Anda di halaman 1dari 3

B.

Pengertian Teks Artikel

Teks di atas yang berjudul Menumbuhkan Kemampuan Literas Baca-Tulis: antara

Upaya dan Tantangan itulah merupakan teks artkel. Teks tersebut mengupas pendapat

seorang penulis terhadap suatu data, fakta, atau peristiwa berdasarkan analisis subjekif penulis.

Biasanya artikel diterbitkan oleh media cetak setiap hari, kecuali hari Minggu. Artikel ini tidak

terlalu panjang,

C. Ciri-ciri Teks Artikel

1. Fungsi Artikel

Jika ditelaah lebih mendalam, teks artikel befungsi memberikan informasi kepada para

pembaca agar mengetahui, memahami, mengkritisi, dan menilai suatu data, fakta, atau

kejadian yang ditulis berdasarkan pendapat penulis

2. Struktur Artikel

Berdasarkan teks artikel yang telah dibaca di atas, ternyata teks artikel mempunyai

struktur pendahuluan teks atau tesis (pernyataan umum), yakni berupa sorotan peristiwa yang

mengandung suatu persoalan aktual.

Selain struktur pendahuluan, teks artikel pun menpunyai struktur yang menjadi bagian

inti dari teks artikel itu sendiri. Struktur inti artikel sering disebut juga bagian penyampaian

opini-opini atau urutan gagasan. Struktur ini berupa tanggapan-tanggapan penulis berkenaan

dengan peristiwa, kejadian, atau persoalan aktual.

Sebagai struktur penutup, teks artikel biasanya berupa kesimpulan, saran, atau

rekomendasi yang berupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yang dikemukakan

sebelumnya.
1. Fakta dan opini sebuah artikel

Perhatikan teks berikut!

Data di atas cukup mencemaskan kita semua. Bagaimana tidak? Alih-alih bangsa

Indonesia sedang giat mempersiapkan generasi emas 2045, dihadapkan pada kenyataan bahwa

peserta didik yang digadang-gadangkan sebagai bonus demografi kemampuan literasinya

rendah. Bonus demografi yang dimaksud adalah jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata

sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi ini akan berlangsung

antara tahun 2012 hingga 2035. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011

diketahui bahwa jumlah anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta, dan anak usia 10 - 19 tahun

berjumlah 43,55 juta jiwa. Mereka inilah kader generasi emas 2045. Pada tahun 2045 mereka

yang berusia 0 - 9 tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang berusia 10 - 19 tahun akan berusia

45 - 54 tahun. Apabila potensi tersebut tidak dikelola dengan benar, tidak menutup kemungkinan

genersi emas akan menjadi generasi lemas.

Kalimat-kalimat dalam teks di atas dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu

kelompok kalimat fakta dan kalimat opini. Berikut ini disajikan pngelompokaanya sebagai

berikut:

Kalimat fakta Kalimat opini


Data di atas cukup mencemaskan kita Bonus demografi yang dimaksud adalah
semua. jumlah penduduk usia muda (usia rata-rata
sekolah) lebih bayak dibandingkan dengan
penduduk usia tua.
Bagaimana tidak? Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2011 diketahui bahwa jumlah
anak usia 0 - 9 tahun mencapai 45,93 juta,
dan anak usia 10 - 19 tahun berjumlah 43,55 juta
jiwa.
Alih-alih bangsa Indonesia sedang giat
mempersiapkan generasi emas 2045,
dihadapkan pada kenyataan bahwa peserta
didik yang digadang-gadangkan sebagai
bonus demografi kemampuan literasinya
rendah.
Kondisi ini akan berlangsung antara tahun
2012 hingga 2035.
Mereka inilah kader generasi emas 2045.
Pada tahun 2045 mereka yang berusia 0 - 9
tahun akan berusia 35 - 45 tahun dan yang
berusia 10 - 19 tahun akan berusia 45 - 54
tahun.
Apabila potensi tersebut tidak dikelola
dengan benar, tidak menutup kemungkinan
genersi emas akan menjadi generasi lemas.

Berdasarkan pembagian kalmat opini dan fakta di atas, dapat disimpulkan cici-cici kalimat fakta

dan opini sebagai berikut:

Kalimat fakta Kalimat opini


objektif subjektif
Sudah terbukti kebenarannya Belum terbukti kebenarannya
Sudah terjadi Belum terjadi
Memuat data yang akurat Memuat pendapat seseorang

Anda mungkin juga menyukai