Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

               Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas PKn ini dengan tepat waktu. Dengan di susunnya makalah ini diharapkan dapat membantu
anda dalam menganalisa dan memahami mengenai PBB.
               Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan dan
penelitian ini, baik dari isi maupun penulisannya. untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun senantiasa saya harapkan demi penyempurnaan penuyusunan ini dimasa yang akan datang.
Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih yang sebesar besarnya atas segala bantuan semua pihak sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan.

Ternate, Februari 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah............................................................................... 1
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PPB ............................................................................... 3
B. Sejarah........................................................................................... 4
C. Dasar hukum .................................................................................. 5
D. Tujuan PBB ..................................................................................... 6
E. Asas PBB ........................................................................................ 7
F. Sturuktur organisasi PBB .............................................. ....................8
G. Keanggotaan PBB ............................................................................ 8
H. Peran Indonesia dalam PBB ...............................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24


Oktober 1945 setelahKonferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang
Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10
Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga1946, terdapat sebuah organisasi
yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.

Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung
menjadianggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-masing dan
diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara anggota, beberapa organisasi
internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai
kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan
adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci
mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)

Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San Francisco.
Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions Club yang diundang
khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan ini
menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang tidak menghadiri persidangan itu
diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani
piagam itu.

Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas
piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat,
Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46 negara di
Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang diikuti 51 negara.
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat
sejak 1 Januari 2007 , menggantikan Sekretaris Jendral terdahulu, yaitu Kofi Annan dari Ghana.
Organisasi ini memiliki enam organ utama: Majelis Umum (majelis musyawarah utama)

,Dewan Keamanan (untuk memutuskan resolusi tertentu untuk perdamaian dan

keamanan), Dewan Ekonomi dan Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama
ekonomi, sosial internasional dan pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi,

informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB), Mahkamah Internasional (organ peradilan

primer), Dewan Perwalian (yang saat ini tidak aktif).


Instansi Sistem PBB lainnya yang menonjol termasuk Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO),Program Pangan Dunia (WFP) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-
Bangsa(UNICEF). Tokoh masyarakat PBB yang paling terkenal mungkin adalah Sekretaris
Jenderal PBB, saat ini Ban Ki-moon dari Korea Selatan, yang mengambil jabatan itu pada tahun

2007, menggantikan Kofi Annan. Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir dan
sukarela dari negara-negara anggotanya, dan memiliki enam bahasa
resmi: Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a) Mengetahui sejarah berdirinya PBB.
b) Mengetahui azaz dan tujuan berdirinya PBB.
c) Mengetahui keanggotaan PBB.
d) Mengetahui susunan keanggotaan dan tugas Badan-badan PBB.
e) Dan lainnya.

1.3 Rumusan Masalah

Jelaskan tentang PBB?

1.4. Manfaat

Dengan didapatkannya tujuan dari tugas akhir ini maka diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara keseluruhan.
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau
disingkat UN) adalah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara berdaulat yang
bertujuan menghindar menghindari perang dunia dan mala petaka kemanusiaan akibat perang. Piagam
PBB ditandatangani oleh delegasi 51 negara pada tanggal 26 Juni 1945. Dan Piagam PBB mulai
beroperasi pada tanggal 24 Oktober 1945. Seperti Liga Bangsa-Bangsa, tujuan utama PBB adalah
menjaga perdamain dan keamanan internasional, menyelesaikan sengketa secara damai, melakukan
tindakan kolektif,mencegah ancaman terhadap perdamaian, mempromosikan kerjasama sosial ekonomi
internasional dan hak asasi manusia. Keanggotaan PBB terbuka bagi negara-negara yang cinta damai
untuk mendukung penyelesaian sengketa secara damai.

Bahasa resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab, Spanyol

Sekretaris-Jendral : Ban Ki-moon (sejak 2006)

Didirikan : 24 Oktober 1945

Jumlah anggota : 192 Anggota

Markas : New York City, NY, AS

Situs resmi : http://www.un.org/

2.2 Sejarah Singkat PBB

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara
- baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat
sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk
mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh seluruh umat manusia, pada
tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk
memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah
ekonomi, sosial dan kemanusiaan internasional.

