Anda di halaman 1dari 15

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS DI SD

MODUL 9
“MODEL INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPS SD”

Tugas Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran IPS SD

DISUSU OLE KELOMPOK 9

Fani Hestiani Saip (836425282)


Musyarofah (857307215)
Nurul Saidah (836424757)
Sarah Latifah (836424986)

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah swt, kita panjatkan yang telah memberikan rahmat serta karunianya
kepada umat manusia. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sebelumnya kami
mengucapkan terimakah kepada Ibu Meike Anjar Dewanti,M.Pd yang telah memberikan bimbingan
dan arahannya dalam tugas makalah ini.
Dalam makalah ini kami memaparkan tentang Materi “Model Interaktif dalam Pembelajaran
IPS SD”, semoga makalah yang kami susun mudah dipahami oleh pembaca, dan dapat diterapkan
nantinya dalam kegiatan mengajar. Kami harap makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun
kami selaku penulis makalah.
Terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah membantu dalam mengumpulkan data
nakalah ini, serta Dosen mata kuliah yang telah memberikan bantuan dan arahannya. di dalam
makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna di dalamnya, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca dalam tujuan penyempurnaan
makalah yang kami susun.

Cibinong, 22 November 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

KB.1 Model Pembelajaran Interaktif dalam IPS……………………………. 2

A. Model Pembelajaran Interaktif ....................................................................... 3

B. Pembelajaran Inkuiri ....................................................................................... 4

C. Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving) .................................. 5

D. Strategi Pembelajaran Dialog Kreatif ............................................................. 6

E. Langkah – langkah Model Pembelajaran Interaktif........................................ 7

KB.2 Penggunaan Sumber Pembelajaran dalam IPS……………………...…8

A. Sumber Belajar ............................................................................................... 8

B. Jenis – jenis Sumber Belajar ........................................................................... 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam kurikulum-
kurikulum di Indonesia. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga Negara
Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa
melakukan kegiatan belajar, untuk mencapai tujuan dan kompetensi yang diharapkan
dalam merancang kegiatan pembelajaran, seorang guru semestinya memahami model
pembelajaran, kelebihan dan kekurangan model pembalajaran, materi ajar yang akan
disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta
penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipilih untuk melakukan
pengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi yang telah
dimiliki siswa.
Berkaitan dengan model pembelajaran yang interaktif, seorang guru harus
terlebih dahulu memahami langkah-langkah dan kelebihan atau kekurangan agar siswa
lebih aktif dikelas. Pemahaman tentang hal ini, akan memberikan tuntutan kepada
guru untuk dapat memilah, memilih, dan menetapkan dengan tepat model
pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Dalam makalah ini kami
menekankan model-model pembelajaran yang membahas tentang langkah-langkah,
kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari model pembelajaran interaktif.
2. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran interaktif.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran interaktif.
4. Untuk mengetahui penggunaan dari jenis-jenis sumber belajar.

1
BAB II

PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1 (Model Pembelajaran Interaktif dalam IPS)
Kegiatan pembelajaran adalah merupakan interaksi antar komponen pembelajaran sehingga
tercipta interaksi edukatif. Komponen pembelajaran di antaranya adalah : guru, siswa, materi
pembelajaran, metode dan media pembelajaran, sumber belajar, dan tujuan pembelajaran.
Terdapat 7 karakteristik kegiatan pembelajaran yang memiliki nuansa interaksi edukatif yaitu :

1. Rumusan tujuan pembelajaran jelas (operasional) yang hendak dicapai melalui kegiatan
pembelajaran
2. Materi pembelajaran dibahas secara sistematis dalam kegiatan pembelajaran
3. Guru meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga setiap siswa terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran
4. Guru memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik
5. Metode pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran
6. Menggunakan sumber belajar baik berupa media pembelajaran maupun sumber materi
7. Terjadinya interaksi antar komponen pembelajaran secara optimal

Guru memiliki peran penting dalam mengembangkan dan menggunakan model pembelajaran
yang dapat membekali siswa dengan kemampuan berpikir. Keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran harus secara totalitas, sehingga guru dituntut memilih dan menggunakan model
pembelajaran yang mampu melibatkan pikiran dan psikomotorik, dengan model belajar interaktif.
Kemampuan berpikir siswa perlu dikembangkan dengan pertimbangan sebagai berikut :

- Pada abad informasi, siswa dituntut memiliki kemampuan berpikir utk mencari, menyeleksi,
mengolah, dan memanffatkan informasisesuai dengan kebutuhan dan kehidupannya
- Kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukakan untuk menghadapi dan memecahkan
berbagai permasalahan.
- Kemampuan berpikir kritis dan memandang dan menyikapi sesuatu sesuai objek atau pristiwa
merupakan keterampilan penting.
- Kemampuan berpikir analitik merupakan aspek penting dalam memahami pristiwa/masalah
bahwa pristiwa itu tidak muncul dengan sendirinya tetapi kerena ada peristiwa sebab akibat.

