Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Beriman Kepada Qada dan Qadar

Disusun Oleh :

Avatari Khumaira Hadi (XII IPA 3)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ‘Iman Kepada Qada dan Qadar’ bertujuan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak
terlepas dari keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari
kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan untuk masa yang akan datang.

Depok, 26 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

A. Pengertian Beriman Kepada Qada dan Qadar ............................... 2


B. Macam-Macam Takdir Allah SWT ................................................. 3
C. Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar ................................... 4
D. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Qada dan Qadar .............. 4
E. Contoh Perilaku Beriman Kepada Qada dan Qadar ..................... 5

BAB III

PENUTUP ....................................................................................................... 6

a. Kesimpulan ........................................................................................ 6
b. Saran .................................................................................................. 6

Daftar Pustaka ............................................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek yang mendasar dalam agama islam adalah keimanan. Keimanan yang hakiki
senantiasa meyakini secara pasti dan membenarkan secara sempurna dengan hati,
kemudian mengikrarkannya secara terbuka dengan lisan sehingga perkataannya
tersebut menjadi juru bicara terhadap yang bersemayam di dalam hati. Bila sistem
Iman rusak, maka runtuhlah bangunan agama secara keseluruhan.

Qada dan qadar merupakan rukun Iman yang keenam. Kita sebagai umat muslim
harus benar-benar meyakininya, artinya setiap manusia (muslim dan muslimah) wajib
mempunyai niat dan keyakinan sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan ,baik
sengaja maupun tidak telah ditetapkan oleh Allah SWT. dan tidak ada campur tangan
dari siapapun. Orang yang benar-benar beriman kepada qadha dan qadar akan
senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-hal yang buruk.
Begitu juga sebaliknya

Didalam makalah ini, akan dibahas mengenai “Qada dan Qadar” yang mana
didalamnya adalah pengertian, iman kepada qadha dan qadar, dan yang bersangkutan
dengan beriman kepada qadha dan qadar.

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iman qada’ dan qadar?
2. Apa saja macam-macam takdir ?
3. Apa manfaat dari beriman kepada qada dan qadar?
4. Bagaimana ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar?
5. Bagaimana contoh perilaku orang yang beriman kepada qada dan qadar?

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini selain memenuhi tugas Pendidikan Agama
Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keimanan terhadap qada dan qadar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Qada dan Qadar


1. Pengertian Qada
a. Qada’ berarti hukum atau keputusan terdapat (Q.S. Surat An- Nisa ayat
65)
b. Qada’ berarti mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
c. Qada’ berarti kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
d. Qada’ berarti perintah (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)
Qada secara bahasa bermakna ketetapan, keputusan, pelaksanaan.
Pengertian secara etimologinya menjelaskan bahwa qada merupakan suatu
ketetapan, keputusan, pelaksanaan atas umat manusia yang telah di tetapkan
oleh Allah pada zaman azali.

2. Pengertian Qadar
a. Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya
( Q.S. Surat Fussilat ayat 10 )
b. Qadar berarti ukuran ( Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17 )
c. Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan ( Q.S. Surat Al- Baqarah ayat
236 )
d. Qadar berarti ketentuan atau kepastian ( Q.S. Al- Mursalat ayat 23)
e. Qadar berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-
Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu ( Q.S. Al- Qomar ayat 49 )
Qadar secara bahasa bermakna sebagai ukuran atau pertimbangan. Secara
etimologi menjelaskan bahwa qadar merupakan suatu ketetapan Allah
berdasarkan ukuran pada setiap diri umat manusia sesuai kehendak-Nya
pada zaman azali. Makna secara luas dari qadar yaitu bahwa qadar
merupakan gambaran kepastian mengenai hukum Allah.

3. Kaitan Antara Qada dan Qadar


Qada dan Qadar memang sama-sama adalah ketetapan atau takdir dari Allah
SWT. Hanya saja Qada lebih dahulu daripada Qadar karena sudah
ditetapkan pada zaman azali. Yang dimaksud dengan zaman azali adalah
sebelum masa penciptaan. Ulama mengatakan Qada ini bersifat lebih umum
atau global dibandingkan dengan Qadar.

Adapun yang Qadar adalah semua perwujudan dari ketentuan dan takdir
Allah SWT atas makhluknya yang sedang berjalan yang disesuaikan dengan
kehendak atau iradah dari Allah SWT. Ulama berpendapat bawa Qadar ini
adalah rincian dari Qada yang memang sifatnya adalah global. Baik Qada
maupun Qadar, keduanya sama-sama harus diimani oleh umat muslim.
Takdir Allah Swt. merupakan iradah (kehendak) Allah Swt. Oleh sebab
itu, takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tatkala takdir sesuai
dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur karena hal itu merupakan
nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada kita. Ketika takdir yang kita alami
tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita
terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin bahwa dibalik musibah itu
ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya. Allah Swt. Maha
Mengetahui atas apa yang diperbuat-Nya.

