Anda di halaman 1dari 3

Lembar Jawaban UAS Mata Kuliah PKn Dalam Pembelajaran Tematik

Nama : Aulia Akbar


NIM : 200151602812
Offering : A20

1.Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas
rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima,
dan enam. Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran yang telah
dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran harus dirancang guru sehingga kemampuan siswa, bahan
ajar, proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan tahapan perkembangan siswa. Hal lain yang harus
dipahami, yaitu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif. Dalam hal ini, guru memegang
peranan penting dalam menciptakan stimulus respon agar siswa menyadari kejadian di sekitar
lingkungannya. Siswa kelas rendah masih banyak membutuhkan perhatian karena focks konsentrasinya
masih kurang, perhatian terhadap kecepatan dan aktivitas belajar juga masih kurang. Hal ini memerlukan
kegigihan guru dalam menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan efektif.Sedangkan Rancangan
Pembelajaran muatan PKn dalam pembelajaran Tematik Kelas Tinggi di Sekolah Dasar dapat dilakukan
dengan cara menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berani beragumentasi dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa supaya memiliki rasa ingin mengetahui, memiliki
sikap jujur terhadap dirinya dan orang lain. Pembelajaran di kelas tinggi menghadapkan siswa pada konsep
dan generalisasi, hingga penerapannya yaitu meliputi menyelesaikan tugas-tugas, menggabungkan,
menghubungkan, memisahkan, menyusun, mendesain, mengekspresikan, menderetkan, menafsirkan,
memprediksi, menyimpulkan, dan mengumpulkan data.

2. Buku tematik terpadu kurikulum 2013 pada setiap tema berisi 4 sub tema, masing-masing sub tema
terdapat kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan untuk muatan pembelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, SBdP dan PJOK untuk kelas 1, 2, dan 3. Sedangkan untuk kelas 4, 5, dan 6 berisi
kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan untuk muatan pembelajaran PPkn, Bahasa Indonesia,
IPA, IPS, dan SBdP.Dengan adanya revisi buku, maka kita sebagai guru diharapkan selalu menganalisis
kompetensi dasar yang terkandung dalam tema ataupun sub tema. Hal tersebut bertujuan untuk
memudahkan kita dalam menyusun RPP maupun penilaian. Selain itu, kita juga perlu menyesuaikan
dengan Permendikbud 37 Tahun 2018 yang merupakan pergantian dari Permendikbud 24 Tahun 2016.
Setelah dianalisis untuk sekolah dasar tidak ada perubahan untuk kompetensi inti dan kompetesi dasar.

3.Karena Para guru abad 21 tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang materi yang diajarkan dan
cara mengajarkannya. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni terkini dalam bidang
pendidikan, menuntut guru untuk juga memiliki pengetahuan tentang teknologi dan penggunaannya
dalam belajar dan pembelajaran. Guru abad 21 harus memiliki pengetahuan sekaligus keterampilan dalam
menggunakan berbagai perangkat teknologi baik yang tradisional maupun modern untuk memfasilitasi
belajar dan meningkatkan hasil pembelajaran. Mengajar merupakan aktivitas kompleks yang melibatkan
berbagai jenis pengetahuan. Aktivitas mengajar didasari dengan pengetahuan tentang materi yang akan
diajarkan (content knowledge), cara mengajarkan suatu materi (pedagogical knowledge), dan
pengetahuan tentang penggunaan berbagai teknologi (technological knowledge) yang ketiganya memiliki
persinggungan untuk dapat mendukung satu di antara lainnya

4. Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja menuntut perubahan
kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi
penting dalam memasuki kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa memasuki abad
21. Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi, dan
berkolaborasi. Pencapaian ketrampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan metode pembelajaran
yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan.Kemampuan berpikir kritis siswa dibangun
melalui pembelajaran yang menerapkan taksonomi pembelajaran sebagaimana disampaikan oleh
Benyamin Bloom tahun 1956 yang telah direvisi pada tahun 2001. Bloom membagi tujuan pendidikan
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

5. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri; silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar,
media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar evaluasi serta instrumen penilaian.
Kelayakan isi terdiri dari (1) kesesuaian LKPD dengan KI dan KD, (2) kesesuaian LKPD dengan indikator, (3)
kesesuaian kegiatan pembelajaran dan manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan, (4)
kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar, (5) LKPD mengunakan kalimat-kalimat yang efektif, (6)
kesesuaian LKPD penggunaan paragraf-paragraf yang tidak terlalu panjang, (7) kesesuaian LKPD yang tidak
hanya memuat teori saja, tetapi bisa diaplikasikan dalam praktik.

Kebahasaan isi terdiri dari (1) ketetapan struktur kalimat, (2) ketetapan diksi, (3) ketetapan penulisan
huruf (penulisan huruf kapital dan penulisan huruf miring/ cetak miring), (4) ketetapan penulisan ejaan,
(5) ketetapan penggunaan tanda baca, (6) kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Kemenarikan penyajian yang terdiri dari (1) kesesuaian isi materi secara keseluruhan menarik dan
menyenangkan, (2) kombinasi antara gambar pada LKPD menarik (3) kesesuaian materi yang disajikan
secara runtut, (4) kesesuaian materi yang disajikan dengan dengan melibatkan siswa secara aktif, (5) LKPD
menimbulkan motivasi belajar siswa, (6) LKPD disusun dengan memadu siswa bekerjasama dengan
temannya.

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guruakan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi,
bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Adapun langkah-
langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari:

(1)perencanaan,

(2)pengumpulan data,

(3)verifikasi data,
(4)analisis data, dan

(5)interpretasi data.

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat
mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar
(learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan
pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai

Anda mungkin juga menyukai