Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus

Asuhan Keperawatan Pada Ny.S Dengan Vertigo Di Ruang Truntum Rsud Bendan
Pekalongan

A. Pengkajian
1. Identitas pasien

Nama : Ny. S
Umur : 52 Tahun
Alamat : Wonopringgo, Pekalongan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medis : Vertigo
Tanggal masuk : 29 November 2021
No RM :-

2. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. S
Umur : 78 Tahun
Alamat : Wonopringgo, Pekalongan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Status Hubungan : Ibu Kandung

3. Keluhan utama

Pasien mengatakan bahwa pasien mengatakan kepalanya pusing seperti


berputar dan merasa mual.
4. Riwayat keperawatan sekarang

Pada saat pengkajian pada tanggal 30 November 2021 pukul 08.00


pasien mengatakan ketika menunggu suami nya yang sakit pada tanggal 29
November 2021 pada waktu menjelang magrib, pasien mengatakan dirinya
merasa pusing sekali seperti berputar kemudian mual muntah sehingga
merasa badannya terasa lemas dan mengeluarkan keringat dingin terus
menerus yang menyebabkan pasien kehilangan kesadaran.

5. Riwayat keperawatan terdahulu

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain terdahulu selain vertigo.


Pasien mengatakan bahwa dirinya pernah dirawat di RS karna vertigo
sebanyak 1x pada tahun 2019.

6. Riwayat keluarga terdahulu

Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada penyakit yang diturunkan


pada keluarganya seperti diabetes mellitus, jantung, dll

7. Model konseptual gordon


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan

Pasien menyatakan sehat itu sangat berharga. Pasien mengatakan


ingin cepat pulang karena sakit itu tidak nyaman dan ingin segera
berkumpul dengan keluarga.

b. Pola nutrisi dan metaboslisme

Saat sakit Sebelum sakit


Makan 3 x sehari seporsi habis Makan 3xsehari ½ porsi
Minum 6-7 gelas sehari Minum 6-7 gelas sehari
(200ml) (200ml)
c. Pola eliminasi

Saat sakit Sebelum sakit


Bab 2 hari 1 kali warna kuning Bab 1 kali sehari warna kuning
, lembek, berbau khas lembek, berbau khas
Bak 6-7x sehari warna kuning Bak 6-7x sehari warna kuning
dan bau khas dan bau khas

d. Pola tidur dan istirahat

Saat sakit Sebelum sakit


Tidur ±8jam saat malam Tidur ±8jam saat malam dengan
dengan kualitas tidur kurang kualitas tidur nyenyak
nyenyak

e. Pola aktivitas dan latihan

Aktivitas Saat sakit Sebelum sakit


Makan dan minum 0 0
Toileting 0 0
Mobilisasi 0 0
Berpindah 0 0
Ambulsi rom 0 0

f. Pola peran dan hubungan


Sebelum sakit pasien mengatakan, memiliki hubungan baik dengan
keluarga dan masyarakat . selama sakit pasien mengatakan masih
berhubungan baik dengan keuarga dan masyarakat.

g. Pola persepsi kognitif dan sensori


Sebelum sakit pasien mengatakan penglihatan, pendengaran normal,
komunikasi lancar, dan aktivitas lancer. Selama sakit paseien mengatakan
pasien terlihat gelisah karena nyeri pada kepala. Untuk
pendengaran,penglihatan dan berbicara masih normal. Komunikasi antar
perawat pasien dapat mengkomunikaskan keluhan tentang nyeri kepala yang
diderita pasien.

h. Konsep diri

Pasien mengatakan gambaran diri, pasien mengatakan menyukai


anggota tubuhnya tidak ada anggota tubuh yang tidak disukai pasien.
Identitas nya sebagai perempuan berumur 52 tahun,perannya sebagai ibu
rumah tangga dan pekerja yang bertanggung jawab pada keluarga,ideal diri
pasien berharap untuk cepat sembuh dan bisa bekerja kembali, harga diri
pasien tetap bersyukur dan menganggap sakit ini sebagai ujian

i. Pola seksual dan reproduksi

Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Pasien sudah


menopause. Sebelum sakit pasien berhubungan seksual 1x dalam 2 minggu.
Dan saat sakit sakit pasien tidak melakukan hubungan seksual. Pola
mekanisme koping sebelumnya pasien mengatakan jarang punya
masalah,jika memiliki masalah akan segera diselesaikan . Selama sakit
pasien mengatakan tidak punya masalah dan menerima sakitnya dan khlas.

