DAN
RESUME KEPERAWATAN
NPM : 18142011100002
Kelas : A/4
Kelompok : 2A
CT : Muhsinin.Ns.,M.Kep.Sp.Kep.Anak
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Ahmad Fujiannor
NPM : 1814201110022
Judul Laporan Pendahuluan : 1. Asfiksia
Judul Resume Keperawatan : 1. Diare
2. Hiperbilirubinemia
Banjarmasin,05-08-2020
Mahasiswa
( Ahmad Fujiannor )
Mengesahkan,
Ka.Prodi S1 Keperawatan
Izma Daud,Ns.,M.Kep
NIDN. 1116068402
LAPORAN PENDAHULUAN
Keperawatan Anak I
“ASFIKSIA”
Disusun Oleh :
NPM : 1814201110002
Kelas : A / Semester 4
Kelompok :2A
CT : Muhsinin,Ns..M.Kep.Sp.Kep.Anak
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Banjarmasin,05-08-2020
Mahasiswa
(Ahmad Fujiannor)
Menyetujui
Pembimbing Akademik
(Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak)
NIDN. 1105097301
I. Pengertian
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera atau
beberapa saat setelah lahir. Secara klinik ditandai dengan sianosis, bradikardi, hipotonia, dan
tidak ada respon terhadap rangsangan, yang secara objektif dapat dinilai dengan skor APGAR.
Keadaan ini disertai hipoksia, hiperkapnia, dan berakhir dengan asidosis. Konsekuensi
fisiologis yang terutama terjadi pada bayi dengan asfiksia adalah depresi susunan saraf pusat
dengan kriteria menurut WHO tahun 2008 didapatkan adanya gangguan neurologis
berupa Hypoxic Ischaemic Enchepalopaty (HIE), akan tetapi kelainan ini tidak dapat diketahui
dengan segera
Asfiksia dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan. Asfiksia dalam kehamilan dapat
disebabkan oleh penyakit infeksi akut atau kronis, keracunan obat bius, uremia, toksemia
gravidarum, anemia berat, cacat bawaan, atau trauma. Sementara itu, asfiksia dalam persalinan
disebabkan oleh partus yang lama, ruptura uteri, tekanan terlalu kuat kepala anak pada plasenta,
prolapsus, pemberian obat bius yang terlalu banyak dan pada saat yang tidak tepat, plasenta
previa, solusia plasenta, serta plasenta tua (serotinus) (Nurarif, 2013).
2. Etiologi
Asfiksia dapat terjadi karena beberapa faktor (Nurarif, 2013).
2.I. Faktor Ibu
Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan aliran darah ibu melalui plasenta
berkurang. Akibatnya, aliran oksigen ke janin juga berkurang dan dapat menyebabkan
gawat janin dan akhirnya terjadilah asfiksia. Berikut merupakan keadaan-keadaan yang
dapat menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir (Nurarif, 2013)
2.1.1 Preeklamsia dan eklamsia
2.1.2 Demam selama persalinan
2.1.3 Kehamilan postmatur
2.1.4 Hipoksia ibu
2.1.5 Gangguan aliran darah fetus, meliputi :
2.1.6 gangguan kontraksi uterus pada hipertoni, hipotoni, tetani uteri
2.1.7 hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan
2.1.8 hipertensi pada penyakit toksemia
2.2. Faktor Plasenta
Keadaan berikut ini berakibat pada penurunan aliran darah dan oksigen melalui tali pusat
ke bayi, sehingga bayi mungkin mengalami asfiksia (Nurarif, 2013)
2.2.1 Abruptio plasenta
2.2.2 Solutio plasenta
2.2.3 Plasenta previa
Bayi akan dikatakan mengalami asfiksia berat jika APGAR score berada pada rentang 0-3,
asfiksia sedang dengan nilai APGAR 4-6, dan bayi normal atau dengan sedikit asfiksia jika
APGAR score berada pada rentang 7-10 (Nurarif, 2013).
4. Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat menyebabkan asfiksia perinatal yaitu faktor maternal,
plasenta-tali pusat, dan fetus atau neonatus (Volpe, 2001; Aurora, 2004; dan Levene, 2005) :
4.1. Kelainan maternal, dapat meliputi hipertensi, peyakit vaskular, diabetes, drug abuse,
penyakit jantung, paru, gangguan susunan saraf pusat, hipotensi, ruptura uteri, tetani
uteri, panggul sempit.
