Anda di halaman 1dari 6

Nama : Deby Fransisca

Nim : 1911240148
Kelas : PGMI 4E
Matkul : Media Dan Teknologi Pembelajaran mi/sd
Dosen pengampu : DR. Basinun, S.Ag., M.Pd

Resume kelompok 12
Makalah media dan teknologi pembelajaran
Tentang memahami cara mengembangkan silabus, Rps, dan media
pembelajaran

A. PENGEMBANGAN SILABUS
a. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencangkup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan. Dalam KTSP, silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian hasil belajar.
Dengan memperhatikan hakekat silabus diatas, suatu silabus minimal memuat enam
komponen utama, yakni : (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4)
materi standar, (5) standar proses (kegiatan belajar-mengajar), dan (6) standar penilaian.
b. Prinsip Pengembangan Silabus
Dalam KTSP, pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan
pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya
Prinsip- prinsip tersebut adalah :
1. Ilmiah
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan dengan prinsip ilmiah, yang
mengandung arti bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar, logis, dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Relevan dalam silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran,
dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
yakni tingkat perkembangan intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
3. Fleksibel
Pengembangan silabus KTSP harus dilakukan secara fleksibel. Fleksibel dalam silabus dapat
dikaji dari dua sudut pandang yang berbeda, yakni fleksibel sebagai suatu pemikiran
pendidikan, dan fleksibel sebagai kaidah dalam penerapan kurikulum. Fleksibel sebagai suatu
pemikiran pendidikan berkaitan dengan dimensi peserta didik dan lulusan, sedangkan
fleksibel sebagai suatu kaidah dalam penerapan kurikulum berkaitan dengan pelaksanaan
silabus.
4. Kontinuitas
Kontinuitas atau kesinambungan mengandung arti bahwa setiap program pembelajaran yang
dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam kompetensi dan pribadi
peserta didik.
5. Konsisten
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara konsisten, artinya bahwa
antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam membentuk
kompetensi peserta didik.
6. Memadai
Memadai dalam silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup indikator, materi standar,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat
mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
7. Aktual dan Kontekstual
Aktual dan kontekstual mengandung arti bahwa ruang lingkup kompetensi dasar, indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dikembangkan
memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang sedang terjadi dan berlangsung di masyarakat.
8. Efektif
Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan secara efektif, yakni memperhatikan
keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran, dan tingkat pembentukan
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
9. Efisien
Efisien dalam silabus berkaitan dengan upaya untuk memperkecil atau menghemat
penggunaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang
ditetapkan. Efisien dalam silabus bisa dilihat dengan cara membandingkan antara
biaya,tenaga,dan waktu yang digunakan untuk pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau
kompetensi yang dapat dibentuk oleh peserta didik.
c. Manfaat Silabus
Dengan memperhatikan beberapa pengertian di atas, pada dasarnya silabus merupakan acuan
utama dalam suatu kegiatan pembelajaran. Beberapa manfaat dari silabus ini, di antaranya:
1. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam
penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan pembelajaran, penye-diaan sumber belajar,
dan pengembangan sistem penilaian.
2. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan dicapai dalam
suatu mata pelajaran.
3. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program
pembelajaran.
4. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran.
d. Penanggung Jawab Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus melibatkan berbagai pihak, seperti Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Depdiknas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Pusat
Kurikulum (Puskur), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten,
serta satuan pendidikan yang akan mengimplementasikan kurikulum , sesuai dengan
kapasitas dan proporsinya masing-masing.
e. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
1. Mengisi Identitas
2. Menuliskan Standar Kompetensi
3. Menuliskan Kompetensi Dasar
4. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
B. RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen sekolah yang amat penting,
yang harus dimiliki sekolah untuk dijadikan sebagai panduan dalam menyelenggarakan
pendidikan di sekolah, baik untuk jangka panjang (20 tahun), menengah (5 tahun) maupun
pendek (satu tahun).
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) memiliki fungsi amat penting guna memberi arah
dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam rangka pencapaian tujuan sekolah yang lebih
baik (peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi
ketidakpastian masa depan.
Atas dasar itu, Depdiknas telah menyiapkan sebuah panduan teknis bagi sekolah dalam
penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah, yang disampaikan oleh Prof. Slamet PH. MA,
MEd, MA, MLHR, Ph.D, yang mengupas tentang:
1. Pentingnya Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
RPS penting dimiliki untuk memberi arah dan bimbingan para pelaku sekolah dalam rangka
menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik (peningkatan, pengembangan) dengan
resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan.
2. Perencanaan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia.RPS
adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk
mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
3. Tujuan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
RPS disusun dengan tujuan untuk: (1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah
ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil; (2)
mendukung koordinasi antar pelaku sekolah; (3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi,
dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antarsekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan
antarwaktu
4. Sistem Perencanaan Sekolah (SPS).
Sistem Perencanaan Sekolahadalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk meng-
hasilkan rencana-rencana sekolah (RPS) dalam jangka panjang, jangka menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh
komite sekolah).
5. Tahap-tahap Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), mencakup:
 Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah;
 Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status situasi pendidikan sekolah saat ini
(IPS);
 Memformulasikan pendidikan yang diharapkan di masa mendatang;
 Mencari kesenjangan antara butir 2 & 3;
 Menyusun rencana strategis;
 Menyusun rencana tahunan;
 Melaksanakan rencana tahunan; dan
 Memonitor dan mengevaluasi
C. MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau
pengantara.
media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau
pesan, sedangkan media pembelajaran adalah alat yang membantu proses belajar mengajar
dan berfumgsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga dapat mencapai
tujuan pendidikan atau pembelajaran dengan efektif dan efisien.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Berikut ini dijelaskan fungsi media pembelajaran, yaitu:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang lengkap diabadikan dengan foto, film atau
direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa tersebut disimpann dan digunakan
manakala diperlukan.
2. Memanupulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkrit sehingga mudah dipahami. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran
tentang sistem peredaran darah pada manusia melalui film.
3. Menambah motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan
materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut,
maka guru memutar film terlebih dahulu tentang kotoran limbah industri atau polusi udara
yang disebabkan oleh kendaraan.
4. Media pembelajaran memiliki nilai praktik
 Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
 Media dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta dengan
lingkungan
 Media dapat mengahsilkan keseragaman pengamatan
 Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat
 Media dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dengan baik
 Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
c. Pentingnya Pengembangan Media Pembelajaran
Belajar dengan media justru akan lebih mempermudah siswa dalam menangkap konsep yang
ditambatkan kedalam memorinya. Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar
mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal berikut:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik
secara individual maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa, baik secara
individual maupun kelompok.
Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media
pembelajaran. Menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni:
1. Ketepatan media dengan tujuan pengajaran
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
3. Kemudahan memperoleh media
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya
6. Sesuai dengan taraf berfikir anak

Anda mungkin juga menyukai