j. Mekanisme koping

Pasien mengatakan bahwa dukungan dari pihak keluarga sangat


dibutuhkan dan penting untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya.

k. Nilai dan kepercayaan


Sebelum sakit pasien mengatakan sering ibadah, selama sakit masih
sering ibadah dan berdoa kepada Allah SWT. Namun untuk ibadah sedikit
berkurang karena aktifitasnya terbatas.

8. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum Composmentis

Pasien tampak sudah beraktivitas

BB : 50 Kg

TB : 155 cm

Tabel pengkajian GCS

No Keterangan Skor

1. Eyes : 4

4 : spontan atau membuka


mata dengan sendirinya tanpa
dirangsang

3 : dengan rangsangan suara ,


dilakukan dengan menyuru
pasien membuka mata

2 : dengan rangsangan
nyeri , misalnya menem=kan
kuku jari
1 : tidak ada respon

2. Verbal :

5 : orientasi baik, bicara jelas

4 : bingung , berbicara
mengacau
5
3 : mengucapkan kata tidak
jelas

2 : suara tanpa arti

1 : tidak ada respon

3. Motoric : 6

6 : mengikuti perintah
pemeriksa

5 : melokalisir nyeri ,
meng=jangkau dan
menjauhkan stimulus ketika
diberi rangsangan.

4 : menghindar atau menarik


tubuh ketika diberi
rangsangan

3 : flexi abnormal,salah satu


tangan atau keduanya
menekuk saat diberi
rangsangan

2 : extensi abnormal, salah


satu tangan atau keduanya
bergerak ekstensi di sisi
tubuh yang diberi rangsangan

1 : tidak ada respon

Total 15

Keterangan :

Compos mentis : 14 – 15

Apatis : 12 – 13

Somnolen : 10 – 11

Delirium : 9 – 7

Stupor : 4 – 6

Koma : 3

Tabel pengkajian nutrisi

TB : 155 cm

BB : 55 kg
Antropometri
IMT : 20,8

LILA : 25

Biochemical Hemoglobin 9,4

Eritrosit 4,86
Hematocrit 29,2

Leukosit 7.400

Hitung jenis :

1. Limfosit 26

2. Monosit 4

3. Granula 70

Trombosit 222.000

Mukosa tampak kering

Pasien tampak lemas


Clinical sign
Pasien tampak mual

Pasien tampak lesu

Dietary Diet lunak

Tabel pengkajian resiko jatuh

Parameter Status Skor

Riwayat jatuh (3 bulan Ya 25


terakhir ) 25
Tidak 0

Penyakit penyerta (>2 Ya 15


dx. Medis) 0
Tidak 0

Alat bantu jalan Tanpa alat bantu 0 0


Tongkat penyangga 15

Berpegangan 30
perabotan

Terpasang infus Ya 20
20
Tidak 0

Gaya berjalan Normal 0

Lemah 10 0

Terganggu 20

Status mental Sadar akan 0


kemampuan diri
0
Sering lupa akan 15
keterbatasan

Total 45

Keterangan :

Tidak beresiko : 0-24

Risiko rendah : 25-50

Risiko tinggi :>5

Pengkajian skala nyeri

P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak , kurang beristirahat, dan telat
makan

Q : psuing yang dirasakan pasien berdenyut dan terasa berputar putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian depan atas dan kepala sisi kanan

S : 10

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat makan maka kepala akan
merasa nyeri.

