Anda di halaman 1dari 13

PENILAIAN BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING

DALAM PEMBELAJARAN JARAK JARAK JAUH


(Dr. Didang Setiawan, MPd-087875000406)

A. Latar Belakang
Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama
sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi
gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan
utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk
memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kemampuan minimum yang dilakukan
kepada peserta didik. Kemampuan minimum yang dimaksud adalah kemampuan paling dasar yang
harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang tertentu. Kemampuan dasar tersebut dalam hal ini
meliputi literasi membaca dan numerasi. Kemampuan ini sesuai dengan kecakapan abad ke-21 yang
menuntut peserta didik untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan
tantangan. Dengan menguasai kecakapan abad ke-21, peserta didik akan memiliki keterampilan
belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi/media informasi,
serta dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup (life skill).

Sejumlah organisasi dan institusi telah berupaya merumuskan dan menjelaskan kompetensi dan
kecakapan yang diperlukan dalam menghadapi kehidupan abad ke-21. US-based Partnership for 21st
Century Skills (P21) mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan di abad ke-21 adalah “The 4Cs:
communication, collaboration, critical thinking, and creativity”. Kecakapan abad ke-21
dikembangkan melalui: (1) kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving skill), (2) kecakapan berkomunika-si (communication skills), (3) kecakapan
kreativitas dan inovasi (creativity and innovation), dan (4) kecakapan kolaborasi (collaboration).

Standar Nasional Pendidikan menuntut bahwa hasil pembelajaran yang harus dicapai oleh setiap peserta
didik meliputi tiga domain. Siswa dapat dinyatakan lulus dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi,
ketika mereka memiliki sikap yang baik, pengetahuan yang baik, dan keterampilan yang baik, seperti
yang tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 berikut.

DIMENSI KUALIFIKASI
SIKAP Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: 1) beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, 2) berkarakter, jujur, dan peduli, 3) bertanggungjawab,
4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan 5) sehat jasmani dan rohani sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
PENGETAHUAN Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: 1) ilmu
pengetahuan, 2) teknologi, 3) seni, 4) budaya, dan 5) humaniora. Mampu
mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan
regional dan internasional.
KETERAMPILAN Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1) kreatif, 2)produktif, 3) kritis, 4)
mandiri, 5) kolaboratif, dan 6) komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara
mandiri

Acuan ini memiliki kaitan pula dengan upaya pemenuhan kebutuhan kecakapan abad 21 yang harus
dimiliki oleh peserta didik yang hidup di abad ini. Kecakapan abad 21 terdiri dari tiga hal, 1) Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) meliputi; Religiusitas, Nasionalis, Kemandirian, Gotong Royong, Integritas. 2)
Penguatan Literasi meliputi; Baca, Tulis, Hitung, TIK, Sain, Financial, Budaya dan Kewarganegaraan. 3)
Penguatan Kompetensi abad 21 meliputi; Kolaborasi, berpikir, Kritis, Kreatif, dan Komunikasi.

1
Untuk mengukur ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) diperlukan instrumen penilaian yang
dapat mengukur pencapaian hasil pembelajran sahih/valid. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru
untuk dapat menyusun instrumen penilaian yang mengacu pada tuntutan tersebut. Instrument yang
dimaksud adalah soal-soal yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thingking).

B. Pengertian Soal soal HOT

Soal-soal HOT merupakan instrumen yang tidak sekadar mengukur ingatan (recall), menyatakan kembali
(restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOT pada konteks penilaian
mengukur kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, yang ditunjukkan dengan
kemampuan; 1) mentransfer/menerapkan konsep dari satu kontek ke kontek lainnya, 2) memproses dan
menerapkan informasi, 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, 4) menggunakan
informasi untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi secara kritis. Soal-soal HOTS
merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana peserta didik
diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah.
Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan lingkungan
hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal
yang lebih sulit daripada soal recall.

Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS tidak sekadar mengukur dimensi faktual, dan
konseptual, tetapi mengukur dimensi pengetahuan procedural dan metakognitif. Dimensi metakognitif
meliputi kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan,
memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery)
metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

KETERKAITAN HOTS DALAM DIMENSI PENGETAHUAN DAN PROSES KOGNITIF

METACOGNITIVE KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOT):


Metakognitif 1) Transfer konsep dari satu kontek ke kontek lain, dan
penerapan pengetahuan.
DIMENSI PENGETAHUAN

PROCEDURAL
Prosedural 2) Berpikir kritis, dan kreatif
3) Pemecahan masalah
CONCEPTUAL
4) Membuat Keputusan
Konseptual
FACTUAL
Faktual
REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta

PROSES KOGNITIF

Berikut ini penjelasan tentang dimensi pengetahuan.

Pengetahuan Faktual Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik untuk
mempelajari suatu ilmu, fakta, peristiwa, symbol , bagan, kosa kata,
grafik, warna, penyakit, benda-benda.
Pengetahuan Konseptual Terminologi, definisi, istilah yang digunakan, klasifikasi, kategori,
prinsip, teori, hukum dan generalisasi berkenaan dengan ilmu
pengetahuan
Pengethuan Prosedural Pengetahuan tentang bagaimana tahapan-tahan melakukan
sesuatu, sebab akibat, cara-cara mengerjakan sesuatu, menerapkan
Pengetahuan Metakognitif pengetahuan tentang kesadaran diri untuk menggunakan rangkaian
pengetahuan yang telah dipelajarinya, menganalis, mengevaluasi,
mengkreasi, menciptakan, memikirkan dan menyelsaikan masalah.

C. Rambu-Rambu atau Ciri-ciri Soal Hot dijelaskan Sebagai Berikut:

 Bersifat divergen, memungkinkan munculnya beberapa alternatif respons atau jawaban yang
sama-sama memiliki unsur kebenaran.

2
 Stem soal dilengkapi dengan stimulus berupa konteks kehidupan nyata atau fenomena yang
dekat dengan kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana keterampilan
menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata
 Bentuk soal, tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda

D. Katagori/Level Soal Ujian di Indonesia


Pusat Penilaian dan Pengujian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia membuat
katagori soal-soal ujian dalam tiga Level. Level 1 menunjukkan tingkat kemampuan yang rendah yang
meliputi pengetahuan dan pemahaman (knowing), Level 2 menunjukkan tingkat kemampuan yang lebih
tinggi yang meliputi penerapan (applying), dan Level 3 menunjukkan tingkat kemampuan tinggi yang
meliputi penalaran (reasoning) pada Level inilah soal-soal yang dikatagorikan sebagai soal Higher Order
Thingking (HOT). Pada level 3 ini meliputi proses kognitif analisis, sintesis, dan evaluasi.

Gambaran kemampuan peserta didik yang dituntut pada setiap level kognitif terdapat pada penjelasan
berikut.
Level 1 : Peserta pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran
(Knowing)
 Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat
membuat generalisasi yang sederhana.
 Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, paling
tidak dengan satu cara.
 Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik, label-label, dan materi visual
lainnya.
 Mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi yang sederhana.
Level 2 : Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying).
 Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan dapat
mengaplikasikan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu.
 Menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data.
 Memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran.
 Menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya.
 Mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir penggunaan terminologi.

Level 3 : Peserta didik pada level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning). Pada Level
inilah soal-soal yang mengacu pada berpikir tingkat tinggi
 Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran dan
dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun
dengan cara yang berbeda.
 Menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual.
 Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual.
 Menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran.
 Mengekspresikan gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar.
 Memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel.
 Mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.

Pada tabel berikut disajikan dimensi proses kognitif dan kata kerja operasional yang dapat digunakan
untuk merumuskan indikator berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson. Dimensi
proses kognitif ini dikelompokkan ke dalam tiga level kognitif, yaitu:

Level Dimensi Proses


Kognitif dan Kategori Kata Kerja Operasinal untuk Perumusan Indikator/Tujuan
1 Mengingat (C1) Pengertian: Mengambil pengetahuan dari memori jangka Panjang
1.1. Mengenali menyebutkan, menunjukkan, memilih, mengidentifikasi
1.2. Mengingat
Kembali mengungkapkan kembali, menuliskan kembali, menyebutkan kembali
Memahami (C2) Pengertian: Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran,
termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru

