Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPUTUSASAAN

DI SUSUN OLEH:

Dian Nur Utami

4338114901210039

PROGRAM STUDY PROFESI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON
KARAWANG
Jl Pangkal Perjuangan KM 01 By Pass Karawang Barat

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Utama
Keputusasaan
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Deksripsi
Keputusasaan (hopelessness) adalah suatu kondisi emosional
subjetif yang dipertahankan klien karena klien tidak melihat adanya
pilihan pribadi atau pilihan alternative untuk memecahkan masalah;
karena ketiadaan hasrat dan ketidakmampuan diri untuk metabolisasi
energinya (Carpetnito – Moyet, 2009). NANDA (2016) menyatakan
bahwa keputusan adalah keadaan subjektif dimana seseorang melihat
keterbatasan atau tidak melihat adanya alternative atau pilihan pribadi
yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energy atas nama sendiri.
Keputusan berbeda dengan ketidakberdayaan. Hal ini dikarenakan
orang tanpa harapan (putus asa) tidak melihat adanya solusi atau jalan
untuk mencapai apa yang diinginkan, meskipun dia merasa dalam kendali.
Sebaliknya, orang yang tidak berdaya bisa melihat alternative atau
jawaban, namun tidak dapat melalukan apapun karena kurangnya control
atau sumber daya (Carpenito – Moyet, 2009). Perasaan ketidakberdayaan
bisa menyebabkan keputusasaan.
2. Rentang repons emosional
Adaptif Maladaptif
Repons Reaksi Supresi Reaksi
Depresi emosional berduka emosional
berduka rumit
tertunda

C. Pengkajian
1. Karakteristik keputusasaan
Karakteristik keputusasaan menurut Carpenito – Moyet (2009) terdiri
dari karakteristik utama (mayor) dan karakteristik tambahan (minor).
a. Karakteristik utama (Mayor)
Karakter – karakter dibawah ini harus hadir, satu atau lebih dari satu,
yaitu: mengungkapkan sikap apatis yang mendalam, luar biasa, dan
bertahan dalam menanggapi situasi yang dianggap tidak mungkin,
seperti pernyataan “Masa Depanku Tampak Gelap Bagiku” (Yip &
Chang dalam Carpenito – Moyet, 2009).
1) Fisiologis
a) Menurunnya repons terhadap rangsangan
b) Kekurangan energy
c) Peningkatan jumlah tidur
2) Emosional
Klien dengan gangguan keputusasaan merasa:
a) Mereka tidak memiliki kesempatan dan tidak ada alasan bagi
mereka untuk percaya hari depan
b) Ketidakmampuan mencari kemakmuran, keberuntungan, atau
nikmat Tuhan
c) Kurangnya makna atau tujuan dalam hidup
d) Perasaan kehilangan dan kekurangan
e) Kosong atau kehilangan vitalitas
f) Demoralisasi
g) Tidak berdaya
h) Tidak kompeten atau terjebak

Klien dengan gangguan ini akan menunjukkan:

a) Kepasifan dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan


b) Kemampuan verbal yang menurun
c) Afek yang menurun
d) Kurangnya ambisi, inisiatif, dan minat
e) Kompleksnya sikap menyerah
f) Ketidakmampuan untuk mencapai apapun
g) Kurangnya tanggung jawab atas keputusan dan kehidupan
h) Proses berpikir yang lambat
i) Perilaku mengisolasi diri
j) Demoralisi
k) Komentar negative mengenai sekarang dan masa depan
l) kelelahan
3) Kognitif
a) Focus pada masa lalu dan masa depan, bukan focus pada saat
ini dan sekarang
b) Berkurangnya fleksibilitas dalam proses berpikir
c) Kelakuan (misalnya, pemikiran semua atau tidak sama sekali)
d) Kurangnya imajinasi dan kemampuan berharap
e) Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi atau mencapai
tujuan dan sasaran yang diinginkan
f) Ketidakmampuan untuk merencanakan, mengatur; membuat
keputusan, atau memecahkan masalah
g) Putus asa
h) Ketidakmampuan mengenali sumber harapan
i) Pikiran bunuh diri
b. Karakteristik tambahan (Minor)
Karakteristik yang meliputi aspek fisiologis dan emosional ini
dimungkinkan hadir pada klien dengan keputusasaan
1) Fisiologis: Anoreksia, penurunan berat badan
2) Emosional
Klien merasa:
a) Merasa ada benjolan di tenggorokan, tegang
b) Merasa kecewa
c) Dibanjiri oleh rasa ketidakmampuan (saya hanya “Tidak
Bisa…”)
d) Merasa bahwa mereka berada “di ujung talinya”
e) Kehilangan kepuasan dari peran dan hubungan
f) Rentan atau mudah diserang

