Di Susun Oleh :
Al Bakdadi ( 2020201034 )
Mita Sofiani ( 2020201029 )
Hana Dila Sagita ( 2020201040 )
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmad
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai HAKIKAT IPA
(SAINS) SEBAGAI ILMU OBJEK IPA (SAINS) SEBAGAI ILMU.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
bersifat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
Pendahuluan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata
sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu Scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam
bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. IPA
biasa disebut juga dengan natural science. Natural artinya alamiah dan berhubungan
dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi sains secara harfiah
dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam. Singkatnya IPA adalah pengetahuan yang rasional dan
obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro Darmojo, 1992:3).
Dalam bukunya yang berjudul “Teaching Children Science” Abruscato (1996)
juga mendefinisikan tentang sains sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat
serangkaian proses yang sistematik guna mengungkapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan alam semesta.
Menurutu Abruscato (1992:6) sains dipandang dari berbagai segi, yaitu:
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin disebut juga sebagai produk IPA, ini
merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh
para ilmuwan selama berabad-abad.
Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Jika ditelaah lebih lanjut maka fakta-fakta
merupakan hasil dari kegiatan empiric dalam IPA sedangkan konsep-konsep, prisip-
prinsip, dan teori-teori dalam IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik.
Sains sebagai produk berisi prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori yang dapat
menjelaskan dan memahami alam dari berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya
(sarkim, 1988: 129). Oleh sebab itu dikatakan pula bahwa sains merupakan satu sistem
yang dikembangkan oleh manusia untuk mengetahui diri dan lingkungannya.
Carin dan Sund (1989) mengajukan tiga kreteria yang harus dipenuhi oleh suatu
teori di dalam sains, yaitu
1) mampu menjelaskan fenomena yang terjadi melalui pengamatan (observasi),
2) mampu menjelaskan peristiwa yang akan terjadi (prediksi)
3) dapat diuji kebenarannya melalaui percobaan- percobaan yang sejenis
(eksperimen).
2. Produk Sains
- Fakta IPA
Fakta merupakan produk sains yang paling dasar.Fakta diperoleh dari hasil
observasi secara intensif dan kontinu atau terus menerus, secara verbal fakta adalah
pernyataan tentang benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang sungguh terjadi.
1. Pengertian
Pengkajian sains dari segi proses disebut juga keterampilan proses sains (sains
science process skills) atau disingkat saja denga proses sains. Proses sains adalah
sejumlah keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dengan cara-cara tertentu untuk
memperoleh ilmu dan pengembangan ilmu itu selanjutnya.
Proses sains adalah perubahan dalam dimensi afektif dan psikomotor yakni sejauh
mana siswa mengalami kemajuan dalam proses sains yang antara lain meliputi
kemampuan observasi, klasifikasi, kuantifikasi, inferensi, komunikasi dan proses
lainnya.
Beberapa kreteria yang termasuk sikap ilmiah utama dalam berproses sains ialah:
1. Obyektif terhadap fakta artinya mengungkapkan apa adanya, misalnya rasa senang
atau tidak senang terhadap obyek. Obyektifitas dalam proses sains agar produk
yang dihasilkan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.
2. Terbuka, artinya bersedia menerima atau mempertimbangkan pendapat atau hasil
penemuan orang lain yang secara keilmuan benar, sekalipun pendapat atau
penemuan itu bertentangan denga penemuannya sendri.
3. Teliti, artinya cermat dalam melakukan observasi atau pengukuran.
4. Krisis atau gelisah terhadap permasalahan yang ada sehingga timbul keingintahuan
terhadap masalah tersebut dan terdorong untuk menyelidikinya.
5. Tidak putus asa.
D. Objek IPA
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala
interaksinya untuk dipelajari pola- pola keteraturannya. Objek IPA dapat berupa benda
berukuran sangat kecil (mikroskopis), misalnya bakteri, virus, dan atom atau benda
yang berukuran sangat besar seperti lautan, bumi, dan tata surya.
Objek IPA bisa dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Objek biotik : objek yang terdiri dari mahkluk hidup, contoh : manusia, hewan,
tumbuhan
2. Objek abiotik : objek yang terdiri dari benda mati, contoh : tanah, cahaya, udara
Bagian-Bagian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian sebagai berikut.
1. Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi,
energi, cahaya, gerak panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya.
2. Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan
perubahannya serta interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain.
3. Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran
yang kecil sampai dengan lingkungan yang sangat luas.
4. Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula
bumi, perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit
lainnya.
BAB III
Penutup
Kesimpulan :
1. Secara umum IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab
dan akibat serta kejadian-kejadian yang ada dialam.
2. Karakteristik IPA meliputi:
1) IPA memiliki nilai ilmiah,
2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disusun secara
sistematis,
3) IPA merupakan pengetahuan Teoritis,
4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan
3. ujuan pembelajaran IPA adalah bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep
IPA dan keterkaitannya serta mampu mengembangkan sikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari
kebesaran dan kekuasaan pencipta-Nya.
Daftar Pustaka