PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
MIFTAHUL HUSNA
NIM : 18.26.0023
PROGRAM STUDI
MOJOKERTO 2021
1
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 18.26.0023
Proposal Skripsi ini telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan
seminar skripsi.
Mojokerto,
Dosen Pembimbing Mahasiswa
2
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 18.26.0023
Proposal Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan dosen penguji pada tanggal
Dosen Penguji,
1. …………………
2. ………………….
Mojokerto.
Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua STITNU Al-Hikmah Ketua Prodi STITNU Al-Hikmah
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis menyelesaika Penelitian dan
penyusunan Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dalam Pembelajaran Tematik Pada
Siswa Kelas IV MI Mabniyatul Ihsan Balongwono Trowulan “.
2. Kepala Sekolah MI Mabniyatul Ihsan Balongwono yang telah memberikan ijin penelian
3. Wali kelas 4 dan sebagai Guru mata Pelajaran Tematik yang membantu kelancaran
proses penelitian
4. Siswa kelas 4 MI Mabniyatul Ihsan yang telah membantu mengisi angket penelitian ini
5. Semua pihak yang telah banyak sekali membantu kelancaran proses penelitian dan
penyusunan proposal skripsi dari awal sampai akhir yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna sesuai yang
diharapkan. Untuk ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan dalam penulisan penelitian selanjutnya.
Mojokerto,
Miftahul Husna
4
DAFTAR ISI
Halaman Cover
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
5
- Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………..
- Teknik Analisis Data …………………………………………………………….
Daftar Referensi
Riwayat Hidup
Lampiran
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
Kemampuan dalam berbahasa harus dikuasai oleh siswa dalam hal ini terdapat empat
aspek dasar, yaitu berbicara, menyimak, membaca dan menulis. Keterampilan ini harus ada
didalam diri siswa, karena hal ini kesatuaan yang lengkap. Kemampuan dalam berbahasa
yang baik sangat berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini seiring dengan
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kemampuan berbahasa yang baik dapat menentukan
keberhasilan komunikasi, dalam kehidupan bermasyarakat.
Keterampilan menulis memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, dengan
mempunyai keterampilan menulis maka dapat menunjang kesuksesan hidup seseorang.
Dengan keterampilan menulis seseorang dapat melibatkan diri dalam persaingan globalisasi
yang serba canggih.semua informasi disampaikan secara instan dengan media yang beragam,
termasuk media cetak. Melalui karya tulis seseorang dapat mengaktualisasikan diri dan ikut
menjadi bagian kemajuaan zaman.1
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling penting dan sulit untuk dikuasai.
Namun demikian, pembelajaran menulis di sekolah ternyata belum mendapat perhatiaan
yang lebih dan tempat yang cukup. Pembelajaran menulis hanya mendapatkan porsi waktu
yang kurang bila dibandingkan dengan pembelajaran kebahasaan yang lain seperti berbicara,
membaca dan menyimak. Selain itu guru hanya berorientasi pada hasil tulisan siswa tanpa
membelajarkan pembelajaran menulis pada siswa, dengan kata lain siswa hanya dituntut
untuk cerdas serta intelektual saja. Hal ini yang menjadikan menulis sebagai suatu beban
(Kusmiatun,2005: 133).
10
keterampilan dasar dalam menulis, yaitu yang berkaitan dengan masalah pilihan kata,
evektivitas kalimat, dan penalaran (Akhadiyah, dkk, 1996:71).
Hal ini diperkuat oleh temuan Depdiknas (2007:9) yang menyatakan bahwa masih
banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2Diantaranya
sebagian guru mengalami kesulitan dalam menentukan kegiatan belajar mengajar yang tepat
untuk mencapai kompetensi dasar. Banyak guru mengalami kesulitan dalam merumuskan
materi pokok/pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik daerah/sekolah, perkembangan
peserta didik, dan potensi daerah. Selain itu, guru masih banyak menggunakan metode
pembelajaran yang belum bervariasi, termasuk dalam pembelajaran menulis. Lebih lanjut
seperti yang dikemukakan Iskandarwassid dan Sunendar (2011:248), bahwa dibandingkan
dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai
bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan
kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar
2
http://digilib.uinsgd.ac.id/20007/4/4_bab1.pdf
11
bahasa itu sendiri yang menjadi isi tulisan. Selama ini pengajaran bahasa Indonesia di
sekolah cenderung konvesional, bersifat hafalan, serta tidak ramah terhadap upaya
mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Hal ini khususnya dalam kemampuan
membaca dan menulis. Pola semacam itu hanya membuat siswa merasa jenuh untuk
pembelajaran tematik (Purnama, 2007).
