Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI

PRESENTASI KELOMPOK 3(KELAS A)


MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Materi BAB 3 : SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH


Anggota Kelompok :- ALBERD BOI SAMOSIR (C0C020017)
- TYARA PUTRI RAMADHANI (C0C020005)
-AYU MARSELA (C0C020007)
Tanggal/hari : Kamis,24 februari 2022
Pertanyaan
1. Nama :Gilang saputra wilis
Nim :C0C020009

Pertanyaan:jelaskan perbedaan siklus akuntansi pemerintah daerah


dengan siklus akuntansi perusahaan?
Kelas : A
Yang menjawab: Alberd Boi Samosir
(C0C020029)
Jawaban:
Perbedaan siklus akuntansi pemerintah dan
akuntansi perusahaan :
1. Aspek beban
Pada akuntansi keuangan (komersial)
terdapat pengertian expense (beban),
sedangkan pada akuntansi pemerintahan
tidak menggunakan istilah expense
melainkan expenditure atau kurang lebih
berarti pengeluaran anggaran atau belanja.
2. Aspek penganggaran
Pada akuntansi pemerintahan terdapat
akuntansi anggaran (budgetory accounting),
anggaran tersebut termasuk dalam sistem
informasi akuntansi serta terdapat akun atau
rekening (account) “anggaran” dalam bagan
rekening (chart of account). Sedangkan
dalam akuntansi komersial, walaupun
terdapat anggaran, tetapi anggaran tersebut
tidak termasuk dalam sistem akuntansi dan
karenanya tidak terdapat rekening anggaran
pada bagan atau klasifikasi rekening.
3. Aspek kepemilikan
Dalam akuntansi komersial, pemilik tanda
tersebut dalam akuntansi dicatat sebagai
modal saham, yang bertindak sebagai
pemegang kebijakan stratejik perusahaan.
Sedangkan pada akuntansi pemerintahan,
tanda kepemilikan individual seperti
akuntansi komersial tidak ada, sehingga
tidak ada pencatatan berupa modal saham.
4. Aspek Standar Akuntansi
Dalam penyusun standar akuntansi
komersial untuk bisnis di Indonesia adalah
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sedangkan
penyusun standar akuntansi pemerintahan
adalah Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP).
5. Aspek keamanan
Akuntansi pemerintah dijaga ketat dengan
mengikuti aturan keuangan dan ketentuan
pemerintah. Sedangkan akuntansi komersial
dikelola dengan mengikuti aturan dan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secara umum

2. Nama : M.Hengky
Angguna Almansyah
Nim: C0C020001
Kelas: A
Pertanyaan: 2. Mengapa harus dilakukan pengakuan pengukuran dan pengungkapan dalam
akuntansi pemerintah daerah?

Yang menjawab: Tyara Putri Ramadhani (C0C020005)


Jawaban:
Siklus Akuntansi Keuangan Daerah sejatinya sama dengan Siklus Akuntansi pada umumnya.
Perbedaannya terdapat di langkah atau alurnya.
Pada Akuntansi Keuangan Daerah, setelah penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP)
dapat langsung dibuatkan Laporan Perhitungan APBD.
Namun, untuk alasan kemudahan pembuatan laporan, setelah NSSP dibuat maka akan ditutup oleh
Jurnal Penutup dan akan langsung dibuatkan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal (R/K
Pemda) dan Neraca.
Tentunya setiap pencatatan transaksi harus disertakan dengan dokumen-dokumen dan bukti
transaksi yang sah untuk kemudian dimasukkan ke dalam jurnal dan buku besar pembantu.

3. Nama : Nyiayu Nurfaizah


NIM: C0C020035
Kelas : A
Pertanyaan:Mengapa instansi pemerintah seperti pemerintah daerah melakukan pencatatan
akuntansi?
Yang menjawab : Ayu Marsela (C0C020007)

Jawaban : Hal ini dilakukan dengan alasan untuk kemudahan pembuatan laporan. Sesuai dengan
peraturan pemerintah daerah, tentu saja setiap pencatatan transaksi tersebut harus disertakan
dengan dokumen-dokumen dan bukti transaksi yang sah untuk kemudian dimasukan kedalam
jurnal dan buku besar pembantu.

Anda mungkin juga menyukai