Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis
aktivitas selama pembelajaran, baik yang dilakukan oleh pendidik maupun
yang dilakukan oleh peserta didik yang difokuskan pada perbaikan proses
maupun peningkatan hasil kegiatan pada pendidik dan prestasi hasil
belajar peserta didik.
Menurut Gunawan (2017: 83) mengatakan bahwa penelitian
kualitatif disini untuk mengenali dan memahami masalah-masalah pada
manusia atau sosial dengan membentuk sebuah gambaran menyeluruh
yang disajikan menggunakan kata-kata, melaporkan pandangan terinci
yang didapatkan dari sumber informasi dan melakukan dalam latar yang
alamiah. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu jenis
penelitian tindakan kelas atau sering disebut PTK. Pada penelitian ini,
peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik dengan menerapkan pembelajaran
berbasis multimedia interaktif, maka dengan demikian data yang akan
dikumpulkan dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu mengenai uraian-
uraian kegiatan pembelajaran peserta didik dan penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindak kelas.

C. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Kemmis dan Mc Taggart penelitian tindakan dideskripsikan
sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin
diikuti dengan siklus spiral berikutnya. (Sukayati & dkk. 2018: 16-18)
1. Refleksi awal, dimaksudkan sebagai kegiatan mengumpulkan
informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema
penelitian.
2. Penyusunan perencanaan, didasarkan pada hasil informasi yang
telah didapatkan pada tahap refleksi awal. Perencanaan
mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang
diinginkan sebagai suatu solusi dari permasalahan.
3. Pelaksanaan Tindakan, pada tahap ini tindakan yang dilakukan
sebagai sebuah upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan.
4. Observasi (Pengamatan), kegiatan pengamatan dalam PTK
dapat disejajarkan dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini
peneliti akan mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan terhadap peserta didik.
5. Refleksi, dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.
Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang
satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil
penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang
mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu
untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu
berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.
Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas (Sukayati, dkk, 2018: 19)

D. Setting/ Lokasi Penelitian


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN
Marabahan 3 yang beralamat di Jl. Veteran, Marabahan Kota, Kec.
Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimatan Selatan, 70513.,
semester genap tahuan ajaran 2021/2022. Subjek penelitiannya adalah
peserta didik kelas V tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah peserta
didik 30 orang, terdiri dari 20 laki-laki dan 10 orang perempuan dengan
menerapkan kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning dan Numbered Head Together.
Peneliti memilih SDN Marabahan 3 Kelas V sebagai tempat
penelitian berdasarkan pada pertimbangan bahwa di Kelas V ini terdapat
permasalahan rendahnya hasil belajar peserta didik yang harus diatasi
dalam muatan Ilmu Pengetahuan Alam pada tema 6 Panas dan
Perpindahannya materi kalor yang berdampak pada rendahnya hasil
belajar yang diperoleh peserta didik tidak mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu 70. Yang disebabkan karena proses pembelajaran
masih belum menggunakan model pembelajaran yang beragam sehingga
pada prosesnya masih berjalan secara konvensional dan satu arah yang
mana pembelajaran belum sepenuhnya menjadikan siswa sebagai subjek
dari proses pembelajaran yang berlangsung tersebut. Hal ini
menyebabkan rasa bosan siswa dan rendahnya minat siswa untuk belajar.

E. Faktor – faktor yang diteliti


Faktor yang diteliti untuk mengatasi permasalahan Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah :
1. Aktivitas Pendidik
Faktor pendidik yang diteliti adalah aktivitas pendidik
dalam proses pembelajaran. Dilihat dari bagaimana pendidik
melibatkan peserta didik dari awal pembelajaran, bagaimana
pendidik membantu peserta didik memahami materi melalui
strategi pembelajaran yang digunakan pendidik dan bagaimana
pendidik dalam mengakhiri pembelajaran. Faktor pendidik dari
sisi persiapan pembelajaran serta strategi pembelajaran muatan
IPA pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya materi kalor melalui
model pembelajaran Problem Based Learning. Discovery
Learning dan Numbered Head Together, oleh pendidik, antara
lain:

1) Aktivitas pendidik menyampaikan materi pembelajaran


dengan mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
2) Aktivitas pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok secara heterogen sesuai dengan jumlah peserta
didik.
3) Aktivitas pendidik membagikan nomor kepala yang akan
digunakan peserta didik.
4) Aktivitas pendidik membagikan LKK yang berisikan
permasalahan.
5) Aktivitas pendidik membimbing dan memantau diskusi
kelompok dalam merumuskan masalah.
6) Aktivitas pendidik memanggil nomor kepala pendidik
secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
7) Aktivitas pendidik meminta kelompok lain untuk
menanggapi hasil kerja kelompok.
8) Aktivitas pendidik membimbing peserta didik untuk
menarik menyimpulkan hasil kerja kelompok.
2. Aktivitas Peserta Didik
Peserta didik adalah subjek dalam pembelajaran. Setiap
aktivitas peserta dalam proses pembelajaran akan menentukan
keberhasilan belajar peserta didik itu sendiri. Faktor dari peserta
didik yang akan diteliti meliputi aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning. Discovery Learning dan Numbered Head
Together pada peningkatan aktivitas belajar peserta didik. Berikut
faktor dari peserta didik yang diteliti adalah:

1) Aktivitas peserta didik bertanya materi yang disampaikan


pendidik.
2) Aktivitas peserta didik membentuk kelompok dengan
nomor kepala.
3) Aktivitas peserta didik setiap kelompok berdiskusi untuk
melakukan penyelidikan dan menyelesaikan masalah yang
diberikan pendidik.
4) Aktivitas peserta didik terlibat aktif untuk
mempresentasikan hasil kerjasama kelompok dan
mendengarkan tanggapan peserta didik lain.
5) Aktivitas peserta didik membuat kesimpulan hasil kerja
sama kelompok.
3. Hasil Belajar
Mengukur hasil peningkatan peserta didik setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model
pembelajaran Problem Based Learning, Discovery Learning dan
Numbered Head Together pada pembelajaran IPA pada Tema 6
panas dan perpindahannya materi kalor Kelas V SDN Marabahan
3 dengan cara melakukan evaluasi tes tertulis. Hasil belajar ini
diukur secara kuantitatif dengan melihat perolehan nilai dan
evaluasi peserta didik yang dihitung secara menyeluruh untuk
mengukur keberhasilan peserta didik secara individu maupun
klasikal.

F. Skenario Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak empat
pertemuan Setiap satu pertemuan dalam PTK ada tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Secara rinci kegiatan
yang dilakukan pada setiap tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan serangkaian rancangan tindakan
sistematis untuk meningkatkan apa yang ingin dicapai dalam suatu
proses. Perencanaan perlu memperhatikan hal-hal yang bersifat
strategis untuk kelancaran pelaksanaan penelitian. Tahap
perencanaan yang akan dilakukan adalah:

1. Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran yang akan


dilaksanakan.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) muatan
IPA materi suhu dan kalor menggunakan model kombinasi
model pembelajaran Problem Based Learning. Discovery
Learning dan Numbered Head Together.
3. Membuat bahan yang seusai dengan meteri pembelajaran dan
penerapan kombinasi model pembelajaran Problem Based
Learning, Discovery Learning dan Numbered Head Together.
4. Membuat Lembar Kerja Kelompok (LKK) dan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang berhubungan dengan materi
pelajaran, sebagai alat evaluasi untuk menilai hasil belajar
peserta didik.
5. Membuat rubrik dan lembar observasi penilaian aktivitas dan
aktivitas peserta didik.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)
Kegiatan pada tahap ini adalah melaksankan pembelajaran
dengan menerapkan kombinasi model pembelajaran Problem
Based Learning, Dscovery Learning dan Numbered Head Together
pada pembelajaran IPA tema 6 panas dan perpindahannya materi
kalor di kelas V SDN Marabahan 4.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan I, II, III
dan IV adalah sebagai berikut:
Kegiatan Awal (10 menit):

