Anda di halaman 1dari 33

COVER

1
EXECUTIVE SUMMARY

PENDATAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN INDUSTRI

KECIL MENENGAH (IKM) DI KAUBPATEN TUBAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang

strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan sebagai

pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, usaha mikro berperan

dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Untuk menjamin

optimalisasi perkembangan usaha mikro di masa depan, memerlukan

penguatan peran dan strategi pembiayaan sehingga perekonomian di suatu

daerah akan memiliki pondasi yang kuat, jika usaha mikro telah menjadi

pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam perekonomian

nasional. Kondisi ini dipandang amat penting serta mempertegas penataan

struktur pelaku ekonomi nasional yang selama ini dalam kondisi dualistik

dan timpang. Pembangunan yang ditujukan kepada usaha mikro diharapkan

menghantarkan penataan struktur pelaku ekonomi nasional lebih padu dan

seimbang, baik dalam skala usaha, strata dan sektoral, sehingga berkembang

struktur pelaku ekonomi nasional yang kokoh dan mandiri.

Produk unggulan usaha mikro di Kabupaten Tuban antaranya

kerajinan kayu jati, kerajinan tangan, kerajinan batik gedog khas Tuban,

olahan makanan dan minuman. Dalam perkembangannya, tentunya usaha

mikro menyumbang dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban,


perkembangan usaha mikro tidak lepas dari peran pemerintah. Akan tetapi,

masing-masing usaha mikro di Kabupaten Tuban pastinya mempunyai

perkembangan yang berbeda-beda pada setiap usahanya. Tidak hanya

sumbangsih dari investor skala besar, pertumbuhan di sektor industri kecil

dan menengah (IKM) juga mendorong meningkatnya penyerapan tenaga

kerja manufaktur. IKM mempunyai peran yang cukup dalam mendorong

pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta

yang dinamis. Tetapi sayangnya pentingnya UMKM dan IKM tersebut belum

mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah maupun pihak perusahaan

besar. UMKM dan IKM membutuhkan bantuan dari banyak pihak karena

keterbatasannya tersebut.

Melihat kondisi diatas, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Tuban bermaksud melakukan pendataan terhadap Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) se Kabupaten

Tuban. Mengingat di Kabupaten Tuban banyak berkembang UMKM dan IKM

sehingga perlu dilakukan pendataan guna menentukan kebijakan dalam

pengembangan dan permberdayaan UMKM dan IKM yang ada.

Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melakukan

pendataan UMKM dan IKM yang ada di Kabupaten Tuban.

Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) adalah sebagai

berikut:
a. Menyajikan data ter-update terkait jumlah UMKM dan IKM di

Kabupaten Tuban.

b. Menyediakan data terkait klasifikasi, omzet, asset, pemasaran, tenaga

kerja yang terserap, serta perizinan Usaha Mikro Kecil Menengah dan

Industri Kecil Menengah yang ada di Kabupaten Tuban dan disertai

juga dengan titik koordinat guna membantu pemerintah Kabupaten

Tuban dalam pengambilan kebijakan untuk mengembangan usaha

mikro menjadi usaha kecil sehingga dapat bersaing di pasar dunia

global dengan persaingan yang semakin ketat khususnya untuk di

Jawa Timur.
METODE PENELITIAN

Sumber Data

Data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah data primer. Dimana

data diperoleh dengan cara survei/pendataan langsung kepada pelaku

UMKM dan IKM pada 20 kecamatan di Kabupaten Tuban.

Teknik Analisis

Data UMKM dan IKM yang diperoleh kemudian diolah menggunakan

metode statistika deskriptif yakni berupa penyajian data dengan grafik, tabel,

maupun penyajian lainnya.

Langkah Penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan dalam pendataan di Kabupaten

Tuban adalah sebagai berikut:

a. Persiapan Pendataan

Persiapan pendataan dilakukan dengan menyiapkan dan mengumpulkan

tim serta penyusunan konsep dan instrumen survei.

b. Tahapan Pelaksanaan Pendataan

Pelaksanan kegiatan ini terdiri dari :

1) Pelaksanaan briefing kepada surveyor

2) Pelaksanaan pendataan

3) Menginputkan Data
c. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data

Setelah semua data terinput kemudian data tersebut diolah menggunakan

statistika deskriptif yang disajikan dalam bentuk grafik maupun tabel.

d. Penarikan Kesimpulan dan Rekomendasi

Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan ketika analisa data telah

selesai, dan memberikan rekomendasi terhadap pendataan yang telah

dilakukan kepada pelaku UMKM dan pelaku IKM di Kabupaten Tuban yang

harapannya dapat bermanfaat bagi Dinas Koperasi Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Tuban serta pelaku UMKM dan IKM.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Tuban 2021

Pada tahun 2021 di Kabupaten Tuban terdapat sebanyak 70.772 unit

UMKM yang terdata. Kecamatan Tuban menjadi kecamatan di Kabupaten

Tuban yang memiliki unit UMKM paling banyak sebanyak 8.988 unit UMKM.

UMKM di Kabupaten Tuban sebagian besar masuk dalam klasifikasi makanan

dan minuman yaitu sebanyak 20.816 unit meliputi usaha bakso, makanan

dan minuman ringan, catering, penjual kerupuk, penjual kue basah/roti, dll.