Klien juga mempertunjukkan adanya:

a) Kontak mata yang buruk


b) Motivasi yang menurun
c) Mendesah
d) Regresi
e) Depresi
f) Pengunduran diri

Sementara itu, NANDA (2016) menyatakan karakteristik


keputusasaan pada klien adalah:

a) Gangguan pola tidur


b) Penurunan afek
c) Penurunan nafsu makan
d) Kurangnya inisiatif
e) Mengurangi respons terhadap rangsangan (stimulus)
f) Penurunan verbalisasi
g) Isyarat putus asa secara verbal (mis, “saya tidak bisa”,
mendesah)
h) Keterlibatan dalam perawatan yang tidak memadai
i) Pasif
j) Rendahnya kontak mata
k) Mengangkat bahu sebagai respons untuk menanggapi
pembicara atau lawan tutur
l) Berpaling dari pembicara

D. Diagnosis keperawatan

Ketidakberdayaan

Keputusasaan

Gangguan konsep diri:


Harga diri rendah kronis
E. Perencanaan Keperawatan

Dx Perencanaan
Kep Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
(Tuk/Tum) Evaluasi:
Keputu TUM: Pasien 1.1 Bina hubungan Kepercaya
sasaan Pasien menunjukkan saling percaya an dari
menunjukkan tanda – tanda dengan pasien
kepercayaan percaya kepada mengemukakan merupakan
kesehatan perawat melalui: prinsip hal yang
dengan kriteria: a. Ekspresi wajah komunikasi akan
merasa memiliki cerah, terapeutik: memudah
harapan, mampu tersenyum a. Mengucapk perawat
melakukan, b. Mau an salam dalam
merasa dapat berkenalan terapeutik. melakukan
mengendalikan, c. Ada kontak Sapa pasien pendekatan
dan kualitas mata dengan keperawata
hidup yang d. Bersedia ramah, baik n atau
positif menceritakan verbal intevensi
perasaannya ataupun non selanjutnya
TUK 1: e. Bersedia verbal terhadap
Pasien dapat mengungkapk b. Berjabat pasien
membina an masalah tangan
hubungan saling dengan
percaya pasien
c. Perkenalkan
diri dengan
sopan
d. Tanyakan
nama
lengkap
pasien dan
nama
panggilan
yang disukai
pasien
e. Jelaskan
tujuan
pertemuan
f. Membuat
kontrak
topic,
waktu, dan
tempat
setiap kali
bertemu
pasien
g. Tunjukkan
sikap empati
dan
menerima
pasien apa
adanya
h. Beri
perhatian
kepada
pasien dan
perhatian
kebutuhan
dasar pasien
TKU 2: Kriteria evaluasi: 1.1 Dengarkan
Intervensi
Membantu Pasien dapat pengungkapan
penuh
pasien mengidentifikasi perasaan pasien
harapan
mengidentifikasi dan secara aktif,
(hopefull
dan mengekspresikan perlakukan
interventio
mengungkapkan perasaan yang pasien sebagai
n) ini
tentang segala berhubungan individu, dan
memberika
perasaan dengan perasaan terima
n izin
keputusasaan keputusasaan perasaannya
kepada
2.2 Sampaikan
pasien
empati atas
untuk
pengakuan
berbicara
verbal pasien
dan
mengenai
mengekspl
keraguan,
orasi
ketakutan,
hidupnya
kekhawatiran
(Kylmadal
2.3 Validasi dan
am
refleksikan
Carpenito –
kesan dengan
Moyet,
orang tersebut.
2009).
Penting untuk
Keputusan
disadari bahwa
dapat
pasien dengan
menuntun
kanker,
manusia
misalnya, sering
pada
memiliki
penemuan
realitas mereka
diri (self –
sendiri, yang
discovery)
mungkin
berbeda dari
perawat
2.4 Dorong pasien
untuk
mengungkapkan
bagaimana
harapan tersebut
tidak pasti dan
bagian dimana
harapan tersebut
telah
mengecewakan
pasien
2.5 Membantu
pasien dalam
mengenali
bahwa
