Anda di halaman 1dari 31

POTENSI ALAM BENGKULU

KABUPATEN KAUR

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Anggota :

Aisyah Nur Fadillah (A1G020024)

Sayid Rafif (A1G020128)

Thaufiq Meiza Pratama (A1G020098)

Kelas : 6D

Mata Kuliah : Potensi Alam Bengkulu

Dosen Pengampu : Nady Febri Ariffiando, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
Pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Potensi alam kabupaten kaur. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari Bapak Nady Febri Ariffiando M.Pd. pada mata kuliah potensi alam
bengkulu. Selain itu, Kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Nady Febri
Ariffiando, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dan Geografi. Tugas
yang telah Diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Bengkulu, Februari 2023

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
A. Gambaran Umum Kabupaten Kaur ................................................................................ 5
B. Potensi Alam Kabupaten Kaur ........................................................................................ 9
C. Keunggulan Potensi Alam Kabupaten Kaur ................................................................. 20
D. Produk yang Dihasilkan dari Potensi Alam di Kabupaten Kaur ................................... 26
BAB III .................................................................................................................................... 28
PENUTUP................................................................................................................................ 28
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 28
B. SARAN ......................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber daya alam Indonesia berdasarkan materi pembentukannya dibedakan atas
sumber daya alam organik dan anorganik. Sumber daya alam potensial adalah sumber daya
alam yang masih berada di tempat aslinya. Sumber daya alam yang digolongkan berdasarkan
asal terbentuknya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni organik (biotik) dan anorganik
(abiotik). Sumber daya alam biotik berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan.
Pada proses pemanfaatannya, sumber daya alam ini biasanya ada yang sudah diolah dulu agar
bisa dipakai, contohnya ban yang berasal dari karet serta minyak terpenting yang dihasilkan
dari getah pinus. Sedangkan sumber daya alam abiotic berasal dari benda-benda mati seperti
bebatuan dan yang lainnya. Contoh sumber daya alam abiotik yang sering kita temui adalah
marmer, timah, besi, bauksit, dan gas alam.

Sumber daya alam di Kabupaten Kaur sangat beragam dimulai dari sector pertanian,
peternakan, perikanan, perkebunan, industry dan penambangan serta pariwiasata yang banyak
menrik para wisatawan. Seperti halnya di Kabupaten Kaur, yang merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Bengkulu, yang memiliki berbagai macam potensi pariwisata, baik
wisata alam maupun wisata budaya karena Kabupaten Kaur yang terdiri dari bermacam-macam
suku, adat-istiadat dan kebudayaan baik yang sudah dikembangkan, di promosikan dengan
sempurna atau pun belum terjamah sekalipun.

Setiap daerah mempunyai suatu potensi serta keunggulan ekonomi yang menjadi
sumber pertumbuhan wilayah. Untuk melihat potensi keunggulan daerah, maka setiap
pemerintah di daerah masing-masing senantiasa berupaya memberikan perhatian dan fasilitasi.
. Setiap provinsi tentu memiliki potensi kekayaan alam dan budaya. Oleh sebab itu,
setiap potensi kekayaan itu haruslah dijaga, dikembangkan dan dilestarikan agar tidak
rusak dan hilang khususnya potensi yang dimiliki oleh provinsi Bengkulu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gambaran Umum Kabupaten Kaur?
2. Apa Saja Potensi Alam Yang Terdapat Di Kabupaten Kaur?
3. Keunikan Apa Yang Terdapat Pada Potensi Alam Di Kabupaten Kaur?
4. Produk Apa Yang Akan Dihasilkan Dari Potensi Alam Di Kabupaten Kaur?

3
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Gambaran Umum Kabupaten Kaur.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Potensi Alam Yang Terdapat Di Kabupaten Kaur.
3. Untuk Mengetahui Keunikan Potensi Alam Di Kabupaten Kaur
4. Untuk Mengetahui Produk Yang Akan Dihasilkan Dari Potensi Alam Di Kabupaten Kaur

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Kaur


a. Secara Astronomis dan Geografis
Secara umum, Kabupaten Kaur merupakan wilayah kabupaten yang memiliki
wilayah daratan dan wilayah lautan. Wilayah laut yang ada berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia. Tipologi dua wilayah ini (daratan dan lautan) menjadikan sebagian
wilayah Kabupaten Kaur termasuk dalam kategori wilayah pesisir, baik ke arah darat
maupun ke arah laut.
Secara astronomis, letak Kabupaten Kaur berada di antara 103°4’8,76” -
103°46’50,12” Bujur Timur dan 04°15’8,21” - 04°55’27,77” Lintang Selatan.
Sedangkan berdasarkan posisi secara geografis, Kabupaten ini merupakan wilayah
paling selatan Provinsi Bengkulu dan berbatas langsung dengan Propinsi Lampung dan
Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Undang-undang No 3 Tahun 2003, secara
administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan :
• Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera
Selatan
• Sebelah Selatan : Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung
• Sebelah Barat : Samudera Hindia
• Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan

b. Secara Administratif
Secara administratif Wilayah pesisir Kabupaten Kaur ke arah darat adalah semua
desa/kelurahan yang terletak di sepanjang Samudera Hindia dengan panjang garis
pantai total sekitar 106,6 km. Secara administratif, wilayah pesisir Kabupaten Kaur ke
arah laut dapat dibatasi sejauh 4 mil dari garis pantai. Batas ini sesuai dengan Undang-
Undang Otonomi daerah yang mengatur kewenangan pengelolaan laut kabupaten
sejauh 4 mil dari garis pantai ke arah laut. Wilayah laut mulai dari 4 mil hingga 12 mil
menjadi wilayah kewenangan provinsi. Batasan wilayah pesisir Kabupaten Kaur ke
arah laut tersebut pula yang menjadikan wilayah laut Kabupaten Kaur seluas 789,69
km2. Luasan ini diperoleh dari panjang garis pantai sekitar 106,6 km yang ditarik sejauh
4 mil ke arah laut. Ini berarti, luas wilayah pesisir Kabupaten Kaur ke arah laut sama