Hasil belajar siswa yang rendah dapat dilihat dari data pencapaian hasil evaluasi
kemampuan menulis siswa kelas IV MI Mabniyatul Ihsan. Masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
dalam pelajaran bahasa Indonesia, yakni 64. Data hasil belajar siswa ditunjukkan dengan
nilai terendah yaitu 50 dan nilai tertinggi yaitu 84. Dari 17 siswa hanya 7 siswa (34%) yang
mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan sisanya yakni 10 siswa (64%) masih
mendapatkan nilai di bawah KKM. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata
pelajaran tersebut, maka keterampilan menulis siswa dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas IV perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil kolaborasi antara peneliti dengan
guru kelas IV, untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, maka tim kolaborasi
menetapkan sebuah tindakan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis
karangan pada siswa kelas IV, yaitu menerapkan pendekatan konstektual dengan
menerapkan metode pembelajaran picture and picture.
12
digunakan sebelumnya oleh Guru adalah Guru hanya menyuruh Siswa untuk haus akan
bacaan atau cerita yang baru pada pembelajaran Tematik, tapi Siswa tidak dituntun untuk
mengembangkan apa yang telah mereka baca. Umumnya setelah Siswa mengamati atau
membaca sebuah bacaan atau cerita , Siswa hanya dituntuk untuk mengungkapkan secara
lisan apa yang telah mereka tangkap. Siswa harusnya bisa untuk mengimbangi
keingintahuannya tentang segala sesuatu, baik yang berupa imajinasi ataupun nyata tidak
hanya melalui ucapan, namun mereka harus mengembangkannya juga secara tulisan. Mereka
adalah penulis alamiah yang selalu memiliki sebuah keinginan untuk mengatakan sesuatu.
Dari hal tersebut selama ini dianggap kurang menantang dan sangat membosankan bagi
siswa pada pemelajaran Tematik. Maka penerapan model picture and picture yang mampu
memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi.3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan ulasan latar diatas, maka dapat diperoleh beberapa rumusan masalah :
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis dalam penelitian tindakan
kelas ini antara lain :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran picture and picture dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dalam pembelajaran Tematik pada
Siswa kelas IV MI Mabniyatul Ihsan Balongwono-Trowulan-Mojokerto.
3
http://lib.unnes.ac.id/17416/1/1401409130.pdf
13
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil peningkatan kemampuan menulis karangan narasi
dalam pembelajaran Tematik pada Siswa kelas IV MI Mabniyatul Ihsan Balongwono-
Trowulan-Mojokerto.
3.
D. Manfaat Penelitian
14
E. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih erfokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksudkan,
maka beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
15
dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga diartikan penambahan
keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.
3. Kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu
untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam
tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang
16
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIK
A. Kajian Teori
1. Deskripsi Teori
a. Identifikasi
Menurut Hawadi identifikasi adalah prosedur yang dipilih dan yang cocok dengan
ciri-ciri yang akan dicari dan selaras dengan program yang akan di kembangkan oleh
penelitian dengan melihat ciri-ciri program tersebut. Menurut Chaplin identifikas adalah
proses pengenalan, menempatkan objek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan
karakteristik tertentu. Pendapat ini memusatkan perhatiannya pada klasifikasi berdasar sifat-
sifat objek tertentu, sesuai dengan karakteristk obyek.