3
Level Dimensi Proses
Kognitif dan Kategori Kata Kerja Operasinal untuk Perumusan Indikator/Tujuan
2.1. Menafsirkan menafsirkan, memparafrasekan, mengungkapkan dengan kata-kata
sendiri, mencontohkan, memberi contoh, mengklassifikasikan,
mengkelompok-kelompokkan, mengidentifikasi berdasarkan kategori
tertentu, merangkum, meringkas, membuat ikhtisar, menyimpulkan,
mengambil kesimpulan, membandingkan, membedakan, menjelaskan,
menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan
2.2. Mencontohkan mencontohkan, memberi contoh
2.3. mengklassifikasikan, mengkelompok-kelompokkan,
Mengklassifikasikan mengidentifikasi berdasarkan kategori tertentu
2.4. Merangkum merangkum, meringkas, membuat ikhtisar
2.5. Menyimpulan menyimpulkan, mengambil kesimpulan
2.6. Membandingkan membandingkan, membedakan
2.7. Menjelaskan menjelaskan, menguraikan, mendeskripsikan, menuliskan
2 Mengaplikasikan (C3) Pengertian: Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam
keadaan tertentu
3.1. Mengeksekusi menghitung, melakukan gerakan, menggerakkan, memperagakan
sesuai prosedur/teknik, mengimplementasikan, menerapkan,
menggunakan, memodifikasi, menstransfer
3.2.Mengimplementas mengimplementasikan, menerapkan, menggunakan, memodifikasi,
ikan menstransfer
3 Menganalisis (C4) Pengertian: Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya
dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan
antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan
4.1. Membedakan membedakan, menganalisis perbedaan, mengorganisasikan,
membuat diagram, menunjukkan bukti, menghubungkan,
menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut
pandang
4.2. Mengorganisasi mengorganisasikan, membuat diagram, menunjukkan bukti,
menghubungkan
4.3. Mengatribusikan menganalisis kesalahan, menganalisis kelebihan, menunjukkan sudut
pandang
Mengevaluasi (C5) Pengertian: Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan atau
standar
5.1. Memeriksa memeriksa, menunjukkan kelebihan, menunjukkan kekurangan,
membandingkan, menilai, mengkritik
5.2. Mengkritik menilai, mengkritik
Mencipta (C6) Pengertian: Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu
yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang
orisinal
6.1. Merumuskan Merumuskan, merencanakan, merancang, mendisain, memproduksi,
membuat
6.2. Merencanakan merencanakan, merancang, mendisain
6.3. Memproduksi memproduksi, membuat

E. Alternatif Bentuk Soal

Terdapat beberapa alternatif bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS (yang
digunakan pada model pengujian PISA), sebagai berikut.
1. Pilihan ganda, yang harus mengandung Stimulus, pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
(option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor).
2. Isian singkat atau melengkapi yang menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat
dengan cara mengisi kata, frase, angka, atau simbol.
3. Uraian yang menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan dengan
menggunakan kalimatnya sendiri.
4
Perhatikan Contoh soal berikut ini manakah yang mengacu pada HOT?

39. a Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!


L2 Agar lampu L1 dan L2 menyala, saklar S harus
disambung dengan batang yang terbuat dari....
A. kayu
L1 B. kaca
C. plastik
S D. besi

39. b Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut!


L2 Pada keadaan saklar S dibuka seperti gambar, keadaan
lampu-lampu yang benar adalah....
A. L1 dan L2 menyala
L1 B. L1 dan L2 padam
C. L1 menyala, dan L2 padam
S D. L1 padam, dan L2 menyala

F. Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS


1. Menganalisis KD yang memungkinkan dapat dibuat soal-soal HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS. untuk memandu guru dalam;
- memilih KD, dan menjabarkannya kedalam Indikator pencapaian kompetensi (IPK)
- memilih materi pokok;
- merumuskan indikator soal (deskripsi soal yang akan disajikan)
- menentukan level kognitif.
- Menentukan bentuk soal
- Dan menentukan nomor soal
3. Memilih stimulus yang kontekstual (bermanfaat, menarik, relevan, merefleksikan tuntutan
kurikulum, terintegrasi dengan pelajaran lain)
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi, soal ditulis harus sesuai dengan kaidah
penulisan butir soal HOTS.
5. Susunlah soal yang mengandung salah satu dari unsur HOTS : a. Transfer konsep dari satu kontek
ke kontek lain (knowledge), b. Berpikir kritis, dan kreatif c. Pemecahan masalah. Atau yang
mungkin ditandai oleh penggunaan dimensi berpikir/domain menganalisis, membandingkan,
meninferensi/menafsirkan, mengevaluasi, mengkreasi/ mencipta, (lihat contoh soal no. 39 b di
atas)
6. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk
bentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda.

