BAB I
PENDAHULUAN
pengelolaan unit usaha kecil menengah. Persaingan merupakan hal yang harus
memperkenalkan produk atau usaha yang dijalani, baik dalam segi penetapan
tanggapan yang positif dan meningkatkan penjualan, maka suatu usaha harus
dapat menentukan harga yang tepat. Peranan alokasi dari harga dapat membantu
para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi
yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Harga adalah salah satu hal
yang sangat strategis terhadap keputusan pembelian yang menjadi awal dari
karena apabila kemasan yang dirancang dengan baik bisa menimbulkan daya tarik
pelindung suatu produk, tetapi juga dapat menarik perhatian konsumen untuk
1
2
lebih muda mengenal produk tersebut. Kegiatan promosi dapat menarik minat beli
konsumen dan mempengaruhi pihak lain agar dapat mengetahui produk yang
yang semulanya tidak tertarik untuk membeli dapat berubah pikiran menjadi
oleh konsumen. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengetahui tingkat pada
penjualan produk dari usaha yang menjadi objek pemuas kebutuhan bagi
kemasan yang menarik serta promosi yang dilakukan dapat mengajak konsumen
untuk mencoba produk yang di tawarkan. Konsumen akan merasa puas apabila
barang yang ia dapat kan sesuai dengan apa yang konsumen itu sendiri harapkan,
usaha.
Saat ini usaha dibidang makanan berkembang dengan pesat, salah satunya
yaitu usaha makanan ringan. Usaha makanan ringan memberikan pengaruh yang
ringan. Banyak jenis makanan ringan yang beredar dipasar, salah satunya adalah
makanan ringan berupa Kipang, Kipang adalah makanan ringan yang sudah cukup
lama berada di Indonesia, makanan yang bahan baku nya ini adalah beras ketan
yang dipanaskan hingga mengembang, kemudian diberi larutan gula yang bahan
baku nya berasal dari gula merah maupun gula putih, larutan ini juga berfungsi
untuk memberikan rasa pada makanan Kipang serta sebagai perekat antara beras
yang sudah mengembang pada proses pembuatan Kipang. Walaupun makan ini
sederhana dan banyak di buat dengan alat-alat manual, tapi cukup mampu
bersaing dipasar.
Beberapa produk Kipang yang telah beredar dipasar pada saat ini membuat
banyaknya perbedaan yang signifikan, mulai dari harga, kemasan dan promosi
yang dimiliki masing-masing produk. Hal ini membuat para pengusaha makanan
ringan berupa kipang harus menetapkan strategi pemasaran dengan baik supaya
dunia usaha makanan ringan semakin ketat, tetapi makanan ringan berupa Kipang
dapat tetap bertahan dan mampu bersaing dengan usaha makanan ringan lainnya.
Salah satunya yaitu usaha makanan ringan Kipang Pak Wadi Desa Aek Loba.
Usaha Kipang Pak Wadi Desa Aek Loba beralamat di Aek Loba Dusun II
Kebun Sayur, Kec. Aek Kuasan. Usaha ini berdiri pada tahun 2003, pada saat itu
Pak Wadi memiliki karyawan sebayak 3 orang saja. Pak Wadi sendiri di bantu
oleh istri dan anak sulung nya yang membantu mengembangkan usaha pada awal
usaha ini. Dengan memulai dari pembelian bahan baku yang di gunakan sebagai
bahan utama dalam bentuk barang yang di perjual belikan ke konsumen dan
Pada Tahun 2007 Usaha Pak Wadi mulai meningkat hasil penjualannya
dan mulai menambah karyawan sebanyak 3 orang yang memiliki tugas tugas
kecil dan besar. Ukuran kecil untuk dipasarkan ke pedagang kecil dan yang
Kipang yang di kemas dengan bentuk kemasan kecil di beri patokan harga
Rp. 500,- sedangkan untuk kemasan dalam bentuk kemasan besar di beri patokan
harga Rp. 50.000,- harga yang termasuk terjangkau untuk konsumen khususnya
Selain itu untuk meningkatkan hasil penjualan Pak Wadi juga memasarkan produk
kipangnya dengan cara menerima pesanan untuk acara acara hajatan seperti acara
Saat ini Pak Wadi berhasil menjalankan usahanya yang dapat menghasil
Rp. 6.000.000,- sedangkan untuk pesanan khusus untuk acara hajatan tidak terlalu
Tabel 1.1
Hasil Penjualan
Maret sampai Agustus 2018
Bulan Penjualan
Maret Rp 5.500.000
April Rp 5.000.000
Mei Rp 4.750.000
Juni Rp 4.500.000
Juli Rp 6.000.000
Agustus Rp 5.750.000
pada produk Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba mengalami kenaikan dan
penurunan pada penjualan produk Kipang Pak Wadi serta belum mengalami
produk Kipang Pak Wadi terjangkau, kemasan yang rapi berfungsi sebagai
pembungkus produk serta promosi dilakukan dengan baik tetapi tetap mengalami
penurunan dari pendapatan rata-rata penjualan pada produk Kipang Pak Wadi.
Dalam hal ini naik turun nya penjualan tergantung dari proses kepuasan
Alasan peneliti memilih Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba karena
harga, kemasan, dan promosi pada penjualan makanan ini sangat penting untuk
kepuasan konsumen yang menjadi prioritas utama dalam menjalan suatu bisnis
6
akan lebih memilih produk tersbut, hal ini bisa menjadi hal yang positif bagi
Terhadap Kepuasan Konsumen UMKM Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba
simultan terhadap kepuasan konsumen pada produk Kipang Wak Adi Desa Aek
Loba”.