4.2. Kelainan plasenta dan tali pusat, meliputi infark dan fibrosis plasenta, prolaps atau
kompresi tali pusat, kelainan pembuluh darah umbilikus.
4.3. Kelainan fetus atau neonatus meliputi anemia, hidrops, infeksi, pertumbuhan janin
terhambat, serotinus.
Selain itu, kurangnya kesadaran calon ibu untuk melakukan ANC, status nutrisi
yang rendah, perdarahan saat melahirkan, dan infeksi saat kehamilan juga merupakan
faktor resiko terjadinya asfiksia. Ditambah lagi dengan letak bayi sungsang dan
kelahiran dengan berat bayi kurang dari 2500 gram, maka akan memperburuk keadaan
dan meningkatkan resiko asfiksia (Majeed, 2007 dan Pitsawong, 2011). Namun
sayangnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ogunlesi dkk (2013)
dinyatakan bahwa dari 354 orang responden yang diteliti, hampir seluruhnya tidak
mengetahui faktor resiko terjadinya asfiksia (Ongunlesi, 2013)
5. Pathway
Persalinan lama, lilitan tali pusat Paralisis pusat pernafasan factor lain : anestesi
Presentasi janin abnormal obat-obatan narkotik
ASFIKSIA
G3 perfusi ventilasi
Proses keluarga
terhenti
Gangguan
Resiko pertukaran gas
cedera
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksana
7.1 Asfiksia merupakan kejadian kegawatan pada janin sehingga memerlukan tindakan yang
cepat. Adapun prosedur pertolongan bayi dengan asfiksia adalah sebagai berikut
7.1.1. Persiapan keluarga
Bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada
ibu dan bayi sebelum menolong persalinan.
7.1.2. Persiapan tempat
Tempat untuk resusitasi harus hangat, terang, rata, keras, bersih, kering, sebaiknya
dekat pemancar panas, dan tidak berangin.
7.1.3. Persiapan alat resusitasi
Alat yang digunakan meliputi :
7.1.3.1 Kain ke 1 : untuk mengeringkan bayi
7.1.3.2 Kain ke 2 : untuk membungkus bayi
7.1.3.3 Kain ke 3 : untuk mengganjal bahu bayi
7.1.3.4 Alat pengisap lendir DeLee
7.2.3.5 Tabung dan sungkup
7.1.3.6 Kotak alat resusitasi
7.1.3.7 Handscun
7.1.3.9 Stopwatch atau jam tangan
7.2 Persiapan diri
Penolong harus mencuci tangan dan menggunakan APD sebelum menolong persalinan.
B. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Hal-hal yang dikaji pada bayi baru lahir dengan asfiksia setelah tindakan resusitasi
meliputi
1.1. Sirkulasi
Nadi apikal dapat berfluktuasi dari 110-180 kali per menit. Tekanan darah 60-80
mmHg sistolik dan 40-45 mmHg diastolik
1.1.1 Bunyi jantung, lokasi di mediasternum dengan titik intensitas maksimal tepat
di kiri dari mediasternum pada ruang intercostae III/IV
1.1.2 Mur-mur biasanya terjadi pada selama beberapa jam pertama kehidupan
1.1.3 Tali pusat putih dan bergelatin, mengandung 2 arteri dan 1 vena
2.1. Eliminasi
Dapat berkemih saat lahir
3.1 Makanan atau cairan (status nutrisi)
3.1.1 Berat badan : 2500-4000 gram
3.1.2 Panjang badan : 44-45 cm
3.1.3 Turgor kulit elastis (bervariasi sesuai dengan gestasi
3.2. Neurosensori
3.2.1 Tonus otot : fleksi hipertonik dari semua ekstremitas
3.2.2 Sadar dan aktif mendemonstrasikan refleks menghisap selama 30 menit
pertama setelah kelahiran (periode pertama reaktivitas). Penampilan asimetris
(molding, edema, hematoma)
3.3.3 Menangis kuat, sehat, nada sedang (nada menangis tinggi menunjukkan
abnormalitas genetik, hipoglikemia, atau efek nekrotik)
3.3. Pernapasan
3.3.1 APGAR score optimal : antara 7 s.d. 10
3.3.2 Rentang RR normal dari 30-60 kali per menit, pola periodik dapat terlihat
3.3.3 Bunyi napas bilateral, kadang-kadang krekels umum awalnya silidrik thorax :
kertilago xifoid menonjol umum terjadi
3.4. Keamanan
Suhu normal pada 36,5 s.d. 37,5 0C. Ada verniks (jumlah dan distribusi tergantung
pada usia gestasi
3.5. Kulit
Kulit lembut, fleksibel, pengelupasan kulit pada tangan atau kakai dapat terlihat,
warna merah muda atau kemerahan, mungkin belang-belang menunjukkan memar
