Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL STEADY REST LEBIH DETAIL

STEADY REST,merupakan salah satu alat bantu mesin bubut yang berfungsi sebagai
penyangga ketika membubut benda kerja yang panjang.Benda di maksud tentu saja tidak
semua jenis benda kerja yang ukurannya panjang,tetapi
mempunyai syarat dan kriteria tertentu.Diantara syarat dan kriteria tersebut adalah benda
kerja mempunyai ukuran diameter yang besar,dalam arti tidak masuk di lubang as mesin
bubut dan masih mampu di ikat oleh rahang steady rest.Syarat lain tentu saja adalah
mempunyai permukaan diameter yang rata dan akan lebih bagus lagi jika permukaan
diameternya halus supaya dapat di ikat oleh rahang steady rest dengan sempurna,sebagai
contoh untuk benda kerja semacam ini adalah as hidrolik atau tabung hidrolik.

BAGIAN - BAGIAN PENTING STEADY REST

Untuk mengenal lebih dalam tentang steady rest ini,sudah tentu kita harus mengetahui
bagian-bagian yang termasuk kategori penting dari bagian-bagian steady rest.Bagian yang di
tandai dengan no 1 merupakan bagian yang berfungsi untuk menggerakkan rahang steady
rest,baik itu gerakan maju atau mundur.Cara untuk menggerakkannya adalah dengan
memutar bagian ini searah jarum jam atau sebaliknya.Bagian ini akan menyatu dengan
bagian lain yaitu baut ( no 3 ) yang akan di ikat dengan menggunakan pin ( no 2 ).Pada steady
rest model ini baut pada no 3 ini mempunyai dua buah ulir yaitu ulir kiri dan kanan.Pada
model lain biasanya hanya terdapat satu macam ulir saja,ulir kiri atau ulir kanan saja.Oleh
karena itu terkadang sistem pergerakan rahang steady rest ini terjadi perbedaan,yaitu ketika di
putar searah jarum jam,rahang steady rest akan bergerak maju atau mundur.Hal ini
dipengaruhi oleh jenis ulir pada baut no 3 ini.

Bagian penting lainnya dari steady rest adalah bagian no 4.Bagian ini merupakan sebuah mur
dari baut no 3.Fungsi dari mur ini sama persis dengan mur pada umumnya.Sebagai ilustrasi
ambillah sebuah baut kemudian pasangkan murnya.Peganglah murnya kemudian putarlah
bautnya.Yang terjadi ketika baut di putar dan mur di pegang adalah baut akan bergerak maju
atau mundur sesuai dengan arah memutar bautnya.Begitu pula yang terjadi pada steady rest
ini,ketika baut di putar,rahang akan bergerak maju atau mundur.Perbedaannya terletak pada
pemegang murnya,pada steady rest ini mur di pasang pada bodi dan di kunci dengan baut stut
( no 6 ) sebagai pemegang mur supaya tidak ikut berputar ketika baut di putar.

Perhatikan bagian pada no 5.Bagian inilah yang bergerak maju mundur pada rahang steady
rest.Pada bagian ini terdapat suatu alur spei yang berfungsi sebagai alur untuk pergerakan
rahang steady rest.Supaya tidak ikut berputar
ketika bagian no 1 di putar,bagian no 5 ini tahan oleh baut stud no 9.Dengan adanya baut stud
dan alur ini,maka rahang dapat bergerak maju mundur dan tidak ikut berputar.Pada bagian
ini,juga terdapat lubang yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang bantalan rahang ( no
11 ).Bantalan inilah yang akan bersentuhan langsung dengan benda kerja,oleh karena itu
biasanya bantalan ini terbuat dari bahan yang lunak,biasanya besi ancuran atau bronze.Ada
kalanya bantalan ini juga diganti dengan bearings.

Bagian lain yang termasuk penting adalah adanya pin ( 10 ) dan engsel.Pin dan engsel ini
berfungsi untuk sebagai penahan ketika bodi atas steady rest di buka untuk memasang atau
melepas benda kerja.Kebalikan dari bagian no 10,perhatikanlah bagian pada no 17,18,19 dan
20.Bagian ini merupakan suatu rangkaian yang berfungsi sebagai pengunci ketika bodi di
tutup supaya benda kerja benar-benar diam saat proses membubut.Bagian no 12,13,15 dan 16
merupakan satu rangkaian yang berfungsi untuk mengikat steady rest terhadap beda meja
mesin bubut.