8.988
5.831
5.643
5.308

5.237

4.488
4.283
3.269

3.057
3.038
2.937

2.707
2.677
2.384

2.261
1.912

1.910
1.888

1.686
1.268
Grabagan

Soko
Tambakboyo
Tuban
Kenduruan
Kerek

Singgahan
Jatirogo

Semanding
Plumpang
Bangilan

Rengel

Senori
Bancar

Widang
Parengan
Montong
Jenu

Palang
Merakurak

Mayoritas UMKM di Kabupaten Tuban termasuk dalam usaha mikro

yaitu sebanyak 70.756 unit (99,977%) serta lainnya termasuk dalam usaha

kecil dan usaha menengah. Di Kabupaten Tuban tercatat UMKM menyerap

sebanyak 87.803 orang tenaga kerja yang meliputi 39.842 orang laki-laki dan

47.961 orang perempuan. UMKM di Kabupaten Tuban yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 1,54% (1.090 dari 70.772 unit). Perizinan yang

dimiliki antara lain BPOM, HAKI, IUI, IUM, NIB, PIRT, SIUP, TDP, SKU.
Pemasaran UMKM di Kabupaten Tuban paling banyak secara langsung saja

sebesar 97,95%, namun adapula yang menjualnya secara online dan

dititipkan. Cakupan pemasaran UMKM di Kabupaten Tuban bahkan ada pula

yang telah ekspor sebanyak 0,01% yaitu ke wilayah Amerika Serikat, Turki,

Belanda, Filipina, Malaysia, Singapura, Afrika, Hongkong, dan Brunai.

1. UMKM di Kecamatan Bancar Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Bancar tercatat terdapat 2.937 unit

UMKM. Sebagian besar UMKM berupa makanan dan minuman (894 unit)

meliputi penjual nasi, makanan dan minuman ringan, penjual legen, penjual

gorengan dll. UMKM tercatat menyerap sebanyak 1.839 orang tenaga kerja

yang meliputi 834 orang laki-laki dan 1.005 orang perempuan. Semua UMKM

tergolong dalam usaha mikro. UMKM di Kecamatan Bancar yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 0,102% (3 dari 2.937 unit) dengan perizinan

berupa IUM dan PIRT. Selain itu masih banyak usaha yang belum memiliki

perizinan. Pemasaran UMKM di Kecamatan Bancar paling banyak secara

langsung saja sebesar 98,40%, namun adapula yang menjualnya secara

online maupun dititipkan.

2. UMKM di Kecamatan Bangilan Tahun 2021

Kecamatan Bangilan tercatat terdapat 5.308 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah. Jumlah ini menempati urutan ketiga tertinggi di Kabupaten Tuban

setelah Kecamatan Palang dan Tuban. Berdasarkan klasifikasinya, UMKM

didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan sebanyak 2.389 unit

meliputi bercocok tanam jagung, padi, dll. UMKM menyerap sebanyak 8.188
orang tenaga kerja yang meliputi 2.143 orang laki-laki dan 6.045 orang

perempuan. Semua UMKM tergolong dalam usaha mikro. UMKM di

Kecamatan Bangilan yang memiliki perizinan terdata sebanyak 1,34% (71

dari 5.308 unit) dengan perizinan berupa IUM, SITU, SIUP, SKU, dan TDP.

Selain itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran

UMKM paling banyak secara langsung saja sebesar 99,38%, namun adapula

yang menjualnya secara online maupun dititipkan.

3. UMKM di Kecamatan Grabagan Tahun 2021

Kecamatan Grabagan memiliki sebanyak 1.888 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah di tahun 2021 yang semuanya tergolong dalam usaha mikro.

UMKM ini sebagian besar masuk dalam klasifikasi toko kelontong (682 unit)

meliputi toko peracangan atau toko kebutuhan sehari-hari. UMKM tercatat

menyerap sebanyak 2.328 orang tenaga kerja yang meliputi 1.300 orang laki-

laki dan 1.028 orang perempuan. UMKM yang memiliki perizinan terdata

sebanyak 0,64% (12 dari 1.888 unit) dengan perizinan berupa IUM, NIB,

SIUP, TDP, dan SKU. Selain itu masih banyak industri yang belum memiliki

perizinan. Pemasaran UMKM paling banyak secara langsung saja sebesar

99,23%, namun adapula yang menjualnya secara online.

4. UMKM di Kecamatan Jatirogo Tahun 2021

Kecamatan Jatirogo pada tahun 2021 memiliki 2.384 unit Usaha Mikro

Kecil Menengah. Sebagian besar tergolong salam usaha mikro kecuali 4 unit

UMKM yang tergolong usaha kecil. UMKM didominasi oleh UMKM makanan

dan minuman sebanyak 1.073 unit meliputi kopi, keripik, makanan dan
minuman ringan. UMKM tercatat menyerap sebanyak 1.824 orang tenaga

kerja yang meliputi 1.187 orang laki-laki dan 637 orang perempuan. UMKM

di Kecamatan Jatirogo yang memiliki perizinan terdata sebanyak 1,64% (39

dari 2.384 unit) dengan perizinan berupa HATRA, IUM, PIRT, SIUP, SITU, dan

TDP. Selain itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan.

Cakupan pemasaran UMKM di Kecamatan Jatirogo bahkan mencapai pasar

internasional tepatnya ke Malaysia. Pemasaran UMKM paling banyak secara

langsung saja sebesar 97,83%, namun adapula yang menjualnya secara

dititipkan maupun online.

5. UMKM di Kecamatan Jenu Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Jenu tercatat terdapat 3.269 unit

Usaha Mikro Kecil Menengah. Semuanya tergolong dalam usaha mikro.

Mayoritas adalah UMKM makanan dan minuman sebanyak 1.129 unit

meliputi es dan jajan, nasi, makanan dan minuman ringan. UMKM tercatat

menyerap sebanyak 4.798 orang tenaga kerja yang meliputi 2.335 orang laki-

laki dan 2.463 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Jenu yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 0,795% (26 dari 3.269 unit) dengan perizinan

berupa IUM, SIUP, SKU, SITU, NIB, dan IUMK. Selain itu masih banyak industri

yang belum memiliki perizinan. Pemasaran produknya paling banyak secara

langsung saja sebesar 99,31%, tapi adapula yang menjualnya secara online.