G. Menyusun Stimulus Soal HOTS


a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki
keterkaitan dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, mengkreasi atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik (terkini) memotivasi peserta didik untuk
membaca. Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi.
e. Data-data yang disajikan dalam stimulus tidak menimbulkan makna ganda

5
H. Kaidah Penyusunan Soal Tertulis
Kaidah penulisan soalTes tertulis dapat ditinjau dari tiga unsur, yaitu: 1) Materi, 2) Konstruksi, dan 3)
Bahasa.
1. Materi:
a. Soal harus sesuai dengan indikator
b. Pilihan jawaban (option/distraktor) harus homogen dan logis
c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
d. Gambar, kalimat atau slogan jangan mengandung unsur iklan
e. Soal berupa cerita atau kalimat jangan mengandung unsur kekerasan, pornografi, SARA.
f. Gambar, teks atau kutipan sebaiknya dituliskan sumber asalnya
2. Konstruksi
a. Stimulus harus menarik kontektual dan berfungsi dengan baik
b. Pokok soal (stem) harus dirumuskan secara jelas dan tegas
c. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja
d. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
e. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
f. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "semua pilihan jawaban di atas salah", atau
"semua pilihan jawaban di atas benar"
g. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya
nilai angka tersebut
h. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi
i. Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya

3. Bahasa
a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
b. Jangan menggunaan bahasa yang berlaku setempat
c. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian.
d. Pilihan hurup yang digunakan pada option menggunakan hurup capital. ( A, B, C, D, E )
e. Tanda titik pada tengah rumpang soal terdiri dari tiga titik ( ___ …___. ) dan awal hurup pada
pilihan jawaban menggunakan hurup kecil, serta tidak diakhiri dengan tanda titik.
f. Tanda titik pada akhir rumpang soal terdiri dari 4 titik ( ____ ….) dan awal hurup pada pilihan
jawaban menggunakan hurup kecil, serta tidak diakhiri dengan tanda titik.
g. Jika Soal merupakan Kalimat tanya, maka awal hurup pada pilihan jawaban menggunakan
hurup capital.

I. KATA KERJA OPERASIONAL ANDERSON


Berikut ini adalah Dimensi Proses berpikir ranah Kognitif yang dikemukakan oleh Anderson

Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta


(Remember) (Understand) (Apply) (Analyze) (Evaluate) (Creat)
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Memasangkan Melakukan inferensi Melaksanakan Melatih Membuktikan Memadukan
Membaca Melaporkan Melakukan Memadukan Memilih Membangun
Memberi indeks Membandingkan Melatih Memaksimalkan Memisahkan Membatas
Memberi kode Membedakan Membiasakan Membagankan Memonitor Membentuk
Memberi label Memberi contoh Memodifikasi Membeda-bedakan Memperjelas Membuat
Membilang Membeberkan Mempersoalkan Membuat struktur Mempertahankan Membuat rancangan
Memilih Memperkirakan Memproses Memecahkan Mempresiksi Memfasilitasi
Mempelajari Memperluas Mencegah Memerintah Memproyeksikan Memperjelas
Menamai Mempertahankan Menentukan Memfokuskan Memutuskan Memproduksi
Menandai Memprediksi Menerapkan Memilih Memvalidasi Memunculkan
Mencatat Menafsirkan Mengadaptasi Menata Menafsirkan Menampilkan
Mendaftar Menampilkan Mengaitkan Mencerahkan Mendukung Menanggulangi
Menelusuri Menceritakan Mengemukakan Mendeteksi Mengarahkan Menciptakan
Mengenali Mencontohkan Menggali Mendiagnosis Mengecek Mendikte
Menggambar Mendiskusikan Menggambarkan Mendiagramkan Mengetes Menemukan
Menghafal Menerangkan Menggunakan Menegaskan Mengkoordinasik Mengabstraksi
Mengidentifikasi Mengabstraksikan Menghitung Menelaah an Menganimasi
Mengulang Mengartikan Mengimplementa Menetapkan Mengkritik Mengarang
Mengutip Mengasosiasikan sikan sifat/ciri Mengkritisi Mengatur
Meninjau Mengekstrapilasi Mengkalkulasi Mengaitkan Menguji Menggabungkan
Meniru Mengelompokkan Mengklasifikasi Menganalisis Mengukur Menggeneralisasi
Mentabulasi Mengemukakan Mengkonsepkan Mengatribusikan Menilai Menghasilkan karya
Menulis Menggali Mengoperasikan Mengaudit Menimbang Menghubungkan

6
Menunjukkan Menggeneralisasikan Mengurutkan Mengedit Menugaskan Mengingatkan
Menyadari Menggolong- Mensimulasikan Mengkorelasikan Merinci Mengkategorikan
Menyatakan golongkan Mentabulasi Mengorganisasikan Membenarkan Mengkode
Menyebutkan Menghitung Menugaskan Menguji Menyalahkan Mengkombinasikan
Mereproduksi Mengilustrasikan Menyelidiki Menguraikan/ Mengkreasikan
Menempatkan Menginterpolasi Menyesuaikan mendiskripsikan Mengoreksi
Menginterpretasikan Menyusun Menjelajah Mengumpulkan
Mengkategorikan Meramalkan Menominasikan Mengusulkan
Mengklasifikasi Menjalankan Mentransfer hipotesis
Mengkontraskan Mempraktekkan Menyeleksi Menyiapkan
Mengubah Memilih Merasionalkan Menyusun
Menguraikan/ Memulai Merinci Merancang
mendiskripsikan Menyelesaikan Merekonstruksi
Menjabarkan Merencanakan
Menjalin Mereparasi
Menjelaskan Merumuskan
Menterjemahkan Memperbaharui
Mentranslasi Menyempurnakan
Menunjukkan Memperkuat
Menyimpulkan Memperindah
Merangkum Mengubah
Meringkas
Mengidentifikasi
RANAH AFEKTIF
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisasikan Karakterisasi Menurut Nilai
MENJALANKAN (Menghayati) MENGAMALKAN
A1 A2 A3 A4 A5
Mengikuti Mengompromikan Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Menyenangi Meyakini Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Mengklasifikasikan Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas Mengombinasikan Mempengaruhi
Menyetujui Memprakarsai Mempertahankan Mengkualifikasi
Menampilkan Mengimani Membangun, bersyukur Melayani
Melaporkan, Memilih Menekankan Membentuk pendapat Membuktikan
Mengatakan, Memilah Menyumbang Memadukan, Mengelola Memecahkan
Menolak Menegosiasi Merembuk

RANAH PSIKOMOTOR
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
P1 P2 P3 P4 P5
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun, Memodifikasi Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi, Memaster Menentukan
Mereplikasi Melakukan, Menunjukkan, Menggabungkan Koordinat, Mengelola
Mengulangi Melaksanakan, Menyempurnakan Mengintegrasikan,Beradaptasi
Mematuhi Menerapkan Mengkalibrasi, Mengendali Mengembangkan Merumuskan,

J. Contoh-contoh Pertanyaan yang mengacu pada Soal HOT

Pertanyaan yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif, menurut Krulik
& Rudnick, 1999, contohnya seperti berikut:
• Adakah Cara lain? (What’s another way?), 
• Bagaimana jika…? (What if …?), 
• Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan 
• Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?)

