Anda di halaman 1dari 31

DUALITAS

dalam
PROGRAM LINEAR

OLEH

Elsa Christin Saragih, S.P., M.P


1
DUALITAS
 Pengertian
Setiap persoalan PL selalu memiliki 2 (dua)
macam analisis yang menjadi satu (dua
paket menjadi satu), yaitu : Analisis Primal
dan Analisis Dual.
Analisis dual : sebuah masalah PL yang di-
turunkan secara matematis dari satu model
PL primal.

2
Masalah dual dan primal sangat berkaitan
erat sehingga pemecahan simpleks optimal
dari salah satu masalah akan secara otoma-
tis menghasilkan pemecahan optimum
untuk masalah lain.
Bentuk pertama atau bentuk asli dari suatu
model PL adalah bentuk primal dan bentuk
keduanya adalah bentuk dual, sehingga
suatu solusi terhadap persoalan PL yg asli
(primal) juga akan memberikan solusi
bentuk dual.
3
 Bentuk Umum
(1). Bentuk Primal
Fungsi Tujuan : n
Maksimumkan/Minimumkan Z   C jX j
j1

n
Fungsi Pembatas :
a X
j1
ij j  atau  atau  bi

Xj ≥ 0; i = 1,2,3, . . ., m
j = 1,2,3,. . ., n

4
(2). Bentuk Dual
m
Fungsi Tujuan : G   b jYj
i 1
Minimumkan/Maksimumkan
m

 a ijYj  atau  atau  C j


i 1
Fungsi Pembatas :

Yj ≥ 0; i = 1,2,3, . . ., m
j = 1,2,3,. . ., n

5
Tabel Primal-Dual PL
PRIMAL
Koefisien
X1 X2 . . . . . . Xn NK
Y1 a11 a12 . . . . . . a1n ≤ b1
Y2 a21 a22 . . . . . . a2n ≤ b2 KOEFISIEN
DUAL

FUNGSI
Y3 a31 a32 . . . . . . a3n ≤ b3
TUJUAN
. …. …. . . . . . . ….. …… MINIMISASI
Yn am1 am2 . . . . . . amn ≤ bm
NK ≥ C1 ≥ C2 . . . . . . ≥ Cn
KOEFISIEN FUNGSI TUJUAN
MAKSIMISASI

6
 Contoh
Bentuk Primal :
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 3X1 + 5 X2
Fungsi Pembatas :
2X1 ≤8
3X2 ≤ 15
6X1+ 5X2 ≤ 30
X1, X2 ≥ 0

7
Bentuk Dual
Fungsi Tujuan :
Minimumkan G =8Y1+15Y2+30Y3
Fungsi Pembatas :
2Y1 + 0Y2 + 6Y3 ≥ 3
0Y1 + 3Y2 + 5Y3 ≥ 5
Y1, Y2, Y3 ≥ 0

8
 Bentuk Primal-Dual Asimetrik
Bentuk Primal
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 4X1 + 5X2
Fungsi Pembatas :
5X1 + 4X2 ≤ 200  5X1 + 4X2 ≤ 200
3X1 + 6X2 = 180  3X1 + 6X2 ≤ 180
- 3X1 – 6X2 ≤ -180
8X1 + 5X2 ≥ 160 - 8X1 – 5X2 ≤-160
X1, X2 ≥ 0
9
 Bentuk Dual :
Fungsi Tujuan :
Minimumkan G = 200Y1+180Y2 – 180Y3 – 160Y4

Fungsi Pembatas :
5Y1 + 3Y2 – 3Y3 – 8Y4 = 4
4Y1 + 6Y2 – 6Y3 – 5Y4 = 5
Y1,Y2,Y3,Y4 ≥ 0

10
 Penyelesaian Masalah Primal
Model Program Linear
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 15X1 + 10X2
Fungsi Pembatas :
1. Bahan A : X1 + X2 ≤ 600
2. Bahan B : 6X1 + X2 ≤ 1000
X1, X2 ≥ 0