5
dengan luas perairan laut yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Kabupaten
Kaur terdiri dari 15 kecamatan, 192 desa dan 3 kelurahan, yaitu:
• Kecamatan Nasal yang terdiri dari 17 desa.
• Kecamatan Maje yang terdiri dari 19 desa.
• Kecamatan Kaur Selatan yang terdiri dari 18 desa dan 1 kelurahan.
• Kecamatan Tetap yang terdiri dari 12 desa.
• Kecamatan Kaur Tengah yang terdiri dari 8 desa dan 1 Kelurahan.
• Kecamatan Kinal yang terdiri dari 14 desa.
• Kecamatan Semidang Gumay yang terdiri dari 13 desa.
• Kecamatan Muara Sahung yang terdiri dari 7 desa.
• Kecamatan Luas yang terdiri dari 12 desa.
• Kecamatan Tanjung kemuning yang terdiri dari 20 desa.
• Kecamatan Lungkang Kule terdiri dari 9 desa.
• Kecamatan kau Utara yang terdiri dari 10 desa dan 1 kelurahan.
• Kecamatan Padang guci hulu yang terdiri dari 11 desa.
• Kecamatan Padang guci hilir yang terdiri dari 9 desa.
• Kecamatan kelam tengah yang terdiri 13 desa.

c. Karakteristik penduduk dan mata pencaharian


Kaur yang sebelumnya merupakan bagian dari kabupaten Bengkulu Selatan. Pada
tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 135.200 jiwa dengan kepadatan 57
jiwa/km². Disigi dari persoalan penduduk, penduduk Kaur terbentuk dari orang-orang
yang berasal dari dataran tinggi Perbukitan Barisan, yaitu Orang Rejang dan Orang
Pasemah (Palembang), Orang Lampung, dan Orang Minangkabau. Orang
Minangkabau yang masuk melalui Indrapura masuk ke daerah Kaur (Bengkulu). Disini
mereka bercampur dengan kelompok lain yang berasal dari Palembang, sehingga
membentuk suatu identitas baru yaitu Orang Kaur.
Mata pencarian pokok suku Kaur adalah petani yang mengandalkan hasil
dari persawahan. Selain itu, daerah ini terkenal dengan hasil cengkih dan lada.
Berternak, kebun sawet, kebun karet, menangkap ikan, dan berdagang merupakan
usaha tambahan mereka. Kaum pria bekerja di ladang, sementara kaum wanita
mengurus rumah tangga. Setelah panen padi, biasanya mereka panen buah-buahan
seperti durian dan mangga.

6
d. Identitas Daerah

Arti Logo : Bingkai logo Bingkai Logo Kabupaten Kaur Berwarna Merah Putih,
hal tersebut melambangkan bahwa Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu merupakan
bagian integral dari wilayah kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Sudut Bingkai Logo Bingkai logo yang berwarna merah putih terdiri dari lima buah
sudut, melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila. Latar
Belakang Logo Logo Kabupaten Kaur mempuyai latar belakang daratan dan lautan.
Daratan yang berwarna hijau muda melambangkan bahwa kabupaten Kaur merupakan
daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang cukup besar bagi pembangunan
Agro Industri dan Agrobisnis yang berskala Internasional.
Pada bagian bawah logo tersebut terbentang samudra yang sangat luas. Hal ini
melambangkan bahwa selain sumber daya alam di daratan, potensi sumber daya
kelautan dari Kabupaten Kaur juga merupakan andalan yang cukup besar bagi
kemakmuran rakyat dimasa mendatang.
Padi Setangkai padi yang terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) butir melambangkan 27
Januari 2003 yaitu saat ketuk palu DPR RI dengan dikeluarkan Undang-undang No. 3
Tahun 2003 tentang terbentuknya Kabupaten baru itu adalah : Mukomuko, Seluma dan
Kabupaten Kaur.
Rantai Emas Rantai Emas terdiri dari 3 (tiga) buah rantai yang saling bertautan,
melambangkan persatuan tiga kecamatan induk yang melatar belakangi terbentuknya
Kabupaten yaitu: kecamatan Kaur Utara, Kaur Tengah dan Kaur Selatan. Ketiga
Kecamatan tersebut merupakan eks-kewedanan Kaur yang ibukotanya Bintuhan.
Setangkai Kopi Setangkai kopi terdiri atas 7 (tujuh) gugusan melambangkan tujuh
kecamatan yang merupakan wilayah kekuasaan Kabupaten Kaur. Ketujuh kecamatan
itu adalah: Kecamatan Kaur Utara, Tanjung Kemuning, Kinal, Kaur Tengah, Kaur
Selatan, Maje dan Nasal. Wilayah Kabupaten Kaur membujur dari selatan sampai utara
yaitu dari Jembatan Manulah sampai Jembatan Sulawangi.

7
Keris dan Pedang Keris dan Pedang melambangkan Keperkasaan Pemuda-pemuda
Kabupaten Kaur bahwa rakyat Kabupaten Kaur siap mengamankan dan mengawal
pemerintah Kabupaten Kaur dalam melaksanakan tugas pembangunan di semua sisi.
Sekapur Sirih (Tungking) Sekapur Sirih, Setawar Sedingin melambangkan Budaya.
Artinya masyarakat Kabupaten Kaur senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai
kebudayaan di setiap daerah. Nilai sosial budaya, etika dan moral merupakan perekat
rasa persatuan dan kesatuan antar daerah yang merupakan aset budaya yang tak ternilai
harganya.
Perahu Layar Perahu Layar terkembang yang mengarah ke sebelah kanan,
merupakan makna multiguna yaitu sebagian besar rakyat kabupaten Kaur hidup dari
hasil penangkapan ikan (nelayan tradisional). Selain itu perahu layar juga merupakan
alat transportasi bagi masyarakat kabupaten Kaur. Masyarakat Kabupaten Kaur seperti
halnya suku-suku yang lain di Indonesia merupakan masyarakat “Bahari” yang ulung
dan tangguh dalam mengarungi samudra di wilayah nusantara ini.
Bukit Daerah perbukitan (Bukit Barisan) melambangkan daerah sentra pertanian
yang sangat subur. Luas lahan yang subur terdiri dari ribuan hektar dimana semua pihak
terutama pemerintah daerah Kabupaten Kaur akan selalu memberikan perhatian
terhadap pembangunan agroindustri, agrobisnis, dan senantiasa memberdayakan
ekonomi kerakyatan yang ramah lingkungan.
Bintang Persegi Lima Bintang bersegi lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha
Esa. Artinya Pemerintah Kabupaten Kaur besama rakyatnya selalu menjunjung tinggi
dan mengamalkan nilai-nilai agama dalam melakukan segala kegiatan.
Pita Sebuah Pita yang bertuliskan “Kabupaten Kaur” yang berwarna Putih
melambangkan keagungan dan kesucian Pemerintah Kabupaten Kaur. Sebagai pusat
pemerintahan, sosial budaya, ekonomi, informasi dan transportasi ke daerah kabupaten
tetangga. Pemerintah daerah Kabupaten Kaur selalu mengutamakan aspirasi
masyarakat dalam skala prioritas utama.
Motto Kabupaten Kaur : “SEASE SEIJEAN” Berdirinya Kabupaten Kaur :
Kabupaten Kaur yang dulunya merupakan Eks Kewedanaan Kaur meliputi wilayah
hanya 3 kecamatan saja yaitu Kecamatan Kaur Utara, Kecamatan Kaur Tengah dan
Kecamatan Kaur Selatan dengan ibukotanya Bintuhan .

8
B. Potensi Alam Kabupaten Kaur
a. Pertanian
Pertanian di kabupaten Kaur merupakan salah satu sektor penopang utama
perekonomian. Sebagian besar penduduk kabupaten Kaur berprofesi sebagai petani.
Komoditas yang dihasilkan dari sektor pertanian meliputi hortikultura dan
perkebunan.
• Hortikultura
Data statistik hortikultura terdiri atas sayuran buah semusim, buah sayuran
tahunan, tanaman biofarmaka, dan tanaman hias.
1. Tanaman sayur buah semusim
Tanaman buah-buahan semusim merupakan tanaman sebagai sumber
vitamin, garam mineral dan lain-lain, bagian tanaman yang dikonsumsi berupa
buah berumur kurang dari satu tahun, tidak berbentuk pohon/rumpun tetapi
menjalar dan berbatang lunak.
Pada tahun 2021, jenis tanaman sayuran buah semusim yang memiliki
luas panen terbesar di kabupaten Kaur adalah kacang panjang, yaitu 288 Ha.
Namun, jika dilihat dari produksi yang dihasilkan, cabai memberikan hasil
terbesar, yaitu 3.616 ton.
Berikut dijabarkan luas panen dan volume produksi tanaman sayuran
dan buah-buah semusim di Kabupaten Kaur :
Volume
Luas panen
produksi
Jenis Tanaman (Ha) tahun
(kwintal) tahun
2020
2020
Bawang Daun/Scallion 105 472
Bawang Merah/ Shallots 4 14
Bayam/Spinach 140 627
Buncis/String Bean 11 76
Cabai Besar/Chili/Big Chili 272 3.616
Cabai Rawit/ Chili/Cayenne Pepper 165 2.402
Tomat/ Tomatto 195 1.583
Terung /Eggplant 253 2.180
Ketimun/Cucumber 254 2.496
Kancang Panjang/Long Beans 288 2.094
Kangkong/Water Spinach 224 1.309

9
2. Tanaman buah sayuran tahunan
Tanaman sayuran tahunan merupakan tanaman sumber vitamin, garam
mineral dan lain- lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun,
bunga, buah dan umbinya yang berumur lebih dari satu tahun.
Jenis tanaman buah sayuran tahunan yang menghasilkan volume
produksi terbesar adalah mangga sebesr 25.582 ton, sedangkan produksi
terkecil adalah manggis sebesar 680 ton.
Produksi Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan
Jenis Tanaman
2019 2020
Alpukat 2.588 2.498
Mangga 16.303 15.582
Durian 3.033 7.266
Manggis 140 680
Nangka 3.854 4.664
Jeruk Siam 553 1.283
Pisang 9.812 12.471
Duku 1.566 4.812
Jambu Air 147 5.948
Papaya 6.019 6.452
Salak 780 1.385
Rambutan 1.370 4.128
Jengkol 1.475 3.451

3. Tanaman Biofarmaka
Tanaman biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-
obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-
bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.
Kabupaten Kaur juga menghasilkan tanaman biofarmaka yang berguna
bagi obat-obatan. in Produksi terbesar tanaman biofarmaka di Kaur tahun 2021
adalah Jahe sebesar 577,11 ton, sedangkan produksi terkecil adalah lempuyang
sebesar 7 kg. Luas panen terbesar tanaman biofarmaka adalah Laos yang
mencapai 263.194 m2, sedangkan luas panen terkecil adalah Lidah Buaya
sebesar 5 m2. Beberapa tanaman biofarmaka yang tidak dihasilkan
adalah kapulaga.
berikut data luas panen dan volume produksi tanaman biofarmaka di
Kabuapten Kaur:

10
Jenis Luas Panen Volume Produksi
tanaman satuan Jumlah satuan Jumlah
Jahe M2 312.201 Kg 577.011
Kapulaga M2 - Kg
Kencur M2 200.018 Kg 292.175
Kunyit M2 181.223 Kg 260.332
Laos M2 263. 194 Kg 412.100
Lempuyang M2 10 Kg 7
Lidah buaya M2 5 Kg 15
Mahkota
Pohon/tree 18 Kg 220
Dewa
Mengkudu Pohon/tree 28 Kg 22
Sambiloto M2 - Kg -
Temulawak M2 215 Kg 190

4. Tanaman Hias
Tanaman hias adalah tanaman yang memiliki nilai keindahan baik karena
bentuk, warna daun, tajuk maupun bunganya, sering dipergunakan sebagai
dekorasi baik di dalam ruangan ataupun luar ruangan. Tanaman ini mencakup
semua tumbuhan, baik berbentuk tema, merambat, semak, perdu, ataupun
pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah,
penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen
karangan bunga. Produksi tanaman tanaman hias yang dimaksudkan adalah
tanaman hias yang mempunyai tujuan komersial (sebagian atau seluruh
hasilnya untuk dijual).
Di Kabupaten Kaur ini, menurut data sementara produksi tanaman hias dari
berabagai jenis tanaman hias hanya terdapat di Kecamatan Kaur Selatan.
Menurut jumlah produksi, Jenis tanaman hias terbanyak adalah Sri
Rejeki/Aglaonema di tahun 2020 sebanyak 25 tangkai/pohon sedangkan yang
terkecil adalah Anggrek/Orchid sebanyak 2 batang/pohon. Dari segi luas
panennya, luas panen terbesar adalah Sri Rejeki/Aglaonema sebesar 9 m2
sedangkang yang terkecil Anggrek/Orchid sebesar 2 m2.

11
Volume
Luas panen
produksi
Jenis Tanaman (Ha) tahun
(kwintal) tahun
2020
2020
Anggrek 2 2
Anthurium Daun 5 5
Balanceng 4 4
Buncis/String Bean 4 4
Hanjuang 8 6
Kamboja Jepang 4 8
Keladi Hias 4 4
Mawar 7 4
Pakis 4 3
Palem 7 7
Soka 4 4
Sri Rejeki 6 9

• Tanaman Pangan
Tanaman pangan terdiri atas tanaman padi dan palawija. Tanaman
palawija terdiri atas jagung, ubi kayu, dan kacang tanah. Pada tahun 2021,
luas panen tanaman padi mencapai 7.529,68 ha meningkat dibandingkan
tahun 2019. Produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2020
mencapai 31.720,02 ton meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar
26.004,18. Peningkatan juga terjadi terhadap produksi beras yang dihasilkan
di tahun 2021 yang mencapai 17.917,64 ton.

b. Perkebunan
Dukungan luas wilayah dan kondisi lahan di Kecamatan Luas terhadap komoditas
tanaman perkebunan menjadikan wilayah ini banyak yang dimanfaatkan sebagai
lahan perkebunan. Komoditi yang dihasilkan antara lain kopi, kelapa sawit, kelapa,
kakao, dan lain-lain. Pada tahun 2020, kelapa sawit, kopi dan kelapa merupakan

12
komoditas unggulan dengan produksi masing-masing-masing 3.500 ton, 93,60 ton,
dan 79,5 ton.

13
c. Perternakan
Hewan ternak dibagi dalam dua kelompok yaitu ternak besar dan ternak kecil
serta unggas. Hewan yang masuk kategori ternak besar adalah sapi potong dan
kerbau. Sedangkan hewan yang masuk kategori ternak kecil dan unggas adalah
kambing, domba, babi, itik, ayam kampong dan angsa.
• Komoditas populasi ternak di Kab. Kaur :
No. Komoditas populasi ternak Jumlah (2021)
1 Sapi potong 15.495
2 Sapi perah 0
3 Kerbau 8.224
4 Kambing 14.909
5 Domba 444
6 Babi 0
7 Kuda 0
8 Ayam (ayam buras) 66.345

14
9 Ayam (ayam ras petelur) 13.772
10 Ayam (ayam ras pedaging) 366.839
11 Itik 14.560
12 Itik manila 14.151
13 Kelinci 97
14 Puyuh 0
(sumber : Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bengkulu, 2021)

d. Perikanan
1. Perikanan Darat
Aktivitas perikanan darat atau yang lebih dikenal dengan aktivitas
perikanan air tawar di wilayah pesisir ke arah darat (perikanan budidaya) di
Kabupaten Kaur hingga saat ini belum berkembang dengan baik. Jenis komoditi
lokal yang potensial untuk dikembangkan pada perikanan budidaya diantaranya
sidat (pelus) dan mungkus. Besarnya potensi budidaya sidat mengingat di
Kabupaten Kaur terdapat benih sidat karena beberapa muara sungai merupakan
jalur migrasi sidat, lahan/perairan yang luas, kualitas dan kuantitas air melimpah
dan kondisi lingkungan yang menunjang. Mungkus pun banyak ditemui di
muara sungai.
2. Perikanan Laut
Kabupaten Kaur memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar dan
banyak pula masyarakat yang menggantunggkan hidupnya pada aktivitas
perikanan laut, yaitu sebagai nelayan. Perairan laut Kabupaten Kaur juga
memiliki speciesspecies ikan yang bernilai ekonomis penting seperti ikan tuna,
cakalang dan tenggiri.
3. Perikanan Tangkap
Perikanan tangkap adalah usaha penangkapan ikan dan organisme air
lainnya di alam liar (laut, sungai, danau, dan badan air lainnya). Perikanan
tangkap sebagian besar dilakukan di laut, terutama di sekitar pantai dan
landasan kontinen. Perikanan tangkap juga ada di danau dan sungai. Berikut
dipaparkan mengenai potensi perikanan tangkap di Kabupaten Kaur:
• Jumlah nelayan = 2.615
• Jumlah KUB (Kelompok Usaha Bersama) = 207

15
• Koperasi nelayan = 21

• Kondisi perikanan tangkap

• Komoditas perikanan tangkap


a. Tuna = 72 ton/tahun
b. Lobster = 15 ton/tahun
c. Gurita = 18 ton/tahun

16
4. Perikanan budidaya
Budidaya ikan adalah kegiatan memelihara ikan/binatang air
lainnya/tanaman air dengan menggunakan fasilitas buatan. Termasuk juga
kegiatan pembenihan ikan. Berikut potensi perikanan budiday di Kabupaten
Kaur:
• Kondisi perikanan budidaya di Kab. Kaur

• Salah satu perikanan budiday di Kab. Kaur : Balai Benih Ikan Suku Tiga
Luas : 2,5 ha
Komoditi : ikan nila

• Kondisi Tambak Udang di Kab. Kaur


➢ Hampir semua tambak udang ada pada pinggiran pantai

17
➢ Instalasi pengelolahan air limbah berada pada pinggiran pantai
➢ Sistem pengairan langsung mengambil dari laut melalui mesin
pompa air

e. Pariwisata
Kabupaten Kaur yang telah terletak di Provinsi Bengkulu luas wilayah 3.025,59
Km2atau 302.559 Ha, dihuni sedikitnya 298.176 jiwa, kaya akan potensi wisata
alam maupun wisata budaya. Sektor pariwisata di Kabupaten Kaur hingga saat ini
relative masih kecil kontribusinya terhadap perekonomian wilayah. Umumnya
wisata alam di Kaur berupa pantai, meskipun ada juga wisata lainnya yaitu Danau
Kembar, ada 4 lokasi air terjun dan. Ada 12 destinasi wisata di kabupaten Kaur,
namun yang paling dominan adalah wisata bahari dengan pantai-pantainya
yang memukau dan habibat puspa langkah Raflesia Arnoldi.
• Wisata Bahari
1. Pantai Laguna (Desa Merpas Kecamatan Nasal)
2. Pantai Wayhawang (Desa Waay Hawang, Kecamatan Maje)
3. Pantai Linau (Desa Linau Kecamatan Maje)
4. Pantai Sekunyit (Desa Sekunyit, Kecamatan Kaur Selatan)
5. Pantai Pengubayan (Desa Pegubaian, Kecamatan Kaur Selatan)
6. Pantai Cukoh (Kecamatan Kaur Selatan)
7. Pantai Air Langkap (Desa Pajar Bulan, Kecamatan Kaur)
8. Pantai Manunglah. Pantai yang terletak di Nasal. Pantai berbentuk
seperti pulau kecil yang ditumbuhi rumput.
9. Pantai Muara Tetap, yang sangat indah sejuk asri dan tenang

• Wisata Air Terjun


1. Air Terjun Nunung. Air terjun ini berada di Muara Sahung.

18
2. Air Terjun Tiga Panggung. Air Terjun Tiga Panggung ini terletak di
Muara Sahung.
3. Air Terjun Curug Perpah. Air terjun yang terletak di Nasal.
4. Air Terjun Rimbe Demang, terletak di Kecamatan Tetap.
5. Air Terjun Lembah Pelangi, terletak di Kecamatan Kaur Selatan dan
Maje Nasal.
6. Air Terjun Kemuning Bukit di Ataran Gijut Kecamatan Tetap (Kaur
Selatan)
7. Air Long–Maje
8. Air Nasal Kanan & Kiri
9. Air Terjun Curup Nibug (Desa Talang Besar, Kecamatan Padang Guci)
10. Air Terjun Lemo Nakai (Desa Hulu Palik, Kecamatan Taba Padang Kol)

• Wisata lainnya
1. Taman Suaka Alam Bunga Raflesia di Muara Sahung Padangguci
Kecamatan Kaur Utara
2. Taman Bineka Bintuhan di Jalan Lintas Bintuhan-Kaur, Kecamatan
Sinar Pagi
3. Danau Kembar (Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Maje)
4. Sungai Padang Guci (Desa Ulang Agung, Kecamatan Padang Guci)
5. Air Terjun Curup Nibug (Desa Talang Besar, Kecamatan Padang Guci)
6. Air Terjun Tiga Punggung (Desa Ulak, Kecamatan Muara Sahung)
7. Air Terjun Lemo Nakai (Desa Hulu Palik, Kecamatan Taba Padang Kol)

• Perhotelan
Jumlah rumah makan di kabupaten Kaur pada tahun 2017-2020 ada
sebanyak 40 rumah makan. Namun di tahun 2020 jumlah rumah makan
menurun menjadi 39, kemudian meningkat kembali menjadi 42 di tahun
2020
Penambahan jumlah rumah makan terjadi di kecamatan Kaur Utara
menjadi 8 rumah makan, Kelam Tengah menjadi 3 rumah makan,
kecamatan Tanjung Kemuning 6 rumah makan dan Kecamatan Muara
Sahung menjadi 2 rumah makan. Namun beberapa kecamatan seperti Nasal

19
dan Maje tidak terdapat rumah makan dari sebelumnya ada sebanyak 1 dan
4 di tahun 2020.
Pada tahun 2019 jumlah hotel dan penginapan di Kaur ada sebanyak 20
hotel. Hotel tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Kaur, yaitu di ked
matan Nasal sebanyak 6, Kaur Selatan sebanyak 12, dan Tanjung Kemuning
sebanyak 2. Di tahun 2020, jumlah hotel di kabupaten Kaur bertambah 6
menjadi 26, yaitu di kecamatan Nasal ada sebanyak 6, di Maje ada sebanyak
4, Kaur Selatan ada sebanyak 14, dan di kecamatan Tanjung
Kemuning ada sebanyak 2.

f. Industri dan Pertambangan


Sektor Industri, pertambangan dan energi merupakan salah satu penyusun
struktur PDB Indonesia yang cukup besar. Di sektor industri Kabupaten Kaur,
pembuatan batu bata, pembuatan tahu tempe, dan penggilingan padi merupakan
usaha yang paling dominan. Di kabupaten Kaur, sektor pertambangan yang
dominan adalah penambangan pasir besi. di daerah Pantai Way Hawang terdapat
operasi tambang pasir biji besi yang dikelola oleh PT Selomoro Banyu Arto.
Namun, warga Desa Suka Menanti dan Desa Way Hawang Kecamatan Maje
Kabupaten Kaur menolak adanya tambang ini. penolakan dimulai pada tahun 2009.
sempat berhenti, namun tambang ini Kembali beroperasi di awal tahun 2019. Warga
menolak karena adanya tambang ini mempercepat abrasi atau pengikisan daratan di
pinggiran Pantai Way Hawang. selain itu, kehadiran tambang pasir biji besi ini juga
telah menghancurkan keindahan Pantai Way Hawang yang selama ini menjadi ikon
pariwisata pesisir Kaur.

C. Keunggulan Potensi Alam Kabupaten Kaur


Kabupaten Kaur memiliki banyak potensi alam, salah satu keunggulan dari
potensi yang ada adalah sektor pariwisata terutama wisata bahari. seperti penjelasan
sebelumya, banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Pantai
Laguna punya daya Tarik tersendiri untuk para wisatawan. berikut dijabarkan mengenai
Pantai Laguna di Kabupaten Kaur.

Pantai Laguna pada awal berdirinya pada tahun 2002 pada awalnya hanya hutan
blantara yang kemudian dikelola oleh pihak desa Merpas. Dengan atas izinnya pihak

20
desa Merpas dan juga masyarakat setempat tepatnya pada tahun 2002 untuk pertama
kalinya pantai laguna dibuka untuk umum.

Pantai yang berada di Kabupaten Kaur adalah wisata Pantai Laguna merupakan
pantai dengan luas 7000 m2 yang memiliki pasir putih serta memiliki air berwana
kebiruan dengan hamparan karang-karang yang hampir memenuhi pinggir pantai.
Selain memiliki pasir yang putih juga memiliki bibir pantai yang luas dan memiliki
pemandangan yang menjadi keindahan tersendiri untuk Pantai Laguna.

Gambar II.3 Pinggiran Pantai Laguna


Sumber: Dokumen Pribadi (2020)
Menurut Supardi (2020) selaku pengurus pengunjung yang data setiap harinya,
semakin bertambah mulai dari wilayah Kabupaten Kaur bahkan ada yang dari daerah
Sumatera Selatan. Senin sampai jumat paling sedikit sekitar 50 pengunjung, dan juga
untuk hari libur sabtu sampai minggu bisa mencapai sekitar 200 pengunjung. Berbeda
dengan hari besar seperti hari raya ataupun tahun barupengunjung dapat mencapai sekitar
kurang lebih sekitar 30.000 ribu pengunjung.
• Wahana Pantai Laguna
Pantai Laguna dengan hamparan pasir putih dan juga memiliki air berwarnakebiruan,
Pantai Laguna juga tidak ketingggalan dengan memiliki fasilitas yang berada didalamnya
antara lain ialah:
1. Jembatan Cinta

21
Ditempat wisata Pantai Laguna ini memiliki fasilitas yang bernama Jembatan Cinta,
dimana pengunjung yang datang dapat menaiki jembatan cinta untuk sekedar berfoto
maupun melihat keindahan Pantai Laguna dari atas jembatan.

Gambar II.4 Jembatan Cinta Sumber:


Dokumen Pribadi (2020)
2. Bintang Raksasa
Pengunjung di kawasan objek wisata Pantai Laguna memiliki fasilitas yang
bernama Bintang Raksasa, pengunjung yang datang dapat berfoto di Bintang
Raksasa dengan latar belakang Pantai Laguna yang telah di sediakan oleh pihak
wisata.

Gambar II.5 Bintang Raksasa Sumber: Dokumen Pribadi (2020)


3. Tempat Duduk Pohon
Selain memiliki Jembatan Cinta pengujung juga mendapatkan fasilitasTempat
Duduk Pohon yang secara langsung menghadap ke arah laut, selainuntuk berfoto
pengunjung juga dapat bersantai menikmati indahnya Pantai Laguna dari atas
pohon.

22
Gambar II.6 Tempat Duduk Pohon Sumber: Dokumen Pribadi (2020)

4. Perahu Keliling
Ditempat wisata Pantai Laguna pengunjung dapat menyewa Perahu Keliling
dengan harga sewa yang lumayan terjangkau sekitar Rp. 10.000,-/satu kali
keliling Pantai Laguna.

Gambar II.7 Perahu keliling Sumber: Dokumen pribadi (2020)


5. Ayunan Jodoh
Pengunjung ditempat ini juga dapat merasakan fasilitas seperti Ayunan Jodoh,
yang mana fasilitas ini bebeda karena Ayunan Jodoh ini persis berada dipinggir
Pantai Laguna.

23
Gambar II.8 Ayunan jodoh Sumber: Dokumen pribadi (2020)

• Fasilitas Pantai Laguna


Pantai Laguna yang merupakan tempat wisata pantai (Marine tourism), karena
wisata Pantai Laguna merupakan wisata air yang meliputi seperti renang, dan
memancing. Ditempat ini terdapat fasilitas sebagi berikut:
1. Mushola
Didalam objek wisata Pantai Laguna juga menyediakan Mushola untuk
pengunjung wisata ingin beribadah. Dengan ukuran Musholah yang cukup luas,
Mushola ini menyediakan peralatan sholat untuk pria (sarung) maupun wanita
(mukena) dan juga sejadah didalamnya.

Gambar II.9 Mushola Sumber: Dokumen pribadi (2020)

2. Penginapan
Dengan jarak wisata Pantai Laguna ini sangatlah jauh dari kota, disini juga
tersedia penginapan apabila ada pengunjung yang ingin bermalam, dengan harga yang

24
cukup terjangkau sekitar Rp. 200.000,-/malam pengunjungdapat bermalam menikmati
suasana Pantai Laguna pada malam hari.

Gambar II.10 Penginapan Sumber: Dokumen pribadi (2020)Toilet


3. Toilet
Ditempat wisata ini juga sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti toilet umum
yang berada didekat penginapan. Toilet yang disediakan juga sudah nyaman dan bersih
dengan air berasal dari sumur yang tersedia ditenpat wisata tersebut.

Gambar II.11 Toilet Sumber: Dokumen pribadi (2020)


4. Warung
Dalam area wisata Pantai Laguna ini sudah disediakan warung apabila
pengunjung yang datang tidak membawa bekal makanan. Terdapat tiga warung
yang telah disediakan oleh pihak pengelola, para pedagang yang berjualan
ditempat ini adalah warga yang berasal dari daerah ojek wisata Pantailaguna

25
Gambar Warung Sumber: Dokumen pribadi (2020)
5. Parkir
Didalam objek wisata Pantai Laguna ini telah disedakan fasilitas tempat parkir
kendaran pengunjung seperti mobil dan motor yang membuat pengunjung tidak
kesulitan pada saat memarkirkan kendaraannya.

Gambar Parkir kendaraan Sumber: Dokumen pihak pengelola (2019)

D. Produk yang Dihasilkan dari Potensi Alam di Kabupaten Kaur


Dari banyak potensi alam di Kabupaten Kaur, kami mengangkat potensi perikanan
untuk dijadikan sebagai bahan untuk membuat produk. Salah satu alasan kami mengangkat
potensi alam perikanan adalah karena hasil dari perikanan yang cukup banyak dan
pengolahannya juga beragam. Kami berencana memproduksi makanan dengan bahan dasar
ikan yaitu Rempeyek Ipun. Di Kabupaten Kaur adalah salah satu jenis ikan yang menarik
yaitu Ipun. Ipun merupakan ikan kecil kecil yang bergerombol/ mirip gumpalan gumpalan
besar. Ipun adanya di muara( pertemuan antara air laut dan air sungai).
Rempeyek atau peyek adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan.
Secara umum, rempeyek adalah gorengan tepung beras yang dicampur dengan air hingga
membentuk adonan kental, diberi bumbu (terutama garam, bawang putih) dan daun jeruk,

26
serta diberi bahan pengisi yang khas, biasanya biji kacang tanah atau kedelai. Tepung beras
berfungsi sebagai pengikat adonan. Isian rempeyek dapat berupa bahan pangan hewani
berukuran kecil, seperti ikan teri, ebi, udang kecil, yutuk, jingking, atau laron. Saat ini,
orang juga membuat rempeyek dari daun bayam dan kepiting. Disini kami akan
menggunakan Ipun sebagai isian rempeyek. Adapun bahan dan cara pengolahan dijelas
berikut ini:
• Bahan :
➢ 60 gram ipun
➢ 200 gram tepung beras
➢ 1 sendok makan tepung sagu
➢ 300 ml santan dari 1/4 butir kelapa
➢ 40 gram kuning telur
➢ 2 buah cabai kering, cincang (jangan dipakai jika tidak ingin pedas)
➢ 6 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya, iris
➢ 500 gram minyak untuk menggoreng
• Bahan bumbu halus:
➢ 4 butir bawang merah
➢ 2 siung bawang putih
➢ 1/2 sendok teh ketumbar
➢ 3 butir kemiri, sangrai
➢ 2 sendok teh garam
• Cara membuat rempeyek ipun renyah:
1. Campur tepung beras, tepung sagu, bumbu halus, dan santan sampai rata.
Tambahkan kuning telur, cabai, dan daun jeruk. Aduk rata.
2. Panaskan minyak goreng di wajan cekung. Ambil satu sendok sayur adonan.
Tambahkan ipun. Tuang ke sisi penggorengan yang sudah panas.
3. Siram-siram rempeyek dengan minyak panas sampai melorot ke dalam
penggorengan. Goreng rempeyek sampai matang dan kering dengan api sedang

27
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kabupaten Kaur merupakan wilayah kabupaten yang memiliki wilayah daratan
dan wilayah lautan. Secara astronomis, letak Kabupaten Kaur berada di antara
103°4’8,76” -103°46’50,12” Bujur Timur dan 04°15’8,21” - 04°55’27,77” Lintang
Selatan. Secara administratif Wilayah pesisir Kabupaten Kaur ke arah darat adalah
semua desa/kelurahan yang terletak di sepanjang Samudera Hindia dengan panjang
garis pantai total sekitar 106,6 km. Kabupaten Kaur terdiri dari 15 kecamatan, 192 desa
dan 3 kelurahan. Kaur yang sebelumnya merupakan bagian dari kabupaten Bengkulu
Selatan. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 135.200 jiwa dengan
kepadatan 57 jiwa/km².

Pertanian di kabupaten Kaur merupakan salah satu sektor penopang utama


perekonomian. Sebagian besar penduduk kabupaten Kaur berprofesi sebagai petani.
Selain itu, di Kabupaten Kaur ini juga memiliki potensi alam lainnya seperti
perkebunan,perternakan, perikanan, industry dan pertambangan serta pariwisata.
Umumnya wisata alam di Kaur berupa pantai, meskipun ada juga wisata lainnya yaitu
Danau Kembar, ada 4 lokasi air terjun dan. Ada 12 destinasi wisata di kabupaten
Kaur, namun yang paling dominan adalah wisata bahari dengan pantai-pantainya
yang memukau dan habibat puspa langkah Raflesia Arnoldi.

Kabupaten Kaur memiliki banyak potensi alam, salah satu keunggulan dari
potensi yang ada adalah sektor pariwisata terutama wisata bahari. seperti penjelasan
sebelumya, banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Pantai
Laguna punya daya Tarik tersendiri untuk para wisatawan. Pegunjung semakin
bertambah mulai dari wilayah Kabupaten Kaur bahkan ada yang dari daerah Sumatera
Selatan. Di Kabupaten Kaur adalah salah satu jenis ikan yang menarik yaitu Ipun. Ipun
merupakan ikan kecil kecil yang bergerombol/ mirip gumpalan gumpalan besar. Ipun
adanya di muara( pertemuan antara air laut dan air sungai).

B. SARAN
Saran untuk pemerintah setempat adalah untuk lebih memajukan potensi alam
yang berlimpah di Kabupaten Kaur seperti dalam bidang pariwisata, dengan terlebih

28
dahulu memperbaiki fasilitas-fasilitas di tempat objek wisata dan melakukan promosi
besar-besaran untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang keindahan dan
kekayaan sejarah Kabupaten Kaur, sehingga sektor ini dapat menunjuang
perekonomian daerah.

29
DAFTAR PUSTAKA

Antara News Bengkulu. (2020). Warga Kaur surati Presiden Jokowi tolak tambang pasir besi.
Bengkulu: Antara News Bengkulu.
BPS Kabupaten Kaur. (2022). KABUPATEN KAUR DALAM ANGKA KAUT REGENCY IN
FIGURES 2022. Kaur: BPS Kabupaten Kaur.
DISKOMINFOTIK Provinsi Bengkulu. (2021). Komoditas Populasi Ternak 2021. Retrieved
from Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bengkulu:
https://statistik.bengkuluprov.go.id/Ternak/kpop/2021#
Pemerintah Kabupaten Kaur. (2007). LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
KABUPATEN KAUR TAHUN 2007 . Kaur: Pemerintah Kabupaten Kaur.
Undri. (2017). KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI KABUPATEN KAUR PROVINSI
BENGKULU. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 797-823.
Widiyani, W., Arom, N. F., & Dwijayate, K. P. (2022). PUBLIKASI INFOGRAFIS POTENSI
DESA 2022. Kaur: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kaur .
Wikipedia. (2023, Januari 24). Kabupaten Kaur. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kaur#Pariwisata

30

Anda mungkin juga menyukai