CARA SETTING STEADY REST PADA BENDA KERJA PANJANG


Benda kerja panjang.Mengerjakan benda kerja seperti ini memang tidak sama seperti benda
kerja umumnya yang cenderung pendek.Dalam proses pembubutannya benda kerja ini
memerlukan alat bantu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga yang
biasa disebut dengan steady rest / penyangga tetap.Alat ini di sebut dengan penyangga tetap
karena pada saat digunakan alat ini akan diam,tidak ikut berjalan seperti penyangga yang lain
atau biasa disebut dengan penyangga jalan / follower rest.
CARA MENGGUNAKAN STEADY REST

Steady rest,mengapa seorang tukang bubut membutuhkan alat bantu ini,dan kapan ia harus
menggunakannya ?.Seperti yang sudah disinggung tadi di awal bahwa alat ini berfungsi
sebagai penyangga ketika membubut benda kerja panjang.Sebagai perumpamaan maka
cobalah untuk mengangkat besi as 25 mm yang panjangnya sekitar satu meter.Pegang salah
satu ujungnya dan angkat dengan posisi horisontal.Apa yang terjadi dan apa yang anda
rasakan ?.Tangan akan merasakan berat dan di ujung benda kerja terasa seperti akan jatuh.Hal
ini terjadi karena adanya gravitasi dan berat benda itu sendiri.Hal ini tentu akan berbeda jika
kita meletakkan ujung yang satunya pada sebuah penyangga atau bangku misalnya,tentu besi
ini akan terasa lebih ringan dan tidak seperti akan jatuh.Maka kira-kira begitulah maksud dari
fungsi steady rest ini.
Setelah mengetahui fungsi dan maksud penyangga pada steady rest ini sekarang akan kita
coba untuk membahas tentang cara penggunaannya.Supaya lebih lebar pembahasannya bahan
yang akan kita gunakan sebagai benda kerja adalah sebuah as hidrolik.As hidrolik ini
mempunyai permukaan yang halus dan tidak boleh cacat atau rusak karena proses
apapun.Pembahasan lebih jauh tentang proses ini ada di link berikut ini,
Cara membubut as hidrolik supaya tidak cacat dengan menggunakan steady rest
Setelah benda kerja terpasang pada ragum dan steady rest maka langkah selanjutnya adalah
menyetelnya supaya lurus dan terikat dengan kuat.Setel benda kerja yang dekat dengan
ragum.Dalam kondisi seperti ini tangan akan terasa berat ketika memutar ragum,hal ini
terjadi karena antara ragum dan posisi steady rest belum lurus.Saran saya jangan
mengencangkan rahang ragum terlalu kenang dulu karena steady restnya belum di setel.
Langkah selanjutnya setelah proses seting benda kerja yang dekat dengan ragum adalah
proses seting rahang steady rest.Caranya adalah pasanglah terlebih dahulu senter hidup pada
tail stock,bisa juga dengan senter mati.Setelah itu dekatkan pada benda kerja dan kunci tail
stock terhadap bed mesin bubut.Atur putaran mesin pada putaran rendah, sekitar 50
rpm.Nyalakan mesin dan dekatkan senter ke benda kerja hingga menyentuhnya.dengan
memutar handel tail stock.Dalam kondisi seperti ini biasanya pada permukaan benda kerja
akan membentuk goresan berupa lingkaran.Hal ini berarti bahwa antara ikatan benda kerja di
ragum dengan rahang steady rest ini belum lurus atau belum sama tinggi.Berhati-hatilah dan
perhatikan secara seksama,karena dalam kondisi ini benda kerja akan bergeser maju atau
mundur dengan sendirinya.Supaya posisinya lurus dan sama tinggi maka putarlah penyetel
rahang steady rest hingga tidak lagi ada goresan berupa lingkaran pada permukaan benda
kerja tetapi hanya akan berbentuk titik saja.Jika sudah berbentuk titik saja, maka ini artinya
benda kerja ini sudah lurus dan sama tinggi.Langakah selanjutnya adalah kembali mengecek
setingan benda kerja pada ragum dan kekencangan rahang ragum itu sendiri.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Diantara beberapa hal yeng perlu diperhatikan ketika menggunakan steady rest antara lain :
Gunakan selalu putaran rendah antara 200 sampai 300 rpm.
Sebelum melalui proses pembubutan periksalah kembali benda kerja,adakah kemungkinan
benda kerja ini bergeser atau tidak.Caranya adalah dengan mendekatkan pisau atau benda lain
terhadap permukan benda kerja.Putar mesin layaknya proses membubut.Perhatikan pisau ini
pada permukaan benda.Jika makin lama makin dekat jarak keduanya atau makin jauh,maka
ini artinya benda kerja ini bergeser dan perlu setting ulang.
Berikanlah pelumas pada benda kerja yang menempel di rahang steady rest.
Jangan mengencangkan rahang steady rest bagian paling atas terlalu kencang,hal ini justru
akan membuat putaran menjadi berat dan benda kerja seperti terjepit. Nantinya putaran mesin
akan berpotensi untuk berhenti sendiri dan membuat benda kerja rusak atau cacat.kencangkan
rahang secukupnya sampai benda kerja terasa tidak getar ketika proses membubut.
Penyangga merupakan perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk menyangga atau
menyokong benda kerja yang dibubut jika benda kerja tersebut mempunyai ukuran yang
cukup panjang. Karena jika benda kerja yang panjang tersebut tidak didukung oleh alat
penyangga, maka sewaktu dilakukan penyayatan, benda kerja akan bergetar atau bahkan bisa
melentur terutama di bagian tengahnya antara senter kepala tetap dan senter kepala lepas,
sehingga hasil pembubutan akan menjadi kasar.
Ada dua jenis penyangga yang biasa dipakai pada mesin bubut, yaitu penyangga tetap (steady
rest) dan penyangga jalan (follower rest).
Penyangga tetap memiliki 3 buah batang penyokong yang bagian ujungnya agak lancip.
Ketiga batang penyokong ini dapat digerakkan maju atau mundur dengan memutarkan baut
pengaturnya, sehingga batang-batang penyokong ini bisa merapat ke permukaan benda kerja.