Dari pengertian pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi
adalah prosedur penentuan atau penetapan identitas suatu kelas sesuai dengan
karakteristikseseorang atau benda sesuai dengan keadaan apa adanya untuk mencapai tjuan
tertentu, sesuai dengan program yang dikembangkan. Sementara itu yang dimaksud
identifikasi dalam penelitian ini adalah menentukan atau menetapkan faktor-faktor kesulitan
pembelajaran tematik di MI Mabniyatul Ihsan Balongwono. Agar dapat menentukan
kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekolah.
b. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidikan dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang komplek. Pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan
pesan tetapi juga merupakan aktifitas profesional yang menuntut guru dapat menggunakan
keterampilan dasar mengajar secara terpadu serta menciptakan situasi efisien (Mashudi, Toha
dkk, 2007 : 3). Oleh karena itu dalam pembelajaran guru perlu menciptakan suasana yang
kondusif dan strategi belajar yang menarik minat siswa. Pembelajaran yang berkualitas
sangat tergantung dari motivasi kreativitas pengajar, pembelajaran yang memiliki motivasi
17
tinggi motivasi tinggi ditunjang dengan mengajar yang mampu mempasilitasi tersebut akan
membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui
perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang
baik, ditunjang fasilitas yang menandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.4
Metode Picture and Picture adalah sebuah metode yang mana guru menggunakan alat
bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi dan menanamkan pesan yang
ada dalam materi tersebut. Apabila menggunakan alat bantu atau media gambar,diharapkan
mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan.
Oleh karena itu, apa pun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu
meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa (Hamid, 2011:217-218). Langkah-
langkah pembelajaran dengan metode Picture and Picture, yaitu guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai.Kemudian, guru menyajikan materi sebagai pengantar.
Langkah berikutnya, guru menunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi. Setelah itu, guru menunjuk/ memanggil siswa secara bergantian memasang/
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Lalu, guru menanyakan alasan/
dasar pemikiran urutan gambar tersebut.Berdasarkan alasan/ urutan gambar tersebut guru
mulai menanamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Langkah terakhir, guru memberikan kesimpulan/ rangkuman (Aqib, 2013: 18). Tahap
pelaksanaan tindakan terdiri dari empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap
pelak-sanaan tindakan; (3) tahap observasi; dan (4) tahap analisis dan refleksi. Tahapan
tindakan siklus pertama yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tin-dakan, observasi
4
Edi Elisa / kategori Umum / tanggal diterbitkan 15 Juli 2016
18
dan analisis dan refleksi. Tahapan perencanaan mencakup kegiatan mendiskusikan skenario
pembelajaran menggunakan Picture and Picture antara peneliti dan guru, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan menyiapkan materi pembelajaran menulis teks narasi.
Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Alokasi waktu tiap
pertemuan sebanyak 1x45 menit.Tahap observasi peneliti mengambil posisi di dalam kelas
sebagai partisipan pasif, selain mengamati jalannya pembelajaran, peneliti juga melakukan
wawancara dengan siswa dan guru.Tahap analisis dan refleksi, dilakukan oleh peneliti dan
guru dengan melakukan refleksi dan menganalisis kekurang yang ada pada pembelajaran,
hasil pekerjaan siswa, hasil wawancara, dan hasil observasi. Rancangan pelaksanaan tindakan
siklus kedua dan ketiga dilakukan dengan tahapan seperti pada siklus pertama tetapi
didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil refleksi siklus pertama, sehingga
kelemahan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua dan ketiga.5
d.Pengertian peningkatan
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang
kemudian membentuk susunan. Tingkat dapat juga berarti pangkat, taraf dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan, secara umum peningkatan merupakan upaya untuk
menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga diartikan
penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu pencapaian
dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya. Kata peningkatan biasanya digunakan
untuk arti yang positif. Contoh peningkatan hasil belajar, peningkatan keterampilan menulis,
peningkatan motivasi belajar. peningkatan dalam contoh diatas memiliki arti yaitu usaha
untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Suatu usaha untuk
tercapainya suatu peningkatan biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik.
Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan
yang telah ditentukan. Menurut Adi D. Dalam kamus bahasanya istilah peningkatan berasal
dari kata tingkat yang berarti berlapis-lapis dari sesuatu yang tersusun sedemikian rupa,
sehingga membentuk susunan yang ideal. Sedangkan peningkatan adalah kemajuan dari
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Peningkatan adalah
proses, cara, perbuatan untuk menaikkan sesuatu untuk usaha kegiatan dalam memajukan ke
arah yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa peningkatan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pendidik (guru) untuk membantu
5
Bintoro, dkk. (2014) Penerapan Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas
IV SD Negeri 2 Ngadirojo Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014. 1( 9).
19
pelajar (siswa) dalam meningkatakan proses pembelajaran sehingga dapat lebih mudah
mempelajarinya. Pembelajaran dikatakan meningkat apabila terdapat perubahan dalam proses
pembelajaran.6
e. Pengertian kemampuan
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang mempunyai arti dapat atau bisa.
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
Sedangkan menurut Robbin kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjutnya, Robbin mengungkapkan
bahwa kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang untuk menguasai
keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu
penilaian atas tindakan seseorang.Beberapa definisi tentang kemampuan telah diungkapkan
oleh para ahli. Menurut Stepen P Robbins dalam bukunya Perilaku Organisasi kemampuan
adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan tugas dalam pekerjaan tertentu. Menurut
Soelaiman kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan
seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik. Siswa dalam
suatu kelas meskipun dimotivasi dengan baik tetapi tidak semua memiliki kemampuan untuk
bekerja dengan baik.
Kemampuan dan keterampilan untuk mamainkan peranan utama dalam perilaku dan
kinerja individu. Sedangkan menurut Mc Shane Glinow kemampuan adalah kecerdasan-
kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
tugas. Kecerdasan adalah bakat alami yang membantu siswa dalam mempelajari tugas-tugas
tertentu lebih cepat dan mengerjakannya lebih baik.Berdasarkan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu
untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu
pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Pembelajaran tematik yaitu
pembelajaran yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna. (Majid 2014 : 87). Pernyataan
tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Sholehah (2017) yang menyatakan bahwa
pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang
mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu tema atau topik
pembahasan tertentu. Sumber lain yang ditemukan mengatakan bahwa pembelajaran tematik
merupakan sistem pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
6
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB259440849.pdf
20
beberapa mata pelajaran sehingga siswa memiliki pengalaman yang bermakna. (Pebriana dkk
: 2017).
7
Putri, Maya. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadap
Hasil Belajar IPS. Vol. 04 No. 03.
21
Artinya pembelajaran tematik menyajikan konsep yang diambil dari berbagai mata
pelajaran dengan tujuan siswa mampu memahami konsep tersebut secara utuh dan membantu
siswa dalam memecahkan masalah dalam kehidupan yang ada disekitarnya. Bersifat
fleksibel, artinya pembelajaran tematik bersifat luwes dimana guru dapat mengaitkan mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. bahkan mengaitkan dengan kehidupan nyata siswa.
Karakteristik pembelajaran tematik yang terakhir yaitu memiliki prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan, artinya siswa dalam pembelajaran tematik dapat belajar
sekaligus bermain dengan cara yang menyenangkan.
B. Penelitian terdahulu
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang masih terkait dengan tema yang penulis
kaji.Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Husna (2021) dalam penelitiannya
yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan
Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV MI
Mabniyatul Ihsan Balongwono ". Jenis penelitian ini merupakan deskriptif, dengan
menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian tentang metode Picture and picture
pernah dilakukan salah satunnya oleh frisca kumala dewi berjudul “Penerapan mode picture
and picture untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi pada siswa kelas II SDN
Bringin 02 Semarang tahun ajaran 2013” , yang menunjukkan metode pembelajaran picture
and picture menunjukkan hasil yang positif dan siknifikan dibanding metode konvensional.
C. Kerangka Berpikir
22
dan model penugasan berupa menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas yang ada di buku
siswa sehingga proses pembelajaran terlihat sangat monoton.
Metode pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran picture
and picture dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
kemampuan siswa karena dengan pembelajaran picture and picture akan menjadi
menyenangkan. Selama hanya guru sebagai aktor didepan kelas, dan seolah-olah gurulah
sebagai satu-satunya sumber belajar. Metode apapun yang digunakan selalu menekankan
aktifnya peserta didik didalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus
memberikan suatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik.
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang dikemukakan tersebut dapat dibuat
kerangka berpikir sebagai berikut :
23
Pembelajaran Tematik Kelas IV
MI Mabniyatul Ihsan
Belum menggunakan
Menggunakan metode
metode Picture and Picture
Picture and Picture
Pre Test
Post Test
Temuan
Analisis
Peningkatan Kemampuan
D. Asumsi Penelitian
24
1. Asumsi Penelitian
a. Menurut Zaenal (2014 hlm 18) model pembelajaran tipe kooperatif picture and picture
adalah model pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan menjadi urutan
yang logis, mengembangkan interaksi antar siswa yang saling asah, silih asih, dan silih asu.
Kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha atau bekerja untuk mencapai suatu hasil (Baron
& Byane, 2000).
b. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman A.M (2011 hlm 73) Motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan adanya tujuan.
c. Menurut Pasaribu dan Simanjuntak dalam Kamilah (2007 hlm 21) Mengartikan hasil
belajar sebagai hasil yang diperoleh oleh peserta didik setelah mengikuti suatu pendidikan
tertentu yang dapat ditentukan dengan memberi tes pada hasil pendidikan itu.
2. Hipotesis
Tindakan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah jika diterapkan metode picture
and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada subtema Makananku sehat
dan bergizi tema 9 siswa kelas IV MI Mabniyatul Ihsan Balongwono, Trowulan, Mojokerto
semester dua tahun pelajaran 2021/2022.
BAB III
25
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekaan kualitatif dengan metode studi
kasus deskriptif. Penelitian ini tentang identifikasi kesulitan pembelajaran tematik, di MI
Mabniyatul Ihsan Balongwono dari angkatan 2021/2022. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor kesulitan pembelajaran tematik di MI Mabniyatul Ihsan
Balongwono. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut Sugiono,
penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara penggabungan dan analisis data bersifat induktif
(Sugiono. 2010 : 9). Menurut Poerwandari (2005), penelitian kualitatif menghasilkan dan
mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara dan observasi. Kirk
dan Miller (dalam Moloeng) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai cara untuk
melakukan pengamatan langsung pada individu dan berhubungan dengan orang-orang
tersebut untuk mendapatkan data yang digalinya (Moleong, J.L.2002 : 3).
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah karena penelitian ini ingin
mengetahui tentang fenomena yang ada dan dalam kondisi yang alamiah, bukan dalam
kondisi terkendali, labolatoris atau eksperimen. Di samping itu, karena peneliti perlu untuk
langsung terjun ke lapangan bersama objek penelitian sehingga jenis penelitian kualitatif
deskripstif kiranya lebih tepat untuk digunakan. Penelitian ini merupakan metode deskriptif
kualitatif yang menjadi focus dalam penelitian ini yaitu siswa MI Mabniyatul Ihsan
Balongwono kelas IV angkatan 2021/2022 data kualitatif akan digunakan untuk memperkuat
deskripsi yang disajikan oleh peneliti yaitu berupa materi secara singkat berupa tes picture
and picture.
- Subyek Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan subjek siswa sekolah dasar, maka penelitian
ini hanya akan membahas Tematik.
- Populasi
26
Populasi didalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Jumlah 17 siswa MI
Mabniyatul Ihsan dari total 23 siswa kelas V yang mengikuti pembelajaran tematik
dengan keseluruhan jumlah 40 Siswa. Secara rinci jumlah siswa dapat dilihat dalam
tabel 1.1 sebagai berikut :
1. IV 10 7
- Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.
Sedangkan pengertian lain sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagian
sumber data dapat mewakili seluruh populasi.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling acak
sederhana. Dengan teknik ini, semua siswa dalam populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi sampel. Menurut Sugiono (2009: 86-87). Dengan rincian subjek
kelas IV jumlah keseluruhan 17 siswa. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variable bebas dan
variable terikat. Variable bebas (independent variable) atau variable X adalah
variable yang dipandang sebagai penyebab munculnya variable terikat yang diduga
sebagai akibatnya. Sedangkan variable terikat (dependent variable) atau variable Y
adalah varibel (akibat) yang dipradugakan yang bervariasi mengikuti perubahan dari
variabel –variabel bebas. Umumnya merupakan kondisi yang ingin kita ungkapkan
dan jelaskan.
27
1. Variabel Bebas (Independent variabel) : Metode Pembelajaran Picture and Picture
(X)
2. Variabel Terikat (dependent variabel) : Meningkatkan Kemampuan Menulis
Karangan Narasi dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Mabniyatul Ihsan
Balongwono (Y)
D. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun social yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup
yang ditujukan kepada responden yaitu siswa kelas IV MI Mabniyatul Ihsan Balongwono.