2.3 Dasar Hukum Pendirian PBB

Tak lama setelah berdirinya PBB mencari pengakuan sebagai badan hukum internasional supaya
bisa menerima "Ganti Rugi Kepada PBB Atas Cidera yang Dideritanya dengan disertai pendapat dari
Mahkamah Internasional (ICJ). Pertanyaan yang muncul adalah "Apakah PBB, sebagai organisasi,
memiliki hak untuk meminta klaim internasional terhadap pemerintahan tertentu terkait cedera yang
diderita oleh PBB, yang diduga telah disebabkan oleh negara/pemerintahan tersebut."

Pengadilan menyatakan: Organisasi ini (PBB) berniat melaksanakan hak dan kewajiban, dan pada
kenyataannya memang mampu melaksanakan kewajiban dan menerima hak tertentu yang hanya mungkin
dapat dijelaskan jika memiliki kapasitas kepribadian internasional yang besar dan mampu untuk
beroperasi dalam ranah internasional. Dengan demikian, Pengadilan telah sampai pada kesimpulan bahwa
Organisasi ini (PBB) adalah Badan Hukum Internasional.

2.4 Tujuan PBB

Tujuan PBB adalah sebagai berikut:

1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia


2. Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas persamaan hak dan
penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa serta mengambil tindakan-tindakan lain yang tepat
guna memperkokoh perdamaian dunia.
3. Mewujudkan kerja sama internasional dalam memecahkan masalah-masalah internasional yang
bercorak ekonomi, sosial, kebudayaan atau kemanusiaan, dan dalam memajukan serta
mendorong penghargaan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan bagi semua orang
tanpa membedakan bagsa, jenis kelamin, bahasa, atau agama.
4. Menjadi tempat untuk menyerasikan tindakan-tindakan bagsa-bangsa dalam mencapai tujuan
bersama.

2.5 Asas PBB

Asas PBB adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya.


2. Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana
tercantum dalam Piagam PBB
3. Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan
damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan, keadilan.
4. Dalam hubungan-hubungan internasional, semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman
atau kekerasan terhadap negara lain.

2.6 Struktur Organsasi PBB

Berdasarkan Konferensi San Fransisco menghasilkan suatu piagam yang menyebutkan organ-organ
PBB sebagai berikut:

1. Majelis Umum (General Assemby)


2. Dewan Keamanan (Security Council)
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecinomic and Social Council)
4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
6. Sekretriat

A.Majelis Umum

Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Terdiri dari
semua negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan yang dipilih dari negara-
negara anggota. Selama periode dua minggu awal setiap sesi, semua anggota memiliki kesempatan untuk
berpidato di hadapan majelis. Biasanya Sekretaris Jenderal melakukan pidato pertama, diikuti oleh
pimpinan dewan. Sidang pertama diadakan pada tanggal 10 Januari 1946 di Westminster Central Hall di
London dan dihadiri oleh wakil dari 51 negara.
Tugas dan kekuasaaan majelis umum dapat dibagi dalam 8 golongan, yaitu mengenai:

1. Pelaksaan perdamaian dan keamanan internasional


2. Kerja sama dilapangan perekonomian dan masyarakat internasional
3. Sistem perwakilan internasional
4. Keterangan-keterangan mengenai daerah-daerah yang belum mempunyai pemerintah sendiri
5. Urusan keuangan
6. Penerapan keanggotaan dan penerimaan anggota
7. Perubahan piagam
8. Hubungan dengan alat-alat perlengkapan lain

B.Dewan Keamanan

Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga perdamaian dan
keamanan antar negara. Sedang badan PBB lainnya hanya dapat memberikan rekomendasi kepada para
anggota, Dewan Keamanan mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan
para anggota di bawah Piagam PBB. Dewan Keamanan mengadakan pertemuan pertamanya pada 17
Januari 1946 di Church House, London dan keputusan yang mereka tetapkan disebut Resolusi Dewan
Keamanan PBB.

