Anda di halaman 1dari 10

BAB

Demokrasi Pancasila dan Perkembangan Politik

❸ Ekonomi Masa Orde Baru dan Reformasi

Pernyataan pengunduran diri Soeharto sebagai Presiden RI pada 21 Mei 1998.


Sumber gambar: wikimedia.org
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

 Pada masa Kabinet Pembangunan ke-7 (awal Maret 1998), kondisi bangsa dan negara mulai
memburuk, demikian juga dengan kondisi perekonomian.

 Pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0% akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS mengakibatkan hancurnya fundamental perekonomian di Indonesia.

 Semakin lesunya iklim bisnis, kondisi moneter Indonesia mengalami keterpurukan yang hebat ketika
ada 16 bank yang dilikuidasi pada akhir 1997.

 Krisis ekonomi membuka tabir tentang penyimpangan bisnis perbankan nasional, ternyata perbankan
nasional dimiliiki oleh kelompok-kelompok pengusaha untuk mendapatkan kredit dengan bunga yang
ringan, banyak terjadi praktik KKN.

 Krisis ekonomi saat ini menjadi sulit diatasi karena diikuti pula dengan krisis politik dan hukum
sehingga melahirkan krisis kepercayaan.
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

Gerakan Reformasi adalah sebuah gerakan yang menuntut perubahan


mendasar untuk memperbaiki keadaan.

Krisis ekonomi, politik, hukum, dan kepercayaan yang mulai


melanda Indonesia di awal tahun 1990-an merupakan bukti
kesalahan fatal pemerintah Orde Baru.

Pada 21 Mei 1998, menyatakan diri berhenti dari jabatan kepresidenannya,


Sumber gambar: dan menyerahkan kursi kepresidenan kepada Wakil Presiden B.J Habibie.
Wikimedia.org
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

Mengganti Presiden
Melakukan amandemen
Soeharto sebagai
terhadap UUD 1945
Presiden RI

Agenda
Menghapus Memberikan otonomi daerah
Reformasi
Dwifungsi ABRI yang seluas-luasnya

Penegakkan Membentuk pemerintahan


supremasi hukum yang bersih dari KKN
Pemerintahan dijalankan berdasarkan konstitusi.

Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang


Pokok-Pokok Reformasi.

Ketetapan MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang


Langkah awal Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari Korupsi,
Reformasi Kolusi, dan Nepotisme.

Ketetapan MPR RI No. XIII tentang Pembatasan Masa


Jabatan Presiden.

Amandemen UUD 1945 (I–IV) dan pelaksanaan pemilu.

Ketetapan MPR RI No. VII/MPR/1998 tentang


Pencabutan Referendum.
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

BJ Habibie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999

Merekapitulasi perbankan, merekonstruksi


perekonomian nasional, melikuidasi beberapa

Sumber: wikimedia.org
bank bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika hingga di bawah
Rp10.000, dan mengimplementasikan reformasi
ekonomi yang disyaratkan oleh IMF.
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999–23 Juli 2001)

Mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun


1967 yang berisi tentang larangan kepada etnis
Tionghok untuk merayakan agama dan adat
istiadat di depan umum dan hanya boleh
dilakukan di depan keluarga.

Sumber: wikimedia.org
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

Megawati Soekarnoputri (23 Juli 2001–20 Oktober 2004)

Menerbitkan dua undang-undang penting yang


mengatur fungsi serta kewenangan TNI dan Polri
yang terpisah,yaitu UU Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Nasional Republik Indonesia
dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia.

Sumber: wikimedia.org
Ⓑ Demokrasi Masa Reformasi

Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004–Oktober 2014)

Membentuk sejumlah institusi hukum, di


antaranya Mahkamah Agung (MA), Mahkamah
Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), Kejaksaan
Agung, Kepolisian Republik Indonesia (Polri),
Komnas HAM, Komnas Perempuan dan Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).

Sumber: wikimedia.org
Ⓒ Arah Perkembangan Demokrasi di Indonesia

 Di dalam amandemen UUD 1945, ada penegasan bahwa sistem pemerintahan


presidensial tetap akan dipertahankan dan diperkuat dengan mekanisme pemilihan
presiden dan wakil presiden secara langsung.
 Demikian pula dengan pengisian dalam kabinet yang juga telah diatur dalam UUD 1945,
yaitu:
1. presiden dibantu oleh menteri-menteri negara,
2. menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden,
3. setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan,
4. pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dengan
undang-undang.
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kementrian Negara, keleluasan presiden
dalam menentukan struktur kabinet menjadi terbatas. Undang-Undang tersebut secara
tegas membatasi jumlah menteri yang tidak boleh lebih dari 34 kementerian.

Anda mungkin juga menyukai