2
Joyce dan Weil (1964) mengemukakan 4 model pembelajaran dan masing-masing model
memiliki karakteritik tersendiri, diantaranyan :

a. Model pemerosesan informasi


b. Model interaksi sosial
c. Model personal
d. Model behavioral
A. Model pembelajaran Interaktif
Model pembelajaran interaktif mengacu pada falsafah pendidikan konstruktivisme bahwa
pengetahuan dibentuk oleh siswa bukan ditransfer oleh guru, dalam proses tersebut guru sebagai
fasilitator.
Faire dan Cogrove (dalam harlen 1992) model pembelajaran interaktif adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
objek/pristiwa melalui pertanyaan. Factor yang perlu diperhatikan oleh guru agar siswa terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah :

1. Faktor minat dan perhatian.


Menurut Mursell (dalam Uzer Usman 1996 : 5) terdapat 22 macam minat salah satunya anak
memiliki minat belajar dan guru memfasilitasi .
2. Faktor motivasi.
Motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri siswa), dan motivasi ektrinsik ( motivasi dari luar)
bisa timbul dari upaya guru melalui penerapan sistim penghargaan dan hukuman.
3. Faktor latar atau konteks
Belajar berdasarkan realita akan menarik bagi siswa, belajar dimulai dari yang sederhana
dapat memotivasi siswa, belajar berdasarkan pengalaman dapat mengaktifkan siswa.
4. Faktor perbedaan individu
Secara umum siswa memiliki perbedaan secara vertikal dan secara horizontal. Perbedaan
vertikal berkenaan dengan kecerdasan (IQ), dan perbedaan horizontal berkenaan dengan bakat
(talenta) dan minat.
5. Faktor sosialisasi
Dapat dilakukan dengan belajar kelompok sehingga dapat mengembangkan potensi dan
melatih anak menciptakan kerja sama, proses pembentukan kepribadian, tumbuhnya
kesadaran akan perbedaan diantara teman akan menumbuhkan solidaritas saling membantu
dalam menyelesaikan tugas

3
6. Faktor belajar sambil bermain
Guru harus menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa, sehingga akan mendorong
siswa aktif belajar.
7. Faktor belajar sambil bekerja (learning by doing)
Dewey mengemukakan pentingnya aktivitas belajar dalam kegiatan pembelajaran meliputi
aktivitas jasmaniah dan mental.
8. Faktor inkuiri
Tugas guru menyampaikan informasi yang mendasar dan memancing siswa untuk memancing
siswa mencari informasi selanjutnya
9. Faktor memecahkan masalah

B. Pembelajaran Inkuiri
Sebagai pendekatan pembelajaran (Sachman dalam joice and Weill 1964), metode
pembelajaran dan cara belajar ( Syamsu 1993). Inkuiri sebagai suatu cara belajar atau
penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analitis, argumentative dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang menyakinkan karena
didukung oleh fakta, data, atau argumentasi.
Beberapa tujuan pembelajaran inkuiri adalah :
a. Mengembangkan sikap dan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
b. Melatih siswa mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
c. Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah
d. Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap objek khusus atau suatu pritiwa/fenomena
e. Mengembangkan kemampuan mengivestigasi
f. Mengembangkan kemampuan menjelaskan secara logis
g. Mengembangkan kemampuan siswa pada aspek kognitif dan afektif
h. Kemampuan memperoleh pengetahuan baru

Menurut Hilda, dkk (2002 : 111) pembelajaran inkuiri dimulai dengan suatu pristiwa yang
menimbulkan teka teki kepada siswa, agar siswa termotovasi untuk mencari pemecahannya
Lima langkah kegiatan pembelajaran inkuiri :
▪ Membina suasana belajar yang responsive.
Guru harus menjelaskan proses inkuiri sehingga siswa dapat memberikan respon
sesuai kaidah inkuiri
▪ Penyajian permasalahan untuk inkuiri
4
Dapat dilakukan dengan 3 cara : 1. Dirumuskan sama-sama di kelas, 2. Dirumuskan
oleh siswa, 3. Dirumuskan oleh guru.
▪ Pertanyaan siswa
▪ Pengumpulan dan pengolahan informasi
▪ Pengambilan kesimpulan

C. Pembelajaran pemecahan masalah (Problem Solving)


Menurut Sudjanan ( 1993 : 104-107) empat alasan penting pemecahan masalah bagi siswa :
1. Masalah merupakan bagian dari kehidupan
2. Tingkat keberhasilan seseorang dalam kehidupannya sangat erat kaitannya dengan
kemampuan dan keberhasilannya memecahkan masalah yang dihadapinya
3. Masalah dan pemecahannya bersifat berangkai, artinya setelah selesai masalah yang satu
teratasi maka akan muncul masalah lain
4. Masalah tidak tunggal melainkan terdiri dari bagian-bagian masalah didalamnya
Manfaat pembelajaran pemecahan masalah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di
antaranya :

➢ Siswa memiliki kemampuan berpikir kritis – analitis


➢ Siswa memiliki kemampuan berpikir assosiatif – koneksitas
➢ Siswa memiliki kemampuan berpikir asosiatif – kontekstual (apabila permasalahan
berupa isu masyarakat)
➢ Siswa memiliki kemampuan berpikir aplikatif (apabila permasalahan berasal dari
kehidupan keseharian
➢ Siswa memiliki kemampuan berpikir sebab akibat (causal – effect)
➢ Siswa memiliki kemampuan berpikir deduktif (membuat generalisasi dan kesimpulan)
Secara umum terdapat 5 langkah kegiatan pembelajaran pemecahan masalah, setiap
langkah pemecahan masalah melatih siswa dalam berpikir dan bertindak, sedangkan
rangkaian dari keseluruhan kegiatan pembelajaran dapat membekali siswa memiliki
keterampilan proses.

1. Identifikasi masalah
2. Pengembangan alternative
3. Pengumpulan data
4. Pengujian alternative
5. Pengambilan keputusan

5
D. Strategi pembelajaran dialog kreatif
Menurut Suharsimi (1992) kegiatan dialog kreatif hendaknya guru memiliki 4 sikap
terhadap jawaban siswa :
➢ Menghargai setiap jawaban siswa
➢ Memberi kesempatan membetulkan bagi siswa yang jawabannya salah
➢ Menyadari kemungkinan adanya kesalahan pada dirinya (guru) apabila siswa tidak
dapat menjawab
➢ Tidak memberikan penghargaan yang berlebihan terhadap jawaban siswa yang benar
Pertanyaan yang diajukan kepada siswa hendaknya :

➢ Mendorong siswa untuk berpikir


➢ Jelas dan mudah difahami
➢ Bersifat umum dan menyeluruh bagi siswa
➢ Berisi problematic
Menurut panduan pengajaran mikro 1984 : 40 terdapat beberapa komponen yang harus
dikuasai guru dalam usaha pencapaian tujuan penggunaan pertanyaan :

1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan bahasan yang mudah
dimengerti oleh siswa
2. Pemberian acuan yaitu berupa penjelasan singkat untuk memberi arahan kepada siswa
dalam menjawab
3. Pemusatan perhatian siswa
4. Pemindahan giliran untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
5. Penyebaran pertanyaan dan memberi waktu berpikir
6. Pemberian tuntunan jika jawaban siswa salah atau tiadak memberikan jawaban

Beberapa jenis pertanyaan yang harus mendapat perhatian agar dialog kreatif berlangsung
efektif, diantaranya :

- Pertanyaan mengingat tujuannya untuk mengingat informasi spesifik yang pernah dipelajari
dan hanya ada satu jawaban ( misal ; apakah akibat dari banjir ? …)
- Pertanyaan deskriptif tujuannya untuk mengadakan pemahaman satu fenomena ( misal ;
mengapa terjadi banjir ? … )

6
- Pertanyaan bersipat menjelaskan tujuan untuk mengingat mengorganisasikan materi dan
membuat kesimpulan (misal ; mengapa banjir sering terjadi di daerah dataran rendah? … )
- Pertanyaan sintetis tujuannya agar siswa mampu memberikan gagasan hubungan atau relasi
antar pritiwa ( misal ; mengapa banjir dapat mengakibatkan penduduk kekurangan pangan ?
…)
- Pertanyaan menilai tujuannya mendorong siswa memiliki kemampuan untuk memilih
alternatif yang paling tepat ( misal ; cara mana yang lebih baik untuk mengatasi bahaya banjir
? …)
- Pertanyaan terbuka tujuannya mengembangkan daya kreativitas siswa membangkan imajinasi
dan intelektualitasnya. Misal ; bagaimana menolong orang yang kena bencana ? …

E. Langkah-langkah model pembelajaran Interaktif


Menurut Faire dan Cosgrove model pembelajaran terdiri atas 7 langkah :
1. Persiapan
2. Pengetahuan awal
3. Kegiatan ekplorasi
4. Pertanyaan siswa
5. Penyelidikan
6. Pengetahuan akhir
7. Refleksi

7
KEGIATAN BELAJAR 2 (Penggunaan Sumber Pembelajaran dalam IPS)
A. Sumber Belajar
Menurut roestiyah (1991), sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang. Sedangkan menurut Ely
(1994), sumber belajar adalah berupa data orang atau benda yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.