keputusasaan
adalah bagian
dari kehidupan
setiap orang dan
menuntut
pengakuan.
Pasien bisa
menggunakanny
a sebagai
sumber energy,
imajinasi, dan
kebebasan untuk
mempertimbang
kan suatu
alternative
2.6 Bantu pasien
untuk
memahami
bahwa dia dapat
mengatasi aspek
keputusasaan
dengan
memisahkannya
dari aspek
penuh harapan
dan berdayanya:
a. Bentu pasien
untuk
mengidentifi
kasi dan
mengenali
aspek
keputusasaa
n
b. Bantu pasien
untuk
membedaka
n antara
yang
mungkin
dan yang
tidak
mungkin
2.7 Perawat
memobilisasi
sumber daya
internal dan
eksternal pasien
untuk
mempromosikan
harapan. Bantu
pasien untuk
mengidentifikasi
alasan pribadi
mereka untuk
hidup yang
memberikan
makna dan
tujuan hidup
mereka
TUK 3: Kriteria evaluasi: 3.1 Menekankan Faktor –
Menilai dan Pasien kekuatan dan faktor
memobilisasi menyebutkan bukan tersebut
sumber daya aspek positif yang kelemahan dapat
internal pasien dimiliki pasien pasien digunakan
atau dan tindakan yang 3.2 Pujilah pasien untuk
mengidentifikasi berada dalam pada upayanya mengidenti
tindakan yang kendali pasien yang sesuai fikasi hal –
berada dalam 3.3 Dorong pasien hal yang
kendali pasien untuk mengenali berpotensi
alasan hidup dapat
untuk dialihkan
menumbuhkan dan dapat
harapan digunakan
3.4 Identifikasi sebagai
bidang sumber
kesuksesan dan kekuatan
kegunaan, bagi
seperti dengan pasien.
menekankan
prestasi masa Penting
lalu. Gunakan untuk
informasi ini mengenali
untuk mencapai kemungkin
tujuan bersama an
dengan pasien. konstruktif
3.5 Bantu pasien pada orang
untuk dewasa
mengidentifikasi yang hidup
hal – hal yang dengan
dia sukai dan HIV/AIDS
anggap sebagai untuk
pengganggu mempromo
terhadap adanya sikan
ketidaknyamana kehidupan
n dan yang layak
memungkinkan dan pasien
pasien untuk mengenali
mencapai adanya
kenyamanan secercah
kognitif (Hinds, harapan.
Martin dan Jika tidak,
Vogel dalam seseorang
Carpenito – menjadi
Moyet, 2009) terjebak
3.6 Bantu pasien dan
untuk tenggelam
mengidentifikasi ke dalam
sumber harapan eksistensi
(misalnya, yang
hubungan, iman, sempit,
hal – hal yang pusat
harus dilakukan) perhatian
3.7 Bantu pasien pada hal
dalam yang tidak
menyesuaikan mungkin,
dan dan
mengembangka kehilangan
n tujuan jangka perspektif
pendek dan masa depan
jangka pendek (Kylma
yang realistis dalam
(berjalan dari Carpenito –
yang sederhana Moyet,
ke yang lebih 2009)
kompleks)
3.8 Ajarkan pasien Kegembira
untuk memantau an, humor,
tanda dan
perkembangan kenangan
tertentu yang menggaira
digunakan hkan
sebagai digunakan
penguatan diri untuk
3.9 Dorong menumbuh
pemikiran kan
“akhir yng harapan
bermakna” pada orang
(meansend) – orang
secara positif yang sakit
(yaitu: maka parah
saya akan
dapat…”)
3.10
Tingkatkan
kegembiraan
dan berbagi
kenangan yang
menggembiraka
n
TUK 4: Kriteria evaluasi: 4.1 Bantu pasien Mendorong
Mengidentifikas Pasien dapat mengidentifikasi pasien
i tindakan yang menyebutkan situasi untuk
berada di luar tindakan yang kehidupan yang mengungka
kendali pasien berada di luar tidak dapat ia pkan rasa
kendalinya kendalikan yang
4.2 Diskusikan dan berhubung
ajarkan cara an dengan
melakukan ketidakma
manipulasi mpuan
untuk sebagai
mengendalikan upaya
keadaan yang mengatasi
sulit masalah
dikendalikan yang tidak
dapat
terselesaika
n
TUK 5: Kriteria evaluasi: 5.1 Menghormati Jika
Membantu Pasien dapat pasien sebagai seseorang
pasien dengan menunjukkan pembuat dapat
pemecahan insiatif, keputusan yang mengenali
masalah pengarahan diri kompeten; dan
(problem sendiri, otonomi perlakukan menangani
solving) dan dalam keputusan dan keputusan
pembuatan pengambilan keinginannya secara
keputusan keputusan, serta dengan hormat imajinatif,
(decision – strategi 5.2 Dorong maka
making) pemecahan verbalisasi pergeakan,
masalah yang untuk pertumbuh
efektif menentukan an, dan
persepsi pilihan akal bisa
pasien memuncul
5.3 Memperjelas kan suatu
nilai – nilai hasil.
pasien untuk Kekakuan
menentukan apa tidak akan
yang penting pernah
dariny mengatasi
5.4 Membantu keputusasa
pasien dalam an
mengidentifikasi
masalah yang Motovasi
tidak dapat dia sangan
hingga, masalah penting
yang bisa dia untuk
hadapi. Dengan memulihka
kata lain, n pasien
membantu dari
pasien untuk keputusasa
menjauhkannya an pasien
dari pandangan harus
ketidakmungkin menentuka
an dan n
keputusan dan tujuan,bahk
mulai an jika dia
menghadapi hal memiliki
– hal yang harapan
realistis dan rendah
penuh harapan untuk
5.5 Menilai persepsi mencapain
pasien terhadap ya. Perawat
diri sendiri dan adalah
orang lain katalisator
sehubungan yang
dengan ukuran. mendorong
(orang dengan pasien
keputusasaan untuk
sering melihat mengambil
orang lain langkah
sebagai sosok pertama
yang besar dan untuk
menilai diri mengidenti
mereka sendiri fikasi
sebagai sosok tujuan.
yang kecil) Kemudian,
5.6 Jika persepsi pasien
tidak realistis, harus
bantu pasien menciptaka
utnuk menilai n tujuan
ulang mereka lain
untuk
mengembalikan
nya ke dalam
skala yang tepat
5.7 Promosikan
fleksibilitas.
Dorong pasien
untuk mencoba
suatu alternative
dan memahami
risiko
TUK 6: Kriteria evaluasi: 6.1 Bantu pasien Laporan
Membantu Pasien dapat dengan pribadi
pasien untuk mengatasi menetapkan mengenai
mempelajari keputusasaan tujuan jangka kesejahtera
kemampuan dengan koping pendek dan an mental
koping yang yang adaptif jangka panjang pada 914
efektif realistis dan narapidana
dapat dicapai mengungka
6.2 Ajarkan pkan
pentingnya bahwa
saling berbagi penurunan
dalam bebagi rasa
keprihatinan keputusasa
6.3 Ajari nilai – an pada
nilai untuk meningkat
menghadapi nya latihan
masalah (Cashin,
6.4 Biarkan pasien Potter, &
waktu untuk Butler
mengenang dalam
kembali Carpenito –
wawasan Moyet,
pengalaman 2009)
masa lalu
6.5 Jelaskan Terapi
manfaat dari music,
distraksi aromaterap
terhadap i, dan pijat
kejadian dengan
negative minyak
6.6 Ajarkan dan esensial
bantu teknik ditemukan
relaksasi dapat
sebelum membantu
mengantisipasi pasien
kejadian stress belajar
6.7 Dorong citra melepaska
mental untuk n stress dan
mempromosikan mengekspr
proses berpikir esikan
positif perasaan
6.8 Ajarkan pasien untuk
untuk “berharap beradaptasi
menjadi” orang dengan
terbaik saat ini kehidupan
dan menghargai saat ini dan
setiap momen menghadap
6.9 ajarkan pasien i dampak
untuk penyakit
memaksimalkan dengan
pengalaman sikap
estetika posistif (Ye
(misalnya : & Yeh
aroma kopi, dalam
gosokan Carpenito –
punggung, Moyet,
rasakan 2009)
kehangatan Orang
matahari, atau biasanya
angina sepoi- dapat
sepoi) yang bisa mengatasi
menginspirasi sebagian
harapan. dari
6.10 kehidupan
Aajarkan pasien yang
untuk mereka
mengantisipasi anggap
pengalaman tidak
yang dia suka berdaya
setiap hari jika mereka
(misalnya: menyadari
berjalan, bahwa ada
membaca buku faktor-
favorit, atau faktor lain
menulis surat). dalam
6.11 kehidupan
Bbantu pasien untuk yang
mengungkapkan berharga.
keyakinan Oleh
spiritual karena itu,
(Jennings dalam keputusasa
carpenito- an bisa
moyet, 2009). menimbulk
6.12 an
Aajarkan pasien penemuan
cara untuk alternative
melestarikan yang
dan memberi
menghasilkan makna dan
energy melalui tujuan
latihan fisik hidup. hal
moderat. ini penting
6.13 untuk
Ddorong terapi mencegah
music keputusasa
aromaterapi, dan an.
pijatan dengan Hilangnya
minyak esensial control
untuk terhadap
memperbaiki hidup
fisik dan status dalam
mental pasien. penyakit,
seperti
epilepsy,
dapat
mengakibat
kan pikiran
negative
mengarah
pada
keputusasa
an, kecuali
intervensi
yang
diperlukan
untuk
menentang
pemikiran
negative
tentang
situasi
yang tidak
dapat
dikendalika
nnya
diberikan.
(wagner,
smith,
ferguson,
Horton, &
Wilson
dalam
carpenito-
moyet,
2009).
TUK 7 : Kriteria evaluasi : 7.1 Libatkan Mempertah
Menilai dan Pasien dapat keluarga dan ankan
memobilisasi memanfaatkan orang penting tanggung
sumber daya sumber lainnya dalam jawab
eksternal pasien. dayaeksternal rencana peran
atau system perawatan. keluarga
pendukung yang 7.2 Dorong pasien sangat
ada. untuk penting
menghabiskan untuk
waktu atau menimbulk
pikiran dengan an harapan
orang yang dan
dicintainyadala penangana
m hubungan n. Selain
yang sehat. itu
7.3 Ajarkan peran harapan,
anggota harapan
keluarga dalam sangat
mempertahanka penting
n harapan bagi pihk
melalui keluarga
hubungan yang orang sakit
positif dan kritis untuk
suportif memfasilit
7.4 Diskusikan asi
tujuan pasien penangana
yang dapat di n dan
capai dengan penyesuaia
keluarga n.
7.5 Memberdayakan Pasien
pasien yang yang
memiliki tinggal
penyakit kronis sendiri
dengan tanpa
menanamkan dukungan
harapan melalui keluarga
penyempurnaan ternyata
system memiliki
pendukung lebih
7.6 Sampaikan banyak
harapan, gejala
informasi, dan putus asa.
kepercayaan diri Harapan
kepada keluarga berhubung
karena mereka an dengan
akan bantuan
menyampaikan orang lain
perasaan mereka karena
kepada pasien pasien
7.7 Gunakan percaya
sentuhan dan bahwa
kedekatan sumber
dengan pasien daya
untuk eksternal
menunjukkan mungkin
kepada keluarga mendukun
akseptabilitasny g ketika
a (berikan sumber
privasi) daya dan
kekuatan
internalnya
tampaknya
tidak cukup
untuk
mengatasin
ya
(misalnya
keluarga
atau orang
penting
lainnya
seringkali
merupakan
sumber
harapan)
Harapan
yang
dipelihara
oleh
anggota
keluarga
memiliki
efek
menular
pada
pasien.

Anda mungkin juga menyukai