DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS BENGKULU
Bismillah hirrohmanirrohim
Puji syukur penyaji sampaikan kehadiran Allah SWT ,berkat segala rahmat dan
karunia-Nya penulis telah dapat menyusun sebuah makalah .Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah”kesehatan perempuan dan perencanaan
keluarga(kppk)”.Penyusun menyadari akan keterbatasan makalah yang telah disusun
ini.Oleh karena itu,saran dan kritik pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun,
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Program keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengatur jarak interval kehamilan, merencanakan waktu kelahiran yang
tepat dalam kaitanya dengan umur istri, serta menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Konsep keluarga berencana telah banyak dikemukakan para ahli. Menurut Hartanto
(2004), Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami istri untuk mendapatkan objek tertentu, yaitu:
2. RUMUSAN MASALAH
5. Apa saja Strategi pendekatan dan cara operasional yang dilakukan dari
program KB
5. Untuk mengetahui apa saja strategi dan cara operasional dari program KB
PEMBAHASAN
A. Keluarga Berencana
Program keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengatur jarak interval kehamilan, merencanakan waktu kelahiran yang
tepat dalam kaitanya dengan umur istri, serta menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Konsep keluarga berencana telah banyak dikemukakan para ahli. Menurut Hartanto
(2004), Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk mendapatkan objek tertentu, yaitu:
Menurut Kemenkes, (2014) tujuan dari program keluarga berencana dan pelayanan
kontrasepsi adalah:
d. Sebagai married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah. Dengan harapan nantinya pasangan tersebut memiliki
pengetahuan untuk membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
Sasaran KB adalah orang yang dapat berperan sebagai objek maupun subjek dalam
gerakan keluarga berencana terutama pasangan usia subur yang berusia 15-49 tahun.
Menururt Handayani (2010) sasaran KB yaitu sasaran langsung dan tidak langsung.
Sasaran langsung yakni pasanga usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan, dan sasaran tidak
langsung yakni pelaksana dan pengelola KB dengan cara menurunkan tingkat
kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang bekualitas, keluarga sejahtera.
Selanjutnya Aputra (2004) mengatakan sasaran gerakan KB adalah generasi muda
yang dapat berperan sebagai subjek maupun secara objek dalam gerakan KB.Untuk
mempertajam sasaran gerakan KB dibedakan dalam sasaran awal dan sasaran akhir.
1.Sasaran awal
a. Organisasi kepemudaan.
b. Instansi pemerintah
c. Instusi masyarakat
2.Sasaran Akhir
a) Pasangan suami istri yang hidup bersama dalam satu rumah atau tidak, dimana
istri berumur antara 20-45 tahun.
Berikut ini merupakan komponen ruang lingkup pelayanan KB yang dapat di berikan
kepada masyarakat.
2. Konseling
3. Pelayanan kontrasepsi.
4. Pelayanan infertilitas.
5. Pendidikan seksual.
7. Konsultasi genetik.
8. Tes keganasan.
9. Adopsi.
Jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi keluarga miskin dan
pelayanan swasta.
a. Coverage Wilayah
b. Coverage Khalayak
Diarahkan pada upaya menjadi akseptor kb sebanyak banyaknya pada tahap ini
pendekatan pelayanan kb didasarkan pada pendekatan klinik.
2. Tahap Pelembagaan
Tahap ini diterapkan untuk menganti simpasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu
tahap perluasan jangkauan. Pada tahap ini Coverage Wilayah diperluas menjangkau
propinsi propinsi diluar jawa sampai bali dengan sebutan propinsi luar jawa bali yaitu:
Propinsi-propinsi dipulau sumatera, sebahagian pulau kalimatan, pulau
sulawesi.Sedangkan pda tahap ini Coverage khalayak diarahkan pada jangkauan PUS
yang ragu-ragu dengan merangsang timbulnya partisipasi masyarakat sebagai
pengelola program yang seperti PPKBD (Pos LB Desa, Sub Pos KB dan LSM
lainnya).
Pada tahap ini indikator kuantitatif kesertaan berKB pada kisaran 45% - 65% dengan
prioritas pada pelayanan kontrasepsi Methode Jangka Panjang (MJP) dengan
memanfaatkan momentum-momentum besar.
4. Pendidikan KB.
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan,
dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan.
1).Untuk ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya
:
Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam
keadaaan sehat.
Kesehatan mental, fisik, sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan
seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih
banyak untuk memperoleh pendidikan (Handayani, 2010).
7. HAK-HAK KONSUMEN KB
2) Hak akses.
3) Hak pilihan.
4) Hak keamanan
5) Hak privasi
6) Hak kerahasiaan
7) Hak harkat
Yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh
penghargaan dan perhatian.
8) Hak kenyamanan
9) Hak berpendapat
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengatur jarak interval kehamilan, merencanakan waktu kelahiran yang
tepat dalam kaitanya dengan umur istri, serta menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
Menurut Kemenkes, (2014) tujuan dari program keluarga berencana dan pelayanan
kontrasepsi adalah:
Sasaran KB adalah orang yang dapat berperan sebagai objek maupun subjek
dalam gerakan keluarga berencana terutama pasangan usia subur yang berusia 15-
49 tahun.
B. SARAN
Berdasarkan dari hasil diskusi dari kelompok kami di harapkan kritik dari pembaca
agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
BKKBN Jatim. 2015. Cara-Cara Kontrasepsi Yang Digunakan Dewasa Ini. Diakses:
23 April 2015. http://www.bkkbn-jatim.go.id/.