Kasus IGD - Tessa Amanda Savetri - Kel 3A - UNAIR
Kasus IGD - Tessa Amanda Savetri - Kel 3A - UNAIR
K E D U A
2/2/2022 IGD Obs Febris H-3 + ISPA
D ATA K L I N I K
Data Klinik Nilai Normal UGD TGL
Suhu 36,5-37 38,1 2/2/2022
Nadi 70-120 x/menit 114
RR 18-30 x/menit 22
TD 95/56 – 110/70 -
mmHg
SpO2 95-100 % 99 %
GCS 456 456
DATA LABORATORIUM
Tanggal
Data Lab Nilai Normal
2/2/2022
x HASIL PEMERIKSAAN
x LAIN
Swab Antigen : Negatif
x
DEFINISI
Definisi Febris (demam) adalah
peningkatan suhu tubuh dari variasi suhu
FEBRIS
normal sehari-hari yang berhubungan
dengan peningkatan titik patokan suhu di
hipotalamus.
• Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5˚ -
37,2˚C
• Derajat suhu yang dapat dikatakan
demam adalah rectal temperature > 37,9 ˚C
atau oral temperature > 37,4˚C atau
axillary temperature > 37,1˚C
• Demam terjadi bila berbagai proses
infeksi dan non infeksi berinteraksi dengan
mekanisme pertahanan hospes.
Patofisiologi
febris
Patofisiologi
Umumnya peninggian suhu tubuh terjadi akibat peningkatan set point.
Infeksi bakteri menimbulkan demam karena endotoksin bakteri
merangsang sel PMN untuk membuat pirogen endogen yaitu
interleukin-1, interleukin 6 atau tumor nekrosis faktor. Pirogen endogen
bekerja di hipotalamus dengan bantuan enzim siklooksigenase
membentuk protaglandin selanjutnya prostaglandin meningkatkan set
point hipotalamus. Selain itu pelepasan pirogen endogen diikuti oleh
pelepasan cryogens (antipiretik endogen) yang ikut memodulasi
peningkatan suhu tubuh dan mencegah peningkatan suhu tubuh pada
tingkat yang mengancam jiwa (Suriadi, 2006).
ALGORITMA
DEMAM
PENATALAKSANAAN
TERAPI
Secara Fisik :
1. Anak demam ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal
2. Pakaian anak diusahakan tidak tebal
3. Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat
4. Memberikan kompres.
Antrain Antinyeri Inhibisi dari COX, aktivasi dari sistem kontrol desending inhibitory,
interaksi dengan sistem glutamatergik dan pelepasan peptida opioid endogen.
Mekanisme neurokemikal yang mendasari efek antipiretik yaitu bekerja
secara sentral pada pusat pengaturan suhu di hipotalamus dengan
menghambat sintesa dari prostaglandin pada SSP.
INFORMASI DAN EDUKASI
1. Inj. Antrain (IV) 125 mg Disuntikkan sekali dengan dosis 125 mg secara intravena,
digunakan untuk mengatasi nyeri yang diderita pasien.
1. Parasetamol syr 125 mg/5 ml Diminum sehari tiga kali satu sendok teh (5 ml) sesudah makan.
Digunakan untuk mengobati demam/nyeri. Parasetamol
diminum bila perlu.
2. Domperidone syr 5 mg/5 ml Diminum sehari tiga kali 3/4 sendok teh (3,75 ml) sebelum
makan. Digunakan sebagai antiemetik (anti mual muntah)
• Sari Pediatri, Vol. 2, No. 2, 2000, p.
103-108
• Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 58,
Nomor 9, 2008
AKA • Medscape apps
ST
PU • DrugBank
TAR
AF
D
TERIMA KASIH