Gambar 1: Perbedaan orientasi alat survei karena perbedaan arah gayaberat Bumi di setiap
titik berdiri alat.
Saat ini ilmu Geodesi juga berkembang ke area ilmu kebumian, astronomi, planetary
geodesy dan selenodesy (bentuk dan medan gayaberat bulan)
-IM Anjasmara, 2021-
GEODESI
Pada prinsipnya terdapat tiga bidang referensi yang sering digunakan dalam geodesi,
yaitu:
1. permukaan fisik bumi
2. elipsoida referensi, sering dsebut sebagai bidang matematis bumi atau model
matematis bumi
3. geoid, sering disebut juga sebagai model fisik bumi
Geoid adalah penyederhanaan dari permukaan fisik bumi, secara umum didefinisikan
sebagai:
“Bidang ekipotensial dari medan gaya berat bumi yang paling dekat
berhimpit dengan permukaan laut rata-rata (mean sea level) di laut
lepas, dengan mengabaikan efek dinamis dari arus laut. Bidang tersebut
bersifat kontinyu melalui daratan dan umumnya digunakan sebagai
datum tinggi di beberapa negara."
Karena geoid terkait dengan medan gayaberat Bumi yang bervariasi secara spasial,
maka bentuk permukaannya tidak beraturan (berundulasi) dan akan menyulitkan jika
digunakan sebagai bidang acuan dalam survei pengukuran. Karena itu, biasanya
digunakan elipsoida atau spheroid untuk untuk mereduksi hasil data survei dan
pemetaan posisi di atas Bumi.
Elipsoida Lokal
Penggunaan elipsoida sebagai model Bumi baru dilakukan dalam tiga ratus tahun
terakhir. Pada awalnya terdapat dua versi bentuk elipsoida yang digunakan. Newton
memperkenalkan oblate ellipsoid yang datar dibagian kutub dan Cassini
memperkenalkan prolate ellipsoid yang datar pada bagian ekuator. Perbedaan ini
kemudian dapat dipecahkan dengan melakukan pengukuran busur pada lintang yang
berbeda.
-IM Anjasmara, 2021-
Gambar 2: Elipsoida versi Newton (kanan) yang menyatakan bahwa elipsoida datar di
bagian kutub dan Elipsoida versi Cassini (kiri) yang menyatakan bahwa elipsoida datar di
bagian ekuator .
Pertanyaan: Versi elipsoida manakan yang benar? dan adakah versi elipsoida lain
yang dapat digunakan sebagai representasi Bumi? -IM Anjasmara, 2021-
http://www.iag-aig.org/index.php
Satuan-satuan lain (contoh: Newton dan Joule) dapat diturunkan dari satuan SI di
atas.
Istilah lain yang sering digunakan adalah potensial gayaberat, yaitu usaha yang
dilakukan untuk membawa satu unit masa dari posisi tak hingga ke titik terdekat
dari massa penyebab gravitasi. Satuan dari potensial gayaberat adalah: m2 s 2
-IM Anjasmara, 2021-
Contoh: Gunakan analisis dimensional untuk menurunkan satuan (dalam SI) yang
setara dengan Newton (gunakan hukum kedua Newton)
Jika nilai dari suatu fungsi f (x ) diketahui pada lokasi s = a, maka nilai pada saat
x = a + adalah :
1 1 @n f
X
f (a + ) = n
n =0 n ! @ x
n
a
@ f 1 @ 2 f 2 1 @ 3 f 3
= f (a ) + + + + :::
@ x a 2 @ x 2 a 6 @ x 3 a
Turunan polinomial
d (x n )
= nx n 1
dx
Aturan rantai
[u (v (x ))] du dv
=
dx dv dx
Aturan perkalian
d (uv ) dv du
=u +v
dx dx dx
Aturan pembagian
u =v u 0v uv 0
=
dx v2
-IM Anjasmara, 2021-
Aturan pembagian
u =v u 0v uv 0
=
dx v2
Integral polinomial
Z
x n +1
x n dx =
n +1
Integral parsial Z Z
a b = jajjbj cos
a b = a1 b 1 + a2 b 2 + a3 b 3
da @ a1 @ a2 @ a3
= i+ j+ k
dt @t @t @t
(b) operator gradien (r) - menghasilkan vektor
@f @f @f
rf = i+
@x @y @z
j+ k
I Sintesa Fourier
Sintesa Fourier merupakan representasi dari fungsi Fourier sebagai penjumlahan
(superposisi) dari sinus-sinus dan cosinus-cosinus yang memiliki frekuensi dan
amplitudo yang berbeda-beda.
I Analisa Fourier
Analisa Fourier merupakan penentuan nilai frekuensi dan amplitudo dari sinus
dan cosinus yang digunakan dalam sintesa Fourier untuk membentuk suatu
fungsi.