Gbr 16. Penyangga tetap Gbr 17. Pemakaian penyangga tetap

Pada pemakainnya penyangga tetap dipasang pada alas mesin dan


diikat dengan baut pada posisi yang dikehendaki. Karena dipasang pada alas mesin maka
penyangga tetap akan tetap diam pada posisinya.
Penyangga jalan memiliki fungsi yang sama dengan penyangga tetap, yaitu untuk menyangga
benda kerja yang panjang dan memiliki diameter yang kecil. Perbedaan antara penyangga
jalan dan penyangga tetap, terletak pada cara pemasangan dan posisinya. Jika penyangga
tetap dipasang pada alas mesin dan posisinya tetap diam tidak bergerak mengikuti eretan.
Sedangkan penyangga jalan dipasang pada eretan memanjang dan posisinya tidak tinggal
diam tetapi bergerak mengikuti gerakan eretan memanjang tersebut.

Gbr 18. Penyangga jalan Gbr 19. Pemakaian penyangga jalan


Penyangga jalam biasanya hanya mempunyai dua buah batang penyokong, di mana sebuah
menyokong bagian atas benda kerja dan batang penyokong yang satunya lagi menyokong
bagian samping benda kerja yang letaknya berhadapan dengan posisi pahat.
Penyangga merupakan perlengkapan mesin bubut yang digunakan untuk menahan benda
kerja yang memilki ukuran cukup panjang. Benda kerja dengan ukuran yang cukup panjang
tersebut, apabila tidak didukung menggunakan alat penyangga, maka sewaktu dilakukan
proses penyayatan dimungkinkan benda kerja akan bergetar atau bahkan melentur
sehingga ukuran diameter akan menjadi elips/oval, tidak silindris dan tidak rata. Sangat
disarankan untuk pengerjaan benda kerja yang panjang dan dimungkinkan terjadi lenturan
maka sebaiknya menggunakan kacamata jalan pada mesin bubut.
Ada dua jenis penyangga yang dapat digunakan, yaitu penyangga tetap (steady rest) dan
penyangga jalan (follower rest). Penyangga tetap dipasang pada alas/meja mesin dengan
menggunakan baut pada posisi yang dikehendaki, sehingga kedudukannya dalam keadaan
tetap tidak mengikuti gerakan eretan. Penyangga tetap memiliki 3 buah batang penjepit
dengan bagian ujung berbentuk agak lancip dan dapat digerakkan maju atau mundur dengan
memutar baut pengaturnya, sehingga batang-batang penjepit tersebut mendukung benda
kerja.
. Steady Rest
digunakan untuk menopang benda kerja yang panjang dan ditopang pada badan/diameter
benda kerja. penopang ini tidak ikut bergerak bersama carriage/eretan dan dikunci pada bed
mesin

4. Follower Rest Alat ini berfungsi sama dengan Steady rest namun pemasanganya pada
carriage/ereten utama sehingga dapat bergerak bersama pada waktu penyayatan
Secara prinsip penyangga jalan memiliki fungsi yang sama dengan penyangga tetap,
perbedaannya adalah pada cara
pemasangan dan posisinya. Penyangga jalan jalan dipasang pada eretan memanjang sehingga
dapat bergerak mengikuti gerakan eretan memanjang tersebut. Perbedaan lainnya adalah
penyangga jalan hanya memiliki dua buah batang penjepit, di mana sebuah batang berada di
bagian atas benda kerja dan batang penjepit yang satunya lagi berada di samping benda kerja
yang letaknya berhadapan dengan posisi pahat.

Cara memasang kacamata jalan pada mesin bubut


Berikut ini dijelaskan cara memasang kacamata jalan pada mesin bubut yang akan digunakan
untuk membubut poros yang panjang.
Menyiapkan kacamata jalan yang akan digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan
dibubut.
Mengendorkan dan melepaskan dua baut pengikat yang terdapat pada bagian bawah kacamata
jalan.
Menempatkan kacamata jalan pada sisi sebelah kiri atau di depan eretan kemudian memasang
dan mengencangkan kembali baut pengikatnya.
Memeriksa dan memastikan posisi kacamata jalan berdiri tegak lurus pada eretan mesin
bubut, kemudian kencangkan secara maksimal baut pengikatnya
Mengatur poisisi 2 batang penjepit yang terdapat pada kacamata jalan agar dapat
menompang benda kerja
setinggi senter dengan cara memutar baut pemutar/pengatur dari setiap batang penjepit
tersebut.
Demikian penjelasan singkat mengenai kacamata jalan pada mesin bubut dan cara
memasangnya. Semoga bermanfaat dan silahkan dishare agar dapat membantu teman-teman
dan sobat mesin lain yang memerlukan.

Anda mungkin juga menyukai