Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MAMFAAT MEMPLELAJARI SKI DAN TUJUAN SKI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Dosen Pengampu : Saharuddin, M.Pd.

Oleh Kelompok III :

1. Pathul Aziz
2. Siti Nurmala Hayati
3. Nurul Aini
4. Yusolatin
5. Viona Zulfa Salsabila
6. Siti Nurjannah
7. Yunita Sari

INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NAHDLATUL WATHAN LOMBOK


TIMUR FAKULTAS TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN KEGURUAN MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI)

TA.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunianya, serta taufik dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Mamfaat memplelajari SKI dan tujuan SKI” sebagai menambah wawasan Penulis dan
juga Penulis berterima kasih pada Bapak Dosen Mata Sejerah Kebudayaan Islam karena telah
memberi tugas ini.

Anjani, 9 desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
A. Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) pembelajaran SKI di MI.................4
B. Perbedaan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pembelajaran SKI MI..............4
C. Pengertian Indikator..............................................................................................................5
D. Fungsi Indikator....................................................................................................................6
E. Manfaat Indikator Penilaian.................................................................................................7
F. Mekanisme Pengembangan Indikator...................................................................................7
G. Jenis-jenis Indikator............................................................................................................10
H. Pengertian Media................................................................................................................11
I. Langkah-Langkah Penyiapan Media Pembelajaran SKI Di MI.........................................12
J. Jenis-Jenis Media Pembelajaran SKI MI............................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Standar kompetensi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
diperlukan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan kompetensi kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus di penuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Kurikulum berbasis kopetensi bertujuan untuk mengembangan pengetahuan,
pemahaman,kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa, sehingga peserta didik dapat
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, disertai rasa tanggung jawab. Dengan
demikian, tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukan hanya sekedar pemahaman
dan penguasaan materi, namun juga dapat mempengaruhi cara bertindak dan bertingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
pembelajaran SKI di MI.?
2. pengetahui apa itu indikator.?
3. Pengertian Media.?

C. Tujuan
1. Bagaimana kita bisa memahami dan mengetahui apa itu SK dan KD
2. Mengetahui apa itu indikator
3. Mengetahui apa itu media pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN
A. Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) pembelajaran SKI di MI
Standar kompetensi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
diperlukan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan kompetensi kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus di penuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterambilan, dan sikap
yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran, tertentu pada jenjang
pendidikan tertentu pula. Menurut abdul madjid standar kompetensi merupakan kerangka
yang menjelaskan dasar program pengembangan pembelajaran yang terstruktur
Langkah-langkah menganalisis dan mengurutkan standar kompetensi (SK) adalah
sebagai berikut:
1. Menganalisis SK menjadi beberapa KD.
2. Mengurutkan KD sesuai dengan keterkaitan baik secara prosedur maupun hierarkis.

Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan, oleh karena itu maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari
standar kompetensi.

B. Perbedaan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pembelajaran SKI MI


Kurikulum berbasis kopetensi bertujuan untuk mengembangan pengetahuan,
pemahaman,kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa, sehingga peserta didik dapat
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, disertai rasa tanggung jawab. Dengan
demikian, tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukan hanya sekedar pemahaman
dan penguasaan materi, namun juga dapat mempengaruhi cara bertindak dan bertingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi dasar atau standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal yang harus
dicapai oleh ana didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang
pendidikan yang diikutinya. Dengan demikian. Dalam suatu mata pelajaran terdapat
beberapa kompetensi dasar yang harus dicapai sebagai keriteria pencapaian standar
kometensi. Kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara eksplisit,
sehingga dijadikan standar dalam pencapaian tujuan kurikulum.
Kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku
yang bersifat umum sehingga masih sulit diukur ketercapaiaanya. Tugas guru dalam
mengembangkan program perencanaan salah satunya adalah menjabarkan kompetensi dasar
menjadi indicator hasil belajar. Indicator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran
tertentu. Dengan demikian, indicator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat
diobservasi (observasi). Artinya, apa hasil yang diperoleh setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran.

C. Pengertian Indikator

Indikator adalah penanda yang digunakan untuk memberikan suatu penilaian, indikator
juga bisa berupa ciri-ciri atau ringkasan pada suatu kondisi atau keadaan dan berguna
untuk menunjukkan perubahan dan perkembangan. Meski demikian indikator tidak selalu
bisa menjelaskan keadaan atau kondisi sesuatu secara keseluruhan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, indikator adalah sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk atau keterangan
saja.

 Indikator Indikator Menurut Para Ahli


1. Pengertian Indikator Menurut Lawrence Green
Menurut Lawrence Green (1992) indikator adalah variabel-variabel yang dapat
menunjukkan ataupun mengindikasikan kepada pengguna tentang kondisi tertentu,
sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan terjadi.
2. Pengertian Indikator Menurut Wilsoon R. dan T. Sanapanuchart
Menurut Wilsoon R. dan T. Sanapanuchart (1993), indikator adalah suatu ukuran
tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi. Contoh indikator adalah berat badan
bayi berdasarkan umur merupakan indikator terhadap status gizi bayi tersebut.
3. Pengertian Indikator Menurut Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan
Amerika Serikat (1969)
Indikator adalah statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat
membantu kita dalam membuat penilaian ringkas, kemperehensif, dan berimbang
terhadap kondisi-kondisi atau aspek-aspek penting dari suatu masyarakat.
4. Pengertian Indikator Menurut World Health Organizer (WHO)
Menurut WHO, indikator adalah suatu variabel yang dapat membantu penggunaan
dalam kegiatan pengukuran berbagai macam perubahan yang terjadi baik secara
langsung maupun tida langsung.
5. Pengertian Indikator Menurut Darwin Syah
Menurut Darwin Syah, indikator adalah suatu ciri atau tanda yang menunjukkan
bahwa para peserta didik telah memenuhi standar kompetensi pendidikan yang sudah
ditetapkan dan diberlakukan.
6. Pengertian Indikator Menurut Kmenkes RI (2004)
Menurut Kemenkes, indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
7. Pengertian Indikator Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, Indikator adalah suatu yang dapat memberikan petunjuk atau
keterangan.

D. Fungsi Indikator

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut:

1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang


dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta
lingkungan.
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.

Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat


dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai
dengan indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan
gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi.
Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural
menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi
ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.

3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian


kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan
indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi


hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk
dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan
indikator penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan
sesuai dengan tuntutan SK dan KD.

E. Manfaat Indikator Penilaian

Indikator Penilaian bermanfaat bagi :

(1) guru dalam mengembangkan kisi-kisi penilaian yang dilakukan melalui tes (tes
tertulis seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester, tes
praktik, dan/atau tes perbuatan) maupun non-tes;
(2) peserta didik dalam mempersiapkan diri mengikuti penilaian tes maupun non-tes.
Dengan demikian siswa dapat melakukan self assessment untuk mengukur kemampuan
diri sebelum mengikuti penilaian sesungguhnya;

(3) pimpinan sekolah dalam memantau dan mengevaluasi keterlaksanaan pembelajaran


dan penilaian di kelas; dan

(4) orang tua dan masyarakat dalam upaya mendorong pencapaian kompetensi siswa
lebih maksimal.

F. Mekanisme Pengembangan Indikator

1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.

Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat


kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan
minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat
mengembangkan indikator melebihi standar minimal tersebut. Tingkat
kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK
dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat
pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat
pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat
penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.
Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan disajikan
dalam tautan ini [Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional]

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan


aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan.
Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang
digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator
yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan.
2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah

Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran,


peserta didik, dan sekolah karena indikator menjadi acuan dalam penilaian. Sesuai
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, karakteristik penilaian kelompok
mata pelajaran adalah sebagai berikut.

Kelompok Mata Aspek yang


Pelajaran Mata Pelajaran Dinilai

Agama dan Pendidikan Afektif dan


Akhlak Mulia Agama Kognitif

Kewarganegaraan Pendidikan Afektif dan


dan Kepribadian Kewarganegaraan Kognitif

Jasmani Psikomotorik,
Olahraga dan Afektif, dan
Kesehatan Penjas Orkes Kognitif

Afektif dan
Estetika Seni Budaya Psikomotorik

Afektif,
Kognitif,
dan/atau
Ilmu Matematika, IPA, Psikomotorik
Pengetahuan dan IPS Bahasa, dan sesuai karakter
Teknologi TIK. mata pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan
dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam
mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari
aspek mendengar, membaca, berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata
pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru harus
melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran sebagai acuan
mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji pada
dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta KD masing-
masing mata pelajaran.

Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik peserta


didik yang unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam
intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu indikator selayaknya mampu
mengakomodir keragaman tersebut. Peserta didik dengan karakteristik unik
visual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian yang
sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.

Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan


indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu
yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi.
Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan indikator dari SK
dan KD dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar
internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi
pertimbangan dalam mengembangkan indikator.

3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi

Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perlu dianalisis
untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan indikator.
Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik,
lingkungan, serta mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Peserta
didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi dan kecepatan belajarnya,
termasuk tingkat potensi yang diraihnya.

Indikator juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu


sekolah di masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis
potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui
pengembangan indikator.

4.  Merumuskan Indikator

Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan


sebagai berikut:

Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator

Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang


dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai
tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi
minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.Indikator yang
dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.Rumusan indikator
sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi
pembelajaran.Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.Rumusan indikator
dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

5. Mengembangkan Indikator Penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator


(indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk
dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di
sekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses
dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes
dan non-tes harus sesuai dengan indikator penilaian.

Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan


dengan indikator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan indikator penilaian
memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi
instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian
hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.

G. Jenis-jenis Indikator
1. Indikator Pendidikan
Jenis indikator pendidikan adalah indikator yang bisa dijumpai disemua
instansi pendidikan. Indikator memiliki sifat wajib dan harus dibuat oleh
pengelola pendidikan. Indikator pendidikan juga bisa digunakan untuk menilai
efektivitas pendidikan yang diberikan kepada para siswanya dan dijadikan
kompetensi dasar.
2. Indikator Kerja
Jenis indikator kerja adalah objeknya karyawan atau pekerja. Dunia kerja
memosisikan jenis indikator adalah sebagai kinerja setiap karyawan, didasarkan
pada ketepatan waktu (displin), kemandirian, kualitas/kuantitas pekerjaan,
efektivitas serta beberapa parameter lainnya.
3. Indikator Peneletian
Jenis indikator penelitian adalah menjadi tolak ukur dalam Sebuah penelitian.
Indikator ini paling banyak digunakan dalam penelitian ilmiah. Contoh penerapan
jenis indikator penelitian adalah khusus lingkungan, reklamasi, bioteknologi dan
sebagainya, jenis indikator penelitian memiliki sifat yang lebih luas dan memuat
banyak hal.

H. Pengertian Media
Secara etimologis kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius” yang
artinya tengah, perantara, atau pengantar. Dalam baAhasa Indonesia kata medium
mengandung arti antara (menyatakan posisi) atau sedang (menyatakan ukuran).
Istilah “media” pada umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai
wadah, alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi.

Jadi secara umum, pengertian media adalah suatu alat perantara atau pengantar
yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerima pesan.

Pendapat lain mengatakan arti media adalah segala bentuk saluran yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dengan kata lain, media dapat
didefinisikan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan.

 Pengertian Media Menurut Para Ahli :

Agar lebih memahami apa itu media, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:

1. Syaiful Bahri Djamarah

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, pengertian media adalah suatu alat


bantu yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.

2. Arif S. Sadirman

Menurut Arif S Sadirman, pengertian media adalah segala alat fisik yang
dapat penyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar.

3. Ahmad Rohani

Menurut Ahmad Rohani, media adalah segala sesuatu yang dapat


ditangkap oleh indera manusia dan berfungsi sebagai perantara, sarana, atau
alat untuk proses komunikasi.

4. Leslie J. Briggs

Menurut Leslie J. Briggs, arti media adalah suatu alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi. Media dapat berupa video,
gambar, buku, televisi, dan lain sebagainya.
5. Santoso S. Hamijay

Menurut Santoso S. Hamijaya, pengertian media adalah segala bentuk


perantara yang digunakan seseorang untuk menyampaikan pesan sehingga
sampai kepada penerimanya.

I. Langkah-Langkah Penyiapan Media Pembelajaran SKI Di MI


 

Jenis-jenis media pembelajaran yang cocok digunakan


pada pembelajaran SKI di MI menurut penulis adalah media cetak seperti buk
u pelajaran, modul, brosur, leaflet,kartun,komik gambar,media audio sepertiC
D, tape recorder kaset, media audio visual seperti film, video,
televisi,komputer. Permainan (game), manusia dan lingkungan. Agar
penggunaanlingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu
dilakukanlangkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Dalamlangkah- langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga
kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

Media mana yang akan digunakan tergantung kepada tujuan yang


ingindicapai, sifat bahan ajar, ketersediaan media tersebut, dan juga
kemampuanguru dalam menggunakannya. Kriteria yang paling utama dalam
pemilihanmedia bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
ataukompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi
pesertadidik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat
untukdigunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami
isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembel
ajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film danvideo bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifatmelengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan pesertadidik;
ketersediaan; dan mutu teknis.
Langkah- langkah penyiapan media pembelajaran SKI di MI adalahsebagai berikut:

a. Pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran ataukompetensi yang


ingin dicapai
b. Pemilihan media harus disesuaikan dengan biaya yang sesuai dengan kondisi
keuangan sekolah
c. Pemilihan media harus sesuai dengan ketepatgunaan (dalam penggunaanmedia harus
efektif dan efisien )
d. Pemilihan media harus disesuikan dengan keadaan peserta didik(arakteristik siswa)
menarik perhatian, adanya penonjolan/penekanan(misalnya dengan warna),
direncanakan dengan baik, serta memungkinkansiswa lebih aktif belajar.
e. Pemilihan media harus sesuai dengan media yang tersedia disekolah atauguru bisa
membawa langsung media yang dimiliki dan guru mampumenggunakan media
tersebut. Dalam penggunaan media , memerlukanlangkah langkah seperti
perencanaan (pemilihan media yang
sesuai), pelaksanaan (pemakaian media), tindak lanjut (setelah melaksanakanmedia
tersebut apa pengaruhnya terhadap perilaku siswa)

J. Jenis-Jenis Media Pembelajaran SKI MI


Adapun Jenis jenis media yang dapat digunakan seorang guru dalam berjalannya
suatu pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1.Media visual
Media visual termasuk media grafis, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan
dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan d sampaikan di tuangkan kedalam
simbol-simbol komunikasi visual.
2. Media audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif{haknya dapat di dengar} yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan
program redio adalah bentuk dari media redio.
3.Media Audio-Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual, atau
bisa di sebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini, penyajian bahan
ajar kepada para siswa akan semakin lengkap dan optimal.Selain itu dengan media ini,
dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran guru atau tugas guru.
4.Media cetak
Media cetak pada kenyataan meliputi bahan bacaan di Indonesia;bahan bacaan
masih sedikit jumlahnya bila di lihat dari kebutuhan. Lagi pula kecendrungan dan
rangsangan untuk membacapun masih kurang. Padahal kegiatan membaca merupakan
suatu yang cukup penting artinya bagi siswa. Macam-macam media cetak antara
lain:
a.Buku
b.Majalah
c.Surat kabar/koran
5.Media objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi
tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukuran,
bentuk, berat, susunan, warna, fungsi, dan sebagainya. Media ini sebenarnya di bagi
menjadi dua kelompok yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti.
6.Media elektronik

Media ini di ciptakan untuk menyampaikan informasi pendidikan yang dapat d


mamfaatkan secara umum, baik di kalangan pendidikan maupun masyarakat secara
luas.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) pembelajaran SKI di MI
Standar kompetensi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang diperlukan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan kompetensi kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus di penuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi
yang telah ditetapkan, oleh karena itu maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari
standar kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
http://pembelajarandankurikulum.blogspot.com/2015/12/perbedaam-standar-kompetensi-
dasar.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai