Di susun Oleh:
CITRA ARISTA
14420202166
2021
A. KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Pengertian
c) Perawatan hidung
d) Perawatan telinga
e) Perawatan kuku kaki dan tangan
f) Perawatan genetalia
d) pencegahan penyakit
n) Menciptakan keindahan
a) Body image
d) Pengetahuan
f) Kebiasaan seseorang
a) Dampak fisik
Etik Legal
Mengkaji aksi moral dan Peraturan dan regulasi
nilai yang dijadikan panduan
Prinsip yang dibentuk formal dan bersifat
dari nilai perorangan atau mengikat
kelompok, sesuai dengan Memberikan dasar
nilai personal individu peraturan yang mengikat
Penting untuk mengkaji bagi suat profesi dalam
dan memahami nilai melakukan kewajibannya
personal masing masing Harus dipahami dan di
supaya dapat memberikan aplikasikan dalam setiap
asuhan keperawatan yang situasi ketika memberikan
etis asuhan.
3. Prinsip etik keperawatan
a) Respect (hak untuk dihormati) perawat harus menghargai hak-hak
pasien/klien
b) Autonomy (hak pasien memilih) hak pasien untuk memilih
treatment terbaik untuk dirinya
c) Beneficience (bertindak untk keuntungan orang lain/pasien)
kewajiban untuk melakukan hal tidak membahakan pasien/oang
lain dan secara aktif bekontribusi bagi kesehatan da kesejahteraan
pasiennya.
d) Non maleficience ( Utamakan tidak mencederai orang lain)
kewajiban perawat untuk tidak dengan sengaja menimbulkan
kerugian atau cidera.
e) Confidentiality (hak kerahasiaan) mmenghargai kerahasiaan
terhadap semua informasi tentag pasien/klien perawat
f) Justice (keadilan) kewajiban untuk setia terhadap kesepakatan dan
bertanggungjawab terhadap kesepakatan ang telah di ambil.
g) Veracity (truthfullness & honesty) Kewajiban untuk mengatakan
kebenaran.
4. Pemecahan masalah etik
a) Indentifikasi masalah etik
b) Kumpulkan fakta fakta
c) Evaluasi tindakan alternatif dari berbagai perspektif etik
d) Buat keputusan dan uji cobakan
e) Betindaklah, kemudian refleksikan pada keputusan tersebut.
5. Aspek legal dalam keperawatan tercantum dalam
a) UU No 23 tahun 1992 ttg kesehatan
b) PP no 32 tahun 1996 ttg tenaga kesehatan
c) Kepmenkes no 1239 tahn 2001 ttg registrasi dan praktik perawat.
6. Area overlapping (etik hukum)
a) Hak hak pasien
b) Hak untuk diinformasikan
c) Hak untuk didengarkan
d) Hak untuk memilih
e) Hak untuk diselamatkan
7. Informed-consent
Adalah dokumen yang legal dalam pemberian persetujuan
prosedur tindakan medik dan atau invasif, bertujuan untuk
perlindungan terhadap tenaga medik jika terjadi sesuatu yang tidak
diharapkan yang diakibatkan oleh tindakan tersebut. Selain itu dapat
melindungi pasien terhadap intervensi/tindakan yang akan dilakukan
kepadanya.
Dasar dasar informed consent UU no 23/1992 tentang kesehatan
pasal 53 ayat (2) dan peraturan menteri kesehatan RI no 585 tentang
persetujuan tindakan medik.
8. Akuntabilitas legal
Aturan legal yang mengatur praktik perawat pedoman untuk
menghindari malpraktik dan tuntutan malpraktik Hubungan perawat/k
eluarga/dokter/institusi pelayanan kesehatan.
9. Potensial Area Tuntutan
a) Malpraktik
Kelalaian bertindak yang dilakukan seseorang terkait
profesi/pekerjaannya yang membutuhkan ketrampilan profesional
dan tehnikal yang tinggi
b) Dokumentasi
Medical Record adalah dokumen legal dan dapat digunakan di
pengadilan sebagai bukti.
c) Informed consent
Persetujuan yang dibuat oleh klien untuk menerima serangkaian
prosedur sesudah diberikan informasi yang lengkap termasuk
resiko pengobatan dan fakta-fakta yang berkaitan dengan itu,
telah dijelaskan oleh dokter.
d) Accident and Incident report
incident Report laporan terjadinya suatu insiden atau kecelakaan
Perawat perlu menjamin kelengkapan dan keakuratan pelaporan
askep.
e) Wills
Pernyataan yang dibuat oleh seseorang mengenai bagaimana hak
milik seseorang dibuang sesudah kematiannya
f) DNRs (Do Not Rescucitate Orders)
Perintah dokter “Tanpa Kode” atau DNRs bagi klien dengan
penyakit terminal, penyakit kompleks, dan yang diharapkan untuk
mati.
g) Euthanasia
Tindakan tanpa rasa sakit dengan mematikan penderitaan
seseorang dari tekanan penyakit atau dari penyakit yang tidak dapat
disembuhkan Kematian dan isu yang berhubungan Sertifikat
kematian, otopsi, donor organ, dsb.
C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian keperawatan
a) Riwayat keperawatan
Kebiasaan personal hygiene (mandi, oral care, perawatan
kuku dan kaki, perawatan rambut, mata, hidung, telinga,
dan perineal care)
Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Riwayat masalah membran mukosa, kulit, mulut, hidung,
telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal
Pola kebersihan tubuh
Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
b) Pemeriksaan fisik
Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa,
kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan
perineal akibat terapi
Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kodisi
lesi
Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung,
telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal: warna, tekstur,
kekebalan, turgor dan hidrasi
Kaji masalah-masalah membran mukosa, kulit, mata, mulut,
gigi, hidung, telinga, kuku kaki dan tangan, rambut dan
perineal.
c)Kemampuan melakukan self care
Kaji tingkat kemampuan klien
melakukan self care: 0 = mandiri
1 = membutuhkan bantuan alat
2 = membutuhkan bantuan orang lain
3 = membutuhkan bantuan alat
dan orang lain
4 = tergantung total
d). Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Gambaran diri
Kebiasaan sosial
Status sosial ekonomi
Pengetahuan
Budaya
Kondisi fisik/status kesehatan
Pilihan individu
Praktek spiritual
Tingkat perkembangan
2. Diagnosis keperawatan
a) Defisit perawatan diri
b) Gangguan integritas kulit
c) Gangguan citra tubuh (PPNI, 2016)
3. Intervensi dan rasional keperawatan
4. Implementasi
Setelah melakukan intervensi maka tahap selanjutnya adalah
mengimplementasikan apa yang menjadi perencanaan tindakan
keperawatannya dengan mengkoordinasikan aktivitas pasien,
keluarga, dan anggota tim kesehatan lainnya untuk mengawasi dan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan.
5. evaluasi
Setelah tahap implementasi maka tahap selanjutnya adalah
evaluasi, dimana ditahap evaluasi ini melakukan tindakan intelektual
untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa
jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya
sudah berhasil dicapai. Perawat memonitor kealpaan yang terjadi
selama tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan pelaksanaan
tindakan.
D. MIND MAPPING & PATHWAY
PATHWAY