Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sugianto

NIM :1420121131
Kelas : B RS vincentius Singkawang

UJIAN AKHIR BLOK

MK : Manajemen Pengendalian Penyakit Kronis (2 SKS)


Kode MK : B21312
Prodi : S1 Keperawatan
Tanggal : Jumat, 18 Februari 2022

Essay
1. Jelaskan jenis-jenis ketidakpatuhan? (15 Point)
Jawaban:
2. Sebutkan dan jelaskan 3 terminologi yang menyangkut kepatuhan dalam mengkonsumsi obat?
(15 Point)

Jawaban:

1. Compliance : prilaku pasien dalam mengkonsumsi obat sesuai dengan saran pemberi resep(
dokter) ( horne, dkk 2005) pasien kurang terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai
obat yang dikonsumsi

2. Adherence: perilaku mengkonsumsi obat yang merupakan kesepakatan antara pasien


dengan pemberi resep, kebebasan, penggunaan kemandirian pasien, aktif dan terdapat
kontrak terapeutik melalui proses komunikasi antara pasien dan profesional

3. Concordance: prilaku dalam mematuhi resep, terdapat hubungan yang bersifat dialogis
antara pasien dan profesional, dan mempresentasikan keputusan yang dilakukan bersama
dimana kepercayaan dan pemikiran dari pasien menjadi pertimbangan.
3. Sebutkan dan jelaskan tiga teori terkait kepatuhan medikasi? (15 Point)
Jawaban: yaitu Health Belief Model, Theory of Planned Behavior (Weinman & Horne,
2005) dan Model of Adherence (Morgan & Horne, 2005) .

a. Health Belief Model (HBM)


HBM menjelaskan model perilaku sehat (misal memeriksakan diri) merupakan fungsi dari
keyakinan personal tentang besarnya ancaman penyakit dan penularannya, serta keuntungan
dari rekomendasi yang diberikan petugas kesehatan. Ancaman yang dirasakan berasal dari
keyakinan tentang keseriusan yang dirasakan terhadap penyakit dan kerentanan orang tersebut.
Individu kemudian menilai keuntungan tindakan yang diambil (misal: berobat akan memperingan
simptom), meskipun dibayang-bayangi oleh risiko-risiko dari tindakan yang diambilnya, seperti:
takut akan efek samping atau pun biaya perobatan.

b. Theory of Planned Behaviour (TPB) Teori ini berusaha menguji hubungan antara sikap
dan perilaku, yang fokus utamanya adalah pada intensi (niat) yang mengantarkan
hubungan antara sikap dan perilaku , norma subjektif terhadap perilaku, dan kontrol
terhadap perilaku yang dirasakan. Sikap terhadap perilaku merupakan produk dari
keyakinan tentang hasil akhir (misal: frekuensi kekambuhan epilepsi berkurang) dan nilai
yang dirasakan dari hasil akhir tersebut (kondisi jarang kambuh sangat penting bagi orang
tersebut).
c. Model of Adherence
Morgan & Horne (2005) mengemukakan model Unintentional Nonadherence & Intentional
Nonadherence. Unintentional Nonadherence mengacu pada hambatan pasien dalam proses
pengobatan. Hambatan-hambatan dapat muncul dari kapasitas dan keterbatasan-keterbatasan
sumber- sumber dari pasien, meliputi defisiensi memori (misal: lupa instruksi atau lupa untuk
berobat), ketrampilan (misal: kesulitan dalam membuka kemasan/ penutupobat atau
menggunakan peralatan dalam berobat seperti jarum suntik dan penghisap), pengetahuan (misal:
tidak menyadari akan kebutuhan untuk minum obat secara teratur) atau kesulitan-kesulitan
dengan rutinitas-rutinitas normal harian.

4. Jelaskan 6 dimensi dalam Chronic Care Model? (10 Point)


Jawaban :
1 community resources & policies
 Sumberdaya dalam kelompok masyarakat: dukungan kelompok,program olahraga,ahli gizi
 Mendukung pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan komunitas
 Membentuk kerjasama dengan organisasi di komunitas untuk mendukung dan
mengembangkan intervensi yang dapat menjembatani kebutuhan pelayanan
 Advokasi pelayanan ataupun peraturan peningkatan pelayanan kesehatan
2. Health system ( sistem kesehatan organisasi pelayanan kesehatan)
 Self management support: bagaimana membantu pasien untuk hidup dengan kondisinya
 Dilivery system design , desain sistem layanan: siapa yang terlibat dan bagaimana terlibat
dalam berinteraksi dengan pasien.
 Decision support” dukungan keputusan:mempromosikan perawatan klinis yang konsisten
dengan bukti scientifik dan pilihan pasien
 Clinical information system” sistem informasi klinis”: bagaimana menggunakan dan
menerapkan informasi/ sistem informasi dalam perawatan pasien
3. Dilivery system design ( desain sistem layanan)
 Identifikasi peran dan distribusi tanggung jawab di antara setiap anggota
 Penggunaan interaksi yang terencana, agenda terstruktur mendukung evidance based care
 Menyediakan clinidal case management bagi pasien ririko tinggi: case manager untuk
mengelola kebutuhan pasien yang komplek.
 Memastikan follow-up yang terjawab: pro avtive follow-up team kesehatan
 Pemberian askep yang sesuai budaya pasien.
4. Clinical information system
 Faktor krusial – database klinis, sebagai informasi dasar dan penting
 Organisasi data pasien dan kelompok untuk mempasilitasi perawatan yang efisien dan efektif.
5. Informed activated patient
 Motivasi, informasi,keterampilan dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk secara efektif
mengambil keputusan dalam merawat dan mengatur diri.
6. Prepared proactive practice team
 Pada saat interaksi team kesehatan memiliki informasi pasien, pengambilan keputusan dan
sumber daya yang diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik “ high
quality care”.

5. Jelaskan keterkaitan chronic care model dengan kebijakan perawatan jangka panjang? (15 Point)
6. Jelaskan peran perawat dalam implementasi perawatan jangka panjang? (15 Point)
7. Sebutkan factor-factor yang mempengaruhi kepatuhan pasien terhadap program pengobatan?
(15 Point)

Jawaban:

1. Sosial/ ekonomi

2. Sistem perawatan kesehatan

3. Kondisi kesehatan

4. Kompleksitas terapi

5. Patient related factors

Anda mungkin juga menyukai