Anda di halaman 1dari 11

KASUS SUKUK WAKAF

KELOMPOK 6
Muftihatun Nufus 43219110236
Ropi Kurniawan 43216130291
Theresia Yulinawati 43219110136

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020/2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang Sukuk Wakaf


Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menawarkan Sukuk Wakaf Ritel (SWR) 001 atau Cash
Wakaf Linked Sukuk (CWLS) Ritel pada 9 Oktober hingga 12 November 2020. Ini adalah instrumen investasi
sosial yang relatif baru di Indonesia.
Sukuk wakaf ini ditawarkan kepada investor/wakif individu dan institusi. Peminat dapat melakukan pemesanan
secara offline di mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, Bank
Muamalat dan BNI Syariah.
Penawaran sukuk wakaf ini terselenggara berkat kerjasama Kementerian Keuangan, Badan Wakaf
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Kementerian Agama dan lembaga-lembaga lainnya.
Sukuk Wakaf
Sukuk wakaf adalah instrumen investasi yang dapat digunakan pewakaf untuk menempatkan wakaf uangnya.
Sebagai instrumen investasi, sukuk wakaf ini memiliki imbal hasil yang akan diberikan setiap bulan kepada
nazhir (pihak yang menerima wakaf).
Sukuk Wakaf Ritel 001 ini memiliki tingkat imbal hasil sebesar 5,5%. Investor atau wakif akan menerima
kembali seluruh dananya pada jatuh tempo pada 10 November 2022.
Sukuk wakaf ini diterbitkan berdasarkan akad wakalah. Sukuk wakaf ini juga diterbitkan tanpa warkat dan tidak
dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Tidak seperti Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel, Sukuk Wakaf Ritel
001 ini baru bisa dibeli di empat bank syariah.
Nilai minimum pemesanan Sukuk Wakaf Ritel ini ditetapkan sebear Rp1 juta. Tidak ada nilai maksimum
pemesanan dalam sukuk wakaf ini. Underlying asset dari sukuk wakaf ini adalah Barang Milik Negara dan
Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN tahun 2020.
Wakaf
Pada umumnya, wakaf dipahami sebagai proses menyerahkan hak milik yang tahan lama kepada nazhir individu
atau badan pengelola dimana hasil atau manfaatnya digunakan untuk berbagai keperluan sesuai syariat Islam.
Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf beserta peraturan
turunannya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf sebagai dasar hukum wakaf ini.
Menurut peraturan pemerintah itu, wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
Private Placement
Sebelum penawaran Sukuk Wakaf Ritel 001 ini, pemerintah pernah menerbitkan Sukuk Wakaf Seri SW 001
pada 10 Maret 2020 dengan cara private placement. Dana yang dihimpun mencapai Rp50,84 miliar.
Pada saat itu, Badan Wakaf Indonesia sebagai nazhir menempatkan dana wakaf uang dalam surat berharga
melalui mekanisme private placement. Sukuk wakaf tersebut berjangka waktu 5 tahun, tidak dapat
diperdagangkan dan dengan imbal hasil investasi berupa diskonto dan kupon.
Diskonto dibayarkan sekali di awal transaksi penerbitan dan digunakan oleh Badan Wakaf Indonesia untuk
pengembangan aset wakaf baru yaitu renovasi dan pembelian alat kesehatan untuk mendukung
pembangunan retina center di Rumah Sakit Wakaf Achmad Wardi di Serang, Banten.
Sementara itu, kupon yang diterima setiap bulan digunakan untu pelayanan operasi katarak gratis bagi kaum
dhuafa di rumah sakit tersebut serta pengadaan mobil ambulans untuk menjangkau pasien yang jauh dari rumah
sakit tersebut. Pemerintah menargetkan jumlah dhuafa yang dapat dilayani sebanyak 2.513 pasien selama 5
tahun.
Sama seperti mekanisme sukuk lainnya, dana sukuk wakaf itu akan kembali 100% kepada wakif atau pihak
yang mewakafkan harta bendanya pada saat sukuk wakaf tersebut jatuh tempo.
Disebutkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No: 32/DSN-
MUI/IX/2002, bahwa Obligasi Syariah (sukuk) adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana
obligasi pada saat jatuh tempo. Dari sisi pasar modal sendiri, penerbitan sukuk sesungguhnya muncul
sehubungan dengan berkembangnya lembaga-lembaga keuangan syariah, seperti asuransi syariah, dana pensiun
syariah, reksa dana syariah, dan lembagalembaga lain, yang membutuhkan alternatif penempatan investasi.
Bahkan produk syariah, seperti sukuk, dapat dinikmati dan digunakan siapa pun, sesuai falsafah syariah yang
sudah seharusnya memberi manfaat (maslahat) kepada seluruh semesta alam. Investor konvensional akan tetap
bisa berpartisipasi dalam sukuk syariah, jika dipertimbangkan bisa memberi keuntungan kompetitif, sesuai
profil risikonya, dan juga likuid. Sementara obligasi konvensional, investor base-nya justru terbatas karena
investor syariah tidak bisa ikut ambil bagian disitu. Walaupun perkembangan akan sukuk sendiri belum begitu
pesat masih menunjukkan 16,18%, namun harapannya ke depan, peran sukuk ini diperkirakan akan semakin
signifikan di Indonesia. Dengan adanya instrumen pasar modal syariah berupa sukuk ini diharapkan selain dapat
berperan dalam menumbuhkan perekonomian nasional, sukuk juga dapat menjadi sarana berinvestasi yang dapat
memberikan keuntungan ekonomis yang real bagi masyarakat. Inovasi-inovasipun dapat dikembangkan, salah
satunya adalah “sukuk berbasis wakaf”.
Inisiator dari peluncuran sukuk berbasis wakaf ini adalah Bank Indonesia, Badan Wakaf Indonesia dan
Kementerian Keuangan. Peluncuran sukuk ini karena ada peluang besar memanfaatkan aset wakaf di Indonesia.
Dimana aset tanah wakaf di Indonesia mencapai 414 juta hektare. Jika dinominalkan, nilainya mencapai Rp
2.050 triliun. Dari jumlah tersebut, 66,25 persen di antaranya sudah bersertifikat dan sisanya belum
mengantongi sertifikat. Namun sangat disayangkan, mayoritas tanah wakaf ini adalah iddle asset, dengan kata
lain tidak produktif. Tanah wakaf hanya dipakai buat kuburan, masjid, dan pesantren. Jika diberdayakan dengan
dibangun apartemen, ruko, mal, dan lain sebagainya, bisa disewakan berkali-kali lipat. Bahkan ribuan pesantren
dapat dibangun dari keuntungan wakaf tersebut. Walaupun sukuk ini merupakan instrumen investasi yang
menjanjikan, akan tetapi masih banyak warga masyarakat yang tidak tahu, khususnya nazir (pengelola wakaf)
atau ragu-ragu dan masih khawatir terhadap eksistensi sukuk sebagai instrumen investasi, khususnya sukuk
berbasis wakaf, baik dari segi kehalalan, payung hukum .
KASUS DAN PEMBAHASAN

