnya terlah berjalan sesuai dengan perbaikan yang telah dirancang. Terdapat tujuh program perbaikan yang telah disiapkan, antara lain 1) Membentuk segmentasi baru yaitu konsumen wisata edukasi, 2) Perusahaan bekerjasama dengan mahasiswa seni ITB, UPI, dan universitas lainnya untuk membentuk komunitas keramik kontemporer serta membentuk customer service pada websitenya, 3) Bekerjasama dengan rekan bisnis membuat website Kesimpulan Perbaikan model bisnis dilakukan pada tujuh dari sembilan elemen BMC dan ada tujuh program perbaikan utama bagi perusahaan sebagai berikut: Menetapkan sebuah segmentasi baru, kerjasama dengan mahasiswa seni, mitra bisnis, pemasok dan mitra, mendaftarkan produk ke Badan Standardisasi, membentuk subbagian Litbang dan merekrut sumber daya manusia yang potensial. Komentar Diharapkan pada penelitian selanjutnya dilakukan analisis five force porter yang akan menganalisis kondisi perusahaan terhadap perusahaan lain. Selain itu, diharapkan adanya analisis revelue streams dan cost structure lebih menyeluruh karena pada penelitian ini tidak dijelaskan pada kedua segmen konsumen yang memberikan keuntungan lebih besar dan resiko lebih besar sehingga biaya yang ditanggung perusahaan lebih besar dibandingkan yang lainnya.