1. Pendidik membuka kelas dengan mengucapkan salam,


menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran peserta didik.
2. Pendidik menunjuk salah satu peserta didik untuk
memimpin do’a di depan kelas. (Religius)
3. Pendidik mengajak semua peserta didik untuk
menyanyikan lagu “Indonesia raya” untuk menanamkan
semangat kebangsaan. (Nasionalisme)
4. Pendidik menyampaikan tema, sub tema, pembelajaran
dan apersepsi sebagai awal komunikasi sebelum
melaksanakan pembelajaran. (Komunikasi)
5. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dilakukan.
Kegiatan Inti (50 menit):

1. Pendidik meminta peserta didik untuk membaca teks


bacaan, setelah itu pendidik dan peserta didik melakukan
tanya jawab tentang informasi apa yang dapat diperoleh di
dalam bacaan. (Literasi) (Problem Based Learning,
Discovery Learning)
2. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok secara heterogen sesuai dengan jumlah peserta
didik. (Problem Based Learning, Numbered Head
Together)
3. Pendidik membagikan nomor kepala yang akan digunakan
peserta didik. (Numbered Head Together)
4. Pendidik membagikan LKK yang berisikan permasalahan.
(Problem Based Learning)
5. Pendidik membimbing dan memantau diskusi kelompok
dalam merumuskan masalah. (Problem Based Learning,
Discovery Learning, Numbered Head Together)
6. Pendidik memanggil nomor kepala peserta didik secara
acak untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
(Numbered Head Together)
7. Pendidik meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil
kerja kelompok. Problem Based Learning, Discovery
Learning
8. Pendidik membimbing peserta didik untuk menarik
menyimpulkan hasil kerja kelompok. (Problem Based
Learning, Discovery Learning, Numbered Head Together)
Kegiatan Akhir (10 menit):
1. Pendidik bersama peserta didik menyimpulkan
pembelajaran yang berlangsung hari ini. (Intgeritas)
2. Pendidik memberikan soal evaluasi kepada peserta didik.
3. Pendidik melakukan refleksi dan tindak lanjut atas
pembelajaran yang telah berlangsung.
4. Pendidik menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya.
5. Menyanyikan lagu daerah bersama-sama.
6. Pendidik memberikan 5 soal kuis tercepat, peserta didik
yang cepat dan benar menjawab soal kuis boleh pulang
terlebih dulu.
7. Kelas di tutup dengan berdo’a bersama yang dipimpin
salah satu peserta didik dan diakhiri dengan salam.
(Religius)
3. Tahap Pengamatan (Observing)
Proses observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dibuat serta
melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Semua hasil dicatat untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan refleksi.
Tahap pengamatan dalam penelitian tindakan kelas ini yakni
mengobservasi tentang:
a. Pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap
aktivitas belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran
Problem Based Learning, Discovery Learning dan
Numbered Head Together.
b. Pengamatan langsung yang dilakukan oleh observer atau
pendidik untuk mengamati terhadap aktivitas pendidik atau
terhadap jalannya pembelajaran dengan menggunakan
kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning dan Numbered Head Together.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
Hasil observasi dan evaluasi dianalisis kembali untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman peserta didik
serta ketercapaian tujuan yang diinginkan. Selain itu hasil
pengamatan dilakukan, diperoleh beberapa data yang kemudian
dikaji, dilihat dan direnungkan kembali perencanaan yang belum
sesuai dengan indikator keberhasilan sebagai dasar untuk
membuat rancangan kegiatan pada siklus berikutnya. Hasilnya
dianalisis dan disimpulkan oleh peneliti dan kesimpulan ini
merupakan dasar dalam merevisi rencana untuk dilaksanakan
pada tindakan berikutnya.

G. Data dan cara pengambilan data


1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini diperoleh dari kepala sekolah dan
pendidik yang mengajar kelas V SDN Marabahan 3 tahun ajaran
2020/2021. Data juga diperoleh dari peserta didik terutama data
yang berkaitan dengan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
serta hasil belajar peserta didik.