6. UMKM di Kecamatan Kenduruan Tahun 2021

Kecamatan Kenduruan tercatat terdapat 1.686 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah. Skala usaha UMKM ini didominasi oleh usaha mikro, kecuali 2
UMKM yang termasuk pada skala usaha kecil. UMKM yang tercatat menyerap

sebanyak 1.843 orang tenaga kerja yang meliputi 1.023 orang laki-laki dan

820 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Kenduruan yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 0,59% (10 dari 1.686 unit) dengan perizinannya

yang berupa PIRT dan SIUP. Pemasaran UMKM di Kecamatan Kenduruan

mayoritas secara langsung saja sebesar 99,44%, amun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

7. UMKM di Kecamatan Kerek Tahun 2021

Kecamatan Kerek memiliki sebanyak 1.268 unit UMKM di tahun 2021

Jumlah ini menempatkan Kecamatan Kerek sebagai kecamatan dengan

jumlah UMKM paling sedikit di Kabupaten Tuban. UMKM yang terdata

didominasi oleh usaha mikro, namun juga terdapat 1 UMKM yang termasuk

usaha kecil dan 1 UMKM yang termasuk usaha menenah. UMKM sebagian

besar masuk dalam klasifikasi toko kelontong (305 unit) meliputi toko

kebutuhan sehari-hari, peracangan dan pupuk. UMKM tercatat menyerap

sebanyak 1.337 orang tenaga kerja yang meliputi 645 orang laki-laki dan 692

orang perempuan. UMKM di Kecamatan Kerek yang memiliki perizinan

terdata sebanyak 5,21% (66 dari 1.268 unit) dengan perizinan berupa IUM,

NI, PIRT, SITU, SIUP, SKU, dan TDP. Selain itu masih banyak industri yang

belum memiliki perizinan. Terdapat satu UMKM yang telah melakukan

ekspor ke wilayah Hongkong dan Singapura. Mayoritas UMKM memasarkan

produk secara langsung saja sebesar 97,54%, namun adapula yang

menjualnya secara online, maupun langsung dan online.


8. UMKM di Kecamatan Merakurak Tahun 2021

Kecamatan Merakurak pada tahun 2021 memiliki 1.912 unit Usaha

Mikro Kecil Menengah. Semuanya tergolong dalam skala usaha mikro. UMKM

didominasi oleh UMKM toko kelontong sebanyak 645 unit meliputi toko

kebutuhan sehari-hari. UMKM tercatat menyerap sebanyak 1.464 orang

tenaga kerja yang meliputi 847 orang laki-laki dan 617 orang perempuan.

UMKM di Kecamatan Merakurak yang memiliki perizinan terdata sebanyak

8,16% (156 dari 1.912 unit) dengan perizinan yang dimiliki antara lain IUI,

IUM, IUMK, NIB, PIRT, SITU, SIUP, dan TDP. Selain itu masih banyak industri

yang belum memiliki perizinan. Terdapat satu UMKM telah memasarkan

produknya melalui ekspor ke wilayah Hongkong. Pemasaran UMKM paling

banyak secara langsung saja sebesar 95,63%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

9. UMKM di Kecamatan Montong Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Montong tercatat terdapat 3.038 unit

Usaha Mikro Kecil Menengah. Semuanya tergolong dalam skala usaha mikro.

UMKM sebagian besar didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan

sebanyak 1.594 unit meliputi tanaman padi, jagung, kacang. UMKM tercatat

menyerap sebanyak 3.795 orang tenaga kerja yang meliputi 1.358 orang laki-

laki dan 2.437 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Montong yang

memiliki perizinan terdata sebanyak 0,86% (26 dari 3.038 unit) dengan
perizinan yang dimiliki antara lain IUI, NIB, SIUP, SITU, SKU, dan TDP. Selain

itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 99,31%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

10. UMKM di Kecamatan Palang Tahun 2021

Kecamatan Palang pada tahun 2021 memiliki 5.643 unit Usaha Mikro

Kecil Menengah. Jumlah ini menempatkan Kecamatan Palang sebagai

kecamatan ke-2 dengan jumlah UMKM terbanyak di Kabupaten Tuban.

Semua UMKM tergolong dalam usaha mikro kecuali satu UMKM tergolong

skala usaha menengah. UMKM sebagian besar berupa makanan dan

minuman (2.156 unit) meliputi penjual kopi dan gorengan, penjual bakso,

penjual rujak, dll. UMKM tercatat menyerap sebanyak 5.395 orang tenaga

kerja yang meliputi 1.723 orang laki-laki dan 3.672 orang perempuan. UMKM

di Kecamatan Palang yang memiliki perizinan terdata sebanyak 0,23% (13

dari 5.643 unit) dengan perizinan berupa IUM, NIB, PIRT, SIUP (69,23%), dan

TDP. Selain itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan.

Pemasaran UMKM paling banyak secara langsung saja sebesar 99,00%,

namun adapula yang menjualnya secara online maupun dititipkan.

11. UMKM di Kecamatan Parengan Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Parengan tercatat terdapat 2.677 unit

Usaha Mikro Kecil Menengah yang semuanya tergolong dalam skala usaha

mikro. UMKM sebagian besar berupa sektor perdagangan (794 unit) meliputi

berdagang sapi, berdagang sayur, berdagang ayam. UMKM tercatat menyerap


sebanyak 3.263 orang tenaga kerja yang meliputi 1.337 orang laki-laki dan

1.926 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Parengan yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 1,195% (32 dari 2.677 unit) dengan perizinan

yang dimiliki antara lain IUM, IUMK, NIB, SITU, SIUP, SKU, dan PIRT. Selain

itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 99,39%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

12. UMKM di Kecamatan Plumpang Tahun 2021

Kecamatan Plumpang tercatat terdapat 3.057 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah yang semuanya tergolong dalam skala usaha mikro. Berdasarkan

klasifikasinya, mayoritas berupa UMKM makanan dan minuman (973 unit)

antara lain sebagai penjual bakso dan penjual tape. UMKM tercatat menyerap

sebanyak 2.887 orang tenaga kerja yang meliputi 921 orang laki-laki dan

1.966 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Plumpang yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 3,206% (98 dari 3.057 unit) dengan perizinan

antara lain BPOM, HAKI, IUM, NIB, PIRT, SIUP (87,76%), dan TDP. Selain itu

masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 96,40%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

