Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penlitian

Objek penelitian ini adalah karyawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna

Telukbetung, Bandar Lampung.

3.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitin ini digunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan

pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerial (angka)

yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif

dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan

menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan

hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan

kelompok atau signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. Pada umumnya

penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar. Jenis dari penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

3.3 Definisi Variabel dan Operasional Variabel

3.3.1.Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2015) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Dari

judul penelitian didapatkan tiga variabel, yaitu :

a. Variabel Bebas ( independen ), adalah variabel yang mempengaruhi variabel

28
lainnya, dinyatakan dalam "X", dimana disiplin kerja sebagai X1 dan stres

kerja sebagai X2.

b. Variabel Terikat (Dependen), Variabel terikat atau tidak bebas adalah

variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya, dalam penelitian ini adalah

kinerja karyawan yang dinyatakan sebagai "Y".

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

1. Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2014) kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara

kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Adapun indikator kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Indikator Kinerja Karyawan


No Indikator No.Pernyataan
1 Kualitas 1,2
2 Kuantitas 3,4

3 Pelaksanaan tugas 5,6

4 Tanggung jawab 7,8

2. Disiplin Kerja
Menurut Veithzal Rivai (2014) disiplin merupakan sikap kesediaan dan kerelaan

seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku.

Adapun indikator disiplin kerja adalah sebagai berikut :

29
Tabel 3.2 Indikator Disiplin Kerja

No Indikator No.Pernyataan
1 Taat terhadap aturan waktu 1,2
2 Taat terhadap peraturan perusahaan 3,4
3 Taat terhadap aturan perilaku dalam perjalanan 5,6
4 Taat terhadap peraturan lainnya 7,8

3. Stres Kerja
Menurut Sondang P. Siagian (2014) mengatakan stres kerja adalah suatu kondisi
ketegangan yang meciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis yang
mempengaruhi emosi, pola berfikir, dan kondisi seorang karyawan.
Adapun indikator stres kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Indikator Stres Kerja

No Indikator No.Pernyataan
1 Stres individu 1,2,3,4
2 Stres Organisasi 5,6,7,8
Sumber : Charles D, Spielberg dalam Hulaifah (2015)

3.4 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa yang beralamatkan di
Jalan Hasanudin no. 27 Telukbetung, Bandar Lampung.

3.5 Populasi dan Sampel


3.5.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

30
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Ibu dan Anak

Santa Anna yang berjumlah 169 ( seratus enam puluh sembilan karyawan ).

3.5.2. Sampel

Menurut Arikunto (2015) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang

diteliti. Apabila jumlah responden kurang dari 100, sampel diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan apabila jumlah

responden lebih dari 100, maka pengambilan sampel 10%-15%, atau 20%-25%

atau lebih.

Beberapa alasan pengambilan sampel adalah :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Lebih mudah dalam penyebaran angket karena sudah ditentukan jumlahnya.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah 25% dari populasi yang ada, karena jumlah populasi melebihi 100 yaitu

169 karyawan.169 x 25% / 100 = 42, jadi sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 42 karyawan.

3.6 Jenis Data

Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis data, yaitu primer dan

sekunder :

1. Data primer

Data primer didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan hasil penyebaran

kuesioner kepada karyawan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna. Data yang

31
diperoleh kemudian akan diolah untuk tujuan penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah menjadi suatu tabel, grafik,

atau gambar, buku-buku, Jurnal, yang dapat menjadi informasi bagi pihak lain,

pada penelitian ini data sekunder berupa summary kinerja karyawan pada periode

2021.