Ttv TD: 120/80- mmHg

S : 36,6 0 C

RR : 20 x/menit

N : 82 x/menit

Kepala Bentuk kepala mesochepai ,tidak ada


luka,rambut pasien berwarna hitam
panjang, sedikit beruban dan
berminyak,tidak ada benjolan

Mata Mata pasien tampak simetris kanan dan


kiri, konjungtiva anemis,sclera tidak
ikterik, puoil isokor

Hidung Tidak ada alergen dan polip , hidung


tampak simetris, tidak ada polip, tidak
ada secret

Telinga Pendengaran baik, simetris, tidak ada


serumen

Mulut Tidak terdapat sariawan dimulut pasen,


mukosa bibir sedikit kering,lidah bersih ,
tidak ada sianosis

Leher Reflex menelan baik, tidak kaku


kuduk,tidak terjadi pembengkakan tiroid
maupun kelenjar getah bening

Dada Paru-paru :

I : simetris antara kanan dan kiri, bentuk


dada diatas,tidak ada lesi, tidak tampak
penggunaan otot bantu pernafasan.

P : vocal fremitus sama dengan kanan dan


kiri dan ekspansi paru kanan kiri sama

P : bunyi paru sonor

A : suara nafas vesikuler,tidak ada suara


nafas tambahan.

Jantung :

I : ics tidak tampak, tidak terdapat


pembengkakan jantung

P : ictus cordis teraba di ics ke 5 linea


mid clavicula sinistra

P :bunyi pekak di dada sebelah kiri

A : terdengar s1 dan s2 reguler

Abdomen I : bentuk abdmen simetris diatas, tidak


terdapat lesi, amilukus bersih, tidak ada
pembengkakan hati dan lima

A : peristaltic usus 15x/menit


P : tidak ada pembesaran hati dan limfa,
tidak teraba asites

P : terdengar bunyi timfani

Genetalia Tidak ada masalah atau keluhan


mengenai genetalia

Tidak terpasang cateter

Anus Tidak ada masalah atau keluhan


mengenai anus

Ekstremitas Atas : terpasang infus RL pada lengan


bagian kiri dengan 20 tpm, gerak pasien
terbatas, warna kulit pasien sawo matang,
CR <2 detik, tidak ada perubahan pada
tulang, akral teraba hangat

Bawah : akral teraba hangat, CR <2 detik,


kaki kanan dan kiri dapat bergerak bebas.

Pengkajian kekuatan otot :

5 5

5 5

Keterangan :

5 : normal

4 :mampu melakukan gerakan normal


tapi tidak dapat menahan tahanan secara
maksimal, pemeriksaan mampu
melakukan gerakan mengangkat.

3 : mampu melakukan gerakan


mengangkat ekstremitas/ badan, tapi tidak
bias melawan tahanan

2 : mampu melakukan gerakan dua sendi


atau lebih, tidak bias menahan tahanan
maksimal

1 : hanya bias menggerakan ujung jari

0 : tidak ada respon

9. Pemeriksaan penunjang

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hematologi :

Hemoglobin 9,4 12-16

Eritrosit 4,86 3,8-5,2 juta/ul

Hematocrit 29,2 35-47 %

Leukosit 7.400 4000-11.000 ul

Hitung jenis :

4. Limfosit 26 20-40%

5. Monosit 4 2-8%

6. Granula 70 45-75%

Trombosit 222.000 150.000-450.000 ul


Widal :

Typhi c Negative Negative

Typhi h Negative Negative

Parathypi a Negative Negative

Parathypi b Negative Negative

10. Program terapi

Nama obat Dosis Rute Indikasi

Infus RL 20 tpm IV Untuk menggantikan cairan tubuh


yang hilang

Injeksi omeprazole 1x1 IV Untuk mengurangi produksi asam


lambung

Injeksi 3x1 IV Untuk mencegah mual muntah


ondansentron

Flunarizine 2x1 IV Untuk mencegah serangan


migraine dan pencegahan verigo
serta mengatu keseimbangan
tubuh.