13. UMKM di Kecamatan Rengel Tahun 2021

Kecamatan Rengel memiliki sebanyak 5.831 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah di tahun 2021. Jumlah ini berada di posisi ke-4 tertinggi di

Kabupaten Tuban. Semua UMKM tergolong dalam skala usaha mikro. UMKM
sebagian besar masuk dalam klasifikasi makanan dan minuman (1.777 unit)

meliputi industri tempe, bakso, jamu, dll. UMKM tercatat menyerap sebanyak

9.343 orang tenaga kerja yang meliputi 5.054 orang laki-laki dan 4.289 orang

perempuan. UMKM di Kecamatan Rengel yang memiliki perizinan terdata

sebanyak 2,68% (156 dari 5.831 unit) dengan perizinan yang dimiliki antara

lain berupa BPOM, HAKI, IUM, NIB, PIRT, SITU, SIUP, SKU, dan TDP. Selain itu

masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 95,53%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

14. UMKM di Kecamatan Semanding Tahun 2021

Kecamatan Semanding pada tahun 2021 memiliki 5.237 unit Usaha

Mikro Kecil Menengah. Terdapat satu unit UMKM yang tergolong dalam skala

usaha kecil sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam skala usaha mikro.

UMKM sebagian besar masuk dalam klasifikasi makanan dan minuman

(1.619 unit) meliputi es, makanan ringan, dan jual bakso. UMKM tercatat

menyerap sebanyak 8.170 orang tenaga kerja yang meliputi 4.303 orang laki-

laki dan 3.867 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Semanding yang

memiliki perizinan terdata sebanyak 0,55% (29 dari 5.237 unit) dengan

perizinan berupa BPOM, IUM, NIB, PIRT, SIUP (65,52%), dan TDP. Pemasaran

UMKM paling banyak secara langsung saja sebesar 98,59%, namun adapula

yang menjualnya secara online maupun dititipkan.


15. UMKM di Kecamatan Senori Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Senori tercatat terdapat 2.707 unit

Usaha Mikro Kecil Menengah. Terdapat satu unit UMKM yang tergolong

dalam skala usaha menengah sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam

skala usaha mikro. UMKM sebagian besar masuk dalam klasifikasi makanan

dan minuman (925 unit) meliputi penjual es, jajan, kopi, dan kerupuk. UMKM

tercatat menyerap sebanyak 3.530 orang tenaga kerja yang meliputi 1.861

orang laki-laki dan1.669 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Senori yang

memiliki perizinan terdata sebanyak 0,26% (7 dari 2.707 unit) dengan

perizinan yang dimiliki antara lain IUM (42,86%), NIB, SIUP, dan SKU. Selain

itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 95,56,%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

16. UMKM di Kecamatan Singgahan Tahun 2021

Kecamatan Singgahan tercatat terdapat 1.910 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah yang semuanya tergolong dalam skala usaha mikro. UMKM

sebagian besar masuk dalam klasifikasi perdagangan (620 unit) antara lain

penjual sayur keliling dan penjual barang rumah tangga. UMKM tercatat

menyerap sebanyak 2.884 orang tenaga kerja yang meliputi 1.640 orang laki-

laki dan 1.244 orang perempuan. UMKM di Kecamatan Singgahan yang

memiliki perizinan terdata sebanyak 0,68% (13 dari 1.910 unit) dengan

perizinan berupa IUM, NIB, SIUP, dan SKU (53,85%). Selain itu masih banyak

industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM paling banyak


secara langsung saja sebesar 99,01%, namun adapula yang menjualnya

secara online maupun dititipkan.

17. UMKM di Kecamatan Soko Tahun 2021

Kecamatan Soko memiliki sebanyak 4.488 unit Usaha Mikro Kecil

Menengah di tahun 2021. Terdapat dua unit UMKM yang tergolong dalam

skala usaha menengah sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam skala

usaha mikro. UMKM di Kecamatan Soko sebagian besar didominasi oleh

makanan dan minuman (1.388 unit) meliputi jual bakso, pentol, es dan

makanan ringan. UMKM yang tercatat menyerap sebanyak 4.766 orang

tenaga kerja yang meliputi 2.434 orang laki-laki dan 2.332 orang perempuan.

UMKM di Kecamatan Soko yang memiliki perizinan terdata sebanyak 2,01%

(90 dari 4.488 unit) dengan perizinan yang dimiliki antara lain berupa BPOM,

HAKI, IUI, IUM, NIB, PIRT, SITU, SIUP, SKU (75,56%), dan TDP. Selain itu

masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Cakupan pemasaran

UMKM di Kecamatan Soko bahkan mencapai pasar internasional, yaitu dua

UMKM yang telah ekspor ke wilayah Amerika Serikat, Turki, Belanda,

Filipina, Afrika, dan Brunai. Pemasaran UMKM paling banyak secara langsung

saja sebesar 98,52%, namun adapula yang menjualnya secara online maupun

dititipkan.