Fungsi sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran meliputi tiga wilayah yang berkenaan
dengan: kegiatan pembelajaran, siswa, dan guru.

Menurut Zainudin 1983: penggunaan belajar memiliki fungsi praktis dalam pembelajaran:

• Meningkatkan produktivitas pembelajaran


• Memberi peluang untuk perkembangan pembelajaran secara individual
• Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajar
• Lebih memantapkan kegiatan pembelajaran
• Memungkinkan belajar secara seketika
• Kemungkinan menyajikan pembelajaran yang lebih luas jangkauannya karena sumber
belajar dapat menembus batas geografis

B. Jenis-jenis sumber belajar

Roestiyah (1991) mengemukakan enam jenis sumber belajar yang dapat dimanfaatkan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

• Manusia
• Buku perpustakaan
• Media massa
• Alam lingkunganngkungan
• Alat pelajaran
• Museum

8
Mengacu pada Pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikelompokkan menurut
jenisnya ke dalam empat kategori yaitu :

1. Sumber belajar berupa benda


sumber belajar yang termasuk ke dalam kategori ini adalah berupa benda mati dan
makhluk hidup. Benda mati seperti bangunan, museum, Candi, artefak, atau peninggalan
sejarah lainnya, batuan, tanah, air, peta, grafik, globe, atlas, gambar, dan lain-lain.
Sedangkan yang termasuk makhluk hidup adalah tumbuhan dan hewan. Dalam kegiatan
pembelajaran benda-benda tersebut difungsikan sebagai media dan alat belajar.

Kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut sangat penting dan menjadi salah
satu faktor yang menentukan bagi keberhasilan pembelajaran.
Menurut Nasution (1986: 100) Terdapat 6 manfaat penggunaan media dalam kegiatan
pembelajaran yaitu

• menambah kegiatan belajar siswa


• menghemat waktu belajar
• menyebabkan agar hasil belajar lebih permanen atau mantap
• membantu siswa yang ketinggalan dalam pembelajaran
• memberikan alasan yang wajar untuk belajar karena membangkitkan minat perhatian
atau motivasi dan aktivitas pada siswa
• memberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas

2. Sumber belajar berupa manusia


Manusia sebagai sumber belajar atau sumber belajar Insani adalah mereka yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa. Sumber belajar Insani ini tidak mutlak harus yang memiliki pendidikan
tinggi melainkan lebih diutamakan pada kapabilitasnya, misalnya: petani, nelayan,
pengusaha, pedagang, pemerintah, dan lain- lain. Pendayagunaan sumber belajar ini lazim
disebut sebagai narasumber.

9
3. Sumber belajar berupa karya ilmiah
Karya ilmiah sebagai sumber belajar adalah meliputi seluruh karya hasil kajian ilmiah,
baik berupa karya tulis maupun benda atau model. Pada umumnya, karya ilmiah yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah sumber-sumber bahan pembelajaran,
yakni berupa referensi yang relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
Karya ilmiah yang dapat dijadikan sumber belajar di antaranya adalah
hasil penelitian, buku teks, artikel, dan jurnal.

4. Sumber belajar berupa lingkungan


lingkungan sebagai sumber belajar terdiri atas lingkungan alam, lingkungan sosial, dan
lingkungan budaya baik yang berada di lingkungan sekitar maupun yang lokasinya jauh.
Perlu diyakini oleh setiap guru bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
dapat menumbuh kembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran interaktif adalah kegaitan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa
berupa tanggapan, tujuannya agar kegiatan kelas lebih aktif dan kreatif. Dalam pembelajaran
interaktif terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan di dalam pelajaran. Peran
siswa di tuntut lebih aktif agar pembelajaran interaktif ini dapat di capai. Tidak ada istilah malu
lagi dalam bertanya, siswa di tuntut agar lebih aktif baik individu maupun dalam kelompok.
Setiap model tentu memiliki manfaat dan kekurangannya, namun dalam penerapannya tentu perlu
disesuaikan terlebih dahulu dengan kondisi para siswa.
B. Saran

Guru dan siswa harus memiliki interaksi satu sama lain agar tercipta proses belajar
mengajaryang interaktif, seorang guru alangkah lebih baiknya memilih dan menyesuaikanterlebih
dahulu model pembelajaran yang akan digunakan supaya pembelajaran interaktif dapat
diwujudkan dengan baik, namun disini bukan Cuma guru yang di minta untuk menyesuaikan
tetapi para murid juga harus bisa menyesuaikan atau membiasakan diri dengan model-model
pembelajaran interaktif ini, karena kebaiknnya juga untuk masa depan mereka

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/4558487MODEL-MODEL-PEMBELAJARAN-IPS-di-SD
winaputra,Udin.S,dkk.(2021).Materi dan Pembelajaran IPS SD.Modul 9.Jakarta:Universitas
Terbuka

12

Anda mungkin juga menyukai