Anda di halaman 1dari 13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 PEMBELAJARAN
2.1.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan


dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat
kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan
sudut pandang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian
kualitas pembelajaran merupakan tanggungjawab profesional
seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai
hasil belajar yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem
pembelajaran yang berkualitas, lembaga pendidikan
bertanggungjawab terhadap pembentukan tenaga pengajar yang
berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan
intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai
anggota masyarakat.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses

pembelajaran, baik secara eksternal maupun internal

diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor- faktor eksetrnal mencakup

guru, materi, pola interaksi, media dan teknologi, situasi belajar dan

sistem. Masih ada pendidik yang kurang menguasai materi dan dalam

mengevaluasi siswa menuntut jawaban yang persis seperti yang ia

jelaskan. Dengan kata lain siswa tidak diberi peluang untuk berfikir

kreatif. Guru juga mempunyai keterbatasan dalam mengakses

informasi baru yang memungkinkan ia mengetahui perkembangan

terakhir dibidangnya (state of the art) dan kemungkinan perkembangn

yang lebih jauh dari yang sudah dicapai sekarang (frontier of

knowledge). Sementara itu materi pembelajaran dipandang oleh

siswa terlalu teoritis, kurang memanfaatkan berbagai media secara


optimal (Anggara, 2007:100).

Selama KBM guru belum memberdayakan seluruh potensi


dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai
kompetensi individual yang diperlukan unuk mengikuti pelajaran
lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat
pemahaman. Siswa belum mampu mempelajari fakta, konsep,
prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat
ingatan, mereka belum mampu menerapkannya secara efektif dalam
pemecahan. Di era globalisasi ini diperlukan pengetahuan dan
keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memberdayakan
dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan
informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap
dalam pengambilan keputusan1.
Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home
(WFH). Kebijakan inimerupakan upaya yang diterapkan kepada
masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah.
Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang
terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya
pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga
mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan
mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan
menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan
sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai
masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran
yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti
dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena
tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak2
Adapun dampak pandemi ini sangat mempengaruhi proses
pembelajaran bagi guru dan siswa khususnya di SDN 1 Tengket
Arosbaya. Selain akses untuk menerapkan pembelajaran secara e-
learning terkendala alat seperti Android, Laptop dan semacamnya

1
Soni Susiamto “Pembelajaran Sejarah Oleh Guru Yang Berlatar Belakang Pendidikannon Sejarah Di Sma
Swasta Kabupaten Demak”2017.
2Matdio.Siahaan “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap DuniaPendidikan”(JKI) Jurnal Kajian Ilmiah.
Edisi Khusus No. 1 (Juli 2020)
juga terkendala sinyal jaringan yang terkadang putus, sebab faktor
hujan atau listrik padam. banyak siswa dan wali siswa meresa resah
atas pandemi yang terjadi ini karena sebagian wali siswa menganggap
pembelajaran secara online ini kurang maksimal selain menambah
pengelauaran kouta internet yang besar siswa juga terkadang tidak
serius dalam mengikuti pembelajaran secara daring ini..
2.2 PEMBELAJARAN E-LEARNING ATAU DARING

E-learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang
merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti
‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. E-learning merupakan
salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat
student centered. Pemanfaatan e-learning diharapkan dapat memotivasi
peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan
kemandirian mahasiswa, serta komunikasi antara dosen dengan
mahasiswa maupun antar mahasiswa (Hayati, 2020).
Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang E-Learning (Beleving,
2016) yaitu:
2.2.1 Electronic based learning, yang mengandung maksud
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, terutama yang berupa elektronik sebagai
medianya. Tidak hanya internet, Semua perangkat elektronik
seperti film, video, kaset, OHP, Slide, LCD, projector, dan
lainnya juga dapat digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran.
2.2.2 Internet Based, memiliki arti pembelajaran yang
menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai
instrument utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa e-
learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online,
yaitu fasilitas komputer yang terhubung dengan internet.
Sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana saja selama
peserta didik memiliki perangkat komputer dan terhubung
dengan internet (tidak terbatas ruang dan waktu)3

3
Nawang Galuh Safitri1 , Alfiatus Zulfa2, Anggie Cristanti3, Puji Rahayu Wulandari4, Evridha Nisaa Islami5
”Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penerapan Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar"
2.3 DAMPAK PANDEMI COVID-19