18. UMKM di Kecamatan Tambakboyo Tahun 2021

Kecamatan Tambakboyo pada tahun 2021 memiliki 4.283 unit Usaha

Mikro Kecil Menengah. Terdapat satu unit UMKM yang tergolong dalam skala

usaha menengah sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam skala usaha


mikro. UMKM sebagian besar didominasi oleh UMKM petanian dan

perkebunan sebanyak 2.050 unit meliputi pertanian padi, jagung, kacang

tanah, kacang hijau. Sampai UMKM yang tercatat menyerap sebanyak 5.681

orang tenaga kerja yang meliputi 1.887 orang laki-laki dan 3.794 orang

perempuan. UMKM di Kecamatan Tambakboyo yang memiliki perizinan

terdata sebanyak 2,59% (111 dari 4.283 unit) dengan perizinan berupa

HAKI, IUI, IUM, NIB, PIRT, SITU, SIUP, SKU (45,05%), dan TDP. Selain itu

masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 99,08%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

19. UMKM di Kecamatan Tuban Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Tuban tercatat terdapat 8.691 unit

Usaha Mikro Kecil Menengah. Kecamatan Tuban memiliki jumlah UMKM

tertinggi di antara kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Tuban. Terdapat

dua unit UMKM yang tergolong dalam skala usaha kecil sedangkan sisanya

mayoritas tergolong dalam skala usaha mikro. UMKM sebagian besar masuk

dalam klasifikasi makanan dan minuman (3.732 unit) meliputi menjual

bakso, es dan jajan. UMKM tercatat menyerap sebanyak 10.930 orang tenaga

kerja yang meliputi 5.024 orang laki-laki dan 5.906 orang perempuan. UMKM

di Kecamatan Tuban yang memiliki perizinan terdata sebanyak 1,66% (149

dari 8.988 unit) dengan perizinan yang dimiliki antara lain berupa BPOM,

HAKI, IUI, IUM, NIB, PIRT, SITU, SIUP, SKU (46,98%), dan TDP. Selain itu

masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran UMKM


paling banyak secara langsung saja sebesar 97,49%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

20. UMKM di Kecamatan Widang Tahun 2021

Kecamatan Widang pada tahun 2021 memiliki 2.261 unit Usaha Mikro

Kecil Menengah yang semuanya tergolong dalam skala usaha mikro. UMKM

dengan jumlah unit paling banyak adalah UMKM makanan dan minuman

sebanyak 754 unit meliputi menjual bakso, kopi, gorengan, dan nasi. UMKM

di Kecamatan Widang menyerap sebanyak 3.554 orang tenaga kerja yang

meliputi 2.003 orang laki-laki dan 1.551 orang perempuan. UMKM di

Kecamatan Widang yang memiliki perizinan terdata sebanyak 3,804% (86

dari 2.261 unit) dengan perizinan berupa HAKI, IUM, IUMK, NIB, PIRT, SIUP

(74,42%), dan TDP. Selain itu masih banyak industri yang belum memiliki

perizinan. Pemasaran UMKM paling banyak secara langsung saja sebesar

99,07%, namun adapula yang menjualnya secara online maupun dititipkan.

Industri Kecil Menengah Kabupaten Tuban 2021

Pada tahun 2021 di Kabupaten Tuban terdapat sebanyak 15.505 unit

IKM yang terdata. Kecamatan Bangilan menjadi kecamatan di Kabupaten

Tuban yang memiliki unit IKM paling banyak sebanyak 2.776 unit IKM. IKM

sebagian besar masuk dalam klasifikasi pertanian dan perkebunan yaitu

sebanyak 7.860 unit industri meliputi padi, jagung, jamur, kacang hijau,

tembakau, cabai, dan tanaman lainnya.


2.776

2.425
1.764
1.124

1.095
1.088

1.011
745
613

518
466
430
425

409
341
321

300
243

209
202
Grabagan

Kenduruan
Kerek

Singgahan
Soko

Tuban
Jatirogo

Tambakboyo
Rengel
Semanding
Bangilan

Plumpang
Bancar

Senori

Widang
Parengan
Jenu

Palang
Merakurak
Montong

Terdapat 31 unit IKM (0,013%) yang tergolong dalam skala industri

menengah sedangkan sisanya sebanyak 16.474 unit (99,812%) mayoritas

tergolong dalam skala industri kecil. Di Kabupaten Tuban tercatat IKM

menyerap sebanyak 27.656 orang tenaga kerja yang meliputi 10.060 orang

laki-laki dan 17.596 orang perempuan. IKM di Kabupaten Tuban yang

memiliki perizinan terdata sebanyak 1,45% (240 dari 16.505 unit). Perizinan

yang dimiliki antara lain BPOM, HAKI, IUI, IUM, NIB, PIRT, SIUP, TDP, SKU.

Pemasaran UMKM di Kabupaten Tuban paling banyak secara langsung saja

sebesar 98,22%, namun adapula yang menjualnya secara online dan

dititipkan. Cakupan pemasaran UMKM di Kabupaten Tuban bahkan ada pula

yang telah ekspor sebanyak 0,01% yaitu ke wilayah Malaysia dan Hongkong.

1. UMKM di Kecamatan Bancar Tahun 2021

Pada tahun 2021 di kecamatan Bancar tedata sebanyak 321 unit

Industri Kecil Menengah (IKM) yang semuanya tergolong dalam skala

industri kecil. Sebagian besar berupa industri tekstil sebanyak 89 unit yang
meliputi konveksi dan penjahit pakaian. IKM di kecamatan Bancar tercatat

menyerap sebanyak 241 tenaga kerja yang meliputi 142 orang laki-laki dan

99 orang perempuan. Di kecamatan Bancar sebanyak 321 IKM belum ada

yang terdata memiliki legalitas usaha. Pemasaran UMKM paling banyak

secara langsung saja sebesar 99,36%, namun adapula yang menjualnya

secara online maupun dititipkan.

2. UMKM di Kecamatan Bangilan Tahun 2021

Pada 2021 di kecamatan Bangilan terdata ada 2.776 unit Industri Kecil

Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi pertanian dan

perkebunan sebanyak 2.360 unit industri yang meliputi pertanian padi,

jagung dan sayuran. IKM di kecamatan Bangilan tercatat menyerap sebanyak

5.221 tenaga kerja yang meliputi 558 orang laki-laki dan 4.663 orang

perempuan. IKM di kecamatan Bangilan yang tercatat memiliki perizinan

sebanyak 0,39% (11 dari 2.776 unit) dengan perizinan berupa SITU, SIUP,

SKU dan NIB. Cakupan pemasaran IKM di kecamatan Bangilan bahkan

mencapai pasar internasional sebesar 0,04%. Cakupan pemasaran paling

banyak penjualan secara langsung mencapai 99,82%, namun ada pula yang

menjualnya secara dititipkan maupun online.