B. Macam-Macam Takdir
1. Takdir Muallaq
Takdir muallaq adalah takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia.
Takdir ini dapat diubah oleh manusia dengan berusaha. Misalnya ketika
seseorang mempunyai cita-cita, maka bisa diraih dengan usaha dan ikhtiar.
‫طرَّيحيِس ـاْـنَهوـ َّقب ها ـِّيََّيـ ِغِّى ـََّحٍقهوـ َّقب ها ِمر ـِّي ََُّـيََِهل ََّّا ِان‬
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Qs. Ar-Ra’d ayat
11)

2. Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat
diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia. Misalnya,
kelahiran, kematian, dan jodoh.

ِ ‫ليَـام ـمُـنـ‬
‫لَ ـ ِي ََّ هِّ ِغاـا ـم َِّج َّبهْه حِّ ىار ـ ـك َلا‬ ‫لَـُ ِ َّر ها ِميـ ـ‬
ِ ‫َـ َّيوـر ـكي ـقر ـ ـكسَ ه ها ًِْـنـ‬
Artinya : “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat pula
memajukannya”. (QS. Surat Al- A’raf : 7/34)
C. Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar
1. Semakin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini tidak lepas
dari takdir Allah Swt.
2. Semakin termotivasi untuk senantiasa berikhtiar atau berusaha lebih giat lagi
dalam mengejar cita-citanya.
3. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya peran doa bagi keberhasilan
sebuah usaha.
4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang
sungguh-sungguh;
5. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan dalam
usaha sehingga tidak berputus asa ketika mengalami kegagalan.
6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-
peraturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.

D. Ciri-ciri Orang Beriman Kepada Qada dan Qadar


Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah :
1. Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan
Allah swt.
Beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa meningkatkan ketaatan kepada
Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya
2. Selalu menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar, apabila memperoleh
keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena
rahmat Allah Swt. Apabila ia mengalami kegagalan, ia tidak mudah berkeluh
kesah dan berputus asa, karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya
adalah ketentuan Allah Swt. Ia menyadari bahwa di balik kegagalan ada
hikmah.
3. Banyak bersyukur dan bersabar
Orang yang beriman kepada Qada' dan Qadar, apabila mendapat
keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu
merupakan nikmat Allah Swt. yang harus disyukuri. Sebaliknya, apabila
terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian.
4. Bersikap optimis dan giat bekerja
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang
tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak
datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang
beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk
meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
5. Selalu tenang jiwanya
Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar senantiasa tenang hidupnya,
sebab ia selalu senang atas apa yang ditentukan Allah Swt. kepadanya. Jika
beruntung atau berhasil, ia bersyukur

E. Contoh Perilaku Beriman Kepada Qada dan Qadar


1. Haris adalah seorang murid yang cerdas. Ia jarang belajar dalam jangka
waktu yang lama. Ia belajar hanya beberapa menit sebelum waktu ulangan
dimulai. Ketika menerima hasil ulangannya ia mendapatkan nilai yang
memuaskan.
2. Annisa sejak kecil bercita-cita menjadi dokter. Untuk menggapai cita-
citanya, Annisa belajar dengan sungguh-sungguh dan rajin berdoa. Tahun
ini dia diterima masuk jurusan kedokteran di salah satu perguruan tinggi
negeri terbaik di Indonesia.
3. Zidane berusia 17 tahun. Kehidupan zidane masih panjang berdasarkan usia
hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Menginjak usia
yang ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model pengobatan telah
dijalaninya namun Zidane hanya bisa terus berikhtiar dan bertawakkal.
Namun akhirnya ia meninggal dunia di usia ke-18.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Beriman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan
lisan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat Qada’
menurut bahasa artinya Ketetapan. Qada’ artinya ketatapan Allah swt
kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu
sudah ada sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk.
Sedangkan Qadhar artinya menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya
terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentuan
sebelumnya.
Qada’ dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. Beriman
kepada Qada’ dan Qadar bermakna beriman kepada ketentuan Allah SWT
sama ada baik ataupun buruk. Namun demikian, manusia harus berusaha
dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai kejayaan karena tidak ada
seorang pun yang mengetahui nasibnya pada masa yang akan datang. Hanya
Allah SWT sahaja yang mengetahui nasib setiap hamba-Nya. Oleh sebab
itu, manusia wajib beriman dan percaya bahawa sesuatu kejayaan itu akan
dicapai jika kita berusaha dengan bersungguh-sungguh.

B. Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-hari.
Oleh sebab itu, penulis menyarankan agar kita selalu menjaga juga
meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Swt agar kita selalu berada
dalam lindungan Allah Swt. Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah
senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah kita. Selain itu, kita
harus percaya takdir yang diberikan Allah adalah yang terbaik bagi kita.
Maka kita harus senantiasa bersabar, berikhtiar dan bertawakal dalam
menghadapi takdir Allah.
Daftar Pustaka

Dirnyathi, HA. Sholeh dan Fesal Ghozali. 2018. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti Kelas XII, Jakarta: Kemendikbud
https://www.yuksinau.id/iman-kepada-qada-dan-qadar
https://www.academia.edu/38543300/Makalah_Qada_Qadar_dan_Takdir_docx
https://saintif.com/qada-dan-qadar/
https://brainly.co.id/tugas/2287484

Anda mungkin juga menyukai