KASUS
Banyak harta wakaf, khususnya di Indonesia, realitanya adalah iddle asset (tidak produktif). Tanah wakaf hanya
dipergunakan untuk kuburan, masjid, dan pesantren. Jika diberdayakan ribuan masjid dan pesantren dapat
dibangun dari keuntungan wakaf tersebut. Salah satu cara pemberdayaan harta wakaf agar berdaya dan
menguntungkan adalah mengintegrasikan wakaf dengan sukuk (sukuk berbasis wakaf). Penerbit sukuk bisa dari
berbagai pihak pelaku pasar, bahkan swasta. Aset wakaf dijadikan sebagai underlying asset sukuk. Sukuk
berbasis wakaf ini bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti pembangunan pasar, rumah sakit, gedung
perkantoran, dll. Dalam praktiknya di Indonesia belum ada aturan yang mengaturnya, baik dari segi kehalalan
(fatwa) maupun payung hukum positif.
Dari aspek ekonomi, jika dipraktekkan di Indonesia, pengintegrasian sukuk dengan wakaf atau sukuk berbasis
wakaf ini merupakan instrumen investasi yang menjanjikan, akan tetapi masih banyak warga masyarakat yang
tidak tahu, khususnya nazir (pengelola wakaf) atau ragu-ragu dan masih khawatir terhadap eksistensi sukuk
sebagai instrumen investasi, baik dari segi kehalalan maupun payung hukum pelaksanaannya. Hal ini wajar
karena dari aspek hukum (payung hukum), sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI), Badan Wakaf Indonesia
(BWI), dan Kementerian Keuangan, belum ada aturan yang mengaturnya, baik berupa Undang-Undang,
peraturan menteri, maupun fatwa DSN-MUI.