3. UMKM di Kecamatan Grabagan Tahun 2021

Pada 2021 di kecamatan Grabagan terdata ada 202 unit Industri Kecil

Menengah (IKM). Sebagian besar masuk dalam klasifikasi jasa yaitu sebanyak

83 unit industri meliputi servis kendaraan, servis elektronik, jasa rias,

laundry dan jasa lainnya. IKM di kecamatan Grabagan tercatat menyerap


sebanyak 293 tenaga kerja yang meliputi 232 orang laki-laki dan 61 orang

perempuan. IKM di kecamatan Grabagan yang tercatat memiliki perizinan

sebanyak 2,97% (6 dari 202 unit) dengan perizinan berupa IUM, NIB, SIUP,

SKU dan TDP.

4. UMKM di Kecamatan Jatirogo Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Jatirogo tercatat memiliki 430 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi jasa sebanyak 141

unit industri yang meliputi servis kendaraan, sewa terop dan dekorasi, rias

dan jasa lainnya. IKM di kecamatan Jatirogo tercatat menyerap sebanyaj 512

tenaga kerja yang meliputi 340 orang laki-laki dan 172 orang perempuan.

IKM di kecamatan Jatirogo yang tercatat memiliki perizinan sebanyak 3,02%

(13 dari 430 unit) dengan perizinan berupa IUM, PIRT, SIUP dan TDP.

Sebanyak 0,23% IKM di Kecamatan Jatirogo cakupan pemasarannya

mencapai pasar internasional tepatnya ke Malaysia. Pemasaran UMKM paling

banyak secara langsung saja sebesar 97,83%, namun adapula yang

menjualnya secara dititipkan maupun online.

5. UMKM di Kecamatan Jenu Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Jenu tercatat memiliki 425 unit Industri Kecil

Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi makanan dan minuman

sebanyak 113 unit industri yang meliputi catering, olahan ikan, keripik,

terasi, dan makanan minuman lainnya. IKM di kecamatan Jenu tercatat

menyerap sebanyak 869 tenaga kerja yang meliputi 56 orang laki-laki dan

305 orang perempuan. IKM di kecamatan Jenu tercatat memiliki perizinan


sebanyak 1,65% (7 dari 425 unit) dengan perizinan berupa IUM, SITU, SIUP

dan SKU.

6. UMKM di Kecamatan Kenduruan Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Kenduruan tercatat memiliki 341 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi pertanian dan

perkebunan sebanyak 101 unit industri, meliputi pertanian padi, jagung,

kacang dan lainnya. IKM di kecamatan Kenduruan tercatat menyerap

sebanyak 491 tenaga kerja yang meliputi 263 orang laki-laki dan 128 orang

perempuan. IKM di kecamatan Kenduruan tercatat memiliki perizinan

sebanyak 0,88% (3 dari 338 unit) dengan perizinan berupa SIUP.

7. UMKM di Kecamatan Kerek Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Kerek tercatat memiliki 466 unit Industri Kecil

Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi pertanian dan

perkebunan sebanyak 268 unit industri, meliputi pertanian padi, jagung,

kacang, budidaya jamur dan lainnya. IKM di kecamatan Kerek tercatat

menyerap sebanyak 587 tenaga kerja yang meliputi 207 orang laki-laki dan

380 orang perempuan. IKM di kecamatan Kerek tercatat memiliki perizinan

sebanyak 2,15% (10 dari 466 unit) dengan perizinan berupa SIUP, PIRT, SKU

dan TDP.

8. UMKM di Kecamatan Merakurak Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Merakurak tercatat memiliki 243 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi makanan dan

minuman sebanyak 62 unit industri yang meliputi pembuatan tahu tempe,


catering, keripik/kerupuk, kue/roti dan makanan minuman lainnya. IKM di

kecamatan Merakurak tercatat menyerap sebanyak 279 tenaga kerja yang

meliputi 212 orang laki-laki dan 67 orang perempuan. IKM di kecamatan

Merakurak tercatat memiliki perizinan sebanyak 3,29% (8 dari 243 unit)

dengan perizinan berupa SIUP, SKU, NIB, IUI dan TDP. Sebanyak 0,41% IKM

di Kecamatan Merakurak cakupan pemasarannya mencapai pasar

internasional tepatnya ke Hongkong. Pemasaran IKM paling banyak secara

langsung saja sebesar 95,06%, namun adapula yang menjualnya secara

dititipkan maupun online.

9. UMKM di Kecamatan Montong Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Montong tercatat memiliki 1.764 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi pertanian dan

perkebunan sebanyak 1.588 unit industri, meliputi pertanian padi, jagung,

kacang, cabai. IKM di kecamatan Montong tercatat menyerap sebanyak 2.2.96

tenaga kerja yang meliputi 478 orang laki-laki dan 1.818 orang perempuan.

IKM di kecamatan Montong tercatat memiliki perizinan sebanyak 0,34% (6

dari 1.764 unit) dengan perizinan berupa SIUP, SITU, SKU, NIB, NPWP dan

TDP. Dan ada juga perizinan lain seperti HO, dan IMB.

10. UMKM di Kecamatan Palang Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Palang tercatat memiliki 1.124 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi pertanian dan

perkebunan sebanyak 600 unit industri, meliputi pertanian padi, jagung,

kacang, cabai. IKM di kecamatan Palang tercatat menyerap sebanyak 2.105


tenaga kerja yang meliputi 482 orang laki-laki dan 1.623 orang perempuan.

IKM di kecamatan Palang tercatat memiliki perizinan sebanyak 0,18% (2 dari

1.124 unit) dengan perizinan berupa SIUP, NIB dan PIRT.