11
Tabel Simpleks

Var Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z -15 -10 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 600 600
S2 2 1 0 1 1000 500
Iterasi-1
Z 1 -5/2 0 15/2 7500 -
S1 0 ½ 1 -½ 100 200
X1 1 ½ 0 ½ 500 1000
Iterasi-2
Z 1 0 5 5 8000
X2 0 1 2 -1 200
X1 1 0 -1 1 400

12
Penyelesaian Masalah Dual
Fungsi Tujuan : Minimumkan
G = 600Y1+1000Y2 + MA1 + MA2
Fungsi Pembatas :
X1: Y1+2Y2 – S1 + A1 = 15
A1 = 15-Y1-2Y2+S1
X2: Y1+ Y2 – S2 + A2 = 10
A2 = 10-Y1-Y2+S2
Y1,Y2, S1,S2,A1,A2 ≥ 0
13
G = 600Y1+1000Y2 + MA1 + MA2
= 600(15-Y1-2Y2+S1)+1000(10-Y1-
Y2+S2)=(600-2M)Y1+(1000-3M)Y2+
MS1+MS2 + 25M

G-(600-2M)Y1 – (1000-3M)Y2 – MS1-MS2 =


= 25 M

14
Tabel Simpleks Dual

Var
Y1 Y2 S1 S2 A1 A2 NK Indeks
Dasar
G -600+2M -1000+3M -M -M 0 0 25M -
A1 1 2 -1 0 1 0 15 15/2
A2 1 1 0 -1 0 1 10 10
Iterasi-1

G -100+ ½ M 0 -500+ ½ M -M 500-3/2M 0 7500+5/2M -


Y2 ½ 1 -½ 0 ½ 0 15/2 15
A2 ½ 0 ½ -1 -½ 1 5/2 5
Iterasi-2

G 0 0 -400 -200 400-1/2M 200-M 8000


Y2 0 1 -1 1 1 -1 5
Y1 1 0 1 -2 -1 2 5

15
Kesimpulan : Y1=5 dan Y2=5; Gmin=8000.-
Contoh 2:
Model Program Linear
Bentuk Primal :
1. Fungsi Tujuan : (dalam Rp 10.000)
Minimumkan Z = 40 X1 + 20 X2
2. Fungsi Pembatas :
3 X1 + X2 ≥ 27
X1 + X2 ≥ 21
X1 + 2 X2 ≥ 30
X1, X2 ≥ 0

16
Bentuk Dual :
1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan G = 27 Y1+21 Y2+30 Y3
2. Fungsi Pembatas :
2.1. 3 Y1 + Y2 + Y3 ≤ 40
2.2. Y1 + Y2 + Y3 ≤ 20
Y1, Y2, Y3 ≥ 0

Model Simpleks Dual :


1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan
G – 27Y1 – 21Y2 – 30Y3 – 0S1 – 0S2 = 0

17
2. Fungsi Pembatas :
2.1. 3Y1 + Y2 + Y3 + S1 + 0S2 = 40
2.2. Y1 + Y2 + 2Y3 + 0S1 + S2 = 20
Y1, Y2, Y3, S1, S2 ≥ 0
Tabel Simpleks Dual :
Var
Y1 Y2 Y3 S1 S2 NK Indeks
Dasar

Z -27 -21 -30 0 0 0

S1 3 1 1 1 0 40

S2 1 1 2 0 1 20

18
Tabel Simpleks Dual :

Iterasi-1

Var
Y1 Y2 Y3 S1 S2 NK Indeks
Dasar

Z -27 -21 -30 0 0 0 -

S1 3 1 1 1 0 40 40

S2 1 1 2 0 1 20 10

19
Iterasi-2
Var
Y1 Y2 Y3 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z -12 -6 0 0 15 300 -

S1 5/2 ½ 0 1 -½ 30 12

Y3 ½ ½ 1 0 ½ 10 20

Iterasi-3

Z 0 - 18/5 0 24/5 63/5 444 -

Y1 1 1/5 0 2/5 -1/5 12 60

Y3 0 2/5 1 -1/5 3/5 4 10

20
Tabel Optimum Simpleks Dual :

Iterasi-4
Var
Y1 Y2 Y3 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z 0 0 9 3 18 480 -

Y1 1 0 -½ ½ -½ 10 -

Y2 0 1 5/2 -½ 3/2 10 -

21
 Interpretasi Tabel Optimum Simpleks Primal
1. Solusi Optimum
2. Keadaan Sumberdaya
3. Sumbangan per unit Sumberdaya
4. Kepekaan (sensitivitas)

22
(1). Solusi Optimum
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z=15X1+10X2
(Dlm Rp10.000)
Fungsi Pembatas :
Bahan A : X1 + X2 ≤ 600
Bahan B : 2X1 + X2 ≤ 1000
X1, X2 ≥ 0

23
Tabel Simpleks Optimum

Var
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar

Z 1 0 5 5 8000

X2 0 1 2 -1 200

X1 1 0 -1 1 400

Interpretasi : Produk-1 (X1) = 400 unit dan Produk-2 = 200 unit dengan
keuntungan maksimum = Rp 80.000.000.-

24
(2). Keadaan Sumberdaya
a. Sumberdaya langka : sumberdaya yang
secara keseluruhan dihabiskan oleh
kegiatan-kegiatan dlm model bersang-
kutan. Dalam tabel solusi optimum
sumberdaya yang langka ditunjukkan
oleh nilai slack var = 0 (S=0)
b. Sumberdaya berlebihan :sumberdaya
yang tidak dipergunakan sepenuhnya

25
oleh kegiatan-kegiatan dalam model yg
bersangkutan. Dalam tabel solusi opti-
mum suberdaya berlimpah ditunjukkan
oleh nilai slack var positif (S > 0).
Contoh :
Fungsi Tujuan : Maksimumkan
Laba Z = 3X1 + 2X2
Fungsi Pembatas :
(1). Bahan Mentah A : X1+2X2 ≤ 6

26
(2). Bahan Mentah B : 2X1 + X2 ≤ 8
(3). Kelebihan cat
interior : -X1 + X2 ≤ 1
(4). Permintan cat
interior : X2 ≤ 1
X1, X2 ≥ 0

27
Tabel Optimum Simpleks :

Var
X1 X2 S1 S2 S3 S4 NK
Dasar
Z 0 0 1/3 4/3 0 0 12 2/3

X1 0 1 2/3 -1/3 0 0 1 1/3

X2 0 0 -1/3 2/3 0 0 3 1/3

S3 0 0 -1 1 1 0 3

S4 0 0 - 2/3 1/3 0 1 2/3

28
Interpretasi Tabel Optimum Simpleks
(Status Sumberdaya) :
Status
Sumberdaya Slack Variabel
Sumberdaya

1. Bahan Mentah A S1 = 0 Langka

2. Bahan Mentah B S2 = 0 Langka

3. Kelebihan X2 dari X1 S3 = 3 Berlimpah

4. Permintaan X2 S4 = 2/3 Berlimpah

29
(3). Sumbangan per unit sumberdaya
Sumbangn per unit sumberdaya adalah
peningkatan perbaikan dlm nilai optimum
sebagai akibat kenaikan jumlah keterse-
diaan sumberdaya tersebut. Informasi
sumbangan per unit sumberdaya ditunjuk-
kan oleh harga dual dari sumberdaya.
Dalam tabel solusi optimum ditunjukkan
dari koefisien fungsi tujuan Z di bawah
slack variabel (S).

30
Tabel sumbangan per unit sumberdaya
Var
X1 X2 S1 S2 S3 S4 NK
Dasar
Z 0 0 1/3 4/3 0 0 12 2/3

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan :


Y1 = 1/3 ribu dollar per ton bahan A
Y2 = 4/3 ribu dollar per ton bahan B
Y3 = 0
Y4 = 0
Z = 12 2/3 – (1/3 S1 + 4/3 S2 + 0S3 + 0S4)
Sumbangan per unit sumberdaya (harga dual) tersebut di atas disebut dengan
“Harga Bayangan”. Pada tabel tersebut di atas menunjukkan :
a. Harga bayangan bahan A = 1/3 ribu dollar per ton.
b. Harga bayangan bahan B = 4/3 ribu dollar per ton

31

Anda mungkin juga menyukai