Anda di halaman 1dari 2

Belalang dan semut

Di suatu pohon di tengah taman, hiduplah semut


berdampingan dengan belalang. Sepanjang hari semut selalu
rajin mengumpulkan makanan, baik itu di siang hari yang
terik hingga saat hujan pun semut masih rajin
mengumpulkan makanan di sarangnya. Melihat itu belalang
pun mengejek, sambil bermalas-malasan dan berjemur ia
pun menyebut semut sebagai mahluk bodoh dan konyol,
karena masih saja sibuk bekerja mengumpulkan makanan di
sarangnya, padahal taman di sekitar tempat mereka tinggal
itu terdapat banyak sekali makanan.
Semut pun dengan sabarnya menjawab, bahwa apa
yang dikatakan belalang itu memang benar pada saat ini
memang masih terdapat banyak makanan di taman tempat
mereka tinggal, namun semut mengumpulkan makanan itu
untuk persediaan mereka selama musim dingin nanti. Semut
pun mengajak agar belalang bersama-sama untuk
mengumpulkan makanan juga. Namun belalang justru
tertawa makin keras dan mengatakan bahwa musim dingin
masih lama, jadi lebih baik bersenang-senang saja dulu.
Cerita fabel singkat akhirnya musim dingin pun tiba.
Semut tidak khawatir karena telah memiliki persediaan
makanan yang cukup untuk menghadapi musim dingin.
Namun tidak dengan belalang yang kelaparan hingga datang
ke rumah semut dan hendak meminta makanan. Semut
bertanya apakah belalang tidak malu, telah mengejek dirinya
dan sekarang meminta makanan kepadanya. Belalang pun
pulang dengan rasa malu dan tangan hampa.
Beberapa waktu kemudian semut pun mulai merasa
khawatir dengan kondisi belalang ia pun datang ke rumah
belalang sambil membawa makanan, sesampainya di tempat
ia mendapati belalang sudah pingsan kelaparan. Akhirnya
semut pun tidak tega dan memberikan makanannya.
Belalang pun meminta maaf atas segala ucapannya di
musim panas dulu yang telah mengejek semut yang rajin dan
lalu ia sebut sebagai hewan yang pintar dan dirinya lah yang
bodoh itu. Pelajaran yang bisa dipetik adalah agar jadi orang
yang rajin dan pintar, agar bisa selamat, jangan suka
bermalas-malasan dan bertindak bodoh supaya tidak malu
dan menjadi celaka

Anda mungkin juga menyukai