Tugas Dewan Keamanan PBB :

Dalam hal mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional diserahkan kepada dewan
keamanan, dengan syarat; semua tindakan dewan keamanan tersebut harus selaras dengan tujuan dan
azas-azas PBB, tugas dan kewajiban dewan keamanan dapat dibagi atas beberapa golongan, yaitu :

1. Menyelesaikan perselisihan dengan cara-cara damai, yaitu dengan cara yang didasarkan atas;
persetujuan sukarela atau paksaan hukum dalam menjalankan persetujuan.
2. Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang berarti
penyerangan.
Fungsi Dewan Keamanan PBB :

1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasionaal selaras dengan azas-azas dan tujuan PBB.
2. Menyelidiki tiap-tiap persengketaan atau situasi yang dapat menimbulkan pergeseran
internasional
3. Mengusulkan metode-metode untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang demikian atau syarat
penyelesaian.
4. Merumuskan rencana-rencana untuk menetapkan suatu sistem mengatur persenjataan
5. Menentukan adanya suatu ancaman terhadap perdamaian atau tindakan agresi dan mengusulkan
tindakan apa yang harus diambil
6. Menyerukan untuk mengadakan sanksi-sanksi ekonomi dan tindakan lain yang bukan perang
untuk mencegah atau menghentikan aggressor

C.Dewan Ekonomi dan Sosial

Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam mempromosikan
kerjasama ekonomi dan sosial internasional dan pembangunan. ECOSOC memiliki 54 anggota, yang
semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu
satu tahun dan dipilah di antara kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC
bertemu sekali setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, telah mengadakan
pertemuan lain setiap bulan April dengan menteri keuangan yang menduduki komite kunci dari Bank
Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan penyelidikan dan menyusun laporan tentang soal-soal ekonomi, sosial, pendidikan,
dan kesehatan di seluruh dunia
2. Mengembangkan sosial, ekonomi, dan, politik
3. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan
menyampaikannya pada Sidang Umum kepada mereka dan anggota PBB.
D.Dewan Perwalian

Dewan Perwalian PBB adalah suatu sistem perwalian internasional lebih jauh telah didirikan oleh
anggota PBB untuk mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan di bawah pengawasan PBB
melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual. (daerah-daerah yang demikian oleh karena itu
disebut “daerah-daerah perwalian.

Tujuan Dewan Perwalian adalah sebagai berikut:

1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional


2. Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka mencapai pemerintahan
sendiri atau kemerdekaan
3. Memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari rakyat-rakyat di dunia
4. Memastikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan-persoalan sosial,
ekonomi, dan komersial untuk semua anggota pbb dan kebangsaan-kebangsaan mereka, serta
perlakuan yang sama bagi kebangsaan semua anggota dalam mengatur keadilan di daerah-daerah
yang di ambil dari negara-negara musuh akibat perang dunia kedua dan lain-lain yang secara
sukarela ditempatkan dibawah sistem perwalian. Tidak satu pun negara yang menjadi anggota pbb
dapat diatur pemerintahannya dibawah sistem perwalian.

E.Mahkamah Internasional

Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice) berkedudukan di Den


Haag, Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam PBB. Dewan keamanan
dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada mahkamah, majelis umum dan dewan keamanan dapat
memohon kepada mahkamah nasehat atas persoalan hukum apa saja dan organ-organ lain dari PBB serta
badan-badan khusus apabila pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta nasehat mengenai
persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka. Majelis umum telah memberikan
wewenang ini kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan perwakilan, panitia interim dari majelis umum ,
dan beberapa badan-badan antar pemerintah.
F.Sekretriat

Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang Sekretaris
Jendral PBB, dibantu oleh seorang staff pembantu pemerintah sedunia. Badan ini menyediakan penelitian,
informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk rapat-rapatnya.