Betahistin 3x1 IV Untuk merdakan vertigo,telinga


berdenging, dan gangguan
pendengaran
B. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

1. Ds : pasien mengatakan kepalanya pusing seperti Nyeri akut Agen pencedera fisik
berputar putar dan terasa berdenyut

Do :

Pasien tampak lemah dan memegangi kepala

Ttv :

TD: 120/80- mmHg

S : 36,6 0 C

RR : 20 x/menit

N : 82 x/menit

P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak , kurang


beristirahat, dan telat makan

Q : pusing yang dirasakan pasien berdenyut dan terasa


berputar putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian depan atas


dan kepala sisi kanan

S : 10

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat makan


maka kepala akan merasa nyeri.

2. Ds : pasien mengatakan sering menunda makan karna Resiko deficit nutrisi Factor psikologis
aktivitas (keenganan untuk
makan),
Do :
ketidakampuan
Antropometri : mencerna makanan

TB : 155 cm

BB : 55 kg

IMT : 20,8

LILA : 25
Bio chemical :

Hemoglobin 9,4

Eritrosit 4,86

Hematocrit 29,2

Leukosit 7.400

Hitung jenis :

1. Limfosit 26

2. Monosit 4

3. Granula 70

Trombosit 222.000

Clinical sign :

Mukosa tampak kering

Pasien tampak lemas


Pasien tampak mual

Pasien tampak lesu

Dietary : diet lunak

3. Ds ; pasien mengatakan pada 29 November waktu Resiko jatuh Gangguan


magrib, pasien ke kamar mandi . saat keluar dari keseimbangan
kamar mandi pasien merasa nyeri hebat kemudian
jatuh dan kehilangan kesadaran

Do :

Pengkajian skala morse didapatkan skor 45 (resiko


rendah)

C. Diagnosa

Tanggal ttd
No Waktu Data fokus Diagnosa keperawatan
teratasi perawat
1 30 Ds : pasien mengatakan kepalanya pusing Nyeri akut b.d agen pencera TTD
November seperti berputar putar dan terasa berdenyut fisik
2021
Do :

Pasien tampak lemah dan memegangi kepala

P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak ,


kurang beristirahat, dan telat makan

Q : psuing yang dirasakan pasien berdenyut


dan terasa berputar putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian


depan atas dan kepala sisi kanan

S : 10

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat


makan maka kepala akan merasa nyeri.

2 30 Ds : pasien mengatakan sering menunda TTD


Resiko deficit nutria b.d
November makan karna aktivitas
2021 Do :
factor psikologis
Antropometri :

TB : 155 cm

BB : 55 kg

IMT : 20,8

LILA : 25

Bio chemical :

Hemoglobin 9,4

Eritrosit 4,86

Hematocrit 29,2

Leukosit 7.400

Hitung jenis :

1. limfosit 26
2. Monosit 4

3. Granula 70

Trombosit 222.000

Clinical sign :

Mukosa tampak kering

Pasien tampak lemas

Pasien tampak mual

Pasien tampak lesu

Dietary : diet lunak

3. 30 Ds ;
Resiko jatuh b.d gangguan
November
Pasien mengatakan pada 29 November waktu keseimbangan
2021
magrib, pasien ke kamar mandi . saat keluar
dari kamar mandi pasien merasa nyeri hebat
kemudian jatuh dan kehilangan kesadaran
Do :

Pengkajian skala morse didapatkan skor 45


(resiko rendah)

D. Intevensi

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi skala nyeri
pencedera fisik keperawatan 2x24 jam , diharapkan 2. Observasi ttv
nyeri dapat berkurang dengan kriteria 3. Ajarkan pengguaan teknik relaksasi nafas dalam
hasil : 4. Bantu keluarga memberikan support
1. Skala neyeri dapat berkurang 5. Kolaborasikan dengan dokter untuk
2. mempertahankan status memberikan obat analgetik
kenyamanan
3. Dapat mengontrol rasa nyeri