Berikut ini contoh/template pertanyanyaan yang mengacu pada cara berpikir berpikir tingkat
tinggi/HOT dalam beberapa level tingkatan.
1. Menganalisis.
• Bagaimanakah cara kerja ........?
• Apa makna dari simbol ......?
• Apa makna lambang .......?
• Perhatikan tabel ............, buatlah analisis dari .......!
• Perhatikan grafik ............, buatlah analisis dari .......!
• Perhatikan gambar .............., buatlah analisis dari .......!
• Perhatikan diagram .............., buatlah analisis dari .......!
• Apa saja penyebab ............?
• Temukan contoh-contoh ......... pada teks .........!
• Klasifikasikan ............ berdasarkan ..........!
• Kelompokkan ............ berdasarkan ...............!
• Buatlah diagram untuk mengilustrasikan ...........dari cerita di atas!
• Pola apa yang tampak dari ..........?
• Buatlah sebuah outline mengenai .............!
• Perhatikan ............, pilah-pilah dan jelaskan setiap komponen penyusunnya!
• Berikan contoh ...............!

7
• Informasi apa saja yang diperlukan untuk ............?
• Berdasarkan .............., buatlah sebuah diagram!
• Berdasarkan .............., buatlah sebuah diagram!
• Berdasarkan ................, buatlah sebuah grafik!
• Teknik-teknik apa yang digunakan dalam ...............?
• Ke dalam kategori-kategori apa saja, ........... dapat dikelompokkan?
• Termasuk jenis apakah ........... ini?
• Dari beberapa ............ di atas, yang manakah yang bukan termasuk kelompok .......?
• Apa fungsi dari ..........?
• Apa tujuan dari ...........?
• Apa hubungan antara ............ dengan ..............?
• Ukurlah .............!
• Informasi-informasi .............. manakah yang relevan?
2. Membandingkan
• Bandingkan antara ..................dengan...............!
• Apa perbedan antara ...............dengan.................?
• Apa persamaan antara ..............dengan ................?
• Bandingkan ................ sebelum dan sesudah di ................!
• Bandingkan karakter tokoh ..........di awal dengan di akhir cerita!
• Pilah-pilah antara ................dengan .................!
• Pada hal apa saja kamu dapat membuat perbandingan antara ... dengan..?
• Manakah dari ........... yang paling tinggi/ tua/ bagus/ tepat/ sesuai/cocok?
3. Menginferensi
• Buatlah sebuah hipotesis, apa yang akan terjadi bila .............!
• Prediksikan apa yang akan terjadi pada .............!
• Buatlah pemecahan masalah dari ...............!
• Bagaimana sudut pandang penulis tentang ............?
• Prediksilah bagaimana akhir dari cerita .........!
• Apa gagasan utama cerita ..............?
• Apa tema besar dari cerita ................?
• Apa pesan moral dari cerita ............?
• Kembangkan sebuah rencana untuk .............!
4. Mengevaluasi
• Apakah biaya yang digunakan untuk ...........sepadan dengan hasilnya?
• Apakah usaha yang dilakukan untuk ...........sepadan dengan hasilnya?
• Apakah ............ telah bertindak secara tepat?
• Apa yang akan kamu lakukan dengan situasi ............. ini, mengapa?
• Apakah penelitian ............ ini telah dirancang dengan baik? jelaskan!
• Keputusan apakah yang sebaiknya diambil tentang masalah ...............ini? mengapa?
• Apakah keputusan yang dipilih oleh ..............bijaksana menurutmu? Mengapa?
• Jika kamu seorang hakim, apa putusanmu? Jelaskan!
• Manakah yang terbaik dari ...........? mengapa?
• Alasan apa yang paling tepat untuk ..............? mengapa?
• Reviu langkah-langkah percobaan ............. yang telah dilakukan, bagaimana
menurutmu tentang langkah-langkah itu?
• Gunakan rubrik penilaian berikut untuk menilai ............!
• Apa yang akan kamu lakukan pada situasi .............. semacam ini, mengapa?
5. Mengkreasi/Mencipta
• Rancanglah, sebuah……..?
• Kembangkalah alternative solusi...........?
• Jika……apa solusi yang paling tepat untuk ..............? mengapa?
• Jika ada masalah seperti............. langkah-langkah solusi secara komprehensif apa
yang bisa di tempuh …...? Rumuskan
• Buatlah kreasi karya dari bahan-bahan yang tidak tepakai......