minor (misal : kelahiran dengan forseps), atau perubahan warna herliquin, petekie
pada kepala atau wajah (dapat menunjukkan peningkatan tekanan berkenaan dengan
kelahiran atau tanda nukhal), bercak portuine, telengiektasis ( kelopak mata, antara
alis dan mata, atau pada nukhal), atau bercak mongolia (terutama punggung bawah
dan bokong) dapat terlihat.Abrasi kulit kepala mungkin ada (penampakan elektroda
internal)
3.1 Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 15 menit kurang diharapkan ketidak
efektifan pola napas dapat teratasi dari skala 2 ke 3 dengan kriteria hasil : Irama
pernapasan
3.2 Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 16-30 menit diharapkan gangguan
pertukaran gas dapat teratasi dari skala 2-3 dengan kriteria hasil : Aliran darah dari
pembulu darah hepar
3.1 Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 15 menit atau kurang diharapkan
bersihan jalan napas tidak efektif dapat teratasi dari skala 3-4 dengan kriteria hasil :
kepatenan jalan nafas
4.1.2 Instruksikan pasien dan atau keluarga untuk melakukan suksion jalan napas,
sebagaimana mestinya
4.3.2 Auskultasi suara nafas catat area area penurunan atau tidak adanya ventilasi, dan
adanya suara tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Oungenlesi TA, Fetuga MB, AdekambiAF. 2013. Pengetahuan Ibu Tentang Kelahiran
Asfiksia:. Nigerian Journal of pracfice klini
Herdman,T Heather dan Kamitsuru Shigemi (2018-2019) NANDA-I Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi, EGC
Moorhead Sue dan kawan-kawan (2016) Nursing Outcomes Classification (NOC), Elsevier
Pembimbing Akademik
(Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak)
NIDN. 1105097301
5.1 Instrument Penentuan Nilai Akhir Praktik Lapangan
Skala Penilaian
Kelulusan: mahasiswa dinyatakan lulus stase apabila telah mencapai nilai minimal 65 (B).
‘DIARE’
Disusun Oleh :
NPM : 1814201110002
Kelas : A / Semester 4
Kelompok :2A
CT : Muhsinin,Ns..M.Kep.Sp.Kep.Anak
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Banjarmasin,05-08-2020
Mahasiswa
(Ahmad Fujiannor)
Menyetujui
Pembimbing Akademik
(Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak)
NIDN. 1105097301
RESUME KEPERAWATAN
A. Identitas Pasien
Nama : An. B
Umur : 1 Tahun
Alamat : Jl. Padat karya komp kesehtan
Diagnosa Medik : Diare
Tanggal Masuk :-
Tanggal Pengkajian : 14 Juli 2020
B. Data Fokus
Data Subjektif :
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB sejak 5 hari yang lalu
- Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer 3 hari sejak tadi pagi
- Ibu klien mengatakan anaknya lemas
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan
- Ibu klien mengatakan anaknya kemerahan daerah pantat
Data Objektif :
a. Inspeksi :
- Tampak BAB encer 3
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit kering
- Klien tampak lemas
- Tampak kemerahan dearah anus
Palpasi :
C. Data Tambahan
a. TTV :
- TD :-
- Nadi : 138 ×/menit
- Suhu : 37 C
- RR : 30 ×/menit
b. Hasil penunjang lainnya : (Lab, CT Scan/ Rontgen)
-
c. Data Antopometrik
- BB :-
- TB/PB :-
- LILA :-
- LK :-
D. Analisia Data
DS : Ketidakmampuan makan
Ketidak seimbangan nutrisi:
- Ibu klien mengatakan
kurang dari kebutuhan tubuh
anaknya lemas
- Ibu klien mengatakan ( Domain 2. Kelas 1. Kode
anaknya tidak mau makan 00002)
DO :
Inspeksi : Klien tampak
lemas
AuskultasI : - Peristaltik 24
×/menit
TTV :
- TD :-
- Nadi : 138 ×/menit
- Suhu : 37 C
- RR : 30 ×/menit
E. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Defisien volume cairan Berhubungan dengan Asupan cairan
kurang
Diare
Pembimbing Akademik
(Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak)
NIDN. 1105097301
1 Instrument Penentuan Nilai Akhir Praktik Lapangan
Skala Penilaian
Kelulusan: mahasiswa dinyatakan lulus stase apabila telah mencapai nilai minimal 65 (B).
‘Hiperbilirubinemia’
Disusun Oleh :
NPM : 1814201110002
Kelas : A / Semester 4
Kelompok :2A
CT : Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak
TAHUN 2019/2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
NPM : 1814201110002
-Hiperbilirubinemia
Banjarmasin,05-08-2020
Mahasiswa
(Ahmad Fujiannor)
Menyetujui
Pembimbing Akademik
(Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak)
NIDN. 1105097301
RESUME KEPERAWATAN
NPM : 1814201110002
A. Identitas Pasien
Nama : Bayi Ny. N
Umur : 4 Hari
Alamat : Jl. Padat karya Sungai andai Komp Purnama permai
Diagnosa Medik : Hiperbilirubinemia
Tanggal Masuk : 9 juli 2020
Tanggal Pengkajian : 13 juli 2020
B. Data Fokus
Data Subjektif : Ny. N mengatakan saat mengandung anak nya ini ia
mengalami hipertensi dengan rata rata TD : 140/90 MmHg. Ibu
pre eklamsia.
Data Objektif : ibu bayi tampak khawatir dan cemas sehingga berkali-
kali bertanya kepada perawat yang masuk. Dan air susu
ibu tidak keluar. Bayi sedang melakukan fototerapi.
a. Inspeksi : kulit wajah dan dada tampak kuning,sclera kuning, kulit
tampak tipis. Bayi terpasang OGT hari ke-2. Reflek sucking dan
swallowing lemah.
b. Auskultasi :-
c. Perkusi :-
d. Palpasi : Kulit kering mengelupas
C. Data Tambahan
a. TTV
- TD :-
- Nadi : 138x/menit
- Suhu : 37°C
- RR : 48x/ menit
- SPO2 : 98%
b. Hasil penunjang lainnya : (lab, CT Scan/Rontgen)
- bilirubin total 11 mg/dl
- bilirubin direct 0.8 mg/dl
- Hb 16.8 mg%
- hemotokrit 47%
- leukosit 15.000 mg/dl
- trombosit 250.000 mm
c. Data Antropometrik
- BB : 2450 gram
- TB/PB : 49 cm
- LILA :-
LK : 33 cm
D. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Ny. N mengatakan saat Nutrisi bayi tidak Hiperbilirubinemia neonatal
mengandung anak nya ini ia adekuat ( 00194)
mengalami hipertensi dengan
rata rata TD : 140/90 MmHg. Ibu
pre eklamsia.
DO :
air susu ibu tidak keluar.
Bayi sedang melakukan
fototerapi.
Kulit wajah dan dada tampak
kuning..
Sclera kuning.
Reflek sucking dan swallowing
lemah.
Bilirubin total 11 mg/dl.
Bilirubin direct 0.8 mg/dl.
Hb 16.8 mg%
DO : ibu bayi tampak khawatir Prematuritas Ketidakefektifan pola
dan cemas. Dan air susu ibu tidak menyusu bayi (00107)
keluar. Bayi sedang melakukan
fototerapi. kulit wajah dan dada
tampak kuning,sclera kuning,
kulit tampak tipis.Bayi terpasang
OGT hari ke-2. Reflek sucking
dan swallowing lemah.
BB : 2450 gram
TB/PB: 49 cm
LK : 33 cm
Pembimbing Akademik
(Muhsinin,Ns.,M.Kep,Sp.Kep.Anak)
NIDN. 1105097301
5.1 Instrument Penentuan Nilai Akhir Praktik Lapangan
Skala Penilaian
Kelulusan: mahasiswa dinyatakan lulus stase apabila telah mencapai nilai minimal 65 (B).
NPM : 18142011100002
2. Sabtu, 1
Agustus 2020