2. Jenis Data
Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini berupa data
kualitatif dan data kuantitatif :

a. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-


kata yang mengandung makna, yaitu data tentang aktivitas
pendidik dan aktivitas peserta didik dengan menggunakan
Model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery
Learning dan Numbered Head Together pada pembelajaran
IPA pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya Materi Kalor di
kelas V SDN Marabahan Data kualitatif diambil dari data
observasi (pengamatan) berupa:
1. Observasi (pengamatan) untuk data aktivitas
pendidik/peneliti pada saat melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning dan Numbered Head Together
pada pembelajaran IPA pada Tema 6 Panas dan
Perpindahannya di kelas V SDN Marabahan 3.
2. Observasi (pengamatan) untuk data aktivitas peserta
didik pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning, Discovery Learning dan Numbered Head
Together pada pembelajaran IPA pada Tema 6 Panas
dan Perpindahannya di kelas V SDN Marabahan 3.
b. Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka berupa data hasil belajar peserta didik pada
muatan IPA Tema 6 Panas dan Perpindahannya Materi Kalor
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning dan Numbered Head Together. Data
hasil belajar diperoleh dengan mengukur hasil belajar Peserta
Didik melalui tes atau evaluasi yang dilakukan setelah
melaksanakan pembelajaran.
3. Cara Pengambilan Data
Data penelitian ini diperoleh dengan cara :
a. Observasi, teknik ini digunakan untuk memperoleh data
mengenai aktivitas Peserta Didik dalam belajar dan aktivitas
yang dilakukan pendidik pada saat pembelajaran berlangsung
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning dan Numbered Head Together pada
pembelajaran IPA pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya
Materi Kalor di kelas V SDN Marabahan 3.
b. Tes, Teknik tes dilakukan dengan memberikan tes hasil
belajar kepada Peserta Didik untuk mengetahui data
kuantitatif berupa hasil belajar peserta didik menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery
Learning dan Numbered Head Together pada pembelajaran
IPA pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya Materi Kalor di
kelas V SDN Marabahan 3.

H. Teknik Analisis Data


Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator
keberhasilan aktivitas pendidik, peserta didik dan hasil belajar pada
materi pengaruh kalor terhadap kehidupan dengan menggunakan
kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL),
Discovery Learning, dan Numbered Head Together (NHT).
1. Aktivitas Pendidik
Data observasi pendidik adalah data tentang aktivitas pendidik
dalam proses belajar mengajar pada materi kalor dengan
menggunakan kombinasi model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), Discovery Learning, dan Numbered Head
Together (NHT) pada peserta didik kelas V SDN Marabahan 3.
Data aktivitas pendidik dihitung dengan cara sebagai berikut:
1 = Kurang Baik 3 = Baik
2 = Cukup Baik 4 = Sangat Baik
Keterangan Kriteria
Skor Minimal =1x8=8
Skor Maksimal = 4 x 8 = 32
Range = Skor Maksimal – Skromal Minimal
= 32 – 8 = 24
Interval = 24 : 4 = 6

Tabel 1. Kriteria Aktivitas Pendidik

Rentang Skor Kriteria


29-32 Sangat Baik
22-28 Baik
15-21 Cukup
8-14 Kurang Baik

Presentase Aktivitas Pendidik


R
S= X 100 %
N

Keterangan :
S = Nilai persen yang dicari
R = Jumlah skor aktivitas pendidik
N = Skor maksimal aktivitas pendidik

2 Aktivitas Peserta Didik

Analisis data kualitatif berikutnya yaitu observasi aktivitas


Peserta Didik dalam mengikuti pembelajaran, data ini
dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk tabel persentase.
Hasil observasi peserta didik dapat ditentukan dengan angka
persentase/persenan (frekuensi relatif) sebagai berikut :