8
11 Indikator HOTS
1. Memfokuskan pada pertanyaaan: Disajikan sebuah data (misalnya masalah,
aturan, gambar, atau eksperimen dan hasilnya), peserta didik dapat menentukan
masalah utama, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas, kebenaran
argumen atau kesimpulan berdasarkan data tersebut
2. Menganalisis argumen: Disajikan deskripsi sebuah situasi, atau satu/dua
argumentasi, peserta didik dapat
(1) menyimpulkan argumentasi secara cepat,

(2) memberikan alasan yang mendukung argumen yang disajikan,

(3) memberikan alasan yang tidak mendukung argumen yang disajikan

3. Mempertimbangkan yang dapat dipercaya: Disajikan sebuah teks argumentasi,


produk iklan, atau eksperimen dan interpretasinya, peserta didik dapat menentukan
bagian yang dapat dipertimbangkan untuk dapat dipercaya (atau tidak
dapatdipercaya) seerta memberikan alasannya
4. Mempertimbangkan laporan observasi: Disajikan deskripsi konteks, laporan
observasi, atau laporan observer, peserta didik dapat mempercayai atau tidak
terhadap laporan itu dan memberikan alasannya.
5. Membandingkan kesimpulan: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan
kepada peserta didik adalah benar dan pilihannya terdiri atas
(1) suatu kesimpulan yang benar dan logis,

(2) dua atau lebih kesimpulan yang benar dan logis,

peserta didik dapat membandingkan kesimpulan yang sesuai dengan pernyataan


yang disajikan atau kesimpulan yang harus diikuti
6. Menentukan kesimpulan: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada
peserta didik adalah benar dan satu kemungkinan kesimpulan, pesertadidik dapat
dmenentukan kesimpulan yang ada itu benar atau tidak, dan memberikan alasannya
7. Mempertimbangkan kemampuan induksi: Disajikan sebuah pernyataan,
informasi/data dan beberapa kemungkinan kesimpulan, peserta didik dapat
menentukan sebuah kesimpulan yang tepat danmemberikan alasannya
8. Menilai: Disajikan deskripsi sebuah situasi, pernyataan masalah, dan beberapa
kemungkinan kesimpulan, siswa dapat menentukan solusi yang positifdan negatif,
atau solusi mana yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang disajikan dan
dapatmemberikan alasannya
9. Mendefinisikan konsep: Disajikan pernyataan situasi dan argumentasi/naskah,
siswa dapat mendefinisikan konsep yang dinyatakan.

9
10. Mendefinisikan asumsi: Disajikan sebuah argumentasi, beberapa pilihan yang
implisit di dalam asumsi, siswa dapat menentukan sebuah pilihan yang tepat sesuai
dengan asumsi.
11. Mendeskripsikan: Disajikan sebuah teks persuasif, dialog, produk iklan, segmen
dari video klip, siswa dapat mendeskripsikan pernyataan yang dihilangkan

LK. 3 INSTRUMEN TELAAH SOAL PILIHAN GANDA BERBASIS HOT

10
LK. 4 Penyusunan Soal HOT
Susunlah 3 soal HOT pada kartu soal yang telah disediakan yang didasarkan pada Unit Pembelajaran yang ada pilih, diawali dengan menyusun kisi-kisi soal
terlebih dahulu, sesuai dengan faormat yang telah disediakan, sebagai berikut.
FORMAT KISI-KISI
Jenjang Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :

Indikator Pencapaian Level Kognitif Bentuk Nomor


Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Soal
Kompetensi (Taksonomi) Soal Soal

11
KARTU SOAL

Jenis Sekolah : Kurikulum :


Kelas : Bentuk Soal :
Mata Pelajaran : Nama Penyusun :
Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Buku Sumber :
Pemahaman
Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL
Soal

LINGKUP MATERI

MATERI

Kunci
INDIKATOR SOAL Jawaban

12
Penyusun Soal

……………………………….
KARTU SOAL

Jenis Sekolah : Kurikulum :


Kelas : Bentuk Soal :
Mata Pelajaran : Nama Penyusun :
Pengetahuan/ Aplikasi Penalaran
KOMPETENSI DASAR Buku Sumber :
Pemahaman
Nomor RUMUSAN BUTIR SOAL
Soal

LINGKUP MATERI

MATERI

Kunci
INDIKATOR SOAL Jawaban

Penyusun Soal

……………………………….

13

Anda mungkin juga menyukai