7
1. Bagi Peneliti
Konsumen.
2. Bagi Fakultas
pembanding bagi penelitian lain, dan sebagai wujud Dharma Bakti Kepada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis kualitas produk, kualitas
hipotesis juga menggunakan analisis jalur melalui SPSS Versi 21.0 membuktikan
yaitu 0.595. 0.000 yang lebih kecil dari 0.005 atau kolom t=3 .659 yang lebih
kecil dari titik kritis 3.423. Dengan demikian hasil dari penelitian ini Ho ditolak
dan Ha Diterima. Dalan pengujian secara serempak (Uji-F) hasil uji F yaitu
fhitung > ftabel (24.954>3.97) dan nilai signifkan sebesar 0,000. Dalam penelitan
ini Ho diterima dan menolak Ha.. Hasil Uji Parsial (Ujit) Berdasarkan dapat
dilihat yaitu pada nilai t dengan nilai df=n–k-1 = 80-2-1=77, maka diperoleh
bahwa variabel kualitas produk dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(2.384>2.641) dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 (0.020<0.05), yang
8
9
signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen. Nilai signifikan lebih kecil
dari 0.05 (0.040<0.05), maka dapat disimpul kan bahwa H2 diterima yang berarti
Dan variabel kepuasan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3.659>3.423)
dan nilai signifikan lebih kecil dari 0.05(0.000<0.05), maka dapat disimpulkan
bahwa H3 diterima.
Itention”, Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena bisnis mereka, yaitu
volume penjualan PT. Ntronik Lintas Nusantara melalui fase berfluktuasi setiap
bulan, ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan untuk voucher transaksi yang
dinilai elektrik menurun, indikator dapat dilihat dari volume penjualan umumnya
menurun dan diduga konsumen telah beralih ke distributor pesaing. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga dan promosi untuk kepuasan
pelanggan dan pembelian kembali itention. Ukuran sampel yang digunakan dalam
Ada pengaruh positif dan signifikan pada produk kepuasan pelanggan, 2) Ada
pengaruh positif dan signifikan pada promosi kepuasan pelanggan, 4) Ada positif
dan produk dampak yang signifikan, harga dan promosi bersama-sama untuk
10
kepuasan pelanggan, 5) Ada pengaruh positif dan signifikan terhadap produk niat
pembelian kembali, 6) Ada pengaruh positif dan signifikan terhadap harga niat
pembelian kembali, 7) Ada positif dan dampak yang signifikan pada promosi niat
promosi oleh 71,2%, sedangkan sisanya 28,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar
penelitian. Koefisien determinasi adalah 0,281, yang berarti variasi niat pembelian
kembali perubahan yang terkena dampak produk, harga, promosi dan kepuasan
pelanggan dari 28,1%, sedangkan sisanya 71,9% dipengaruhi oleh faktor lain di
luar penelitian. Produk hal ini dibuktikan dalam analisis statistik dimana nilai
koefisien regresi promosi (b1) sebesar 0,288 dan t hitung (3,508) > t tabel (1,662)
atau sig t 0,001 < 0,05, dengan demikian H1 diterima. Harga hal ini dibuktikan
dalam analisis statistik dimana nilai koefisien regresi harga (b2) sebesar 0,289 dan
t hitung (3,779) > t tabel (1,662) atau sig t (0,000) < 0,05, dengan demikian H2
diterima. Promosi hal ini dibuktikan dalam analisis statistik dimana nilai Nilai
koefisien regresi promosi (b3) sebesar 0,244 dan t hitung (3,046) > t tabel (1,662)
pada Waroeng Jeans cabang Jalan P.An tasari Kota Samarinda.; 3 ) kualitas
produk dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada
terhadap kepuasan konsumen, hal ini dapat dilihat dari t hitung untuk variabel
kompetensi sebesar 2,551 > 1.990 dan nilai signifikansi 0,006 < 0,05; 2 kualitas
ini dapat dilihat dari t hitung untuk variabel kompetensi sebesar 3,186 > 1.990 dan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05; 3 kualitas produk dan kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal ini dapat
dilihat dari F hitung untuk variabel kompetensi sebesar 46,381 > 3,11 dan nilai
kualitas produk dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan
tingkat persaingan bisnis ini cukup ketat. Untuk menarik minat konsumen,
sehingga perusahaan bisa mengetahui apa saja yang menjadi daya tarik untuk
produk (X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), dan promosi (X4) terhadap
kepuasan konsumen (Y) air mineral Asa di Samarinda, serta untuk mengetahui
yang diperoleh sebesar 0,243 atau 24,30% dan nilai R Square (Koefisien
Determinasi) sebesar 0,059 atau 5,9%. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukan
Asa di Samarinda. Hasil uji parsial (Uji t) menunjukan bahwa hanya variabel
dan promosi tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen air mineral Asa di
Samarinda.
