Anda di halaman 1dari 3

Masa Orde Baru Indonesia (12 Maret 1967- 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru ini dimulai sejak 11 Maret 1966 sampai 21 Mei 1998. Masa Orde Baru adalah
sebutan untuk pemerintahan presidensial Indonesia dengan Soeharto sebagai presidennya. Presiden
Soekarno sudah tidak lagi menjadi presiden Indonesia sejak tahun 1966 yang menandakan berakhirnya
masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde Baru di bawah
pimpinan Presiden Soeharto.

Para menteri pada masa orde baru berbentuk tujuh kabinet dengan nama Kabinet Pembangunan I sampai
Pembangunan 7. Namun dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan fatal bagi bangsa
Indonesia, seperti pembatasan hak-hak politik rakyat, pemusatan kekuasaan ditangan presiden dan
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam badan pemerintahan. Karena penyimpangan yang sangat
berat tersebut akhirnya kekuasan orde baru berakhir setelah adanya perlawanan rakyat terhadap
kekuasaan Soeharto melalui gerakan reformasi.

Tepat tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden republic
Indonesia selama 30 tahun masa jabatannya. B.J Habibie yang ketika itu menjabat sebagai wakil presiden,
dilantik sebagai Presiden RI yang ketiga menggantikan Soeharto. Masa jabatan Presiden B.J Habibie
sangat singkat dan berakhir setelah pertanggungjawabannya ditolak oleh sidang Umum MPR pada
tanggal 20 Oktober 1999. Pada masa orde baru terjadi integrasi bekas jajahan Portugis di pulau Timor,
yakni menjadi provinsi ke-27 Indonesia bernama Timor-Timur.

Masa Reformasi (21 mei 1998-Sekarang)

Masa reformasi terjadi banyak perubahan atau amandemen atas Undang-Undang Dasar 1945 menjadi
konstitusi yang bersifat konstitusional. Amandemen ini diharapkan dapat membentuk sistem
pemerintahan yang lebih baik dan stabil daripada masa-masa sebelumnya. Amandemen UUD 1945 telah
dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yakni pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.

Pemerintah konstitusional memiliki ciri bahwa konstitusi negara berisi adanya pembatasan kekuasaan
pemerintahan maupun eksekutif dan adanya jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga Negara
lainnya. Setelah Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden indonesia dan mulai memasuki masa
reformasi, muncul kebijakan yang berhubungan dengan kebebasan berpolitik. Seperti adanya
kemerdekaan pers, kemerdekaan membentuk partai politik, terselenggaranya pemilu yang demokratis dan
Otonomi Daerah pada tahun 1999.

Dilakukannya amandemen atau perubahan pada UUD NRI Tahun 1945 pada masa reformasi ini termasuk
mengenai penyelenggaraan negara. Salah satu tujuan utamanya adalah agar kekuasaan presiden tidak
disalahgunakan sehingga tercapai kondisi kenegaraan yang lebih stabil. Masa reformasi Indonesia
mengalami lima kali pergantian presiden, yakni B.J. Habibie (masa memimpin 1998-1999), Abdurrahman
Wahid (masa memimpin 1999-2001), Megawati Soekarno Putri (masa memimpin 2001-2004), Susilo
Bambang Yudhoyono (masa memimpin 2004-2014) dan Joko Widodo (masa memimpin 2004-sekarang).

Dilihat dari dinamika persatuan dan kesatuan bangsa di atas adakalanya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia begitu kukuh, tetapi ada pula masa ketika dinamika persatuan dan kesatuan bangsa mendapat
ujian ketika dihadapkan oleh berbagai macam gerakan pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari
NKRI. Segala bentuk teror yang bisa berdampak munculnya perpecahan di kalangan masyarakat
Indonesia sudah banyak terjadi dalam sejarah Indonesia hingga saat ini. Namun sebagai generasi bangsa,
kita patut bersyukur ancaman atau gangguan tersebut tidak membuat NKRI menjadi lemah, tetapi
semakin kukuh pberkembang hingga sekarang.

Sistem pemerintahannya presidensial.

Kelebihan pemerintahan Orde Baru :

a. Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat meningkat pesat dari 70 dolar US menjadi 1.000
dolar US.

b. Program transmigrasi sukses

c. Program KB sukses

d. Pemberantasan buta hurup sukses.

Namun dalam perjalannnya pemerintahan Orde Baru juga melakukan penyimpangan-penyimpangan


terhadap Pancasila dan UUD 1945 yang sekaligus menjadi kekurangan Orde Baru :

a. Bidang Ekonomi :

1. Penyimpangan dari pasal 33 UUD 1945 bahwa praktek penyelenggaraan ekonomi terjadi monopoli
ekonomi.

2. Pembanguna ekonomi bersifat sentralistik sehungga terjadi jurang pemisah antara pusat dan daerah.
Menjurus keada kepentingan individu.

b. Bidang Politik :

1. Presiden sebagai Eksekutif atau pelaksana UU berkedudukan lebih dominan dari pada lembaga
legislative (MPR, DPR).

2. Pemerintahan system komando dan sentralistik.

3. Tidak ada kebebasan berpendapat apalagi mengkritik terhadap japannya pemerintahan.

4. Praktik KKN yang merugikan ekonomi dan krisis kepercayaan masyarakat.

c. Bidang Hukum :

1. Supremasi hukum tidak dapat ditegakkan karena aparat cenderung memihak orang tertentu dan
kepentingan.

2. Penguasa sulit kena sanksi hukum atau kebal termasuk juga terhadap konglomerat yang dekat dengan
penguasa. KELOMPOK 1

3. Akibat dari keadaan tersebutKETUA


Indonesia terjerebabABUBAKAR
: M.AIMAR terhadap krisis multi dimensial yang berujung
terhadap bagkitnya gerakan reformasi dan menumbangkan rezim orde baru tgl 21 Mei 1998.
ANGGOTA :

1. PURWANINGSI UMAR

2.TONY R YOISANGAJI

3.

Anda mungkin juga menyukai