Keterangan Kriteria
Skor Minimal =1x5=5
Skor Maksimal = 4 x 5 = 20
Range = Skor Maksimal – Skor Minimal
= 20 – 5 = 15
Interval = 15 : 4 = 3,75 = 4

Table 2. Kriteria Aktivitas Peserta Didik Tabel 2


Menggunakan Skor (Individual)
Rentang Skor Kriteria
17-20 Sangat Aktif
12-16 Aktif
9-12 Cukup Aktif
5-8 Kurang Aktif

Jumlah aspek (sangat aktif )


Rata-rata klasikal = x 100%
Jumlah seluruh siswa

Skor perolehan maksimal


Persentase maksimal = x 100%
Skor maksimal
20
= x 100% = 100%
20
Skor perolehan minimal
Persentase minimal = x 100%
Skor maksimal
5
= x 100% = 25%
20
Rentang skor = Persentase maksimal - Persentase
minimal
= 100% - 25% = 75%
75 %
=
4
= 18,75

Table 3. Kriteria Persentasi Aktivitas Peserta Didik


(Klasikal)
Kriteria Persentase
Sangat Aktif 82%-100%
Aktif 63%-81%
Cukup Aktif 44%-62%
Kurang Aktif 25%-43%

3. Hasil Belajar
Data kuantitatif didapat dari hasil belajar peserta didik
pada tiap pertemuan dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah skor perolehan
Ketuntasan individual = x 100
Skor maksimal
Seorang peserta didik dikatakan telah mencapai ketuntasan
individual, apabila pendidik tersebut telah menguasai materi kalor
dengan kriteria nilai akhir ≥ 70.
Jumlah siswa yang tuntas
Ketuntasan Klasikal = x 100
Jumlah seluruh siswa
Suatu kelas dikatakan telah mencapai ketuntasan klasikal apabila
≥ 80% dari seluruh pendidik.

I. Indikator Keberhasilan

1. Aktivitas Pendidik
Aktivitas pendidik dalam kegiatan pembelajaran menggunakan
kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning, Discovery
Learning dan Numbered Head Together pada pembelajaran IPA
pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya Materi Kalor di kelas V
SDN Marabahan 3 dikategorikan berhasil apabila mencapai skor
pada lembar observasi dengan rentang antara 30-36 dengan
interpretasi keaktifan pendidik berada pada kategori Baik dan Sangat
Baik.

2. Aktivitas Peserta Didik


Adanya peningkatan keaktifan peserta didik dalam proses belajar
melalui kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning,
Discovery Learning dan Numbered Head Together pada
pembelajaran IPA pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya Materi
Kalor di kelas V SDN Marabahan 3. Indikator aktivitas peserta didik
dikatakan berhasil apabila dilihat dari 2 sudut pandang sebagai
berikut:

a) Indikator aktivitas peserta didik individual dalam semua aspek


aktivitasnya dikategorikan berhasil apabila mencapai skor pada
lembar observasi dengan rentang antara 19-21 dengan
interpretasi keaktifan Peserta Didik berada pada kategori Aktif
dan Sangat Aktif.
b) Indikator aktivitas peserta didik pada ketuntasan klasikal
dianggap berhasil apabila peserta didik yang berkategori aktif
dan sangat aktif mencapai ≥80%.
3. Hasil Belajar
a) Ketuntasan Individual
Ketuntasan belajar peserta didik kelas V semester genap
SDN Marabahan 3 tahun ajaran 2020/2021 pada tema 7
peristiwa dalam kehidupan selesai secara menyeluruh jika
mencapai nilai ≥70 (nilai KKM 70) yang dilihat dari hasil
belajar aspek kognitif (pengetahuan), afektif, (sikap) dan
psikomotorik (keterampilan).

b) Ketuntasan Klasikal
Penyelesaian daya serap klasikal yang dilihat dari hasil
semua Peserta Didik kelas V SDN Marabahan 3 pada materi
kalor yang mencapai ≥80% dari seluruh jumlah peserta didik
mencapai nilai ≥70 aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan psikomotorik (keterampilan).

Anda mungkin juga menyukai