Kasus pada Masyarakat Desa Sinuian”. Salah satu kelebihan pasar tradisional
adalah harga yang dijual pedagang dapat ditawar oleh pembeli, sehingga harga
yang terjadi adalah persetujuan dari penjual dan pembeli. Faktor yang dapat
keragaman barang. Kepuasan konsumen juga berarti sejauh mana manfaat sebuah
produk dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Penelitian ini
bertujuan untuk mencari bagaimana pengaruh kualitas produk, harga dan tempat
penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berada di Desa Sinuian Kecamatan
yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda
dengan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji F dan uji t. Untuk menguji
valid dan tidaknya pernyataan yang akan diajukan dengan membandingkan nilai r
responden sebanyak 93 orang, angka kritis dari r table (table r Product moment)
pada lampiran yang diperoleh adalah sebesar 0,205. - Item valid bila r hitung > r
tabel (0,205) - Item tidak valid bila r hitung < r tabel (0,205), maka dapat
Remboken. Hasill uji secara serempak (Uji F) pada persamaan diketahui besarnya
bersama-sama variable. Dalam hasil penelitian ini maka Ho diterima dan menolak
maka H1 diterima dan menolak Ha. 3. Harga secara parsial berpengaruh positif
konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran
which individuals and groups obtain what they need and want through creating,
offering, and freely exchanging products and services of value with others.”
dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin
jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut pasar
suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena
adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang.
adalah apa yang ingin kita capai, sebuah tujuan pemasaran memperhatikan
16
keseimbangan antara produk dan target pasar. Ini berhubungan dengan produk
apa yang kita jual pada pasar tertentu supaya meningkatkan volume penjualan,
penting untuk menjalankan usaha untuk tetap mampu bersaing di dunia bisnis.
nya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan Menurut Basu Swasta
mendistribusikan barang atau jasa, ide kepada pasar agar dapat mencapai pasar
sasaran.
Dari defenisi diatas pada dasar nya pemasaran tidak hanya kegiatan yang
dilakukan untuk menjual barang atau pun jasa, tapi juga merencanakan,
2.2.2. Harga
Menurut Sabran (2009:67) harga adalah salah satu elemen pemasaran yang
menurut Kotler dan Armstrong (2009:55) menyatakan bahwa harga adalah suatu
sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi
produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan
menjadi dasar bagi konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang di
tawarkan oleh pengusaha. Harga (price) adalah sejumlah uang yang dibayar oleh
Dalam hal ini, harga merupakan variable penting yang digunakan oleh
konsumen dengan berbagai alasan, baik karena alasan ekonomis atau pun alasan
lainya yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen. Maka dari itu harga adalah
tolak ukur bagi konsumen untuk mendapat kan apa yang menjadi kebutuhan nya.
Jika konsumen merasa cocok dengan harga maka mereka akan cenderung
berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang
lain. Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008:55) adalah sebagai berikut:
dihasilkannya.
2. Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk
menurun.
pada harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia belum
sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup
memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa batas.
Harga yang di tetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan
pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar. Ada dua hal yang perlu di
perhatikan dalam penetapan harga produk baru dan harga bauran produk
pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar
skala ekonomi dan menurutnya biaya per-unit. Sedangkan Menurut Kotler dan
yang mungkin diberi per periode pada berbagai tingkatan harga. Semakin
perusahaan.
berbeda.
nya.
yang lain, memeriksa apakah harga tersebut dapat diterima oleh distributor
6. pemerintah.
lainnya harus berorientasi pada pembeli. Penrtapan harga yang berorientasi pada
konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut dan penetapan
2. Elastisitas harga
harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas
1. Strategi menurut biaya, sebagai pendekatan harga yang melihat aspek biaya
2.2.3. Kemasan
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Sedangkan menurut Kotler dan keller
sebagai sebuah produk. Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk,
(2006:33).
melindungi isi produk selain itu kemasan juga dikatakan sebagai identitas
lain.
1. Manfaat komunikasi
lainnya berupa segel atau symbol bahwa produk tersebut halal dan telah
2. Manfaat fungsional
penyimpanan produk.
3. Manfaat perseptual
benak konsumen.
5. Distribusi
6. Informasi
24
1. Sebagai tempat.
3. Dapat melindungi.
4. Praktis.
agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan saat ini
atau dimasa yang akan datang. Promosi merupakan salah satu variabel dalam
Herlambang (2014:56) ialah salah satu aspek yang penting dalam manajemen
1. Menentukan tujuan
3. Menyusun anggaran
4. Memilih berita
7. Mengukur efektifitas
sebagai berikut:
1. Memberikan Informasi
segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang, dengan
26
demikian promosi merupakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk
suatu produk ialah lebih baik dari pada produk yang lainnya.
memuaskan.
27
advantage) dari apa yang ditawarkan pesaing maka akan membutuhkan promosi
1. Iklan
produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.
Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen. Pada iklan
memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Iklan dapat disajikan
melalui media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar dan macam-macam
2. Promosi Penjualan
kupon, rabat, penjualan multi kardus, kontes dan undian, perangko dagang,
3. Penjualan Personal
personal dapat menjadi metode promosi yang hebat untuk 2 alasan berikut:
keputusan. Oleh karena itu, konsumen dapat lebih termotivasi untuk masuk
4. Publisitas
publisitas dapat lebih efektif daripada iklan karena konsumen dapat dikatakan
telah siap untuk menerima pesan yang disampaikan. Di samping itu, komunikasi
publisitas dapat dianggap lebih berwibawa karena tidak disajikan oleh organisasi
pemasaran.
29
(2012:604) yaitu :
2 Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
yang dihasilkan.
3 Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon
untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat
nonpersonal lain.
sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan
alternatif yang dipilih yang memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
tidak akan merasa puas jika produk yang ia dapatkan tidak sesuai dengan
30
harapannya, dan sebaliknya konsumen akan merasa puas jika produk yang di
dapat oleh konsumen sesuai dengan harapannya. Sedangkan menurut Mowen dan
memperoleh dan mengkonsumsi barang atau jasa. Konsumen yang merasa puas
biasanya tetap setia menggunakan produk dalam waktu yang lebih lama, selain itu
bahwa pada dasarnya kepuasan konsumen adalah tanggapan atau perasaan senang
perkiraan konsumen terhadap apa yang akan meraka terima dalam mengkonsumsi.
keberlangsungan usaha suatu perusahaan, maka dari itu ada beberapa fakor-faktor
1) Kualitas produk
Konsumen akan merasa puas apabila membeli dan menggunakan produk yang
2) Harga
Untuk konsumen yang sensitif, harga murah adalah sumber kepuasan dan bagi
konsumen yang tidak sensitif terhadap harga, komponen harga relatif tidak
penting.
3) Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan sangat tergantung pada tiga hal yang meliputi sistem,
4) Faktor emosional
Untuk beberapa produk yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti pakaian,
kosmetik, dan mobil, faktor emosional merupakan faktor yang penting untuk
menentukan kepuasan konsumen. Rasa bangga dan percaya diri merupakan nilai
Konsumen akan semakin puas apabila biaya relatif murah, nyaman, dan efisien
menawarkan pelayanan yang lebih unggul daripada perusahaan lain yang sejenis.
konsumen yang tidak puas menjadi konsumen yang puas. Proses penanganan
ditindak lanjuti, dan diupayakan agar tidak menimbulkan masalah yang sama di
Harga
(X1)
Kemasan
Kepuasan Konsumen
(X2)
(Y)
Promosi
( X3)
2.4. Hipotesis
terkumpul.
penelian ini adalah “Harga, kemasan dan promosi berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap kepuasan konsumen pada produk Kipang Pak Wadi Desa Aek
Loba”.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan data primer yaitu
data yang di peroleh langsung dari sumber aslinya berupa wawancara, pendapat
dari individu dan obeservasi dari suatu objek. Data primer mengacu pada daftar
pernyataan langsung kepada pihak terkait yang dikumpulkan oleh peneliti untuk
melakukan penelitian.
yang berlokasi di dusun 2 Kebun Sayur kelurahan Desa Aek Loba Kecamatan
Aek Kuasan.
Ta
bel 3.1
35
36
3.3.1. Populasi
orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada
dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan
masalah penelitian (Erlina, 2011). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang membeli Kipang Pak Wadi Desa Aek Loba, Asahan, Sumatera
Utara.
37
Tabel 3.2
Jumlah Konsumen
Bulan Jumlah
Konsumen /
bulan
Maret 110 orang
April 100 orang
Mei 95 orang
Juni 90 orang
Juli 120 orang
Agustus 115 orang
Jumlah 630 orang
Dalam penelitian ini, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 630
konsumen.
3.3.2. Sampel
adalah konsumen Kipang Pak Wadi Desa Aek Loba dilakukan pada bulan Maret
N
n= 2
1+ Ne
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
N
n=
1+ N (e ¿¿ 2) ¿
38
630 630
n= n= = 86,30
1+ 630¿ ¿ 1+ 630(0,1)
teknik penarikan sampel yang akan dilakukan adalah dengan teknik sample
random sampling. Karakteristik sampel adalah yang telah menjadi pembeli ulang
setelah 1 tahun.
Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap dapat
dipercaya atau masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan
dengan nama teknik pengambilan sampel. Secara umum, sampel yang baik adalah
harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Teknik
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil
dilakukan kepada konsumen Kipang Pak Wadi Desa Aek Loba, Kabupaten
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari
buku, jurnal, majalah, situs internet dan berbagai informasi yang ada
berikut :
yang diteliti.
angket berupa daftar pernyataan yang diberikan konsumen Kipang Pak Wadi
4. Angket yang diberikan dalam bentuk pilihan berganda agar responden tidak
adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
sesuatu yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Variabel penelitian ini
adalah variabel independen ( X ) yang terdiri dari 3 (tiga) variabel yaitu Harga
(X1), Kemasan (X2) dan Promosi (X3) terhadap variabel dependen (Y) yaitu
Kepuasan Konsumen.
bagaimana cara mengukur suatu variabel dalam penelitian ini variabel yang
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran
Harga Harga adalah nilai tukar atau a. Harga sesuai dengan Likert
(X1) sejumlah uang yang harus daya beli.
dibayarkan untuk mendapatkan b. Kesesuaian harga
seperangkat barang atau jasa dengan kualitas
yang diperlukan pada UMKM produk.
Kipang Pak Wadi di desa Aek c. Daya saing harga.
Loba Kec.Aek Kuasan. d. Harga sesuai dengan
permintaan.
Kemasan Kemasan adalah desain kreatif a. Sebagai tempat Likert
(X2) yang mengaitkan bentuk, produk.
struktur, material, warna, citra, b. Melindungi produk
tipografi dan elemen-elemen c. Produk di kemas
desain dengan informasi dengan baik.
produk agar produk dapat d. Kemasan praktis.
dipasarkan pada UMKM
Kipang Pak Wadi di desa Aek
41
la Likert, yang mana digunakan untuk mengukur pendapat, sikap dan persepsi
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pernyataan. Setiap jawaban yang
Tabel 3.4
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
42
Uji validitas digunakan untuk menguji data yang telah didapat setelah
dilakukan penelitia merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan
alat ukur kuesioner dan dengan menggunakan software SPSS for windows dengan
ketentuan apabila r hitung > r table berarti data empirik dari variabel penetian
adalah valid, dalam penelitian ini peneliti melakukan uji validitas untuk mengukur
suatu instrumen sesuai dengan apa yang di inginkan oleh peneliti. Instrumen yang
valid adalah instrument yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono 2014; 133). Jumlah responden di uji coba sebanyak 30 respoden bukan
bagian dari sampel penelitian. Pengujian validitas dapat dilihat rumus Correlated
variabel dependen).