11. UMKM di Kecamatan Parengan Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Parengan tercatat memiliki 1.088 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi pertanian dan

perkebunan sebanyak 586 unit industri, meliputi pertanian padi, jagung, dan

budidaya jamur. IKM di kecamatan Parengan tercatat menyerap sebanyak

1.538 tenaga kerja yang meliputi 380 orang laki-laki dan 1.158 orang

perempuan. IKM di kecamatan Parengan tercatat memiliki perizinan

sebanyak 1,01% (11 dari 1.088 unit) dengan perizinan berupa IUM, SIUP,

dan SKU.

12. UMKM di Kecamatan Plumpang Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Plumpang tercatat memiliki 613 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi galian dan bangunan

sebanyak 152 unit industri, meliputi pembuatan batu bata, paving, cor,

keramik dan lainnya. IKM di kecamatan Plumpang tercatat menyerap

sebanyak 962 tenaga kerja yang meliputi 287 orang laki-laki dan 675 orang

perempuan. IKM di kecamatan Plumpang tercatat memiliki perizinan

sebanyak 0,98% (6 dari 613 unit) dengan perizinan berupa BPOM, HAKI,

IUM, PIRT, SIUP dan TDP.


13. UMKM di Kecamatan Rengel Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Rengekltercatat memiliki 1.095 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi jasa sebanyak 261

unit industri yang meliputi jasa servis kendaraan, servis elektronik,

salon/potong rambut, dekorasi dan jasa lainnya. IKM di kecamatan Rengel

tercatat menyerap sebanyak 2.113 tenaga kerja yang meliputi 1.275 orang

laki-laki dan 838 orang perempuan. IKM di kecamatan Rengel tercatat

memiliki perizinan sebanyak 7,95% (87 dari 1.095 unit) dengan perizinan

berupa NPWP, PIRT, PPLT, SITU, SIUP, SKUI, TDP dan Depkes.

14. UMKM di Kecamatan Semanding Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Semanding tercatat memiliki 745 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi jasa sebanyak 201

unit industri yang meliputi jasa servis kendaraan, servis elektronik,

salon/potong rambut, laundry dan jasa lainnya. IKM di kecamatan

Semanding tercatat menyerap sebanyak 1.545 tenaga kerja yang meliputi

1.075 orang laki-laki dan 470 orang perempuan. IKM di kecamatan

Semanding tercatat memiliki perizinan sebanyak 1,48% (11 dari 745 unit)

dengan perizinan berupa BPOM, IUM, NIB, PIRT, SIUP dan TDP. Kemudian

ada juga izin halal dari MUI dan SPPL.

15. UMKM di Kecamatan Senori Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Senori tercatat memiliki 409 unit Industri Kecil

Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi makanan dan minuman


sebanyak 141 unit industri yang meliputi pembuatan tempe, kerupuk gendar,

keripik, jajanan, kue/roti dan jasa lainnya. IKM di kecamatan Senori tercatat

menyerap sebanyak 570 tenaga kerja yang meliputi 340 orang laki-laki dan

230 orang perempuan. IKM di kecamatan Senori tercatat memiliki perizinan

sebanyak 0,49% (2 dari 409 unit) dengan perizinan berupa SKU dan NIB.

16. UMKM di Kecamatan Singgahan Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Singgahan tercatat memiliki 300 unit Industri

Kecil Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi barang galian dan

bahan bangunan sebanyak 105 unit industri yang didonimasi oleh

pembuatan batu bata. IKM di kecamatan Singgahan tercatat menyerap

sebanyak 578 tenaga kerja yang meliputi 348 orang laki-laki dan 230 orang

perempuan. IKM di kecamatan Singgahantercatat memiliki perizinan

sebanyak 0,33% (1 dari 300 unit) dengan perizinan usaha dagang.

17. UMKM di Kecamatan Soko Tahun 2021

Pada 2021 kecamatan Soko tercatat memiliki 518 unit Industri Kecil

Menengah (IKM). Sebagian besar masuk klasifikasi jasa sebanyak 216 unit

industri yang meliputi servis kendaraan, servis elektronik, bengkel las, jahit,

jasa buat mahar, salon dan jasa lainnya. IKM di kecamatan Soko tercatat

menyerap sebanyak 569 tenaga kerja yang meliputi 364 orang laki-laki dan

205 orang perempuan. IKM di kecamatan Soko tercatat memiliki perizinan

sebanyak 2,32% (12 dari 528 unit) dengan berupa izin NPWP, SITU, SIUP dan

SKU.
18. UMKM di Kecamatan Tambakboyo Tahun 2021

Kecamatan Tambakboyo pada tahun 2021 memiliki 2.425 unit

Industri Kecil Menengah. Terdapat tiga unit IKM yang tergolong dalam skala

industri menengah sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam skala

industri kecil. IKM sebagian besar masuk dalam klasifikasi pertanian dan

perkebunan yaitu sebanyak 2.038 unit industri meliputi pertanian padi,

jagung, kacang, jamur, palawija, cabai, dan tanaman lainnya. IKM tercatat

menyerap sebanyak 4.580 orang tenaga kerja yang meliputi 1.240 orang laki-

laki dan 3.340 orang perempuan. IKM di Kecamatan Tambakboyo yang

memiliki perizinan terdata sebanyak 0,91% (22 dari 2.425 unit) dengan

perizinan berupa HAKI, IUI, NIB, PIRT (50,00%), SITU, SIUP, dan SKU. Selain

itu masih banyak industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran IKM

paling banyak secara langsung saja sebesar 99,05%, namun adapula yang

menjualnya secara online maupun dititipkan.

19. UMKM di Kecamatan Tuban Tahun 2021

Pada tahun 2021 di Kecamatan Tuban tercatat terdapat 1.011 unit

Industri Kecil Menengah. Terdapat empat unit IKM yang tergolong dalam

skala industri menengah sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam skala

industri kecil. IKM paling banyak masuk dalam klasifikasi makanan dan

minuman yaitu sebanyak 350 unit industri dengan produk kue/roti, kue

basah, catering, kerupuk/keripik, susu kedelai, jenang jagung, olahan jamur

dan produk makanan minuman lainnya. IKM tercatat menyerap sebanyak

1.940 orang tenaga kerja yang meliputi 1.020 orang laki-laki dan 920 orang
perempuan. IKM di Kecamatan Tuban yang memiliki perizinan terdata

sebanyak 1,48% (15 dari 1.011 unit) dengan perizinan berupa BPOM, HAKI,

IUI, IUM, NIB, PIRT, SIUP (80,00%), dan TDP. Selain itu masih banyak industri

yang belum memiliki perizinan. Pemasaran IKM paling banyak secara

langsung saja sebesar 95,75%, namun adapula yang menjualnya secara

online maupun dititipkan.