 Sukuk Berbasis Wakaf

Sukuk (obligasi syariah) berbeda dengan obligasi konvensional. Semenjak ada konvergensi pendapat bahwa
bunga adalah riba, maka instrumen-instrumen yang punya komponen bunga (interest- bearing instruments) ini
keluar dari daftar investasi halal. Karena itu, dimunculkan alternatif yang dinamakan obligasi syariah. Di mana
obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan
Emiten kepada pemegang Obligasi Syari’ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang Obligasi Syari’ah berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat
jatuh tempo”.
 Payung Hukum Sukuk Berbasis Wakaf

Suatu transaksi yang tidak dilakukan secara tunai (cash) harus diwakili oleh sebuah dokumentasi sebagai bukti
transaksi yang menggambarkan adanya hak dan kewajiban antara kedua belah pihak yang bertransaksi. Dewan
fiqh OIC memutuskan bahwa:
a. Pengumpulan aset dapat direpresentasikan dalam sebuah catatan tertulis (written note) atau surat berharga
(bond);
b. Surat berharga atau catatan ini dapat dijual pada harga pasar (market price) sepanjang komposisi dari
masing-masing kelompok aset, yang direpresentasikan dengan obligasi tersebut, meliputi mayoritas aset fisik
dan hak finansial (financial right) dengan hanya minoritas yang menjadi uang tunai dan utang interpersonal .
 Implementasi dan Sistem Sukuk Berbasis Wakaf

Inovasi-inovasi baru selalu dicetuskan untuk mengembangkan dan memberdayakan sukuk dan harta wakaf di
Indonesia. Dimana wakaf yang tidak produktif harus diproduktifkan agar lebih menguntungkan bagi
masyarakat. Bahkan penyatuan sukuk dan wakaf kalau itu dapat menguntungkan dari sisi ekonomi, maka hal
tersebut harus dilakukan. Inilah yang dicetuskan oleh Bank Indonesia sebagai inisiator dalam menyandingkan
sukuk dan wakaf, dengan istilah “sukuk berbasis wakaf”. Peluncuran sukuk berbasis wakaf pertama kali
dilakukan dalam acara Indonesia Sharia Economics Festival (ISEF) di Grand City Surabaya, pada hari Selasa
tanggal 25 Oktober 2016. Sebagaimana diungkapkan oleh Rifki Ismal – Asisten Direktur Departemen Ekonomi
dan Keuangan Syariah Bank Indonesia –bahwa Bank Indonesia (BI), Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya meluncurkan model sukuk wakaf. Sukuk ini dapat diterbitkan oleh
pelaku pasar, bisa perusahaan swasta ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun underlying asset
sukuk ini adalah aset wakaf.11 Melirik wakaf berarti mencari celah untuk memberdayakan aset ekonomi
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan sarana ekonomi yang terdapat dalam wakaf itu sendiri..
Dengan demikian akan harta wakaf menjadi produktif dan menghasilkan sesuatu, seperti membuka lapangan
kerja baru, pengelolaan pelayanan publik yang meringankan beban ekonomi masyarakat, dan memberikan
fasilitas bagi pengembangan usaha ekonomi kecil dan menengah .
 Analisis Payung Hukum dan Kehalalan Implementasi Sukuk Berbasis Wakaf
Dengan demikian emplementasi sukuk yang diintegrasikan dengan wakaf, dimana harta wakaf dijadikan sebagai
underlying asset sukuk, untuk sementara sebelum DSN-MUI dan juga peraturan perundang-undangan
dikeluarkan, maka harus merujuk pada aturan yang ada pada sukuk dan wakaf, baik dari segi akad maupun
dalam sistem fee dan pembagian keuntungannya. Untuk implementasi di Indonesia, sukuk berbasis wakaf tidak
banyak warga masyarakat yang tahu, khususnya nazir (pengelola wakaf). Hal ini menimbulkan keragu-raguan
dan kekhawatiran terhadap eksistensi pengintegasian sukuk dengan wakaf (sukuk berbasis wakaf) sebagai
instrumen investasi, khususnya dari segi kehalalannya.
Emplementasi dari sukuk berbasis wakaf, akad yang digunakan adalah akad ijarah (sewa), dengan menjadikan
harta wakaf sebagai underlying asset, di mana secara fisik harta wakaf tetap, investor hanya memanfaatkan harta
wakaf. Hal ini secara hukum bisnis syariah (fiqh mumalah) sah. Sebagaimana dinyatakan oleh Monzer Kahf,
para ulama terdahulu telah memikirkan model- model pembiayaan wakaf tanah. Hal ini menunjukkan bahwa
pembiayaan merupakan hal penting yang harus dipikirkan nazhir sebelum melakukan pengelolaan dan
pengembangan aset wakaf.
 Keuntungan Ekonomis Sukuk Berbasis Wakaf

Jika dilihat dari sejarahnya, sukuk di Indonesia dimulai oleh PT Indosat Tbk. yang menerbitkan sukuk pertama
kali pada tahun 2002 dengan akad Ijarah dan dari penerbitan tersebut, PT Indosat Tbk memperoleh dana Rp 175
M. Setelah itu, penerbitan sukuk juga diikuti oleh perusahaan lain seperti PT Adhi Karya, PLN, dan perusahaan
lainnya. Sehingga pada tahun 2007 perusahaan yang menerbitkan sukuk mencapai 21 perusahaan. Pada 31
Maret 2013 penerbitan sukuk mencapai 64 kali penerbitan sukuk korporasi dan 35 sukuk masih beredar. bahkan
investor sukuk naik 3.000 investor dari tahun 2013 sejumlah 27.000 investor menjadi 30.000 investor pada
tahun 2014.21 Walaupun perkembangan akan sukuk sendiri belum begitu pesat masih menunjukkan 16,18%
namun harapannya ke depan, peran sukuk ini diperkirakan akan semakin signifikan di Indonesia. Dengan
adanya instrumen pasar modal syariah berupa sukuk ini diharapkan selain dapat berperan dalam menumbuhkan
perekonomian nasional, sukuk juga dapat menjadi sarana berinvestasi yang dapat memberikan keuntungan
ekonomis yang real bagi masyarakat Saat ini terdapat 19 variasi akad sukuk, yang terdiri dari 7 struktur sukuk
mudharabah dan 12 struktur sukuk ijarah. Pada 20 Oktober 2015, jumlah sukuk di pasar modal ada sebanyak 41
dengan nilai outstanding mencapai Rp 8,284 triliun. Berdasarkan data bank sentral, pasar sukuk sudah sangat
berkembang. Indonesia sudah menerbitkan sukuk hingga Rp 560 triliun dengan outstanding per 6 Oktober
mencapai Rp 407 triliun. Untuk sukuk korporat sendiri sudah terbit Rp18,7 triliun dengan outstanding Rp10,7
triliun. Bahkan Indonesia menjadi salah satu penerbit sukuk global terbesar di dunia dengan penerbitan
mencapai US$ 10,15 triliun dengan outstanding US$ 9,5 miliar, dari total penerbitan sovereign sukuk US$
45,17 miliar selama 2009-2016. Indonesia berada di atas Turki, Qatar, Singapura, Malaysia, UEA Dubai, Hong
Kong, Bahrain, dan Afsel. Transaksi pasar keuangan syariah masih dangkal dibanding konvensional yang
seharinya bisa mencapai Rp10-15 triliun per hari. Dari itu BI terus berupaya memperdalam transaksi pasar
keuangan syariah yang masih berkisar antara Rp 600 miliar-Rp1 triliun per harinya, di antaranya dengan
menerbitkan beleid tentang sertifikat investasi mudharabah (siva), sertifikat perdagangan komoditas berprinsip
syariah (sika), repo syariah, mini MRA syariah, hedging syariah serta NCD syariah. Dari aspek ekonomi, jika
dipraktekkan di Indonesia, pengintegrasian sukuk dengan wakaf merupakan instrumen investasi yang
menjanjikan .

PEMBAHASAN
a. Berdasarkan kedua artikel di atas, jelaskan pemahaman anda tentang isi atikel di atas secara
singkat?
Jawaban :
Transaksi keuangan secara digital mengalami peningkatan mencapai 400 % per bulan. Transaksi keuangan
digital seperti mobile banking dan transaksi keuangan digital lainnya. Dimana momentum pandemic covid ini
turut mempercepat akselerasi system keuangan digital. Sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memanfaatkan
digitalisasi keuangan untuk mendorong inklusi keuangan.
Bank Indonesia terus mendorong peningkatan literasi keuangan syariah salah satunya sukuk berbasis wakaf,
Sukuk berbasis wakap ini digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja negara yang
diharapkan bisa meringankan beban fiscal negara untuk mengimplementasi program-program social.
b. Apabila transaksi yang dilakukan secara digital terkategori sebagai ilmu pengetahuan baru,
jelaskan apakah dalam suatu perusahaan diperlukan adanya program manajemen pengetahuan
dalam bisnis?
Jawaban :
Manajemen pengetahuan sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sehingga perusahaan tersebut bisa
berkembang pesat. Knowledge management berfungsi sebagai pendekatan yang terencana dan juga sistematis
agar menjamin penerapan pengetahuan organisasi yang baik. Sekaligus meningkatkan gagasan, inovasi,
pemikiran, kompetensi dan keahlian. Dengan begitu organisasi bisa berjalan lebih terarah, efektif dan efisien.
Apa saja sebenarnya manfaat dari penerapan manajemen pengetahuan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan? Menciptakan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Setiap keputusan akan lahir dengan
pemikiran yang sangat matang. Karena diputuskan berdasarkan berbagai pertimbangan penting berdasarkan
pengalaman dan informasi yang ditinjau dari beragam aspek penting. Sebagai contoh knowledge sharing yang
senantiasa mempelajari dinamika pasar dan sekaligus tuntutan yang dibutuhkan konsumen. Dengan begitu
menjadikan perusahaan selalu fokus hanya menjual sesuatu yang memang digemari dan diperlukan oleh
konsumen atau target pasar.
1. Meningkatkan layanan pada pelanggan
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan bukan hanya menjadi tanggung jawab customer service
dan tenaga pemasaran saja. Tapi merupakan tugas bersama seluruh bagian organisasi tersebut. Dengan demikian
terjadi jalinan kerjasama yang baik antara divisi. Sehingga tercipta tim kerja yang kuat yang tidak hanya
memikirkan kepentingannya sendiri saja.
2. Meningkatkan efisiensi pada proses dan cara kerja
Dengan menerapkan cara yang efisien dalam proses dan cara kerja, maka tercipta hasil kerja yang lebih baik.
Kalau seringkali mengadakan evaluasi pada kinerja organisasi tersebut, setiap individu bisa bekerja lebih cerdas.
Terutama bisa memanfaatkan segala sumber daya yang telah telah tersedia dari masa ke masa.
3. Meningkatkan asset penjualan
Adanya sumber pengetahuan bisa menambah kemudahan bagi semua karyawan agar bisa memanfaatkannya.
Dengan begitu sumber pengetahuan itu bisa meningkat pemanfaatannya. Sehingga bisa mendukung proses
kreatifitas dan juga mengembangkan berbagai inovasi. Seluruh karyawan diharapkan dengan penguasaan
manajemen pengetahuan ini bisa meningkatkan kompetensinya.
4. Meningkatkan kemampuan beradaptasi
Dengan penguasaan manajemen pengetahuan ini, maka setiap orang dalam sebuah organisasi akan lebih mudah
dalam melakukan adaptasi. Terutama atas segala kejadian yang bisa mengakibatkan perubahan tertentu pada
lingkungan bisnis.
5. Meningkatkan produktifitas karyawan
Pengetahuan yang telah tersedia bisa dimanfaatkan secara berulang guna mengembangkan proses produksi atau
mengembangkan produk perusahaan. Dengan demikian tingkat produktifitas sebuah organisasi akan senantiasa
meningkat.
c. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang rantai nilai manajemen pengetahuan?
Jawaban :
Rantai Nilai Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan mengedepankan pembelajaran organisasi
dengan meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan untuk memasukan
pengetahuan dalam proses bisnis. Dibawah ini adalah gambaran yang menunjukan empat langkah yang memberi
nilai tambah dalam rantai nilai manajemen pengetahuan yaitu :

1) Memperoleh Pengetahuaan (Knowledge acquisition)


Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa cara, tergantung pada jenis pengetahuan yang dicari.
Sistem Manajemen Pengetahuan yang pertama mencoba membangun pusat data berisi dokumen, hasil prsentasi
dan praktik-praktik terbaik. Organisasi memperoleh pengetahuan dengan mengembangkan jaringan on-line agar
para karyawannya dapat mengembangkan jaringan on-line agar para karyawannya dapat menghubungi para
pakar di perusahaan tersebut.
2) Penyimpanan Pengetahuan (Knowledge storage)
Penyimpanan Pengetahuaan umumnya melibatkan proses pembuatan Database. Sistem manajemen
dokumen mengubah data ke dalam bentuk digital, menyusun indeks, dan menandai dokumen-
dokumen yang diperlukan berdasarkan kerangka kerja koheren dengan bentuk akhirnya suatu
Database yang dapat menyimpan berbagai dokumen.
3) Penyebaran Pengetahuan (Knowledge dissemination)
Penyebaran pengetahuaan ini dengan bantuan teknologi ; e-mail, pesan instan danteknologi search engine.
4) Penerapan Pengetahuaan (Knowledge application).
Agar investasi pengetahuaan dapat diaplikasikan , pengetahuaan organisasional harus menjadi bagiaan
sistematis dari manajemen pengambilan keputusan dan menjadi sistemyang dapat mendukung keputusan.
Pengetahuaan baru harus dimasukan ke dalam prosesbisnis dan sistem aplikasi yang penting , termasuk aplikasi
perusahaan yang mengelolaproses bisnis internal dan hubungan dengan pihak luar, yaitu pelanggan dan
pemasok.
d. Jelaskan secara singkat dan jelas pemahaman anda tentang sukuk wakaf?
Jawaban :

Sukuk wakaf adalah instrumen investasi yang dapat digunakan pewakaf untuk menempatkan wakaf uangnya.
Sebagai instrumen investasi, sukuk wakaf ini memiliki imbal hasil yang akan diberikan setiap bulan kepada
nazhir (pihak yang menerima wakaf). Nilai minimum pemesanan Sukuk Wakaf Ritel ini ditetapkan sebear Rp1
juta. Tidak ada nilai maksimum pemesanan dalam sukuk wakaf ini. Underlying asset dari sukuk wakaf ini
adalah Barang Milik Negara dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN tahun 2020.

e. Apa yang dimaksud dengan explicit knowledge, tacit knowledge, structured knowledge?
Jawaban :

a) Explicit Knowledge
Pengetahuan yang sudah dikumpulkan serta diterjemahkan ke dalam suatu bentuk dokumentasi (rangkuman)
sehingga lebih mudah dipahami oleh orang lain. Pengetahuan ini bersifat formal dan mudah untuk dibagikan ke
orang lain dalam bentuk dokumentasi karena umumnya merupakan pengetahuan yang bersifat teori yang
mempermudah seseorang dalam membagi pengetahuannya kepada orang lain melalui buku, artikel dan jurnal
tanpa harus datang langsung untuk mengajari orang tersebut. Dalam proses penerapannya, pengetahuan explicit
lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau dokumentasi.
b) Tacit Knowledge
Pengetahuan yang terdapat di dalam otak atau pikiran seseorang sesuai dengan pemahaman dan pengalaman
orang itu sendiri. Biasanya pengetahuan ini tidak terstruktur, susah untuk didefinisikan dan diberitahukan
dengan bahasa formal kepada orang lain dan isinya mencakup pemahaman pribadi. Pengetahuan ini umumnya
belum terdokumentasi karena pengetahuan ini masih terdapat di dalam pikiran seseorang. Tacit Knowledge
memiliki ciri-ciri, yaitu:
 Tacit diperoleh dari pengalaman, pengalaman yang pernah dirasakan
 Tidak mudah dikomunikasikan atau diberikan kepada orang lain karena sulit untuk di ekspresikan
 Pengetahuannya dapat di transfer secara efektif melalui bertatap muka (person to person), yaitu
pengetahuan yang di dapat oleh kita akan mudah untuk di transfer melalui percakapan dari kita ke
orang lain.
c) Structured knowledge
Merepresentasikan pengetahuan dengan menggunakan argumen logis, seperti logika predikat, memiliki banyak
keuntungan. Ini dapat digunakan dengan mekanisme inferensi, yang membuat penalaran dengan fakta menjadi
mudah. Tetapi menggunakan formalisme logis struktur kompleks dunia tidak dapat dijelaskan dengan mudah.
Jadi cara yang baik untuk merepresentasikan pengetahuan struktur dalam domain tertentu harus memiliki
properti berikut
1. Representational Adequacy: - Dapat mewakili semua jenis informasi yang dibutuhkan dalam domain
tersebut.
2. Kecukupan Inferensial: - Kemampuan untuk menafsirkan dan menggunakan informasi untuk
menghasilkan informasi baru.
3. Efisiensi Inferensial: - Kemampuan untuk memasukkan informasi tambahan ke dalam struktur
pengetahuan yang akan membantu mekanisme inferensi.
4. Efisiensi Akuisisi: - Kemampuan untuk memperoleh informasi baru dengan mudah, baik dengan
penyisipan langsung atau dengan kontrol program.

f. Berikan contoh untuk explicit knowledge, tacit knowledge,dan structured knowledge masing-
masing ?
Jawaban :
Contoh Explicit knowledge:
 Saat seseorang ingin belajar masak, orang tersebut membeli buku resep masakan di toko buku. Sesudah
membaca buku resep masakannya, orang tersebut langsung mempraktekannya.
 Buku panduan matematika yang sudah dilengkapi dengan trik-trik untuk menyelesaikannya sehingga
orang yang ingin menggunakannya dapat lebih mudah memahami buku tersebut
Contoh Tacit knowledge:
 Saat seseorang ingin belajar masak, orang tersebut melihat dulu video memasak melalui acara televisi
atau youtube, lalu kemudian mempraktekkannya.
 Ketika seorang chef yang sedang memasak kemudian memberitahukan resepnya dengan berbicara: beri
saja garam “secukupnya” atau beri saja gula “secukupnya”, kata secukupnya ini sulit untuk diutarakan
karna orang tersebut tidak pernah mengukur seberapa banyak gula atau garam yang dibutuhkan
Contoh Structured knowledge:
 Penggunaan aplikasi digital

g. Apabila transaksi yang dilakukan secara digital terkategori sebagai ilmu pengetahuan, maka
ilmu ini dapat digolongkan sebagai explicit knowledge atau tacit knowledge atau structured
knowledge? kemukakan alasannya.
Jawaban :

Menurut Kami transaksi yang dilakukan secara digital digolongkan sebagai structured knowledge,
Merepresentasikan pengetahuan dengan menggunakan argumen logis, seperti logika predikat, memiliki banyak
keuntungan. Ini dapat digunakan dengan mekanisme inferensi, yang membuat penalaran dengan fakta menjadi
mudah. Tetapi menggunakan formalisme logis struktur kompleks dunia tidak dapat dijelaskan dengan mudah.
Jadi cara yang baik untuk merepresentasikan pengetahuan struktur dalam domain tertentu harus memiliki
properti berikut
1. Representational Adequacy: - Dapat mewakili semua jenis informasi yang dibutuhkan dalam domain
tersebut.
2. Kecukupan Inferensial: - Kemampuan untuk menafsirkan dan menggunakan informasi untuk
menghasilkan informasi baru.
3. Efisiensi Inferensial: - Kemampuan untuk memasukkan informasi tambahan ke dalam struktur
pengetahuan yang akan membantu mekanisme inferensi.
4. Efisiensi Akuisisi: - Kemampuan untuk memperoleh informasi baru dengan mudah, baik dengan
penyisipan langsung atau dengan kontrol program
5. Transaksi digital merupakan jenis transaksi yang dilakukan dengan perantara alat elektronik atau
digital, bisa melalui dunia maya ataupun aplikasi. Pada transaksi digital melalui aplikasi biasanya
berupa menyediakan informasi dan terprogram otomatis.
KESIMPULAN

Sukuk wakaf adalah instrumen investasi yang dapat digunakan pewakaf untuk menempatkan wakaf uangnya.
Sebagai instrumen investasi, sukuk wakaf ini memiliki imbal hasil yang akan diberikan setiap bulan kepada
nazhir (pihak yang menerima wakaf).

Emplementasi sukuk berbasis wakaf dapat menggunakan berbagai macam akad. Jika menggunakan akad
ijarah, maka akadnya adalah perpindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang/jasa dalam waktu tertentu
melalui pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas asset wakaf. Pemegang sukuk
ijarah akan mendapatkan keuntungan berupa fee (sewa) dari aset wakaf yang disewakan. Jika menggukan akad
mudharabah, asset wakaf dihitung sebagai modal yang tidak boleh berpindah kepemilikannya, dengan kata lain
harta wakaf tetap dalam penguasaan nazhir. Sukuk yang diintegrasikan dengan wakaf, untuk sementara sebelum
DSN-MUI dan juga peraturan perundang-undangan dikeluarkan, maka harus merujuk atau dapat disandarkan
pada aturan yang ada pada sukuk dan wakaf, baik dari segi akad maupun dalam sistem fee dan pembagian
keuntungannya.

pelaksanaannya, maupun keuntungannya. Karena sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia, Badan Wakaf
Indonesia, dan Kementerian Keuangan, belum ada aturan yang mengaturnya, baik berupa Undang- Undang,
peraturan menteri, maupun fatwa DSN-MUI. Oleh karena itu, dirasa masih sangat penting untuk dikaji dari
berbagai aspeknya, terutama dari segi kehalalan, payung hukum, dan keuntungan bagi masyarakat, serta risiko
yang mungkin timbul, dan juga kiat berinvestasi di dalam sukuk berbasis wakaf di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

(Sumber : https://pakarkinerja.com/manfaat-knowledge-management-atau-manajemen-pengetahuan-
bagi-bisnis-perusahaan/), Tanggal akses : Kamis, 12 November 2020 (13.30)

Sumber : https://sis.binus.ac.id/2018/05/04/15041/ dan https://www.quora.com/What-is-structured-


knowledge, Tanggal akses : Kamis, 12 November 2019 (13.30)

https://www.coursehero.com/file/p56nbs8u/Rantai-Nilai-Manajemen-Pengetahuan-Manajemen-
pengetahuan-mengedepankan/ Tanggal akses : Sabtu , 14 November 2020 (11.28)

https://www.kemenkeu.go.id/single-page/sukuk-wakaf/ Tanggal akses : Sabtu , 14 November 2020 (13.00)

Anda mungkin juga menyukai