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
dikatakan reliabel jika nilai dari koefisien Cronbach Alpha > 0,6.
43
apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat
model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada
prinsipnya normalitas data dapat diketahui dengan melihat penyebaran data (titik)
1. Uji Grafik
1. Model regresi memenuhi asumsi normalitas apabila data pada grafik menyebar
normal.
44
2. Model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas apabila data pada grafik
menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal dan
b. Uji PP-Plot
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik PP-Plot menunjukkan
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik p-plot, tidak menunjukkan pola terdistribusi normal, maka
2. Uji Statistik
menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik biasanya sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan selain menggunakan uji
grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non
hipotesis:
inflation factor atau VIF. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukanadanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang
45
ada tidaknya dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya, 2 variance inflation
factor.
yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF, karena VIF = 1 tolerance dan
menunjukkan adanya kolenieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai oleh nilai
tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel
bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kuranng dari 10,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoleniaritas antar variabel bebas
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
Dasar analisis:
(1) Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
(2) Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji regresi linier
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
a = Konstanta
X1 = Harga
X2 = Kemasan
X3 = Promosi
e = Term of error
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
Jika hasil Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima demikian sebaliknya
Uji t atau uji Parsial adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas
seberapa besar kontribusi dan kemampuan varian dari variabel bebas menjelaskan
variabel terikat. Jika R2 semakin besar nilainya atau mendekati 1, maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1, X2, X3 kuat pada variabel terikat Y.
BAB IV
Pada penelitian ini digunakan dua metode untuk menganalisis data primer
yang telah diperoleh yaitu metode analisis deskriptif dan metode analisis
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data serta pengaruh antara variabel
data ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS 20.0 for windows.
Makanan yang terbuat dari beras ketan atau pun kacang yang dilarutkan dengan
larutan gula yakni gula aren menjadikan panganan ini memiliki ciri khas pada rasa
nya. Kipang ini terlebih dahulu terkenal di daerah Mandailing Natal (MADINA)
dan juga di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Tahun 1986 dan 1989 panganan ini
banyak dijumpai di Mandailing Natal dan juga di kota Bukit Tinggi. Panganan ini
juga menjadi makanan ciri khas dari kedua daerah ini. Sampai saat ini Kipang
49
50
Usaha Kipang Pak Wadi Desa Aek Loba beralamat di desa Aek Loba
Dusun II Kebun Sayur. Usaha ini berdiri pada tahun 2003, pada saat itu Pak Wadi
memiliki karyawan sebayak 3 orang saja. Pak Wadi sendiri di bantu oleh istri dan
anak sulung nya yang membantu mengembangkan usaha pada awal merintisnya
usaha ini. Bahan baku Kipang Pak Wadi ini adalah beras ketan yang dipanaskan
hingga mengembang, kemudian diberi larutan gula yang bahan baku nya berasal
dari gula aren maupun gula putih, larutan ini juga berfungsi untuk memberikan
rasa pada makanan Kipang serta sebagai perekat antara beras yang sudah
1. Visi
2. Misi
usaha Kipang.
Wadi
Syafridah Ikhsan
1. Wadi
2. Syafrida
3. Ikhsan
4. Anggota
pernyataan, yang terdiri dari 11 butir pernyataan untuk Variabel X dan 4 butir
pada produk UMKM Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba. Berikut adalah data
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent
LAKI-LAKI 44 51.2
Valid PEREMPUAN 42 48.8
Total 86 100.0
Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2018)
2. Usia
Tabel 4.2
Usia
Frequency Percent
Valid 25 s.d 34 14 16.3
35 s.d 44 34 39.5
53
>45 38 44.2
Total 86 100.0
Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2018)
s.d 34 tahun adalah sebesar 16.3% usia 35-44 tahun adalah sebesar 39.5%, dan
3. Pendidikan
Tabel 4.3
Pendidikan
Frequency Percent
SD 10 11.6
SMP 23 26.7
SMA 41 47.7
Valid
D3 3 3.5
S1 9 10.5
Total 86 100.0
Sumber : Hasil Penelitian Diolah (2018)
sebesar 47.7%, pendidikan D3 sebesar 3.5% dan pendidikan S-1 sebesar 10.5%.
diteliti terdiri dari Variabel Independen (X), yaitu Harga (X 1), Kemasan (X2),
sebagai berikut :
Tabel 4.4
Skor Pernyataan
No. Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Kurang Setuju 3
54
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
Sumber :(Sugiyono, 2005)
1. Harga (X1)
Tabel 4.5
Harga
Buti Frekuensi Total
r SS % S % KS % TS % STS % F %
P1 35 40.7 51 59.3 0 0 0 0 0 0 86 100
P2 33 38.4 51 59.3 2 2.3 0 0 0 0 86 100
23. 86 100
P3 25 29.1 41 47.6 20 0 0 0 0
3
P4 53 61.6 33 38.4 0 0 0 0 0 0 86 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, (2018).
a. Pada butir 1 (Harga Kipang Pak Wadi sesuai dengan daya beli
butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban kurang setuju,
b. Pada butir 2 (Harga Kipang Pak Wadi sesuai dengan kualitas produk yang
setuju dan menjawab kurang setuju 2.3%. Pada butir ini tidak ada responden
yang memilih alternatif jawaban, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
c. Pada butir 3 (Harga Kipang Pak Wadi sesuai dengan harga saing produk
23.3% menjawab kurang setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang
d. Pada butir 4 (Harga Kipang Pak Wadi terjangkau sesuai dengan permintaan di
pasaran.) 61.6% menjawab sangat setuju dan 38.4% menjawab setuju. Pada
butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban kurang setuju,
2. Kemasan (X2)
Tabel 4.6
Kemasan
Buti Frekuensi Total
r SS % S % KS % TS % STS % F %
P5 53 61.6 33 38.4 0 0 0 0 0 0 86 100
P6 35 40.7 51 59.3 0 0 0 0 0 0 86 100
P7 43 50.0 40 46.5 3 3.5 0 0 0 0 86 100
P8 43 50.0 40 46.5 3 3.5 0 0 0 0 86 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, (2018).
a. Pada butir 5 (Kemasan Kipang Pak Wadi menarik dan unik.) 61.6% menjawab
sangat setuju dan 38.4% menjawab setuju. Pada butir ini tidak ada responden
yang memilih alternatif jawaban kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
b. Pada butir 6 (Kemasan Kipang Pak Wadi untuk melindungi produk Kipang
yang higenis.) 40.7% menjawab sangat setuju, 59.3%. Pada butir ini tidak ada
responden yang memilih alternatif jawaban kurang setuju, tidak setuju dan
c. Pada butir 7 (Kemasan produk Kipang Pak Wadi di kemas dengan baik untuk
setuju dan 3.5%menjawab kurang setuju. Pada butir ini tidak adaresponden
yang memilih alternatif jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.
d. Pada butir 8 (Kemasan produk Kipang Pak Wadi adalah kemasan yang praktis
dan 3.5% menjawab kurang setuju. Pada butir ini tidak adaresponden yang
3. Promosi (X3)
Tabel 4.7
Promosi
Frekuensi Total
Buti
ST F %
r SS % S % KS % TS % %
S
P9 54 62.8 30 34.9 2 2.3 0 0 0 0 86 100
P10 33 38.4 50 58.1 3 3.5 0 0 0 0 86 100
P11 20 23.3 65 75.6 1 1.1 0 0 0 0 86 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, (2018).
a. Pada butir 9 (Promosi produk Kipang Pak Wadi dilakukan secara langsung
setuju dan 2.3% menjawab kurang setuju. Pada butir ini tidak ada responden
yang memilih alternatif jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.
menjawab sangat setuju, 58.1% menjawab setuju dan 3.5% kurang setuju.
57
Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban tidak
setuju dan 1.1% menjawab kurang setuju. Pada butir ini tidak responden yang
Tabel 4.8
Kepuasan Konsumen
Frekuensi Total
Buti
ST F %
r SS % S % KS % TS % %
S
53. 86 100
P12 46 40 46.5 0 0 0 0 0 0
5
50. 86 100
P13 43 40 46.5 3 3.5 0 0 0 0
0
40. 86 100
P14 35 49 57.0 2 2.3 0 0 0 0
7
44. 86 100
P15 38 45 52.3 3 3.5 0 0 0 0
2
Sumber : Hasil Penelitian diolah, (2018).
menjawab setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif
b. Pada butir 13 (konsmen yang sudah melakukan pembelian Kipang Pak Wadi
50.0% menjawab sangat setuju, 46.5% menjawab setuju dan 3.5% kurang
setuju. Pada butir ini tidakada responden yang memilih alternatif jawaban
menjawab sangat setuju, 57.0% menjawab setuju dan 2.3% menjawab kurang
setuju. Pada butir ini tidakada responden yang memilih alternatif jawaban
melakukan pembelian produk yang sama walaupun pada usaha kipang lain.)
44.2% menjawab sangat setuju dan 52.3% menjawab setuju dan 3.5%
menjawab kurang setuju. Pada butir ini tidakada responden yang memilih
variabel yang diteliti, butir instrumen kuisioner dalam setiap variabel promosi
Hasil uji validitas instrumen variabel harga dapat dilihat pada tabel 4.9
sebagai berikut:
Tabel 4.9.
Hasil Uji Validitas Variabel Harga
59
Corrected
Pernyataan Item Total rtabel Keterangan
Correlation
Harga Kipang Pak Wadi sesuai
0,549 0,361 Valid
dengan daya beli konsumen.
Harga Kipang Pak Wadi sesuai
dengan kualitas produk yang 0,757 0,361 Valid
perjual belikan ke konsumen.
Harga Kipang Pak Wadi sesuai
dengan harga saing produk 0,612 0,361 Valid
Kipang lainnya.
Harga Kipang Pak Wadi
terjangkau sesuai dengan 0,757 0,361 Valid
permintaan konsumen.
Sumber : Hasil Penelitian diolah, (2018).
variabel harga memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat
Hasil uji validitas instrumen variabel kemasan dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.10.
Hasil Uji Validitas Variabel Kemasan
Corrected
Pernyataan Item Total rtabel Keterangan
Correlation
Kemasan Kipang Pak Wadi
0,608 0,361 Valid
menarik dan unik..
Kemasan Kipang Pak Wadi
melindungi produk Kipang yang 0,797 0,361 Valid
higenis.
Kemasan produk Kipang Pak
Wadi di kemas dengan baik 0,368 0,361 Valid
untuk produk diperjual belikan.
60
variabel kemasan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian
Hasil uji validitas instrumen variabel promosi dapat dilihat pada tabel 4.11
sebagai berikut:
Tabel 4.11.
Hasil Uji Validitas Variabel Promosi
Corrected
Pernyataan Item Total rtabel Keterangan
Correlation
Promosi produk Kipang Pak Wadi
dilakukan secara langsung kepada 0,413 0,361 Valid
pedagang kecil.
