A. PENGERTIAN MORFOLOGI
1. Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata
terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-
perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik
(Ramlan, 2009:21).
2. Morfologi atau tata bentuk (Inggris morfology; ada pula yang menyebutnya
morphemics) adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian
kata secara gramatikal (Verhaar, 1984:52).
3. Dalam bahasa linguistik bahasa Arab, morfologi ini disebut tasrif, yaitu
perubahan suatu bentuk (asal) kata menjadi bermacam-macam bentuk untuk
mendapatkan makna yang berbeda (baru). Tanpa perubahan bentuk ini, maka
yang berbeda tidak akan terbentuk (Alwasilah, 1983:101).
B. SATUAN-SATUAN GRAMATIK
Satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksikal maupun arti gramatikal
disebut satuan gramatik.
Satuan gramatik mungkin berupa morfem, mungkin berupa kata, mungkin berupa
frase, mungkin berupa klausa, mungkin berupa kalimat, dan mungkin juga berupa
wacana.
1
1. Bentuk tunggal dan bentuk kompleks
Satuan gramatik yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi disebut
bentuk tunggal.
Satuan gramatik yang terdiri dari satuan – satuan yang lebih kecil lagi disebut
bentuk kompleks
Contoh:
o sepeda (tunggal)
o bersepeda (kompleks) ---- terdiri dari dua satuan tunggal yaitu ber- dan
sepeda.
Kata adalah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan
bebas merupakan kata.
2
Morfem terdiri atas morfem tunggal, morfem kompleks, morfem bebas, morfem
terikat, morfem unik, morfem zero, dan masih banyak lagi.
5. Deretan Morfologik
Deretan morfologik adalah suatu deretan atau daftar yang memuat kata-kata
yang berhubungan dalam bentuk dan artinya.
Contoh : kejauhan, menjauhkan, dijauhkan, terjauh, berjauhan, menjauhi,
dijauhi. Dari deretan morfologik tersebut morfem jauh terdapat pada tiap-tiap
anggota deretan morfologik tersebut.
Dari contoh deretan morfologik di atas dapat disimpulkan bahwa pada kata
kejauhan terdiri dari dua morfem yaitu morfem jauh dan ke–an.
C. PROSES MORFOLOGIK
Proses morfologik adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Bentuk dasarnya itu mungkin berupa kata, pokok
kata, frasa, kata dan pokok kata, mungkin pula berupa pokok kata dan pokok
kata.
Dalam bahasa Indonesia terdapat tiga proses morfologik, yaitu proses
pembubuhan afiks, proses pengulangan, dan proses pemajemukan.
3
Catatan: tambah pengetahuan Saudara dengan fungsi dan makna afiks.
Catatan: tambah referensi pengetahuan Saudara dengan fungsi dan makna kata
ulang.
4
b. Apabila kata majemuk itu mendapat awalan dan akhiran, maka penulisan
unsur-unsurnya digabung tanpa tanda penghubung
Contoh : menandatangani, mempertanggungjawabkan, dan sebagainya.
c. Apabila kata majemuk itu mendapat awalan atau akhiran saja, maka
imbuhan itu melekat dengan kata terdekat dan ditulis terpisah dengan
unsur lainnya.
Contoh : bertanggung jawab, berterima kasih, dan sebagainya.
d. Kata majemuk ditulis serangkai. Ini berlaku untuk kata majemuk yang
sudah dianggap padu benar.
Contoh : matahari, beasiswa, segitiga, dan sebagainya.
e. Kata majemuk ditulis serangkai dan salah satu unsurnya tidak bisa berdiri
sendiri sebagai sebuah kata.
Contoh: tunanetra, tunawisma, subtema, subseksi, pascabanjir, pascasarjana
4. PEMENDEKAN
Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau
gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya
tetap sama dengan makna bentuk utuhnya.
5
Akronimisasi adalah proses pembentukan sebuah kata dengan cara
menyingkat sebuah konsep yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi
lebih dari sebuah kata. Proses ini menghasilkan sebuah kata yang disebut
akronim.
Catatan: selain dari keempat proses morfologik atau proses morfemis atau
proses gramatik di atas terdapat beberapa proses gramatik lainnya seperti
abreviasi, infleksional, derivasional, penyerapan, dan lain sebagainya.
D. MORFOFONEMIK
Morfofonemik mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai
akibat pertemuan morfem dengan morfem lain.
Proses morfofonemik meliputi:
1. Proses Perubahan Fonem
2. Proses Penambahan Fonem
3. Proses Hilangnya Fonem
(Penjelasannya bisa dilihat dalam buku Morfologi karangan M. Ramlan).
E. PENGGOLONGAN KATA
Ada empat kriteria yang dipegang untuk menggolongkan kata. Keempat kriteria itu
adalah: (1) semantik; (2) ortografik; (3) fonologik; dan (gramatik) (Ramlan, 1985:5).
6
a. Kata benda (nomina)
b. Kata kerja (verba)
c. Kata sifat (ajektiva)
d. Kata ganti (pronomina)
e. Kata keterangan (adverbia)
f. Kata bilangan (numeralia)
g. Kata sambung (konjungsi)
h. Kata sandang (artikula)
i. Kata seru (interjeksi)
j. Kata depan (preposisi)