Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Made Nidiangsih

Nim : 431418064
Kelas : B Pendidikan Biologi
Tugas pertemuan 3
1. Botani dan Antropologi berhubungan erat dengan kajian etnobotani
Orang pertama kali menggunakan istilah etnobotani adalah Fewkes (1896). Disini ia
menggunakan etnobotani dalam pustaka dan publikasi antropologi dan menitik beratkan pada
nama unsur tumbuhan. Sheng – Ji et al. (1990), etnobotani adalah ilmu yang mempelajari
keseluruhan hubungan langsung antara manusia dengan tumbuhan untuk apa saja gunanya. Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa etnobotani merupakan suatu ilmu yang kompleks dan
dalam pelaksanaannya memerlukan pendekatan yang terpadu dan banyak disiplin ilmu antara
lain taksonomi, ekologi, geograpi tumbuhan, pertanian, sejarah antropologi dan ilmu yang lain.
Dengan banyaknya definisi yang berbeda akan tetapi saling mendukung dan diusulkan, definisi
Etnobotani yang sederhana dan jelas dapat merangkum semua definisi tersebut.
Ruang lingkup penelitian etnobotani telah dikembangkan untuk lingkup yang lebih luas
dari kata berasal etnobotani diciptakan, disiplin ini mencoba untuk menjelaskan hubungan timbal
balik yang terjadi antara masyarakat lokal dan dunia alam, masih ada di antara masyarakat lokal
dan budaya mereka yang mencerminkan dalam catatan arkeologi. Etnobotani juga sangat erat
kaitannya dengan domestikasi tanaman seperti spesies peliharaan, di mana spesies ini
domestikasi, tujuan domestikasi, cara, dan status tanaman dijinakkan hari ini. Etnobothany juga
menyangkut peran tanaman dalam ekologi, lingkungan dan phytogeography yang dipahami oleh
tradisi atau oleh masyarakat setempat. Selain peran tradisionalnya dalam botani ekonomi dan
eksplorasi kognisi manusia, penelitian etnobotani telah diterapkan ke daerah-daerah praktis
seperti prospeksi keanekaragaman hayati dan pengelolaan vegetasi. Jadi idealnya, etnobotani
harus mencakup aturan dan kategorisasi diakui oleh masyarakat setempat. Aturan dan
kategorisasi yang digunakan untuk tepat menghadapi situasi sosial sehari-hari dalam mengenali,
menafsirkan dan memanfaatkan sumber daya tanaman di lingkungan mereka. Singkatnya, ruang
lingkup penelitian dalam etnobotani adalah interdisipliner dan ethnoscience seperti yang
disebutkan sebelumnya dan cakupan ini akan menjadi fokus utama pembahasan dalam artikel ini.
Secara khusus, dalam hubungannya dengan posisi strategis Indonesia berdasarkan kekayaan,
keragaman tanaman, spesies dan ekosistem dan kehidupan sosial budaya.
2. Buat analisis tentang peran keduanya.
Studi tentang hubungan manusia dan tumbuhan atau tanaman adalah domain ethnobotani
yang mempelajari peranan manusia dalam memahami hubungannya dengan lingkungan-tempat
mereka tinggal, baik di lingkungan masyarakat tradisional maupun masyarakat industri. Dalam
konteks hubungan manusia dan alam, lingkungan alam pada dasarnya menyediakan sumber daya
agar dapat dimanfaatkan oleh penghuninya untuk kelangsungan hidup. Manusia sebagai bagian
dari penghuni alam itu diketahui paling mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia
tinggal dibandingkan dengan makluk lainnya. Tanpa disadari bahwa manusia, baik sebagai
individu atau dalam berkelompok secara bertahap tumbuh dan saling bergantung dengan
perkembangan sosial dan budayanya. Ini semua disebabkan karena manusia memiliki daya cipta,
rasa dan karsa. Berkat daya tersebut, manusia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
dimana mereka tinggal. Melalui daya itu pula maka manusia berupaya memanfaatkan sumber
daya alam dan lingkungan berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya. Pada gilirannya
pengetahuan mereka lambat laun juga mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan pola
berfikir, perubahan lingkungan sosial, ekonomi dan ekologinya.
3. Perkembangan etnobotani juga mengalami kendala, apasaja kendalanya dan bagaimana
solusinnya kendala bagi perkembangan ethnobotani
Saat ini, terbukti bahwa banyak praktek-praktek pemanfaatan sumberdaya alam oleh
masyarakat tradisional ternyata mempunyai nilai positif dalam pelestarian sumberdaya hayati
dan lingkungan hidup Cara dan teknik tersebut tidak hanya mengajarkan tentang optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam, namun lebih dari itu tersimpan sebuah filosofi tentang
pengawetan alam bagi generasi mendatang.
Hal ini terutama umum pada masyarakat tradisional. Namun demikian, para ahli merasakan
bahwa perkembangan etnobotani menghadapi beberapa kendala serius, antara lain adalah:
Adanya pandangan bahwa etnobotani bukanlah bagian dari ilmu inti hardcore science;
ethnobotani tidak lebih sebagai sebuah soft subject.
Seringkali diajarkan sebagai subjek yang dangkal dan lemah dalam orientasinya
Kurang mendapat perhatian dan dukungan dari disiplin ilmu lainnya, tidak diapresiasi
dengan baik oleh peneliti, mahasiswa dan pemerintah
Kekurangan dana penelitian dan dukungan lainnya
Kekurangan mentor dan ahli-ahli yang berkompeten
Perkembangan teknologinya terkesan lambat
Gerakan masyarakat penggiat studi etnobotani masih lemah, terpisah-pisah, dan kurang
koordinasi jika dibandingakan dengan perkumpulan-perkumpulan ilmiah lainnya
Jaringan kerja antara peneliti, pemerhati dan masyarakat keuntungan finansial yang
memadai dibandingkan riset terapan lainnya seperti biologi sel-molekuler, bioteknologi
dan rekayasa hayati dan kedokteran Permasalahan tersebut harus menjadi perhatian serius
masyarakat etnobotani dunia. Tanggung jawab memecahkan dan mengeliminasi masalah
tersebut tentunya juga harus menjadi perhatian masyarakat negara berkembang, terutama
Indonesia dengan beragam suku bangsa dan kekayaan hayati yang melimpah. Bagi
bangsa Indonesia, ini adalah sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa serta
meningkatkan daya saing bangsa diera globalisasi. Hal ini terutama relevan karena
Indonesia mempunyai beragam suku bangsa yang berimplikasi kepada keragaman cara
pemanfaatan tetumbuhan.
4. Solusi dari kendala perkembangan Etnobotani
Terlepas dari semua itu maka ada beberapa cara ataupun upaya untuk
menanggulangi hal tersebut.
Melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai tumbuhan-tumbuhan yang berfungsi
sebagai tanaman obat-obatan ataupun dalam bidang sandang, pangan dan juga papan.
Melestarikan tumbuhan- tumbuhan yang digunakan dalam upacara kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai