Anda di halaman 1dari 25

2020

PANDUAN
GEOWISATA
KOLAKA
UTARA
KENDARI, SULAWESI TENGGARA

MOH. RULIANSYAH.L (R1C117060)

Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan buku sebagai tugas dari mata
kuliah Geowisata dengan judul “Panduan Wisata Geologi Kabupaten
Kolaka Utara”

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada Dosen Geowisata yang telah membimbing dalam menulis buku ini.

Demikian, semoga buku ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kendari, 14 Juni 2020

Moh. Ruliansyah.L

i
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ........................................................... i
SEJARAH MEKARNYA KOLAKA UTARA.................... 1
RIWAYAT DAERAH KOLAKA UTARA......................... 4
• Sejarah Kolaka Utara .............................................. 4
• Keadaan/ riwayat geologi ...................................... 5
Gambaran Topografi ................................................... 5
Gambaran Geohidrologi ............................................. 9
Gambaran Geologi ..................................................... 11
Gambaran Klimatologi .............................................. 14
SITUS WISATA GEOLOGI (GEOWISATA) YANG
SUDAH DI KENAL DI KOLAKA UTARA .................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 20
BIODATA PENULIS .......................................................... 22

ii
SEJARAH MEKARNYA KOLAKA UTARA

Kolaka Utara, kabupaten baru yang menyimpan harapan banyak


kalangan. Setelah mekar dan menjadi kabupaten definitif, orang seakan
berlomba memburu harapan dari daerah itu. Mulai dari para petani yang
menggarap lahan untuk menanam coklat atau cengkeh. Pemburu harapan
juga datang dari mereka yang memiliki intuisi bisnis yang kuat. Daerah baru
tentu memiliki peluang yang dapat dikembangkan untuk membuka usaha
dan bisnis yang baru. Hal baru juga datang dari elite birokrat dan politik
yang mencari peluang untuk meniti dan membina karir yang lebih baik.
Mereka yang datang memburu harapan tersebut, banyak di antaranya yang
kurang mengetahui dan memahami proses dan tahapan pemekaran sehingga
hadir menjadi sebuah kabupaten baru. Kesadaran dari para pelaku
pemekaran untuk kembali mengumpulkan data, fakta dan informasi terkait
proses pemekaran menjadi bagian dari tugas sejarah, guna menghadirkan
sebuah gambaran dari proses kelahiran kabupaten baru.
Buku ini hadir dengan sebuah harapan, bakal menjadi sebuah
dokumentasi dari hasil menulis ulang dan melakukan pelacakan masa lalu,
dari fase waktu yang sangat menentukan bagi perjalanan kabupaten baru.
Melalui buku Jejak Pemekaran Kabupaten Kolaka Utara akan memberi
pengetahuan dan pemahaman awal, tentang rekaman jejak-jejak sejarah dari
berbagai kalangan dan pelaku langsung dan tidak langsung dari masyarakat
Kolaka Utara yang menyatukan tekad, mewujudkan percepatan
terbentuknya kabupaten pemekaran.

1
Peta Administrasi Daerah Kolaka Utara

Wilayah Administrasi

Kabupaten Kolaka Utara merupakan bagian dari wilayah


Provinsi Sulawesi Tenggara yang secara definitif menjadi Daerah Tingkat
II berdasarkan Undang-Undang No 29 tahun 2003 tentang Pemebntukan
Kabupaten Bombana, Wakatobi, Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi
Tenggara. Secara geografis Kabupaten Kolaka Utara berada pada
koordinat 02O 00’ – 05O 00’ Lintang Selatan dan 120O 45’ – 121O 60’
Bujur Timur, mencakup luas daratan dan pulau-pulau kecil seluas ±
3.391,62 Km². Selain itu, juga memiliki wilayah perairan laut membentang
sepanjang Teluk Bone, seluas + 12.376 Km2, dengan batas-batas sebagai
berikut: Dilihat dari letak geografisnya, wilayah Kabupaten Kolaka Utara
ini memiliki prospek pengembangan yang sangat strategis, karena selain
berada pada jalur lintasan ekonomi regional (Jalan Trans Sulawesi) juga
berbatasan langsung dengan wilayah Sulawesi Selatan yang merupakan
wilayah paling berkembang dan menjadi barometer kemajuan di
Kawasan Timur Indonesia (KTI). Untuk wilayah Kabupaten Kolaka Utara

2
ini akses terhadap wilayah Sulawesi Selatan dapat dicapai melaui dua
alternatif moda transportasi, yaitu melalui jalur darat (Jalan Trans
Sulawesi) dan jalur laut melalui Pelabuhan Tobaku di Lasusua dan
Pelabuhan Sapoiha (Lapai) ke Pelabuhan Siwa di Kabupaten Wajo,
Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi yang berkembang saat ini
menunjukkan kecenderungan bahwa intensitas pergerakan (barang
maupun orang) ke wilayah Utara (Sulawesi Selatan) jauh lebih tinggi
dibanding ke wilayah Selatan (Kendari).

Secara administratif, Kabupaten Kolaka Utara mempunyai luas


3.391,62 km2 yang terbagi dalam 15 (Lima Belas) kecamatan dan 133
(Seratus Tiga Puluh Tiga) desa/kelurahan. Kecamatan terluas adalah
Kecamatan Porehu dengan luas 647,23 km2 atau 19,08.% dari luas
Kabupaten Kolaka Utara, Sedangkan yang memiliki wilayah terkecil
adalah Kecamatan Katoi dengan luas 81,92 km2 atau 2,42% dari luas
Kabupaten Kolaka

Batas wilayah

Secara geografis terletak memanjang dari utara ke selatan berada di antara


2.00° Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 122.045°
– 124.060° Bujur Timur, berbatasan dengan:

Utara Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan

Timur Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara

Selatan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara

Barat Teluk Bone

3
RIWAYAT DAERAH KOLAKA UTARA
• Sejarah Kolaka Utara

Kabupaten Kolaka Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten


Kolaka. Wilayah baru itu awalnya didukung 6 kecamatan yakni: Kecamatan
Lasusua, Ranteangin, Kodeoha, Ngapa, Batu Putih dan Pakue. Setelah resmi
menjadi kabupaten baru, kecamatan pendukung dimekarkan lagi menjadi
kecamatan baru, yakni: Kecamatan Wawo, Lambai, Katoi, Watunohu, Pakue
Tengah, Pakue Utara, Purehu, Tiwu dan Tolala. Sampai Tahun 2008
mencapai 15 kecamatan. Jumlah desa sebanyak 111 desa dan 6 kelurahan

Kabupaten Kolaka Utara memiliki luas wilayah daratan sekitar 3.391,62


Km2 dan wilayah perairan laut membentang sepanjang Teluk Bone seluas
12.376 Km2 .

Pada tahun 2004 jumlah penduduk Kolaka Utara mencapai 99.077 jiwa,
tahun 2005 bertambah menjadi 113.317 jiwa atau meningkat 14,37%, tahun
2006 mencapai 119.023 jiwa, meningkat 5,04% dan tahun 2007 naik menjadi
126.158 jiwa atau meningkat menjadi 5.99%. Kolaka Utara memiliki perairan
laut seluas 12.376 Km2 . Karakteristik dasar perairan yang landai, terjal dan
sangat terjal dengan pesisir pantai terdiri dari paparan batuan, teluk dan
muara sungai serta daerah yang kaya dengan organisme planton.

Kondisi ini menguntungkan dalam kegiatan perikanan, perhubungan


dan pariwisata. Tahun 2007 produksi perikanan mencapai 16.714,30 ton,
sebanyak 14.952 ton untuk produksi ikan laut dan 1.762,4 ton produksi
perikanan darat. Sedangkan luas tanaman coklat tahun 2007 mencapai
67,558,17 Ha dengan produksi 86.976,34 ton. Tanaman cengkeh mencapai
areal seluas 5.088,65 Ha dengan produksi 58.941 ton. Areal tanaman kelapa
dalam seluas 3.284,75 Ha. Dengan produksi 10.578,46 ton. Jenis tanaman
perkebunan rakyat yang diusahakan di daerah terdiri 12 jenis yakni: kelapa
dalam, kopi, kapuk, lada, pala, cengkeh, jambu mete, kemiri, kakao,
enau/aren, vanili dan sagu.

Luas areal kehutanan tahun 2007 mencapai 320.955,62 Ha. Areal


tersebut pemanfaatannya terdiri atas, hutan produksi terbatas 21,20 persen;
hutan lindung 52,57 persen; hutan produksi yang dapat dikonversikan 6,50
persen; areal pemanfaatan lainnya 19,73 persen. Panjang jalan di Kabupaten
Kolaka Utara, mencapai 822,62 Km. Jalan aspal sepanjang 217 Km. jalan
kerikil sepanjang 235 Km, jalan tanah sepanjang 284 Km serta tidak dirinci
sepanjang 86,50 Km. kondisi jalan yang baik mencapai 360 Km; kondisi

4
sedang 139 Km; sedang, 16 Km; 245,36 Km kondisi rusak serta 77,76 Km
kondisi rusak berat. Berdasarkan statusnya tercatat 195 Km jalan negara dan
jalan kabupaten 627,62 Km.

Pembangunan di bidang pendidikan dititikberatkan pada peningkatan


mutu dan perluasan kesempatan belajar disemua jenjang pendidikan, mulai
dari taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi. Data pendidikan
menunjukkan 2007 terdapat 70 unit TK, dengan jumlah murid 2.743 siswa;
SD sebanyak 81 unit, dengan jumlah murid 17.381 siswa; SMP 14 unit,
dengan jumlah siswa 3.813 siswa dan tingkat SLTA sebanyak 4 unit, dengan
jumlah siswa 2.395 siswa.

• KEADAAN/ RIWAYAT GEOLOGI

Gambaran Topografi

Secara topografi Kabupaten Kolaka Utara berada pada elevasi 0


- 2.790 meter diatas permukaan air laut dengan tingkat variasi topografi
yang akan diuraikan secara rinci di dalam satuan geomorfologinya
dimulai dari pesisir, dataran pantai, landai - bergelombang, perbukitan,
sampai kepada pegunungan seperti yang telah diuraikan diatas. Maka
kondisi topografi semacam ini akan menjadi kendala tersendiri atau
menjadi parameter/variabel penentu bagi kegiatan pengembangan
wilayah kawasan budidaya selanjutnya secara antropogenik.

Dilihat dari kondisi fisiografisnya, maka secara geografis Kabupaten


Kolaka Utara dapat dikelompokkan kedalam :

1. Wilayah pegunungan dan perbukitan yang relatif terjal dengan


jalur topografi yang curam – sangat curam menempati wilayah
timur dan melintang dari utara – selatan dan berbatasan
dengan Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka.

2. Wilayah daratan pantai dan bantaran sungai yang relatif sangat


terbatas (sempit) sebagai transisi antara paparan laut dan
topografi terjal, bersifat menyebar dari utara – selatan
mengikuti pantai Teluk Bone.

5
3. Wilayah perairan dari Paparan dan Delta yang berhadapan
dengan Teluk Bone melintang dari utara – selatan, sebagai
bagian barat dari Kali Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi.
4. Sebagaimana telah dijelaskan pada kondisi geografis Provinsi
Sulawesi Tenggara secara umum, maka kondisi unsur geografis
terbesar dan menonjol di daerah Kabupaten Kolaka Utara ini
mencakup :

a) Relief yang paling tinggi adalah gunung,


tercatat beberapa gunung di wilayah ini yaitu :
Gunung Mengkoka (2.790 m) merupakan
gunung yang tertinggi di wilayah Selatan yang
berada pada jalur Pegunungan Mengkoku
memanjang dari Barat Laut - Tenggara, Gunung
Tangkelemboke (1.782 m) berada di bagian
Tengah sebelah Timur juga berada pada jalur
Pegunungan Tangkelemboke yang memanjang
dari Barat Laut Tenggara, Gunung Bululingke
(1.209 m) dan Gunung Bulu Eamea (1.109 m)
yang berada di jalur Pegunungan Verbeek juga
memanjang dari Barat Laut - Tenggara

b) Sungai-sungai yang bergerak dari relief


topografi yang paling tinggi ke relief topografi
yang paling rendah yaitu paparan laut, tampak
dari persebaran sungai terdapat Sungai Lasolo
yang bersejarah mengalir ke arah Tenggara
menuju Teluk Lasolo di sebelah Timur Sulawesi
Tenggara dan berbagai sungai lainnya yang
mengalir ke Barat dan Selatan bermuara di
Teluk Bone.

c) Wilayah pantai sebagai relief yang paling


rendah, dimana diketahui bahwa sepanjang
wilayah Barat Kabupaten Kolaka Utara
merupakan garis pantai yang memanjang Utara

6
-Selatan sebagai bagian dari tepi daratan Teluk
Bone.

Secara fisiografi Kabupaten Kolaka Utara dibentuk oleh 3 (tiga) jalur


pegunungan yang meliputi :

• Pegunungan Verbeek yang berada di sebelah Utara dan


memanjang dari Barat Laut – Tenggara bergerak dari Sulawesi
Tengah - Sulawesi Selatan - sampai perbatasan Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Tenggara.

• Pegunungan Tangkelemboke yang berada pada bagian Tengah


Kabupaten Kolaka Utara dan menerus ke Kabupaten Konawe
Dan Kabupaten Kolaka, juga ber arah Barat Laut Tenggara.

• Pegunungan Mengkoka/ Mekongga pada bagian Selatan dari


Kabupaten Kolaka Utara, yang juga ber arah Barat Laut -
Tenggara dan menerus sampai Kabupaten Kolaka

7
Peta Topografi daerah Kolaka Utara

Peta Kemiringan Lereng Daerah Kolaka Utara

8
Gambaran Geohidrologi

Tinjauan keadaan Geohidrologi di wilayah perencanaan


(Kabupaten Kolaka Utara), meliputi kondisi air permukaan dan air tanah,
yaitu sebagai berikut :

1.Air permukaan merupakan air lapisan permukaan atau “surface run off ”
dari hasil curah hujan yang jatuh pada wilayah tangkapan hujan atau
“cathchment area ” yang mengalir melalui Daerah Aliran Sungai (DAS).
Berdasarkan wilayah DASnya, maka Kabupaten Kolaka Utara dapat
dibagi menjadi 2 (dua) DAS, yang mengalir ke arah Danau Towuti (DAS
Pompenbgan-Larona) yang dipengaruhi oleh Pegunungan Verbeek dan
Pegunungan Tangkelemboke dan yang mengalir ke arah Teluk Bone
(DAS Toari-Lasusua) yang sangat bervariasi dan masih dapat
dikelompokkan menurut subDAS-subDASnya masing-masing.

N Nama Luas
o DAS (km2) Panjang

1. Latowu 475.716 208.33 km

2 Lasusua 271.078 151.38 km

3 Woitombo 117.809 66.54 km

4 Tamborasi 129.197 8.67 km

9
5 Ranteangin
Demikian
316.509
halnya untuk 237.27
pola aliran
km sungai di Kabupaten Kolaka Utara in

6 Mala-Mala 180.425 62.69 km

7 Lilione 126.768 49.65 km

8 Olo-Oloho 112.299 69.23 km

9 Watunohu 448.784 232.27 km

10 Lanipa 89.881 21.56 km

11 Pakue 145.955 80.89 km

12 Pompengan 41.85 648.59 km

13 Konaweha 12.722,01 8.70 km

Dari tabel diatas dapat dilihat, DAS terletak di wilayah utara


Kabupaten Kolaka Utara, yaitu DAS Latowu dengan luas 475.716 km²,
kemudian DAS Watunohu dengan luas 448.784 km²

10
Gambaran Geologi

Tinjauan kondisi geologi di wilayah perencanaan, dalam hal ini


dilihat berdasarkan satuan geomorfologi, satuan batuan pembentuk, dan
struktur geologinya.

1. Satuan Geomorfologi
Berdasarkan peta geologi Kabupaten Kolaka Utara dan sekitarnya,
maka wilayah ini dapat dibagi ke dalam beberapa satuan
geomorfologinya secara genetik dan parametris, yakni :

a) Satuan Geomorfologi Lipat - Patahan yang meliputi hampir


80% dari seluruh wilayah Kabupaten Kolaka Utara.
b) Satuan Morfologi Perbukitan Karst yang tersebar di sebelah
selatan (dominan), di sebelah barat memanjang ke arah utara
serta secara spot-spot di bagian tengah Kabupaten Kolaka
Utara mencakup sekitar 15%.
c) Satuan Dataran Pantai dan Alluvial sekitar 5% yang
memanjang mengikuti pantai Teluk Bone dan lembah sungai
yang ada.

2. Satuan Batuan (Litologic Units)


Dari Peta Geologi tampak bahwa Kabupaten Kolaka Utara
terdiri dari beberapa satuan batuan dari tua ke muda seperti terurai
berikut :

a) Batuan Metamorf (Malihan) berumur Paleozoikum yang


tersebar sangat luas dan menutupi hampir seluruh wilayah
Kabupaten Kolaka Utara, yang disusun oleh sekis, genes, filit,
kuarsit, dan sedikit pualam (marmer).
b) Marmer (Batu Pualam) berumur Paleozoikum yang sama
umurnya dengan Batuan Malihan Regional sebelumnya,
disusun oleh marmer dan batu gamping terdaunkan, berada
pada bagian tengah sebelah timur Kabupaten Kolaka Utara.
c) Batuan Terobosan yang mengintrusi/menerobos batuan
berumur Paleozoikum, dimana batuan ini sendiri berumur
Trias, tersusun oleh aplit kuarsa, andesit, dan latit kuarsa,

11
hanya terdapat berupa spot di wilayah selatan sebagai
indikatif.

d) Formasi Tokala berupa susunan batu gamping, kalsilutit,


batu pasir, serpih, napal, dan sedikit batu sabak yang
berumur Trias, yang secara morfologis memperlihatkan
perbukitan karst dan tersebar di selatan, di barat
sepanjang pantai Teluk Bone sampai ke utara dan
sebagian kecil di tengah wilayah Kabupaten Kolaka
Utara.
e) Batuan Formasi Meluhu yang disusun oleh batu pasir,
kuarsit, serpih hitam, serpih merah, filit, batu sabak, batu
gamping, dan batu lanau, berumur sama dengan Formasi
Tokala (Trias) tersebar di wilayah tengah mendekati utara
Kabupaten Kolaka Utara.
f) Batuan Ofiolit yang terdiri dari kelompok batuan peridotit
berupa harzbugit, dunit, dan seopertinit serta ultra basa
(gabbro) merupakan bagian dari kerak Samudera Pasifik yang
menganjak naik ke daratan Sulawesi bagian barat, berumur
Kapur, tersebar di pantai barat daya dan sebagian besar di
wilayah utara.
g) Formasi Pandua yang berumur Miosen Atas disusun oleh
konglomerat, batu pasir, dan batu lempung yang tersebar
sangat sempit mendekati wilayah sebelah utara.
h) Formasi Matano yang berumur Paleosen disusun oleh
batu gamping hablur/kristal, kalsilutit, napal dan
serpih, yang tersebar di wilayah utara mendekati
perbatasan dengan Kabupaten Luwu Timur (Provinsi
Sulawesi Selatan).

3. Struktur Geologi
Patahan Geologi yang dominan di Kabupaten Kolaka Utara
dipengaruhi oleh Sesar Palu Koro yang merupakan kelanjutan Sesar Sorong
yang melibatkan Kerak Samudera Pasifik. Adapun beberapa pola arah
kelurusan sesar/patahan di Kabupaten Kolaka Utara dapat
dikelompokkan menjadi :

12
a) Arah barat laut - tenggara merupakan arah dari pola
pergerakan Sesar Palu Koro yang membentuk Danau Towuti,
Danau Matano dan Danau Poso di sebelah utara. Kemudian di
bawahnya berkembang Sesar Lasolo pada arah yang sama
melewati bagian tengah Kabupaten Kolaka Utara, kemudian
menjadi titik intensif di bagian selatan.
b) Arah timur laut – barat daya yang berkembang tidak seintensif
arah barat laut – tenggara, tampak merupakan orde selanjutnya
kerena memotong arah barat laut– tenggara, juga berkembang
luas di sebelah utara dan pantai barat mendekati Teluk Bone.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka bagian utara dari


Kabupaten Kolaka Utara merupakan wilayah rawan gempa dan
pergerakan tanah dibandingkan dengan bagian selatannya yang relatif
lebih stabil. Kondisi geologi Kabupaten Kolaka Utara dapat dilihat pada
Gambar

Peta Geologi Daerah Kolaka Utara

13
Gambaran Klimatologi

Keadaan musim di Kabupaten Kolaka Utara umumnya sama


seperti di daerah lainnya di Indonesia, mempunyai dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau yang dipengaruhi dua jenis angin muson. Musim
hujan terjadi akibat adanya angin muson barat yang bertiup dari samudra
Hindia yang mengandung banyak uap air. Curah Hujan yang terjadi cukup
tinggi dan hampir merata setiap bulannya, sehingga Kabupaten Kolaka Utara
memiliki wilayah yang subur.

Tinggi rendahnya suhu udara pada suatu tempat antara lain dipengaruhi
oleh posisi dan ketinggian tempat dari permukaan laut. Makin tinggi
posisi suatu tempat dari permukaan laut akan semakin rendah suhu
udaranya dan sebaliknya. Oleh karena wilayah daratan Kabupaten
Kolaka Utara mempunyai ketinggian umumnya dibawah 1.000 m.
wilayah Kabupaten Kolaka Utara merupakan daerah bersuhu tropis
dengan suhu udara maksimum 31OC, bertekanan udara rata-rata 240C-
280C milibar dengan kelembaban udara rata-rata 85,08%. Kecepatan
angin di Kabupaten Kolaka Utara selama tahun 2010 pada umumnya
berjalan normal, mencapai 1,814167 m/detik. Curah hujan di Kabupaten
Kolaka Utara cukup tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lain di
Sulawesi Tenggara. Berdasarkan pemntauan tingginya curah hujan dan
banyaknya hari hujan di unit Pertambangan Nikel Pomalaa selama tahun
2013, bulan mei, Juli dan Desember adalah bulan dengan hari hujan
terbanyak yaitu masing-masing 24, 24 dan 25 hari. Curah hujan paling
tinggi pada bulan april (562,1mm), Mei (241,3mm) dan Juli (362,6mm).
Tidak selamanya tingginya hari hujan diikuti oleh tingginya curah hujan
atau sebalikya. Seperti yang terjadi pada bulan Mei dan Desember.
Selama tahun 2013 secara keseluruhan tercatat sejumlah 200 hari hujan
dengan curah hujan sebesar 2.272.8 mm.

14
SITUS WISATA GEOLOGI (GEOWISATA) YANG
SUDAH DI KENAL DI KOLAKA UTARA

➢ Air Terjun Bidadari

Sumber: Instagram @niddeys

Bisa dibilang Air Terjun Bidadari adalah salah satu destinasi wisata
baru di sana. Air Terjun ini menyimpan sejuta keindahan yang akan
membuatmu terpana. Di bawah air terjun terdapat bebatuan besar yang
tentunya akan menambah cantik foto-fotomu. Aliran airnya yang tak terlalu
deras membuat kamu bisa dengan bebas bermain air di bawahnya.

➢ Air Terjun Lapasi-Pasi

Sumber: Instagram @meylaniarnold

Masih dengan air terjun, kali ini kamu bisa bermain di Air Terjun Lapasi-
Pasi. Air terjun ini tidak terlalu tinggi, dan bisa dibilang cukup mungil untuk

15
disebut sebagai air terjun. Akan tetapi pemandangannya yang masih asri dan
jernihnya air membuat air terjun ini didatangi banyak wisatawan. Adanya
kubangan air di bawah air terjun bisa membuatmu berlama-lama untuk
berendam di sana, menikmati keindahan alam dan suasana yang segar.

➢ Air Terjun Ponggi Serambu

Sumber: Instagram @31th.urfvck

Masih dengan yang segar-segar, kali ini kamu juga bisa berkunjung ke Air
Terjun Ponggi Serambu. Lokasi air terjun bisa kamu tempuh dengan
perjalanan sejauh 112 km dari pusat kota. Air terjun ini bisa dibilang
memiliki debit air yang cukup melimpah, dengan pemandangan dan udara
yang segar. Suatu hal yang tak mengherankan, karena memang lokasinya
yang berada di tengah-tengah hutan belantara. Tak jarang, percikan air akibat
aliran air yang berbenturan dengan batu menghasilkan kabut tipis yang
semakin mempercantik suasana.

16
➢ Danau Biru

Sumber: Instagram @amaliabahar

Kemudian ada Danau Biru, yang memang memiliki air jernih berwarna
kebiruan. Secara administratif, danau ini berlokasi di Desa Walasiho,
Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara. Selain menikmati
pemandangannya, kamu bisa melakukan beberapa aktifitas lain ketika
berkunjung ke danau ini, seperti berenang atau pun menyelam. Karena
memang danau ini terbilang memiliki kedalaman yang cukup lumayan.

➢ Gunung Mekongga

17
Nah, bagi kamu para pecinta alam, kamu juga bisa berkunjung ke Gunung
Mekongga. Ini merupakan jajaran pegunungan Verbeck yang di mana
terdapat formasi batuan karst dataran tinggi yang membuatnya terlihat
semakin menawan. Berdasarkan informasi, puncak Gunung Mekongga
berada pada ketinggian 2.620 mdpl. Nah Gunung ini terletak di desa
Tinukari.

➢ Padang Malla

Sumber: Instagram @lenterasultra

Selanjutnya kamu juga bisa berkunjung ke Padang Malla. Lokasi ini berada
di Desa Porehu, Kecamatan Porehu, Kabupaten Kolaka Utara. Lokasinya
yang berada di ketinggian membuat Padang Malla memiliki pemandangan
yang bisa menenangkanmu. Hamparan pemandangan hijau yang tak jarang
diselimuti oleh awan akan membuatmu layaknya berada di negeri dongeng.

18
➢ Pantai Pasir Putih

Sumber: Instagram @adventurekolaka

Nah, kini kamu juga bisa berkunjung ke Pantai Pasir Putih, yang berlokasi di
Lasusua, Kolaka Utara. Pantai Pasir Putih Lasusua sebenarnya tak jauh beda
dengan pantai pada umumnya, akan tetapi yang membuat pantai ini sedikit
unik adalah keberadaan dermaga kayu yang menjorok ke tengah laut.
Pemandangan senja di pantai ini juga cukup menawan.

➢ Pulau Bintang

Sumber: Instagram @sarnis.sabir

Yang terakhir adalah Pulau Bintang. Pulau kecil ini dikelilingi oleh air laut
jernih yang berwarna biru, namun tak memiliki pantai. Di Pulau Bintang juga
ada gardu pandang, yang sering kali menjadi lokasi foto bagi para generasi
milenial. Di sekitar pulau juga terdapat beberapa tambak milik nelayan
setempat.

19
POTENSI SITE WISATA GEOLOGI YANG BARU

Gua Telaga Biru Tapparang

Spot wisata ini terletak di Desa Rante Baru, Kecamatan Rante Angin,
Kabupaten Kolaka utara. Telaga ini di hiasi oleh jernihnya air dan karst, serta
stalagmit dan stalagtit yang indah. Untuk Berkunjung ke tempat ini kita
menempuh jarak kurang lebih 102 Km dari Kabupaten Kolaka, namun jika
dari arah Kabupaten Kolaka Utara hanya berjarak 42 Km. Singkat cerita
menurut warga di daerah itu gua ini pertama kali ditemukan tahun 1977,
namun hingga sekarang belum terjamah oleh para wisatawan.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokum
en/rpi2jm/DOCRPIJM_30af57a9fe_BAB%20IIBAB%202.pdf,
diakses pada 14 Juni 2020 pukul 23.05.

Mustafa, Moh. Yahya, Masmur Lakahena, Zaenudin Tika, La Alu. 2008. Jejak
Pemekaran Kabupaten Kolaka Utara. Makasssar: Fahmis Pustaka.

21
BIODATA PENULIS

Nama : Moh. Ruliansyah. L

TTL :Pinrang, 5 Desember 1999

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gol Darah : O

Agama : Islam

Alamat:

• Jl. Trans Sulawesi, Desa Bahoruru RT 2, Kecamatan Bungku


tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. (Morowali)
• Jl Cendana No. 25 Kendari Caddi, Kecamatan Kendari,
Kota Kendari, Sulawesi tenggara (Kendari).

Riwayat Pendidikan:

• SD : SDN BAHORURU, Kecamatan Bungku Tengah


• SMP : SMP Negeri 1 Bungku Tengah, Morowali
• SMA : SMA Negeri 1 Bungku tengah, Morowali
• Perguruan Tinggi: Universitas Halu Oleo, Jurusan Teknik
Geologi (Sementara)

E-mail : ruliansyahmoh@gmail.com

Telp : 082293453479

Instagram : ruliann_

22

Anda mungkin juga menyukai