Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

DI SUSUN OLEH:

Dian Nur Utami

4338114901210039

PROGRAM STUDY PROFESI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG

Jl Pangkal Perjuangan KM 01 By Pass Karawang Barat


LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN CITRA TUBUH

A. PROSES TERJADI MASALAH

1. Citra tubuh adalah sukap, persepsi, keyakinan, dan pengetahuan individu

secara sadar atau tidak terhadap tubuhnyanya yaitu ukuran, bentuk struktur,

fungsi keterbatasan, serta makan dan objek yang kontak secara terus menerus

(anting, make up, kontak lensa, pakaian, kursi roda ) baik masa lalu mampu

sekarang (Dalami dkk. 2009. Dalam Nita Fitria dkk.2013)

2. Karakteristik gangguan citra tubuh

Bolton (2010), mengidenfikasi karakteristik gangguan citra tubuh sebagai

berikut

a) verbalisasi tentang struktur dan fungsi bagian tubuh yang berubah

b) keasikan verbal pada bagian tubuh yang berubah fungsi

c) penamaan berubah pada bagian tubuh mengalami perubahan

d) penolakan untuk mendiskusikan atau mengakui perubahan

e) Perilaku berfokus pada bagian tubuh yang berubah

f) Penolakan untuk melihat, menyentuh atau merawat bagiian tubuh yang

berubah

g) Perubahan perilaku sosial (penarikan, isolasi)

h) Melakukan kompensasi menyembunyikan pakaian atau perangkat

lainnya

3. Tanda dan gejala

Menurut Dalami dkk. 2019 dalam Nita Fitria 2013. Tanda dan gejala sesorang

yang mengalami gangguan citra tubuh adalah sebagai berikut:

a) Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.


b) Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi/akan terjadi

c) Menolak penjelasan perubahan tubuh

d) Prekupasi dengan bagian tubuh yang hilang

e) Mengungkapkan keputusan

f) Mengungkapkan ketakutan

Menurut Nita Fitria (2013). Tanda dan gejala lain yang mungkin muncul

adalah sebagai berikut :

a) Citra yang mengalami distorsi, melihat diri sebagai gemuk, meskipun

pada keadaan berat badan normal atau sangat kurus

b) Penolakan bahwa adanya masalah dengan berat badan yang rendah

c) Kesulitan menerima penguatan positif

d) Kegagalan untuk mengambil tanggung jawab menurut diri sendiri

e) Tidak berpartisipasi pada terapi

f) Perilaku merusak diri sendiri, muntah yang di buat sendiri ;

penyalahgunaan obat-obat pencahardan diuretik, penolakan untuk

makan

g) Kontak mata kurang

h) Alam perasaan yang tertekan dan pikiran-pikiran yang mencelah diri

sendiri setelah episode dari pesta dan memicu perut.

i) Perenungan yang mendalami tentang penampilan diri sebagaimana

orang-orang lain melihat diri mereka

4. Penyebab

a. Faktor Presdisposisi

1) Biologis
Paxton et al (2011) mengemukakan bahwa faktor genetik

berkontribusi terhadap keadaan ketidak puasan tubuh, faktor biologis

yang paling menonjol terkait dengan ketidakpuasan tubuh adalah

ukuran tubuh (Indeks Masa Tubuh) tetapi hal tersebut bukan

merupakan faktor resiko utama, interaksi antara ukuran tubuh adalah

merupakan faktor resiko utama, interaksi antara ukuran tubuh dan

sikap sosial yang negatif serta diskriminasi yang terkait dengan

ukuran tubuh merupakan faktor yang berpengaruh.

Study lain menyebutkan bahwa citra tubuh akan terus berubah

sepanjang proses pertumbuhan dan perkembangan, faktor yang

berhubungan dengan kesehatan yang dapat mempengaruhi citra tubuh

diantaranya adalah stroke, cedera saraf tulang belakang, amputasi,

mastektomi, luka bakar, bedah dan/atau jaringan perut prosedural dan

hilangnya bagian tubuh atau fungsi (Bolton, 2010)

2) Psikologis

Penelitian yang dilakukan Paxton et al (2011) menyebutkan bahwa

depresi sering ditemukan sebagai faktor risiko ketidakpuasan tubuh

pada anak laki-laki sementara rendah diri ditemukan menjadi faktor

resiko pada anak perempuan.

3) Sosial Budaya

Pencapaian sukses tugas perkembangan masing-masing tahap akan

mempengaruhi dan memperkuat pengembangan konsep diri yang

sehat. Individu yang mengalami keterlambatan pengembangan atau

situasi yang menyebabkan tertundanya tugas perkembangan atau

situasi yang menyebabkan tertundanya tugas perkemabangan dapat


mengakibatkan individu memiliki konsep diri yang negatif (Bolton,

2010)

b. Faktor Presipitasi

Faktor Presipitasi terjadinya gangguan citra tubuh sama dengan faktor

predisposisi, yang membedakan adalah waktu terjadinya stresor tersebut.

c. Penilaian Terhadap Stressor

a) Kognitif

1) Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan

pandangan tentang tubuh individu (misalnya: penampilan,

struktur, dan fungsi)

2) Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan

pandangan tentang tubuh individu dalam penampilan

3) Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral

4) Mengungkapkan penekanan pada kekuatan yang tersisa dan

pencapaian yang ditinggikan

5) Mengungkapkan segala hal yang berfokus pada penampilan di

masa lalu

6) Mengungkapkan segala hal yang berfokus pada fungsi di masa

lalu

7) Mengungkapkan segala hal yang berfokus pada fungsi di masa

lalu

8) Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya namanya

9) Preokupasi dengan perubahan atau kehilangan

10) Selalu membicarakan topik yang berfokus pada heilangan


11) Menolak memverifikasi perubahan aktual

12) Mengungkapkan adanya perubahan gaya hidup

13) Mengungkapkan merasa tidak puas dengan hasil operasi

14) Mengatakan merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang

b) Afektif

1) Perasaan negatif tentang tubuhnya (misalnya perasaan

ketidakberdayaan, keputusasaan, tidak mampu dan lemah)

2) kekuatan terhadap reaksi orang lain

3) khawatir adanya penolakan dari orang lain

c) Fisiologis

1) perubahan aktual pada fungsi

2) perubahan aktual pada struktur

3) perubahan dalam kemampuan untuk memperkirakan hubungan

spasial tubuh terhadap lingkungan

4) perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan objke lingkungan

5) kehilangan bagian tubuh

d) Perilaku

1) perilaku mengenali tubuh individu

2) perilaku mengindari tubuh individu

3) perilaku memantau tubuh individu

4) secara sengaja/tidak meyembunyikan bagian tubuh

5) secara sengaja/tidak menonjolkan bagian tubuh

6) tidak melihat bagian tubuh

7) tidak menyentuh bagian tubuh


8) mengungkapkan secara nonverbal terhadap perubahan aktual atau

didapat pada struktur atau fungsi

9) menunjukan keengganan untuk menyentuh atau melihat pada

bagian tubuh yang terkena

10) trauma terhadap bagain tubuh yang tidak berfungsi

11) tingkah laku merusak diri (misalnya:mutilasi, usaha bunuh diri,

makan berlebihan atau kurang nafsu makan)

12) gelisah

e) Sosial

1) perubahan keterlibatan sosial

2) kurang terlibat dalam aktivitas sosial

3) pembatasan komunikasi verbal/banyak diam

4) menarik diri dari hubungan sosial

5) sumber koping

f) personal ability

1) kemampuan dalam komunikasi secara verbal dan non verbal

2) kemampuan dalam memecahkan masalah hubungan interpersonal

dengan orang lain

3) pengetahuan klien tentang masalah yang dirasakan, yaitu gangguan

citra tubuh

4) adanya masalah fisik (kesehatan secara umum ) yang menghormat

upaya mengatasi gangguan citra tubuh yang dialami

g) sosial support

1) hubungan yang baik atau kurang baik antar individu, keluarga

kelompk dan masyarakat


2) keterlibatan dalam organisasi sosial/kelompok sebaya

3) ada atau tidak ada konflik budaya di lingkungan tempat tinggi

klien

h) Material Asset

1) penghasilkan secara individu :cukup atau tidak

2) keberadaan asset harta benda pendukung pengobatan yang dimiliki

(tanah, rumah,tabungan)

3) mempunyai fasilitas jamkesmas, SKTM, ASKES.

4) pekerjaan/vokasi/posisi:memiliki atau tidak

5) akses pelayanan kesehatan terdekat

i) Positif Belief

1) keyakinan dan nilai positif tentang gambaran tubuh, bentuk,

struktur, dan fungsi anggota tubuhnya

2) Memiliki motivasi atau tidak dalam mengatasi penilaian negatif

tentang citra tubuhnya

3) Orientasi klien terhadap kesehatan terutama dalam hal pencegahan

terjadinya gangguan citra tubuh

4) mekanisme koping

a)konstruktif

kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. individu

menerimanya sebagai suatu pilihan untuk pencegahan masalah,

seperti

I. Negosiasi

II. meminta saran

III. perbandingkan yang positif, penggantian Reward


b) Destruktif

I. Denial

II. Regresi

III. Proyeksi

IV. Disosiasi

V. kompensasi

VI. Rasionalisasi/intelektualisasi

VII. Displacement

VIII. Isolasi sosial

B. POHON MASALAH

keputusasaan

ketidakberdayaan

harga diri Rendah

Gangguan Citra tubuh

ketidakefektifan Gangguan Identitas personal

C. masalah keperawatan

1. Gangguan citra tubuh


2. koping individu tidak efektif

3. keputusasaan /ketidakberdayaan

4. harga diri Rendah

D. Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas

1. Gangguan Citra tubuh

2. koping individu tidak efektif

3. Gangguan identitas persoanl

4. harga diri Rendah

E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan

a.Tujuan jangka panjang

klien menerima apa adanya perubahan tubuhnya secara positif

b. Tujuan jangka pendek

1. meningkatan keterbukaan dan hubungan paling percaya

2. melibatan peran serta klien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

3. mengidenfikasi perubahan citra tubuh

4. menerima perasaan dan pikirannya

5. menetapkan masalah yang dihadapinya

6. mengidenfikasi kemampuan koping dan sumber pendukung lain

7. melakukan tindakan yang mengembangkan integritas diri.

SP:

1. mendiskusikan persepsi klien tentang citra tubuhnya dahulu dan saat ini

2. menjelaskan perasaan klien terkait tubuhnya saat ini

3. mendiskusikan harapan klien terhadap citra tubuh saat ini

4. memotivasi klien untuk melihat bagain tubuh yang hilang tersebut


5. membantu klien untuk menyentuh bagian tubuh yang hilang tersebut

6. mediskusikan kemampuan klien mengatasi masalah bagian tubuh

7. mendiskusikan bagian tubuh yang berfungsi dan terganggu

8. membantu klien untuk meningkatan fungsi bagain tubuh yang sehat

9. mengajarkan klien melakukan afirmasi positif

10. membimbing klien memasukan latihan afirmasi positif ke dalam jadwal

kegiatan harian

SP2 :

1. memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

2. menjelaskan kepala klien cara meningkatan citra tubuh dengan melatih

anggota tubuh yang tidak terganggu

3. melatih bagian tubuh yang terganggu (menggunakan protesa, kosmetik atau

alat yang lain yang dapat membantu)

4. memotivasi klien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada

pembentukan tubuh yang ideal

5. membimbing klien memasukan kegiatan melatih bagian tubuh yang terganggu

dedalam jadwal kegiatan harian.


DAFTAR PUSTAKA

Bolton A. Michael.2012. The impact of Body Image on Patient Care. The Journal

of Clinical Psyhiatry

Nita Fitra. DKK. 2013. Laporan pendahuluan tentang masalah psikososial.

jakarta :selemba medika

paxton susan. (2011). psyhological prevention and intervention strartegis For

bodydissatisfaction and dissorder. Australia Psychological society

Anda mungkin juga menyukai