Sekretriat berperan dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Berinisiatif meminta perhatian dewan keamanan atas masalah yang menurut pendapatnya
mengancam kemanan internasional dan meminta agar masalah tersebut dicantumkan pada
agenda dewan keamanan dan majelis umum, memberikan jasa-jasa baik bagi penyelesaian
masalah tersebut.
2. Menyiapkan anggaran belanja yang diajukan kepada majeis umum untuk mendapat
persetujuan.

Tugas Sekretaris-Jenderal termasuk membantu menyelesaikan sengketa internasional, administrasi


operasi penjaga perdamaian, menyelenggarakan konperensi internasional, mengumpulkan informasi
tentang pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi dengan pemerintah anggota mengenai
berbagai inisiatif. Sekretariat kunci kantor di daerah ini termasuk Kantor Koordinator Urusan
Kemanusiaan dan Departemen Operasi Penjaga Perdamaian. Sekretaris-Jenderal dapat membawa kepada
perhatian Dewan Keamanan setiap masalah yang, menurut nya, bisa mengancam perdamaian dan
keamanan internasional.

Sekretaris Jenderal saat ini Ban Ki-moon, yang mengambil alih dari Kofi Annan pada tahun 2007
dan akan memenuhi syarat untuk pengangkatan kembali ketika masa jabatan pertamanya berakhir pada
tahun 2011.

Fungsi-fungsi sekretaris jendral

1. Sebagai kepala administratif dari PBB


2. Membawa dihadapan perhatian dewan keamanan setiap persoalan yang menurut pendapatnya
membahayakan perdamaian dan keamanan internasional
3. Membuat laporan tahunan dan tiap-tiap laporan tambahan yang perlu pada majelis umum
mengenai pekerjaan PBB

Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa

1. Trygve Lie, Norwegia (1945-1953)


2. Dag Hammarskjöld, Swedia (1953-1961)
3. U Thant, Burma (1961-1971)
4. Kurt Waldheim, Austria (1972-1981)
5. Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982-1991)
6. Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992-1996)
7. Kofi Annan, Ghana (1997-2006) perkiraan tanggal pensiun
8. Ban Ki-moon, Korea Selatan (2006-)

2.7 Keaggotaan PBB

Keanggotaan PBB dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

1) Anggota asli atau anggota pangkal atau original members (Pasal 3 Piagam PBB), terdiri dari 51
negara, yaitu negara-negara yang ikut ambil bagian dalam Konferensi San Fransisco 25 April– 6
Juni 1945.
2) Anggota atau members (Pasal 4, 5, dan 6 Piagam PBB), yaitu negara negara PBB yang masuk
kemudian, berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Adapun syarat-syarat untuk diterima sebagai anggota PBB antara lain sebagai berikut.

1) Negara yang merdeka.


2) Negara itu mencintai perdamaian.
3) Bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota PBB.
4) Mendapat persetujuan dari dewan keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis Umum PBB.

Negara yang ingin menjadi anggota PBB, terlebih dahulu harus disetujui oleh dewan keamanan PBB.
Persetujuan ini sekurang-kurangnya tujuh suara, yang di dalamnya termasuk semua anggota tetap dewan
keamanan. Keputusan diterima atau tidaknya sebagai anggota, sepenuhnya menjadi wewenang Majelis
Umum PBB. Pengambilan keputusan di dalam majelis berjalan
secara demokratis, yaitu dengan suara 2/3 dari anggota yang hadir menyetujui. Negara anggota yang
berulang kali malanggar asas-asas dan Piagam PBB dapat dikeluarkan sebagai anggota oleh majelis
umum atas anjuran Dewan Keamanan (Pasal 6 Piagam Perdamaian)