Pada saat ini disrupsi teknologi terjadi di dunia Pendidikan,


pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan 100 persen di sekolah,
secara tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat drastis. Dan, tak bisa
dipungkiri di atas 50 persen pelajar dan mahasiswa berasal dari
masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya
berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-
19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia
salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar
melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak
diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan,
perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan
banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat
dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 yang
terjadi saat ini.
Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online
ini adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang
menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang
tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai.
Akibatnya mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang
diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas
yang telah diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpanan gadget
semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik
berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan
digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model
pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model
pembelajaran tersebut.
Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga terdapat
berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa
maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran
secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini,
guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang
teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap
teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan
tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan Work From Home
(WFH), maka mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk
menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu
kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka
dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti
pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi
pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai
media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-
learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media
sosial whatsapp. Sarana- sarana tersebut dapat digunakan secara
maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di
kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak
langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin
dikuasai oleh siswa maupun guru.
Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana
pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan
model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh
pendidik. Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan
pengajaran. Dalam hal ini, guru lebih persuasif karena membuat peserta
didik semakin tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru melalui
video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat memahami apa yang
dijelaskan oleh guru melalui video kreatif yang dibuat oleh guru tersebut.
Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah ini,
membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara
online.4
Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada siswa,
juga dapat menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam
mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki. Dengan metode

4Matdio.Siahaan “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap DuniaPendidikan”(JKI) Jurnal Kajian Ilmiah.


Edisi Khusus No. 1 (Juli 2020)
pembelajaran yang bervariasi dari guru, mereka dapat menciptakan suatu
produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran
melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari pokok bahasan materi
yang telah disampaikan oleh guru. Adanya pandemi covid-19 juga
memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di
rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau
mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang
tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak
dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif
dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak
dan orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara
langsung kepada anak mengenai materi pembelajaran yang belum
dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua adalah institusi
pertama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara
online yang diberikan oleh guru, maka orang tua dapat memantau sejauh
mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan
dari materi yang diberikan oleh guru, membuat komunikasi antara orang
tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu
kesulitan materi yang dihadapi ana

2.4 PENGERTIAN MOTIVASI


Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk
mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu. Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan.
Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Menurut Purwanto motivasi adalah suatu usaha yang disadari
untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang
agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan tertentu.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
perubahan energi dalam diri seseoang yaang ditandai oleh timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Frederick. J. Mc. Donald dalam H. Nashar mengatakan bahwa

motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang


(pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan.

Abrahan Maslow dalam H. Nashar mengatakan bahwa motivasi

belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan

diri secara oftimal, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi
dan kreatif14. Kemudian menurut Clayton Aldelfer dalam H. Nashar,
motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang

menyebabkan seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat

mencapai tujuan, sehingga perubahan tinngkah laku pada diri siswa

diharapaka terjadi perubahan.

Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikiologis yang mendorong


siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh
yang pada gilirangnya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis
penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya5.

2.5 PENDIDIK

Sebagai seorang pendidik harus terus bertanggung jawab untuk


mengembangkan tugasnya agar tercapai targetnya untuk menyampaikan
tugas pengajaran, dimana mata pelajaran harus selesai dilaknakan sesuai
waktu yang sudah ditentukan, Dengan berbagai cara bisa dilakukan
menyampaikan materi secara online, dan pertanyaan dan kuis yang
diberikan dan dibicarakan dalam forum diskusi. Begitu juga dengan
Penelitian yang akan dilakukan untuk mencari solusi masalah yang
dihadapi oleh masyarakat seperti masa pandemi covid-19 agar

5
Sohariah. T “Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswadi Pesantren
Bahrul Ulum Bontorea Kabupaten Gowa” Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Alauddin Makassar
2010
masyarakat merasakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh pihak
akademisi sampai benar-benar bisa dirasakan masyarakat manfaat dari
solusi yang disampaikan oleh pihak akademisi khususnya di SDN 1
Tengket Arosbaya. Pengabdian Kepada Masyarakat juga seharusnya bisa
dilaksanakan walaupun masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ini,
dengan menerapkan Social Distancing dan Physikal Distancing mungkin
tidak maksimal yang dicapai tapi minimal sudah ikut serta mengurangi
beban masyarakat agar mereka bangun dari keterpurukan ini,
Hal inilah yang terus digali lebih dalam oleh pihak akademisi,
tentunya terus difasilitasi oleh pihak sekoah , atau membantu pemerintah
untuk menyalurkan bantuan social atau ikut serta membantu pemerintah
untuk memonitor apakah bansos tersebut sampai kepada pihak yang patut
menerima bantuan tersebut dengan mendata ulang6.
Tugas dan peran guru atau pendidik tidaklah terbatas di dalam
masyarakat, bahkan guru pada hakikatnya merupakan komponen strategis
yang memilih peran yang penting dalam gerak maju kehidupan bangsa.
Bahkan keberadaan guru tidak bisa merupakan faktor yang tidak mungkin
digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dulu.
Dalam proses belajar mengajar guru beperan sebagai pendidik sekaligus
pembimbing mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas belajar dan
hasil mengajar, dimana dalam hal ini pengorganisasian materi pelajaran
menjadi penting karena pengemasan materi pelajaran sangat berpengaruh
pada hasil belajar siswa.

2.6 SISWA

Sebagai subjek utama pendidikan, siswa memegang peran yang


sangat penting dan strategis. Siswa yang belajar diharapkan memiliki
karakteristik tersendiri dan dapat meningkatkan semangat belajar dan
prestasinya.
Dengan demikian mereka akan menjadi sosok yang unik dan
luhur dalam penampilan, bicara, pergaulan, ibadah, hak dan tanggung

6
Matdio.Siahaan “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap DuniaPendidikan”(JKI) Jurnal Kajian Ilmiah. Edisi
Khusus No. 1 (Juli 2020)
jawab, pola hidup, kepribadian, watak, semangat, dan cita-cita serta
aktivitas7.
Namun banyak juga siswa merasa stres karena di saat belajar, ia
juga masih harus membantu orang tua mengurusi pekerjaan rumah,
masak, membereskan rumah dan lain- lain, karena tidak enak melihat
orang tua mengerjakan hal tersebut.ini disampaikan oleh siswa saya
ketika diskusi via Whatapp. Permintaan dari siswa agar tugas jangan
terlalu banyak diberikan oleh guru, kalau ada tugas sebaiknya diberikan
waktu agak longgar agar mereka tetap bisa fokus dan imun tubuh mereka
tetap terjaga, soalnya kalau beban terlalu berat maka mereka mengerjakan
seperti asal-asalan. Karena mereka perlu juga waktu untuk istirahat agar
mereka tetap konsentrasi supaya ilmu yang diterima bisa meresap. Yang
mereka sukai adalah menjawab soal-soal yang memberikan mereka
hiburan, agar mereka tertarik membaca atau berupa video/ppt.
Sebenarnya mereka juga ingin membangun disiplin yang tinggi di
rumah. Dengan terbentuknya pola pikir yang siap unggul dalam
menghadapi kompleksitas dan kerumitan yang akan muncul pada masa
mendatang, menjadi bekal penting bagi setiap individu. Masa pandemi
covid-19 ini akan masuk menjadi new normal, walau siswa masih penuh
keterbatasan mereka tetap berusaha keras demi masa depan yang lebih
cerah.

2.7 WALI SISWA

Dari sisi orang tua memang paling berat, karena memikirkan


biaya untuk kehidupan sehari-hari ditambah harus memperhatikan
mendampingi anak-anak untuk belajar, mungkin harus menambah biaya
untuk pulsa, agar anak-anak tetap jalan belajar dengan daring. Orang tua
harus mampu bertransformasi dan berdaptasi terlebih dahulu, sehingga
orang tua mampu menjadi pendamping atau mentor perubahan bagi anak-
anaknya di rumah. Dimasa pandemi ini menjadi sebuah peluang untuk
menyadarkan setiap orang tua bahwa beban pendidikan anak tidak bisa
hanya diserahkan pada guru semata. Pembelajaran sesungguhnya
merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.Orang tua yang menjadi mentor dan

7
Nawang Galuh Safitri1 , Alfiatus Zulfa2, Anggie Cristanti3, Puji Rahayu Wulandari4, Evridha Nisaa Islami5
”Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penerapan Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar"2017
pendamping di rumah merupakan role model perubahan sikap bagi siswa
dalam berperilaku dan menghadapi permasalahan saat ini. Orang tua
harus mampu belajar kembali bersama anak-anak di rumah. Sekaligus,
menanamkan pola berpikir yang positif sehingga menghadapi pandemi
ini, sebagai sebuah pola hidup baru yang harus dibiasakan untuk dijalani
karena menjadi New Normal walaupun dengan protokoler yang ketat.
Motivasi dari orang tua sangat penting bagi siswa pada masa
pandemi covid-19 ini, sebab anak usia sekolah dasar umumnya lebih suka
bermain dibanding belajar dan ditambah dengan kondisi covid-19 dengan
pembelajaran daring tidak menutup kemungkinan bahwasannya siswa
akan cenderung malas belajar tentu saja dengan berbagai faktor seperti
Android yang kurang memadai, jariangan atau siswa yang gagap
teknologi.

2.8 UPAYA MENINGKAT SEMANGAT BERPRESTASI SISWA

Peran orang tua adalah upaya aktif ayah dan ibu atau wali dalam
membimbing, memotivasi, memfasilitasi, serta memberikan perhatian
atau pengawasan pada anak demi mendukung anaknya untuk mencapai
prestasi belajar yang lebih baik sebagaimana yang dipersepsikan anak.
Motivasi belajar adalah daya penggerak atau faktor pendorong di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang dapat dilihat
dari timbulnya semangat atau perasaan senang pada diri peserta didik
untuk mengikuti pelajaran, keseriusan peserta didik dalam menyimak
penjelasan guru, kemandirian dalam belajar, keuletan dalam menghadapi
kesulitan dan adanya keinginan untuk berprestasi atau mendapatkan hasil
yang terbaik.
Prestasi belajar adalah tingkat pencapaian atau penguasaan siswa
terhadap mata pelajaran yang telah diajarkan dalam kurun waktu selama
satu semester yaitu semester 1 (satu) Penyediaan fasilitas belajar dan
lingkungan belajar yang nyaman, tenang dan aman akan mendorong
peserta didik untuk lebih semangat dalam belajar dan meraih prestasi
yang optimal. Selain penyediaan fasilitas belajar dan materi perlu adanya
perhatian terkait dengan kegiatan belajar anak karena fasilitas yang
mewah jika tidak dimanfaatkan dengan baik tidak akan dapat mendukung
peningkatan prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua terhadap aktivitas
belajar anak di rumah mempunyai arti penting untuk meningkatkan
semangat anak dalam meraih prestasi belajar yang optimal. Keberhasilan
belajar anak di sekolah harus didukung perhatian orang tua, baik
psikologis maupun pemenuhan fasilitas belajar.
Menurut Slameto (2010: 60) “Cara orang tua mendidik anaknya
besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya”, jadi keberhasilan belajar
peserta didik juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua peserta didik.
Pola asuh orang tua berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Pola asuh
orang tua ada yang bersifat overprotection (terlalu melindungi),
permissiveeness (mem- berikan kebebasan), rejection (acuh tak acuh),
acceptence (kasih sayang yang tulus), domination (mendominasi anak),
sibmission (memanjakan) dan overdiclipline (Chasiyah, dkk. 2009: 83).
Latar belakang orang tua siswa yang berbeda-beda baik dari segi
pekerjaan atau kesibukan, kondisi ekonomi dan lain-lain memengaruhi
juga macam perhatian yang diberikan kepada anak-anaknya. Orang tua
yang bersifat overprotection akan menimbulkan sikap
ketergantungan pada diri anak. Misalnya, orang tua terus menerus
memberikan bantuan pada anak meskipun anaknya sudah bisa melakukan
hal tersebut. Ini akan menyebabkan tidak adanya kemandirian pada diri
anak. Hal ini sama halnya dengan perhatian yang bersifat sibmission yaitu
memanjakan anaknya. Apapun yang diminta anak orang tua
c e n d e r u n g menuruti walaupun sebenarnya itu tidak bermanfaat untuk
kegiatan belajar siswa8.
Perhatian yang terlalu disiplin (overdiclipline) juga bukan hal
yang baik diterapkan dalam keluarga karena akan menimbulkan sikap
berontak pada anak karena anak merasa tertekan dan tidak bisa
mengungkapkan pendapat- nya. Apalagi perhatian kepada anak yang
bersifat acuh tak acuh (rejection) tidak mempedulikan kegiatan belajar
anak, kebutuhan anak dan lain-lain. Jika orang tua bersikap acuh tak acuh
pada anaknya, anak akan merasa tidak dipedulikan dalam keluarga
sehingga anak cenderung pendiam dan sulit bergaul dengan
lingkungannya selain itu akan menimbulkan rasa malas dalam kegiatan
belajar. Pola asuh yang demikian itu tidak diharapkan diterapkan dalam

8
Desy Puri Sahara “ Pengaruh Peran Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ips Sd Negeri
Di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa 2018
keluarga karena akan memberikan dampak yang tidak baik bagi anak-
anak. Perhatian yang seharusnya dilakukan orang tua adalah perhatian
yang bersifat acceptence, yaitu perhatian yang penuh dengan kasih
sayang yang tulus, menempatkan anak dalam posisi yang penting dalam
keluarga, memberikan arahan kepada anak, serta selalu membangun
hubungan yang harmonis dalam keluarga. Dengan demikian akan tercipta
suasana rumah yang nyaman untuk anak, yang akan mendorong anak
untuk lebih semangat dalam belajar. Arahan dari orang tua tentang
pentingnya belajar dan disertai bimbingan dari orang tua terhadap anak
akan dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi pada anak
sehingga anak semangat serta akan mudah dalam mencapai prestasi
belajar yang optimal9.

9
Siska Eko Mawarsih, Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Presatsi Belajar Siswa
SMA Negeri Jumapolo, Juni 2013. JUPE UNS, Vol. 1,No. 3, Hal 1 s/d 13

Anda mungkin juga menyukai