3.7 Metode Pengumpulan data

Beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan dengan mengkaji berbagai teori yang relevan dengan

penyusunan penelitian ini seperti data yang bersumber dari berbagai referensi

seperti buku dan jurnal ilmiah berupa teori tentang manajemen sumber daya

manusia, Disiplin kerja, stres kerja dan kinerja.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

a. Wawancara

Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

wawancara kepada karyawan Rumah Sakit Ibu dan Santa Anna, Bandar Lampung

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama penelitian

seperti data jumlah karyawan dan semua yang berhubungan dengan topik

penelitian.

b. Observasi

Yaitu dengan mengumpulkan informasi atau data dengan cara mengamati

kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

32
c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar pertanyaan yang harus

diisi oleh responden. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data

yang valid dan reliabel, serta informasi yang relevan yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Dalam pembuatan kuesioner digunakan teknik skala likert

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial yang terjadi. Jawaban setiap pertanyaan yang diberikan

akan diberi nilai/skor mulai dari terbesar yaitu 5 hingga 1. Berikut ini adalah tabel

skala likert:

Tabel 3.4 Skala Likert

Kriteria Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-Ragu (RR) 3

Tidak Setuju ( TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2015)

Seluruh pertanyaan yang akan disebar merupakan pertanyaan positif, sehingga

skor yang diberikan tidak ada yang bernilai negative.

3.8 Teknik Pengujian Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2015), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

33
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Jadi validitas dilakukan bertujuan untuk mengukur apakah pertanyaan

dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Uji validitas yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilakukan

dengan melakukan korelasi antara masing–masing skor indikator dengan total

skor konstruk. Dasar pengambilan keputusannya adalah uji validitas koefisien

korelasi antara pertanyaan dengan skor total nilai (pearson correlation)

dibandingkan dengan r tabel pearson product moment dengan alpha 5% (0,05),

jika r hitung lebih besar nilai pearson correlation (r hitung) daripada r tabel dan

lebih kecil daripada 0,05 maka dinyatakan valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2015), reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas yang akan

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengukuran sekali

saja atau one shot. Dalam pengukuran jenis ini hanya dilakukan satu kali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi

antar jawaban pertanyaan. Dasar pengambilan keputusannya adalah Jika nilai

cronbach alpha > 0,70 maka jawaban dinyatakan reliabel.

3.9 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah pengaruh variabel

34
independen terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya positif atau negatif.

Adapun persamaan regresi linear berganda menurut Ghozali (2014) adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + et

Keterangan:

Y = kinerja

a = Konstanta, yaitu nilai Y ketika semua variabel bebas = 0

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Motivasi kerja

X2 = Kepuasan kerja

et = Error term

3.10 Uji Hipotesis

3.10.1 Uji Statistik t (Uji Parsial)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen Ghozali (2015). Dasar

pengambilan keputusan dalam uji statistik t dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05

ditentukan sebagai berikut:

1. Apabila t hitung > t tabel, maka variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Apabila t hitung < t tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

35
3.10.2 Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji statistik F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen Ghozali (2015). Dasar pengambilan

keputusan dalam uji statistik F dengan tingkat signifikansi (α) = 0,05 ditentukan

sebagai berikut:

1. Apabila F hitung > F tabel, maka variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Apabila F hitung < F tabel, maka variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

3.11 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan

koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%.

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang

terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi:

KP = r2 x 100% Sugiyono (2015).

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

Dalam uji koefisien determinasi diketahui juga nilai korelasi (r). Analisis korelasi

dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya

36
hubungan korelasi tersebut, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera

pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2016)

3.12 Uji Asumsi Klasik

3.12.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2015), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji

normalitas yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis

statistik. Uji statistik dapat dilakukan dengan melakukan uji K-S (non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov Test). Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai

signifikan > 0,05 maka data residual berdistribusi normal.

3.12.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2015), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi

adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF). Dasar

pengambilan keputusannya adalah jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas dan jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

37
3.12.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2015), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Heteroskedastisitas, salah satunya dapat dilihat menggunakan grafik plot. Dasar

pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik–titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola tertentu, seperti titik–titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitasi.

Tabel 3.3 Dasar Pengambilan Keputusan

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No desicision 4 – du ≤ d≤ 4 - dl

Tidak ada autokorelasi, Positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du

Sumber: Ghozali (2015)

38

Anda mungkin juga menyukai