20. UMKM di Kecamatan Widang Tahun 2021

Kecamatan Widang pada tahun 2021 memiliki 209 unit Industri Kecil

Menengah. Terdapat satu unit IKM yang tergolong dalam skala industri

menengah sedangkan sisanya mayoritas tergolong dalam skala industri kecil.

IKM paling banyak masuk dalam klasifikasi industri jasa yaitu sebanyak 61

unit yang meliputi jasa servis kendaraan, servis elektronik, jasa cuci

kendaraan, cuci pakaian, rias, salon/pangkas rambut, dan jasa lainnya. IKM

tercatat menyerap sebanyak 467 orang tenaga kerja yang meliputi 253 orang

laki-laki dan 214 orang perempuan. IKM di Kecamatan Widang yang memiliki

perizinan terdata sebanyak 3,35% (7 dari 209 unit) dengan perizinan berupa

HAKI, IUM, NIB, PIRT, SIUP (57,14%), dan TDP. Selain itu masih banyak

industri yang belum memiliki perizinan. Pemasaran IKM paling banyak

secara langsung saja sebesar 98,09%, namun adapula yang menjualnya

secara online maupun dititipkan.


KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Tuban adalah

sebagai berikut.

1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Tuban Tahun 2021

terdata sebanyak 70.772 unit UMKM yang didominasi oleh usaha

makanan dan minuman. Penyerapan tenaga kerja UMKM didominasi

oleh tenaga kerja perempuan dan paling banyak melakukan

pemasaran dengan penjualan langsung.

2. Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Tuban Tahun 2021 terdata

sebanyak 16.505 unit IKM yang didominasi oleh industri makanan dan

minuman. Penyerapan tenaga kerja IKM didominasi oleh tenaga kerja

perempuan dan paling banyak melakukan pemasaran dengan

penjualan langsung.

REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, diberikan rekomedasi terkiat

Pendataan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil

Menengah (IKM) Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui perkembangan UMKM dan IKM yang sangat dinamis dari

waktu ke waktu, sebaiknya dilakukan updating data secara berkala

dan bertahap oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan,

minimal 1 tahun sekali pada beberapa kecamatan.


2. Berdasarkan sedikitnya UMKM dan IKM yang memiliki

legalitas/perijinan usaha, sebaiknya dilakukan kerjasama dari Dinas

Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dengan Dinas Penanaman

Modal, PTSP dan Tenaga Kerja agar memfasilitasi pelaku UMKM

maupun IKM dalam perizinanan dengan cara melakukan jemput bola

(datang langsung kepada pelaku usaha untuk didaftarkan usahanya)

ataupun edukasi/sosialisasi legalitas usaha dalam bentuk

pelatihan/selebaran. Selain itu dapat memfasilitasi terkait P-IRT

dengan melibatkan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, sehingga

dapat diakses oleh masyarakat di kecamatan.

3. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dapat mengarahkan

UMKM maupun IKM untuk memasarkan secara online baik melalui

website pemasaran tuban (tokotuban.id), maupun e-commerce

(shopee, Tokopedia, Lazada, JD.ID, OLX, dll). Selain itu pemerintah

telah menyediakan tempat dagang seperti sentra IKM/UMKM ataupun

menyediakan tempat dagang pada lokasi yang strategis seperti

terminal, alun-alun, dan tempat lainnya yang ramai dikunjungi

wisatawan/masyarakat sekitar, jadi tempat tersebut harus dikelola

dengan baik dan dipromosikan agar banyak pengunjung.

4. Dari Pendataan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri

Kecil Menengah (IKM) Tahun 2021 yang kemudian menghasilkan

database harus dimanfaatkan dengan baik sebagai dasar pengambilan

kebijakan seperti optimalisasi program One Vilage One Product


(OVOP) dan juga mendukung Tuban Satu Data. Sehingga perencanaan

pemerintah Kabupaten Tuban dapat terlaksana dengan baik.

5. Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Koperasi Perindustrian

dan Perdagangan; Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan

Olahraga; Dinas Komunikasi Dan Informatika; dan dinas terkait

lainnya dapat bersinergi dalam melakukan publikasi produk-produk

unggulan Kabupaten Tuban beserta pariwisatanya melalui sosial

media, website pemerintahan, radio, stasiun tv lokal, surat kabar

daerah, dan juga selebaran/pamflet pada tempat strategis seperti

terminal, tempat perbelanjaan, rest area, jalan, tempat pariwisata, dan

tempat strategis lainnya sehingga ketika wisatawan dari luar daerah

berkunjung dapat tertarik untuk membeli produk lokal dan

berkunjung ke tempat wisata di Kabupaten Tuban. Serta dapat

dicanangkan pembuatan pusat UMKM/IKM di beberapa lokasi wisata

sehingga lebih terorganisir.

6. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dapat memfasilitasi

usaha/industri dengan membuat ruang konsultasi untuk UMKM dan

IKM terutama yang merupakan WUB (wirausaha baru) untuk

konsultasi terkait permasalahan yang dihadapi seperti perijinan,

permodalan, bahan baku, kemasan, dll. Sehingga pemberdayaan

UMKM dan IKM sebagai motor penggerak ekonomi baru dapat

terlaksana, jadi tidak hanya dilatih namun juga dibina dan diawasi

sampai bisa menjadi UMKM dan IKM yang mandiri.

Anda mungkin juga menyukai