Untuk memperoleh data yang relevan dengan persoalan diatas, maka data-data yang
diambil yakni data primer yaitu penggalian informasi di lapangan Metode yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1.Perencanaan (planning)
Pada tahap ini dilakukan apa saja yang akan direncanakan untuk mengatasi masalah yang ada
di sekolah berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara awal. Peneliti dan guru
merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada di sekolah
berdasarkan hasil pengamatan awal. Setelah peneliti dan guru mempunyai persamaan
persepsi terhadap permasalahan siswa dalam pembelajaran Tematik, maka peneliti bersama
guru merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran Tematik.
Dengan melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada di kelas, maka diputuskan
28
penggunaan metode picture and picture dengan media gambar yang diyakini mampu
meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa pada mata pelajaran Tematik
pokok bahasan Hemat Energi dan Kalimat Perintah MI Mbniyatul Ihsan Kelas IV
Balongwono 2011/2012.
a. Menetapkan waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bersama guru.
Penelitian diadakan sesuai jadwal mata pelajaran Tematik yang ada di Kelas IV MI
Mabniyatul Ihsan Balongwono, Trowulan, Mojokerto.
b. Membuat skenario pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti bersama guru, mulai
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menetapkan materi pembelajaran,
metode dan media, menyiapkan instrumen penelitian serta lembar jawaban atas
instrumen tersebut.
Pada tahap ini, guru menerapkan langkah-langkah yang ada dalam perencanaan yaitu
dengan melaksanakan tindakan sesuai skenario yang telah dibuat dalam kegiatan
pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan
dan memanfaatkan media dan alat belajar yang telah disiapkan.
4. Tes
29
Tes dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Tematik.
Data yang sudah diperoleh harus diolah atau dianalisis terlebih dahulu supaya dapat
mempunyai makna. Penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif, yaitu
memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Analisis deskriptif digunakan
untuk menjelaskan minat siswa dalam pembelajaran seni budaya yang dilakukan dengan
metode Picture and picture , selain itu analisis ini digunakan untuk melihat perkembangan
kemampuan menulis karangan narasi pada anak-anak dan juga membandingkan tingkat
pemahaman yang dialami anak kelas IV MI Mabniyatul Ihsan Balongwono.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta : Prestasi Pustaka
Handayani, Dwi dkk. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Berbantuan
Spesimen Pada Materi Invertebarata. Unnes Journal Of Biology Eduacation ISSN 2252-6579
Vol.2 No.3 Desember 2013 Hal 321. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj diakses pada
20 Juli 2014
Handayani, Sri. 2013. Efektifitas Model Pembeljaran Latihan (Drill) Dengan System
Penilaian Portofolio Pada Hasil Belajar Mengelola Sistem Kearsipan Kelas XI Adminiatrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Salatiga. Economic Education Analysis Journal ISSN 2252-6544
Vol.2 No.1 Mei 2013 Hal 18. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj diakses pada 20
Juli 2014 Herdy. 2011. Model Pembelajaran Picture And Picture http://herdy07wordpress
.com/category/61-model-pembelajaran/ (diakses 25 Februari 2014)
30
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Isjoni. 2009.
Pembelajaran Kooperarif.Pustaka. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniawati. 2013. Pengaruh Metode Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas IV SD Semester Genap Di Gugus I Kecamatan Buleleng. Ejournal UNDIKSHA
Volume 1 No 5 http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/873/745
(diakses 15 Maret 2014)
Munzhiroh, Siti dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Dengan Menggunakan
Metode Picture And Picture Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia dan Pengajarannya ISSN 123020-6405 Vol.2 NO.1 April 2013 Hal. 1.
eprints.uns.ac.id/1332/1/2148-4835-1-SM.pdf diakses pada 20 Juli 2014
Purwasih, Ria. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture
Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas X Semester Genap SMA
Dipanegara Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi.UNIMED
Pramita, Ika Siti dkk. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Krama Lugu Siswa Kelas
II Melalui Picture And Picture.Joyful Learning Journal ISSN 2252 6366 Volume.2 No 3
Januari 2014.Hal 40. http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/jll diakses pada 20 Juli 2014.
Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sagala,
Sayful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Bandung.
31
32