Setelah dilakukan tindakan


2. Resiko deficit nutrisi keperawatan 2x24 jam , diharapkan 1. Observasi nutrisi
b.d factor psikologis resiko deficit nutrisi dapat berkurang 2. Observasi ttv
dengan kriteria hasil : 3. Ajarkan program peningkatan nutrisi
1. Dapat mempertahankan status 4. Bantu keluarga untuk mendukung program
nutrisi peningkatan nutrisi
2. Dapat meningkatkan nafsu 5. Kolaborasikan dengan ahli gizi untuk
makan pemberian nutrisi
Setelah dilakukan tindakan
3. Resiko jatuh b.d keperawatan 2x24 jam , diharapkan 1. Identifikasi tingkat resiko jatuh
gangguan resiko jatuh dapat berkurang dengan 2. Anjurkan keluarga mengawasi klien dalam
keseimbangan kriteria hasil : beraktivitas
1. Dapat mengurangi tingkat resiko 3. Eduakasi keselamatan lingkungan
jatuh 4. Kolaborasikan dengan dokter untuk
2. Dapat mempertahankan pemberian obat.
keseimbanngan

E. Implementasi

No .
Diagnosa Waktu Tindakan Respon Ttd perawat
keperawatan

1 30/11/2021 Ds : pasien mengatakan masih merasa pusing TTD


Observasi tingkat nyeri
08.00 Do :

P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak ,


kurang beristirahat, dan telat makan

Q : pusing yang dirasakan pasien berdenyut


dan terasa berputar putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian


depan atas dan kepala sisi kanan

S:7

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat


makan maka kepala akan merasa nyeri.

2 09.00 Ds : TTD
Observasi nutrisi
Pasien mengatakan sering menunda makan

Do :

Antropometri :

TB : 155 cm

BB : 55 kg
IMT : 20,8

LILA : 25

Bio chemical :

Hemoglobin 9,4

Eritrosit 4,86

Hematocrit 29,2

Leukosit 7.400

Hitung jenis :

1. limfosit 26

2. Monosit 4

3. Granula 70

Trombosit 222.000

Clinical sign :
Mukosa tampak kering

Pasien tampak lemas

Pasien tampak mual

Pasien tampak lesu

Dietary : diet lunak

Ds ; TTD

Pasien mengatakan badannya masih terasa


lemas
3 10.00 Observasi resiko jatuh
Do :

Pengkajian skala morse didapatkan skor 45


(resiko rendah)

Ds : TTD
1 12.00 Observasi ttv Pasien mengatakan masih merasa lemas.
Do :

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36,2 0 C

RR : 20 x/menit

2 14.00 Ds : pasien mengatakan masih merasa pusing


Ajarkan teknik relakasi nafas
dalam Do :

P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak ,


kurang beristirahat, dan telat makan

Q : pusing yang dirasakan pasien berdenyut


dan terasa berputar putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian


depan atas dan kepala sisi kanan
S:7

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat


makan maka kepala akan merasa nyeri.

Ds :

Pasien mengatakan untuk aktivitas bias


dlakukan sendiri seperti mandi,toileting dan
3 16.00 Anjurkan keluarga untuk
makan
mengawasi aktivitas pasien
Do :

pasien tampak berakitivitas mandiri

1. 18.00 Ds :
Observasi ttv
Pasien mengatakan bersedia untuk di tensi

Do :

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/menit
S : 36,3 0 C

RR : 20 x/menit

Ds :

Pasien mengatakan telah selesai makan

2 18.30 Kolaborasikan dengan ahli gizi


Do :
untuk peningkatan nutrisi
Pasien tampak makan ½ porsi makanan diet
lunak

19.00 Ds :
Pemberian obat
3. Pasien beredia untuk dilakukan injeksi

Do :
Injeksi telah diberikan

Inj. Ondan sentron

Inj. Flunarizine

Inj. Bethanisin

Ds :

Pasien mengatakan bahawa cairan infusnya

1 21.00 habis
Memberikan cairan infus rl
Do :

Infus terpasang

2 01/12/2021 Ds :
Pemberian obat
02.30 Pasien bersedia untuk dilakukan injeksi

Do :

Injeksi telah diberikan

Inj. Omeprazole
Inj. Ondan sentron

Inj. Flunarizine

Inj. Bethanisin

Ds :

Pasien mengatakan pusing sudah sedikit


berkurang

Do :
3 04.30 Monitor ttv TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36 0 C

RR : 20 x/menit

1 06.00 Ds :
Observasi skala nyeri
Pasien mengatakan pusing telah berkurang

Do :
Ds : pasien mengatakan masih merasa pusing

Do :

P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak ,


kurang beristirahat, dan telat makan

Q : pusing yang dirasakan pasien berdenyut


dan terasa berputar putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian


depan atas dan kepala sisi kanan

S:4

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat


makan maka kepala akan merasa nyeri.

