Anda di halaman 1dari 4

2

DINAMIKA PELAKSANAAN UUD 1945


Oleh : Ahmad Tijani Muchlas
1. Masa Awal Kemerdekaan.
Kesuburan Indonesia dengan hasil buminya yang melimpah terutama rempahrempahnya membuat negara-negara asing berduyun-duyun masuk ke Indonesia.
Bangsa-bangsa barat seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda berlomba-lomba
memperebutkan kemakmuran bangsa Indonesia, maka sejak itu mulailah lembaran
hitam sejarah Indonesia.
Dengan pengorbanan dan perjuangan keras akhirnya Indonesia mampu membuat
dirinya merdeka dari belenggu kolonial, pada tanggal 17 agustus 1945 Ir. Soekarno
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yang kemudian diikuti dengan berlakunya
UUD 1945 sejak ditetapkan dan di sahkan oleh PPKI. Sebagai negara yang baru
berdiri tentunya masih menghadapi berbagai halangan diantaranya adalah :
-

Belanda ingin menjajah kembali Indonesia.

Pertentangan Ideologi yang menimbulkan pergolakan dan pemberontakan.

Masa awal kemerdekaan terhitung sejak tanggal 18 Agustus 1945 sampai tanggal 27
Desember 1949. dan UUD 1945 belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
karna masih banyak terjadi penyimpangan diantaranya :
-

Lembaga Negara belum sepenuhnya diwujudkan seperti MPR, DPR kecuali


DPA.

Segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan bantuan Komite Nasional


Indonesia Pusat.

Perubahan fungsi KNIP dari pembantu Presiden menjadi badan yang


mempunyai kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN.

2. Masa Orde Lama.


Orde Lama di mulai sejak tanggal 5 Juli 1959 sampai 11 Maret 1966. Pada masa ini
UUD 1945 masih belum bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya karna masih
banyak terjadi penyelewengan seperti :

3
-

Ideologi, konsep Pancasila dibelokkan menjadi konsep NASAKOM


(Nasionalis, Agama, Komunis).

Demokrasi, Demokrasi seharusnya dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dibelokkan menjadi Demokrasi Terpimpin yaitu pusat kekuasaan ditangan
Presiden.

Hukum, Presiden sering mmeproduk hukum tanpa persetujuan DPR.

Kelembagaan Negara, yaitu pimpinan MPRS dan DPR diangkat menjadi


mentri yaitu sebagai pembantu presiden, kemudian MPRS mengangkat Ir.
Soekarno menjadi presiden seumur hidup.

UUD 1945 hanya menjadi alat revolusi bukannya sebagai landasan Negara.

3. Masa Orde Baru.


Orde Baru adalah tatanan baru dengan kehidupan dan sikap mental yang baru
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, masa orde baru dimulai sejak 11 Maret 1966
sampai 1 Mei 1998. pada masa ini mencoba melaksanakan UUD 1945 secara
konsekwen yaitu tidak menyimpang, bersikap tetap dengan norma-normanya. Dan
pada masa ini juga mencoba melaksanakan UUD 1945 secara murni yaitu :
-

Lembaga tertinggi difungsikan sesuai dengan UUD 1945.

Melaksanakan pembangunan secara merata.

Namun pada kenyataannya Orde Baru juga telah jauh menyimpang dari perjuangan
dan cita-cita semula terbukti dengan maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
hampir disemua instansi pemerintahan yang pada puncaknya mengantarkan
Indonesia pada kehancuran ekonomi yaitu krisis moneter.
4. Masa Orde Reformasi (Globalisasi).
Dampak krisis ekonomi Asia terutama Asia tenggara menyebabkan stabilitas politik
tanah air menjadi goyah, terutama praktek-praktek pemerintahan dibawah rezim
orde baru hanya membawa kebahagiaan semu, ekonomi rakyat semakin terpuruk,
sistem ekonomi menjadi kapitalistik dimana kekuasaan ekonomi hanya dikuasai
sebagian kecil penguasa dan konglomerat.

4
Terlebih semakin merajalelanya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada
hamper semua instansi serta serta lembaga pemerintahan dan penyalahgunaan
wewenang dan kekuasaan, para wakil rakyat yang seharusnya membawa amanat
rakyat dalam kemyataannya tidak dapat berfungsi secara demokratis, DPR dan MPR
menjadi mandul karna dijangkiti penyakit Nepotisme.
Puncak keadaan itu ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional yang kemudian
menimbulkan

berbagai

gerakan

masyarakat

yang

dipelopori

mahasiswa,

cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya
Reformasi dalam segala bidang baik politik, ekonomi dan hukum.
Secara etimilogis makna Reformasi berasal dari kata reformation yang secara
semantik bermakna make or become better by removing or putting right what is bad
or wrong (Oxford Advanced Lesrners Divtionary of Current English, 1980, dalam
Wibisono, 1998 : 1). Secara harfiah memiliki makna: suatu gerakan untuk
memformat ulang, hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format
semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat (Riswanda, 1988)
Awal keberhasilan gerakan Reformasi ditandai dengan mundurnya presiden Soeharto
pada tanggal 21 Mei 1998, kemudian disusul dengan dilantiknya Wakil Presiden
Prof. Dr. B.J. Habibie menggantikan posisi presiden. Pemerintahan Habibie inilah
yang merupakan pemerintahan transisi yang mengantarkan rakyat Indonesia
melakukan Reformasi secara menyeluruh.
Yang paling mendasar Reformasi dilakukan pada kelembagaan tinggi dan tertinggi
Negara yaitu susunan DPR dan MPR

yang dengan sendirinya harus dilakukan

melalui pemilu secepatnya dan diawali dengan pengubahan:


a. UU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD (UU No.
16/1969 jis. UU No. 5/1975 dan UU No. 2 /1985).
b. UU tentang partai politik dan Golongan Karya (UU No. 3/1975,jo. UU. No.
3/1985).

5
c. UU. Tentang pemilihan umum )UU. No. 16/1969 jis, UU. No. 4/1975, UU.
No. 2/1980, dan UU.No. 1/1985).
Reformasi terhadap UU politik itu harus benar-benar dapat mewujudkan iklim politik
yang demokratis sesuai dengan kehendak Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 bahwa
kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majlis
Permusyawaratan Rakyat (Mardjono. 1998 : 57).

DAFTAR PUSTAKA.
-

DRS. H. KAELAN,M.S., Pendidikan Pancasila, 2003.

Prof. Darji Darmodiharjo, S.H., Prof. M. Mardojo, S.H., Prof. Mr.


A.G.Pringgodigdo, Prof. Mr. Kuntjoro Purbopranoto, DR. Nyoman Dekker,
S.H., J.W. Sulandra, S.H., Santiaji pancasila,1991.

Anda mungkin juga menyukai