Promosi produk Kipang Pak Wadi
dilakukan untuk mengenalkan 0,426 0,361 Valid
usahanya kedalam kemasan kepada
konsumen.
Promosi produk Kipang Pak Wadi
dilakukan untuk memberikan
informasi tentang produk atau pe 0,453 0,361 Valid
mesanan produk dari mulut ke mulut
kepada konsumen.
Sumber : Penelitian, 2018 (data diolah)
variabel promosi memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian
Tabel 4.12.
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen
Corrected
Pernyataan Item Total rtabel Keterangan
Correlation
Setelah mengkonsumsi produk
Kipang Pak Wadi konsumen 0,683 0,361 Valid
melakukan Pembelian ulang.
Konsumen yang sudah
melakukan pembelian secara
tidak langsung akan 0,589 0,361 Valid
memberitahukan tentang Kipang
Pak Wadi.
Setelah mengkonsumsi Kipang
Pak Wadi konsumen dapat
memberikan citra merek 0,683 0,361 Valid
tersendiri bagi produk Kipang
Pak Wadi.
Setelah mengkonsumsi Kipang
Pak Wadi konsumen mulai
melakukan pembelian produk 0,589 0,361 Valid
yang sama walaupun pada usaha
kipang lain.
Sumber : Penelitian, 2018 (data diolah)
variabel kepuasan konsumen memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
dilakukan dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan
adalah teknik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
Tabel 4.13
Reliabilitas Kuesioner
Variabel Cronbach’s N Keterangan
Alpha Of Items
Harga 0,830 4 Reliabel
Kemasan 0,809 3 Reliabel
Promosi 0,622 4 Reliabel
Kepuasan Konsumen 0,813 4 Reliabel
Sumber : Penelitian, 2018 (data diolah)
lebih besar dari >0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan
di atas bahwa telah reliabel dan dapat dilanjutkan sebagai instrumen dalam
penelitian ini.
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan pliting data residual akan
membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi dan residual normal, maka
1. Uji Grafik
membentuk kurva normal yang cendrung dengan angka standar deviasi mendekti
64
satu yaitu sebesar 0,982. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa model regresi
berdistribusi normal.
.
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Penelitian, 2018 (data diolah)
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data yang normal adalah data
yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil
pengujian tersebut menunjukan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis
diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
65
2. Uji Statistik
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 86
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1,22138683
Absolute ,054
Most Extreme Differences Positive ,054
Negative -,050
Kolmogorov-Smirnov Z ,502
Asymp. Sig. (2-tailed) ,962
normalitas di sesuikan dengan Asymp. Sig. (2-tailed) dengan nilai sebesar 0,962
lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal dan
model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel terikat yaitu Kepuasan
Konsumen(Y) dengan variabel bebas yaitu Harga (X 1), Kemasan(X2) dan Promosi
(X3).
Tolerence dan VIF (Variance Inflation Factor) yang besar pada variabel-variabel
variabilitas variabel bebas yang dipilih yang tidak dijelaskan variabel bebas
lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerence > 0,1 dan VIF < 10, maka tidak
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.15
Multikolinearitas
Coefficientsa
Tolerance VIF
(Constant)
Pada tabel 4.15 dapat dilihat semua nilai Tolerence >0,1 dan VIF < 10.
suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar diatas maupun dibawah angka nolpada
sumbu Y.
67
bahwa model regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Hal ini dapat
terlihat dimana titik-titik tersebar tanpa membantuk suatu pola tertentu dan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada Tabel 4.16 di dalam
α = Kostanta
X1 = Harga
X2 = Kemasan
X3 = Promosi
e = Error of Term
Interpretasi Model :
variabel Harga (X1), Kemasan (X2) dan Promosi (X3) atau variabel bebasnya
sama dengan nol, maka variabel Kepuasan Konsumen (Y) akan tetap 6,494.
3. Variabel kemasan (X2) bernilai 0,071. Hal ini menunjukkan variabel kemasan
konsumen dengan koefisien bernilai 0,477. Hal ini menunjukkan jika promosi
sebesar 0,477.
berpengaruh secara positif dan signifikan dari variabel independen yaitu Harga
(X1), Kemasan (X2) dan Promosi (X3) terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan
konsumen (Y).
Kreteria penelitian dengan signifikan < 0,05, jika sig F > 0,05 maka H 0
diterima Ha ditolak. Sedangkan jika nilai sig F < 0,05 maka H 0 ditolak Ha
diterima.
Tabel 4.17
Hasil Uji-F
ANOVAa
Total 178,233 85
nilai signifikan 0,000. Sedangkan Ftabel sebesar 2,48 dengan α 0,05. Berdasarkan
70
hasil tersebut maka H0 ditolak dan menerima Ha dapat disumpulkan bahwa adanya
Fhitung> Ftabel (11,086 > 2,70) signifikan penelitian > 0,05 (0.000 < 0,05).
parsial.
Kreteria penelitian dengan tingkat signifika < 5%, jika sig t> 0,05, artinya
ditolak Ha diterima.
Tabel 4.18
Uji Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model T Sig.
Tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa hasil uji signifikansi parsial masing-
1. Nilai signifikan harga sebesar 0,004 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
pada UMKM Kipang Pak Wadi karena nilai t pada tabel 4.18 bernilai positif
didapat nilai thitung (2,971) > ttabel (1.663) dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dan Ha diterima.
2. Nilai signifikan kemasan sebesar 0,558 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
pada UMKM Kipang Pak Wadi karena nilai t pada tabel 4.18 didapat nilai
ditolak.
3. Nilai signifikan promosi sebesar 0.000< 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
konsumen (Y) pada UMKM Kipang Pak Wadi karena nilai t pada tabel 4.18
bernilai positif didapat nilai thitung (3.389) > ttabel(1.663) dapat disimpulkan
determinasi, dalam Output SPSS terletak pada Tabel Model Summaryb dan tertulis
Tabel 4.19
Pengujian Determinasi( Uji-R2)
Model Summaryb
disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,263 atau sebesar 26,3%. Hal ini
kemasan dan promosi sebesar 26,3% sedangkan sisanya sebesar 73,7% dijelaskan
4.2. Pembahasan
1. Indentitas Responden
dilakukan konsumen pada UMKM Kipang Pak Wadi ini menunjukan laki-laki
44% dan perempuan 42%, hal ini menunjukan bahwa konsumen yang membeli
produk Kipang Pak Wadi di dominasi jenis kelamin laki-laki. Usia konsumen
yang menjadi responden pada penelitian ini adalah umur 25 s/d 34 tahun sebanyak
orang. Dalam hal ini menunjukan bahwa usia konsumen yang membeli Kipang
dilakukan untuk mengenal kan produknya ini secara langsung kepada konsumen
Wadi juga memasarkan produk kipangnya dengan cara menerima pesanan untuk
73
acara acara hajatan seperti acara pernikahan, sunatan dan lain sebagainya. Selain
promosi. Kemudian diikuti dengan variabel harga , harga merupakan suatu tolak
ukur bagi para konsumen untuk mndapatkan barang yang ingin dimilikinya.
Harga adalah salah satu hal yang sangat strategis terhadap keputusan pembelian
kepuasan konsumen Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba. Dari hasil pengolahan
data diketahui bahwa nilai signifikan Variabel harga sebesar 0,004 < 0,05
konsumen. Dalam hal ini harga harus lebih diperhatikan para pengelola usaha
karena harga adalah acuan para konsumen untuk mendapatkan barang ataupun
jasa yang di perjual belikan dan juga merupakan hal terpenting untuk tetap dalam
penelitian yang dilakukan oleh Gladis Mongkau, Lotje Kawet, Jantje Sepang
Kepuasan Konsumen Kipang Pak Wadi di Aek Loba. Dari hasil pengolahan data
diketahui bahwa nilai signifikan variabel Kualitas Pelayanan sebesar 0,558> 0,05
Dalam hal ini kemasan harus tetap dijaga bentuk dan kualitasnya karena
konsumen tidak terlalu memikirkan kemasan pada produk Kipang Pak Wadi.
Keberhasilan daya tarik kemasan ditentukan oleh estetik yang menjadi bahan
Kepuasan Konsumen Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba. Dari hasil pengolahan
data diketahui bahwa nilai signifikan variabel Preferensi sebesar 0,000 < 0,05
mempunyai pengaruh signifikan dengan nilai thitung> ttabel (3,689>1,984), hasil ini
dalam hal ini promosi Kipang Pak Wadi harus lebih ditingkatkan lagi, karena
makanan Kipang Pak Wadi, maka sangat penting bagi pengelola meningkatkan
sistem promosinya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa secara simultan nilai Fhitung> Ftabel
Kepuasan Konsumen Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba. Hal ini menunjukan
Kepuasan Konsumen UMKM Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba, dengan kata
75
lain bahwa ketiga variabel sangat mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai
kepuasan konsumen dan juga dalam meningkatkan penjualan setiap hari nya atau
pemesanan yang dilakukan oleh konsumen, bahwa ketiga variabel tersebut sangat
umur usaha Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gladis Mongkau, Lotje Kawet, Jantje Sepang
BAB V
5.1. Kesimpulan
kepuasan konsumen pada UMKM Kipang Pak Wadi di Desa Aek Loba, dengan
1. Harga (X1), kemasan (X2) dan promosi (X3) secara simultan berpengaruh
76
77
0,263 atau sebesar 26,3%. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen
dapat dijelaskan oleh variabel harga, kemasan dan promosi sebesar 26,3%
sedangkan sisanya sebesar 73,7% dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak
5.2. Saran
Saran yang diberikan penulis kepada pihak pengelola UMKM Kipang Pak
Wadi berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Pihak pengelola usaha UMKM Kipang Pak Wadi harus lebih memperhatikan
harga yang akan di jual belikan kepada konsumen, karena harga merupakan
alasan utama untuk membeli suatu produk yang akan konsumen beli. Seperti
pelanggan.
2. Pihak pengelola usaha UMKM Kipang Pak Wadi harus tetap menjaga kualitas
menjaga kualitas produk dalam kemasan yang akan dijual kepada konsumen.
3. Pihak pengelola usaha UMKM Kipang Pak Wadi juga harus memperhatikan
alamat serta pemesanan Kipang Pak Wadi pada Kemasan, selain itu promosi
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha DH, Asas-asas Marketing, Edisi III, Yogyakarta : Liberty, 2000
. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis , PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004.
John C. Mowen, Michael Minor. Perilaku Konsumen (Jilid 1), Edisi Kelima,
Erlangga, Jakarta. 2002
Louw dan Kimber. “ The Power Packing The Coustumer Equality Company”.
Jurnal ilmiah www.insglobal.com/asset/thepowerofpaccking diakses 26
Maret 2007.
Pride, Wiliam M, and O.C. Ferrell. Marketing. Fiftinth Edition, Canada, South
Western International Edition, 2010.
Sunyoto, D. Teori, Kuisioner, dan Analisis Data. Graha Ilmu. Yogyakarta, 2013.
Jurnal