Daftar Anggota Dewan Keamanan PBB Tahun 2015

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan PBB / DK PBB) atau dalam bahasa
resminya United Nations Security Council adalah salah satu badan utama PBB yang diberikan mandat
untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Dewan Keamanan PBB didirikan pada tahun 1946 dan sejak tahun 1966 memiliki 15 negara anggota
yang terdiri dari 5 negara anggota tetap dengan hak veto dan 10 negara anggota tidak tetap dengan
komposisi sebagai berikut:

Jumlah Anggota

No Regional

Tetap Tidak Tetap Total

1 Afrika 3 3

2 Amerika Latin dan Karibia 2 2

3 Asia Pasifik 1 2 3

4 Eropa Barat dan lainnya 3 2 5

5 Eropa Timur 1 1 2

Total 5 10 15

Negara anggota tidak tetap dipilih oleh Majelis Umum PBB untuk setiap periode 2 tahun, di mana setiap
tahun ada 5 negara anggota tidak tetap baru yang menggantikan 5 negara anggota tidak tetap yang telah
habis masa keanggotaannya dan berasal dari kawasan regional yang sama.
Untuk tahun 2015, negara-negara yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB adalah sebagai berikut:

Anggota Tetap

No Negara Regional Periode

1 Amerika Serikat Eropa Barat dan lainnya Sejak 1946

2 Britania Raya Eropa Barat dan lainnya Sejak 1946

3 Perancis Eropa Barat dan lainnya Sejak 1946

4 Rusia Eropa Timur Sejak 1991 menggantikan Uni Soviet

5 Tiongkok Asia Pasifik Sejak 1971 menggantikan Taiwan

Anggota Tidak Tetap

No Negara Regional Periode

1 Angola Afrika 2015 – 2016

2 Chad Afrika 2014 – 2015

3 Chili Amerika Latin dan Karibia 2014 – 2015

4 Lituania Eropa Timur 2014 – 2015

5 Malaysia Asia Pasifik 2015 – 2016

6 Nigeria Afrika 2014 – 2015

7 Selandia Baru Eropa Barat dan lainnya 2015 – 2016

8 Spanyol Eropa Barat dan lainnya 2015 – 2016

9 Venezuela Amerika Latin dan Karibia 2015 – 2016

12
Sedangkan negara-negara anggota tidak tetap tahun lalu yang digantikan pada tahun ini adalah Argentina,
Australia, Luksemburg, Korea Selatan, dan Rwanda.

2.8 Peranan Indonesia dalam PBB

PBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di
dunia. Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional lembaga ekonomi
dan perlindungan sosial. Pembentukan PBB diawali dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa pada
tanggal 10 Januari 1920 tokohnya adalah presiden Amerika Serikat Wodrow Wilson dengan tujuan untuk
mempertahankan perdamaian internasional serta meningkatkan kerjasama internasional.

Kehadiran Indonesia dalam lingkup organisasi besar seperti PBB ini juga berperan aktif baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangungan PBB, funsi dan peranan Indonesia
tersebut diantaranaya sebagai berikut;

1. Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja
sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.

2. Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke
Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada
peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
3. Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada
tahun 1973-1974.
4. Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008,
penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon
Selatan.
5. Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
6. Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah
personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5
Negara.
7. Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
8. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera
mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber
1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka
dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum
internasional.
9. Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui
pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara
anggota yang memiliki hak pilih.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau
disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia.
Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional,
lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi
Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil dari 51 negara
- baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).

3.2 Saran

Bertolak dari peran PBB yang telah banyak memberikan sumbangsih yang baik, kami memberikan
saran agar PBB terus mengupayakan agar masalah-masalah yang terjadi di dunia dapat terselesaikan
secara damai serta menuju kerjasama yang saling menguntungkan antar berbagai Negara terutama
masalah Palestina dengan Israel.

15
DAFTAR PUSTAKA

Purnama Euis, Dra. dkk. 2008. Modul Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas XI.
Bandung. Yudhistira.

http://eritristiyanto.wordpress.com/2010/04/25/perserikatan-bangsa-bangsa-pbb/

http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa

16

Anda mungkin juga menyukai