2 08.00 Ds :
Ajarkan dan bantu keluarga
untuk mendukung program Pasien mengatakan sering menunda mkanan
peningkatan nutrisi karna disibukkan dengan aktivitas
Do :

Pasien tampak aktif dalam penyampaian


materi

Pasien dapat menyampaikan materi yang


disampaikan

Ds :

Pasien mengatakan bersedia untuk dilakukan


injeksi

3 10.00 Do :
Pemberian obat
Telah diberikan injeksi

Inj. Ondansentron

Inj.bethanisin

Ds :
1. 12.00 Observasi ttv Pasien mengatakan bersedia untuk di tensi
Do :

TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36,40 C

RR : 20x/menit

Ds:

Pasien mengatakan makan sudah pada


waktunya
2 13.00 Ajarkan program pemenuhan
nutrisi Do :

Pasien tampak makan ½ porsi dari makan


siang yang disajikan

Ds :
3. 14.00 Edukasi mengenai mencipakan
lingkungan yang aman Pasien mengatakan jika vertigo menyerang
rasanya dirinya hamper terjatuh
Do :

Ketika beraktifitas pasien didampingi


F. Catatan perkembangan

Diagnosa Ttd
No Waktu Catatan perkembangan
keperawatan perawat

1. 30 Nyeri akut b.d agen S : pasien masih mengatakan pusing


november pencedera fisik
O:
2021
P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak , kurang
14.00
beristirahat, dan telat makan

Q : pusing yang dirasakan pasien berdenyut dan terasa berputar


putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian depan atas dan kepala


sisi kanan

S:7

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat makan maka


kepala akan merasa nyeri.

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi

2. 30 S : pasien mengtakan makan sedikit sedikit


Resiko deficit nutrisi
november
b.d factor psikolgis O:
2021
Antropometri :
14.00
TB : 155 cm

BB : 55 kg

IMT : 20,8

LILA : 25

Bio chemical :

Hemoglobin 9,4

Eritrosit 4,86

Hematocrit 29,2

Leukosit 7.400
Hitung jenis :

1. limfosit 26

2. Monosit 4

3. Granula 70

Trombosit 222.000

Clinical sugn :

Mukosa tampak kering

Pasien tampak lemas

Pasien tampak mual

Pasien tampak lesu

Dietary : diet lunak

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
3. 30 S:
Resiko jatuh b.d
November
gangguan Pasien mengatakan badannya masih terasa lemas
2021
keseimbangan
O:
14.00
Pengkajian skala morse didapatkan skor 45 (resiko rendah)

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

4. 1 desember S : pasien mengatakn pusing sudah berkurang


Nyeri akut b.d agen
2021
pencedera fisik O:
14.00
P : pusing terjadi bila klien banyak bergerak , kurang
beristirahat, dan telat makan

Q : pusing yang dirasakan pasien berdenyut dan terasa berputar


putar

R : kepala terasa berdenyut di dahi bagian depan atas dan kepala


sisi kanan
S:4

T : ketika melakukan aktifitas berat dan telat makan maka


kepala akan merasa nyeri.

Pasien tampak sudah bias beraktifitas mandiri

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

5. 1 desember S : pasien mengatakan makan seudah mulai terjadwal


Risiko deficit nutrisi
2021
b.d factor psikologis O:
14.00
Makanan siang sudah tampak habis ½ porsi diet lunak

Pasien dapat menjelaskan informasi mengenai program


peningkatan nutrisi

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

S : 36 0 C
RR : 20 x/menit

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

6. 1 desember S : pasien mnegatakan sudah dapat beraktifitas secara mandiri


Resiko jatuh b.d
2021
gangguan O:
14,00 keseimbangan
Pasien tampak sudah beraktifitas mandiri

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai