Anda di halaman 1dari 3

1. Q.

S Luqman ayat 13-14

Surah Al-Luqman adalah surah ke-31 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 34 ayat dan termasuk
dalam golongan surah Makkiyah.

Dinamakannya surat dengan Luqman dikarenakan surat itu mengandung berbagai wasiat dan
nasehat yang disampaikan Luqman kepada anaknya.
Siapakah Luqman itu?
Para ulama berbeda pendapat apakah Luqman termasuk nabi atau bukan. Pendapat paling
populer menyebutkan bahwa Luqman Al-Hakim adalah seorang hamba yang saleh dan sosok
pilihan Allah SWT, tetapi tidak menerima status kenabian.Ia diangkat menjadi qadhi (hakim) yang
bertugas untuk memutuskan perkara dan menengahi perselisihan orang di masa itu. Karena luas
pengetahuannya, ia memiliki sejumlah murid, salah satunya adalah Nabi Daud AS. Di usia
mudanya, Luqman sempat bekerja sebagai tukang kayu, tukang jahit, dan pernah menggembala
domba. Awalnya, Luqman Al-Hakim hanyalah seorang hamba sahaya atau budak di Sudan,
namun karena budi baiknya, majikan Luqman memerdekakannya. Setelah itu, ia pun menikah
dan memiliki banyak anak, tetapi semua anaknya meninggal. Namun musibah yang menimpanya
ia terima dengan ikhlas karena Luqman meyakini bahwa semua itu adalah kehendak Allah
SWT.Nasihat Luqman kepada anaknya adalah petuah bijak bestari yang diabadikan Al-Quran,
salah satunya adalah imbauan untuk tidak sombong dan angkuh berikut ini.

A. Asbabun Nuzul Q.S Luqman ayat 13-14

Adapun sebab turunnya ayat 13-14 para mufasir berpendapat bahwa ayat ini turun terhadap
permasalahan Sa’ad bin Abi Waqash. Tatkala dirinya memeluk Islam lalu sang ibu mengetahui dan
mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan berteduh dari teriknya matahari dan angin yang
berhembus, tidak akan makan dan minum hingga Sa’ad mengingkari Muhammad Saw. dan
kembali kepada agama sebelumnya. Disisi lain Sa’ad adalah anak lelaki yang paling dicintainya.
Tetapi Sa’ad enggan untuk itu. Dan ibunya menjalani itu semua selama tiga hari dalam keadaan
tidak makan, tidak pula minum serta tidak berteduh sehingga Sa’ad pun mengkhawatirkannya.
Lalu Sa’ad datang menemui Nabi Muhammad Saw. dan mengadukan sikap ibunya kepadanya
maka turunlah ayat ini.

B. Isi Kandungan :

1.Surat Luqman ini berisi larangan berbuat syirik. Syirik adalah suatu perbuatan dengan
menyekutukan Allah SWT dalam rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, asma (nama-nama) maupun sifat-
Nya.
Tanda-tanda kesyirikan yang paling mencolok dan sesuai dengan perkataan Alquran ialah berjalan
bukan dijalan Allah SWT, keagungan dan kehinaan diri digantungkan kepada selain Allah SWT,
menjalankan hukum yang diproduksi selain Allah SWT. Syirik (menyekutukan Allah) merupakan
kezaliman yang paling besar.

Menurut ar-Raghib al-Asfahaniy, syirik terbagi menjadi dua:


1.Asy-Syirk al-Akbar atau syirik besar, yaitu syirik dalam bidang keyakinan, yaitu meyakini adanya
Tuhan selain Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluk ciptaannya dalam hal ketuhanan.
Contohnya seperti ke pohon keramat, memasang sesajen ke sungai, gua, dan sebagainya. Orang
yang melakukan perbuatan syirik besar dengan sengaja, maka statusnya sudah murtad dan tidak
sah dianggap sebagai umat Islam.

2.Asy-Syirk al-Ashgar atau syirik kecil biasa disebut syirik tersembuyi karena seseorang sering kali
tidak sadar sudah melakukan perbuatan tersebut. Secara definitif, syirik kecil artinya
menyandarkan suatu kejadian kepada selain Allah SWT. Contohnya seperti ketika seseorang
menyatakan bahwa: "Jika saya tidak ditolong oleh dokter itu, saya pasti akan mati." Dari sini,
komentar di atas mengisyaratkan bahwa kesembuhannya dari penyakit atau kecelakaan
disebabkan karena bantuan dokter tersebut, serta tidak ada campur tangan Allah di dalamnya.
Berdasarkan pengertian ini, syirik dibagi menjadi tiga jenis:
1) Syirik Ar-Rububiyyah, yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat
ar-rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada orang-
orang kafir terdahulu. 2) Syirik Al-Uluhiyyah, yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan
selain Allah yang berhak untuk disembah .
3) Syirik Al-Asma’ wa Ash-Shifat, (nama dan sifat) yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian
makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, meyakini
bahwa ada makhluk Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib.

Nah teman teman selain itu, sering kali, syirik kecil berbentuk riya, melakukan suatu perbuatan
baik, termasuk ibadah, namun dengan tujuan ingin dipuji atau dipandang baik oleh orang lain,
padahal tujuan beribadah dan beramal kebaikan itu seharusnya hanya untuk mencari keridlaan
Allah swt. Contohnya seperti kita sengaja memberikan sumbangan dengan jumlah yang besar dan
ditunjukan kepafa orang lain.

2. Setiap orang tua hendaknya mendidik atau memberi pelajaran kepada anak-anaknya. Karena
anak merupakan bagian dari nikmat dan karunia yang Allah swt berikan kepada orang tua. Salah
satu bentuk mendidik itu yakni dengan mendidik ajaran agama Islam,tentang tauhid(keimanan),
dan memberikan nasihat kepada anak-anaknya dari usia dini.Tentu saja mendidik mengenai hal-
hal yang baik. Bentuk nasihat atau pelajaran yang penting sekali untuk disampaikan orang tua
kepada anak-anaknya yakni perintah untuk tidak mempersekutukan Allah atau dikenal dengan
dosa syirik, dilarang untuk sombong dan riya serta harus mensyukuri nikmat Allah swt. Tugas
mendidik ini sangatlah penting untuk pembentukan karakter anak agar menjadi anak yang shaleh
dan shalehah.

3. Seorang anak hendaknya disusui secara sempurna sampai dalam masa dua tahun. Menyusui
seorang anak oleh ibu menjadi pekerjaan yang amat mulia. Bahkan ASI atau air susu ibu ini tidak
bisa tergantikan oleh yang lainnya. Para ahli kesehatan telah membuktikan bahwasannya
kandungan yang terdapat dalam ASI amat luar biasa dan begitu penting sekali dibutuhkan oleh
seorang anak. Setelah sampai pada masa dua tahun barulah seorang ibu menyapihnya.
4.Seorang anak wajib berterima kasih kepada orangtua yang telah banyak berjasa besar
kepadanya. Kedua orang tua merupakan pihak yang memiliki jasa besar pada kehidupan seorang
anak. Seorang anak wajib berbakti kepada kedua orangtuanya. Terutama kepada ibu yang telah
mengandung, melahirkan dan mengasuhnya dengan penuh susah payah. Seorang ibu dalam
mengandung seorang anak perlu perjuangan yang besar. Ia harus rela dalam keadaan lemah dan
berpayah-payah. Hal itu dirasakannya seiring dengan bertambahnya usia kehamilannya. Seorang
ibu pun berjuang dengan sekuat tenaga dalam proses kelahiran anak tersebut. Selanjutnya ibu
tersebut menyusuinya. Tidak lupa ibu pun juga merawat anaknya yang masih kecil itu.

5. Surat Luqman ayat 14 berisi perintah birrul walidain. Seorang anak wajib berbakti kepada
kedua orangtuanya.

6. Manusia wajib untuk bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala yang telah melimpahkan
banyak sekali nikmat. Jika manusia akan menghitung nikmat yang diberikan Allah subhanahu wa
ta'ala maka tidak akan mungkin bisa melakukannya. 

7. Ayat ini mengingatkan bahwa semua manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah swt.
Tidak ada satu pun manusia yang luput dari hal ini. Di akhirat sana manusia akan
mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan amalnya sewaktu hidup di dunia.

C.Sikap dan Perilaku Yang Mencerminkan Pengamalan Ayat Al Baqarah ayat 83

1.Tidak melakukan syirik dalam kehidupn kita


2. Beribadah kepada Allah swt. dengan penuh keihlasan, tanpa menyekutukannya dengan
sesuatu apapun.
3.Meneladani ketulusan Luqman dalam mendidik generasi penerus. Seperti mendidik anak
dengan baik sesuai ajaran agama Islam.
4.Senantiasa berbuat baik (ihsän) kepada kedua orang tua, dengan menaati semua perintahnya
sejauh yang kita mampu, kecuali jika perintahnya bertentangan dengan aturan Allah swt, sebagai
bentuk terima kasih kepada keduanya.
5.Berterima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita sebagai bentuk syukur kita
kepada Allah swt., karena orang yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia, dianggap
tidak bersyukur kepada Allah swt.

Anda mungkin juga menyukai