Anda di halaman 1dari 9

Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Pada Masa Orde Baru


Kelompok 7

Ketua : Regi
Anggota : Rilly Aprilia
Tri Wahyuni
Zaskya Adya Metta
Masa Orde Baru
Masa Orde Baru dimula pada 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Orde Baru,
merupakan sebutan untuk pemerintahan presidensial dengan Soeharto sebagai
presidennya.

Presiden Soekarno jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya
masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde
Baru yang dipimpin Soeharto.

Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri. Sebagai
gantinya, B.J Habibie yang ketika itu menjabat sebagai wakil presiden, dilantik sebagai
Presiden RI yang ketiga. Masa jabatan Presiden B.J Habibie berakhir setelah
pertanggungjawabannya ditolak oleh sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober 1999

Orde Baru dipimpin oleh Presiden Soeharto, dan siap membangun kembali pemerintahan
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Pada masa ini, terjadi integrasi bekas jajahan Portugis di pulau Timor menjadi
provinsi ke-27 Indonesia bernama Timor-Timur.

Prioritas utama yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru bertumpu


padapembangunan ekonomi dan stabilitas nasional yang mantap. Selama
memegang kekuasaan negara, pemerintahan Orde Baru tetap menerapkan sistem
pemerintahan presidensial.

Kelebihan dan Kekurangan Pemerintah Orde Baru ….


Perioritas Orde Baru adalah pembangunan ekonomi dan stabilitas nasional yang matap dengan pendekatan keamanan untuk
mengamankan pembangunan nasional.

Kelebihan pemerintahan Orde Baru :


a. Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat meningkat pesat dari 70 dolar US
menjadi 1.000 dolar US.
b. Program transmigrasi sukses
c. Program KB sukses
d. Pemberantasan buta hurup sukses.

Kekurangan Orde Baru


a. Bidang Ekonomi :
1. Penyimpangan dari pasal 33 UUD 1945 bahwa praktek penyelenggaraan ekonomi terjadi monopoli ekonomi.
2. Pembanguna ekonomi bersifat sentralistik sehungga terjadi jurang pemisah antara pusat dan daerah. Menjurus kepentingan
individu.

b. Bidang Politik :
1. Presiden sebagai Eksekutif atau pelaksana UU berkedudukan lebih dominan dari pada lembaga legislative (MPR, DPR).
2. Pemerintahan system komando dan sentralistik.
3. Tidak ada kebebasan berpendapat apalagi mengkritik terhadap japannya pemerintahan.
4. Praktik KKN yang merugikan ekonomi dan krisis kepercayaan masyarakat.

c. Bidang Hukum :
1. Supremasi hukum tidak dapat ditegakkan karena aparat cenderung memihak orang tertentu dan kepentingan.
2. Penguasa sulit kena sanksi hukum atau kebal termasuk juga terhadap konglomerat yang dekat dengan penguasa.
3. Akibat dari keadaan tersebut Indonesia terjerebab terhadap krisis multi dimensial yang berujung terhadap bagkitnya
gerakan reformasi dan menumbangkan rezim orde baru tgl 21 Mei 1998.
Meskipun orde baru sukses mengembangkan pendapatan per kapita Indonesia dan memerangi
buta huruf, tetapi ada banyak sekali penyimpangan yang terjadi.

Berikut beberapa penyimpangan yang terjadi pada masa order baru:


1. Pembangunan ekonomi bersifat sentralistik, sehingga daerah tertinggal jauh dari pusat kota
2. Presiden sebagai pelaksana undang-undang lebih berkuasa daripada lembaga legislatif
3. Ekonomi tidak diselenggarakan berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945
4. Pembangunan ekonomi dilandasi kepentingan individu
5. Para penguasa dan konglomerat menjadi kebal dari hukum Indonesia
6. Terjadinya praktik KKN oleh para pemegang kekuasaan
Berbagai penyimpangan tersebut membangkitkan gerakan reformasi di mana masyarakat
bersatu untuk menumbangkan rezim otoriter dari orde baru. Semangat para mahasiswa dan
aktivis yang didukung oleh rakyat lainnya akhirnya berhasil membuat Presiden Soeharto
mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998…..

Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri. Sebagai
gantinya, B.J Habibie yang ketika itu menjabat sebagai wakil presiden, dilantik sebagai
Presiden RI yang ketiga. Masa jabatan Presiden B.J Habibie berakhir setelah
pertanggungjawabannya ditolak oleh sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober 1999
Pasca-Orde Baru

Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya
Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi". [32] Masih adanya tokoh-tokoh penting
pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat
beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era
Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".

Meski diliputi oleh kerusuhan etnis dan lepasnya Timor Timur transformasi dari Orde Baru ke
Era Reformasi berjalan relatif lancar dibandingkan negara lain seperti Uni Soviet dan
Yugoslavia Hal ini tak lepas dari peran Habibie yang berhasil meletakkan pondasi baru yang
terbukti lebih kokoh dan kuat menghadapi perubahan zaman.
Terima Kasih….
Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai