KELAS D ( SORE )
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
AJI GUMELAR 2043700435
SUKMAWANSYAH 2043700253
Fakultas Farmasi
OBAT PKRT
PKa BPOM Standar yang ditetapkan, termasuk PMK 20 Cara Pembuatan Perbekalan
No. 24 proses produksi sesuai dengan CPOB TAHUN 2017 Kesehatan Rumah Tangga yang Baik
Tahun 2017 dan dilengkapi dengan Informasi Standar yang (CPPKRTB) adalah pedoman
Standar Produk dan Label berisi informasi CPPKRTB yang digunakan dalam rangkaian
CPOB lengkap, objektif dan tidak kegiatan pembuatan perbekalan
menyesatkan yang dapat menjamin kesehatan rumah tangga dan
penggunaan Obat secara tepat, pengendalian mutu yang bertujuan
rasional dan aman. untuk menjamin agar produk
perbekalan kesehatan rumah tangga
yang diproduksi memenuhi
persyaratan yang ditetapkan sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
PKa BPOM Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi PMK Nomor Standar dan/atau persyaratan mutu,
NOMOR 13 (WFI), Untuk larutan infus volume- 1189 Tahun keamanan, dan kemanfaatan sesuai
TAHUN besar, pemantauan air atau produk 2010 dengan Farmakope Indonesia atau
2018 antara hendaklah selalu dilakukan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Standar sebagai pengujian tambahan terhadap atau Pedoman Penilaian Alkes dan
Monografi pengujian yang dipersyaratkan dalam PKRT atau standar lain yang
monografi produk jadi yang disetujui. ditetapkan oleh Menteri.
PKa BPOM Baku Pembanding merupakan suatu PMK Nomor Menjamin Alat kesehatan dan/ atau
NOMOR 13 bahan seragam yang otentik untuk 1190 Tahun PKRT yang memenuhi standar
TAHUN digunakan dalam pengujian kimia dan 2010 persyaratan mutu, keamanan dan
2018 fisika tertentu, di mana dibandingkan kemanfaatan sejak kegiatan produksi
Standar dengan sifat suatu produk yang diuji, sampai dengan penggunaan Alkes
Baku dan memiliki tingkat kemurnian yang dan/ atau PKRT
Pembanding sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
PKa BPOM Sejak dilakukannya kultivasi, media PP Nomor 72 Pengamanan sediaan farmasi dan
NOMOR 13 dan reagen dirancang untuk Tahun 1998 alat kesehatan sebagai upaya yang
TAHUN meningkatkan pertumbuhan sel atau dilakukan untuk melindungi
2018 organisme mikroba, dalam kondisi masyarakat dari bahaya penggunaan
Standar murni (aksenik), perhatian khusus sediaan farmasi dan alat kesehatan
Bahan hendaklah diberikan pada strategi yang tidak tepat serta tidak
Reagen pengendalian untuk memastikan memenuhi persyaratan mutu,
adanya langkah-langkah handal yang keamanan, dan kemanfaatan.
mencegah atau mengurangi munculnya
bioburden, dan metabolit atau
endotoksin yang tidak diinginkan.
PKa BPOM panduan mengenai Cara Pembuatan UU No. 36 Sediaan farmasi berupa obat dan
NOMOR 13 Bahan Aktif Obat yang Baik Tahun 2009 bahan baku obat harus memenuhi
TAHUN (CPBAOB) menurut sistem yang sesuai syarat farmakope Indonesia atau
2018 untuk mengelola mutu. buku standar lainnya serta sediaan
Standar farmasi yang berupa obat tradisional
Bahan Baku dan kosmetika serta alat kesehatan
harus memenuhi standar dan/atau
persyaratan yang ditentukan.
PKa BPOM Personil kunci yang bertanggung jawab
HK.03.1.33. dalam mengelola dan mengawasi
12.12.8195 pembuatan, pemastian mutu dan
TAHUN pengawasan mutu, hendaklah memiliki
2012 kompetensi yang diperlukan untuk
Standar menjamin bahwa produk darah yang
personil dihasilkan memenuhi standar dan
spesifikasi yang dipersyaratkan secara
konsisten.
PMK Industri farmasi wajib memenuhi
NOMOR persyaratan CPOB, persyaratan CPOB
1120 Tahun bagi industri farmasi dibuktikan dengan
2008 dokumen yang sesuai
PMK No. Instalasi Farmasi Rumah Sakit dapat
1799 tahun melakukan proses pembuatan obat.
2010 Tetapi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
harus terlebih dahulu memenuhi
persyaratan CPOB yang dibuktikan
dengan sertifikat CPOB.
HIRARKI
Standar obat yang dipakai Standar obat yang dipakai
PKa BPOM NOMOR 24 TAHUN 2017, PKa
BPOM NOMOR 13 TAHUN 2018 & PKa
BPOM HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012
PMK NOMOR 1120 TAHUN 2008, PMK No. PMK 20 TAHUN 2017, PMK Nomor 1189
1799 tahun 2010 & NOMOR 72 TAHUN 1998 Tahun 2010, PMK Nomor 1190 Tahun 2010
3. Perbandingan Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Tiap Tahap
Perbandingan Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Tiap Tahap
OBAT PKRT
PKa BPOM Obat yang akan diedarkan di wilayah
No. 24 Indonesia wajib memiliki Izin Edar.
Tahun 2017 Untuk memperoleh Izin Edar harus
dilakukan Registrasi, yang diajukan oleh
Jenis izin Pendaftar kepada Kepala Badan.
PMK 1148 Setiap pendirian PBF wajib memiliki PMK Nomor Alat kesehatan dan/atau PKRT
Tahun 2011 izin dari Direktur Jenderal. Setiap PBF 1190/Menkes/P yang akan diimpor, digunakan
dapat mendirikan PBF Cabang. Setiap er/VIII/2010 dan/atau diedarkan di wilayah
pendirian PBF Cabang wajib Republik Indonesia harus
memperoleh pengakuan dari Kepala terlebih dahulu memiliki izin
Dinas Kesehatan Provinsi di wilayah edar
PBF Cabang berada. Izin PBF berlaku 5
(lima) tahun dan dapat diperpanjang
selama memenuhi persyaratan.
Pengakuan PBF Cabang berlaku
mengikuti jangka waktu izin PBF.
PMK Pendaftar yang telah mendapat izin
edar wajib memproduksi atau
no.1010
mengimpor dan mengedarkan
tahun 2008 selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
setelah tanggal persetujuan
dikeluarkan.
Pelaksanaan ketentuan dilaporkan
kepada Kepala Badan.
Tahapan
proses
(1)pemohon harus mengajukan PMK 62/2017 Permohonan izin edar PKRT
permohonan kepada Direktur Jenderal dalam negeri diajukan oleh:
dengan tembusan kepada Kepala Badan, a. Produsen
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan b. Produsen yang memberi
Kepala Balai POM dengan Makloon
PMK menggunakan contoh Formulir 1 c. Produsen yang
sebagaimana terlampir. melakukan perakitan
1148/2011
(2) Permohonan harus ditandatangani d. Produsen yang
oleh direktur/ketua dan apoteker calon memproduksi PKRT
penanggung jawab disertai dengan yang melakukan OEM.
kelengkapan administratif sebagai
Tahapan berikut: Permohonan Izin Edar PKRT
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk Impor diajukan oleh:
proses
(KTP)/identitas direktur/ketua; a. Agen
b. susunan direksi/pengurus; Tunggal/Distributor
c. pernyataan komisaris/dewan Tunggal/Distributor
pengawas dan direksi/pengurus tidak Eksklusif;
pernah b. Importir PKRT yang
terlibat pelanggaran peraturan memiliki surat
perundang-undangan di bidang farmasi; penunjukan dari Pabrikan
d. akta pendirian badan hukum yang sah atau Prinsipal dan diberi
sesuai ketentuan peraturan kuasa untuk
perundang-undangan; mendaftarkan PKRT di
e. surat Tanda Daftar Perusahaan; Indonesia;
f. fotokopi Surat Izin Usaha Tahapan Proses c. PAK atau Importir PKRT
Perdagangan; Pemilik Produk yang
g. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak; memiliki surat perjanjian
h. surat bukti penguasaan bangunan dan kerja sama dengan
gudang; Pabrikan;
i. peta lokasi dan denah bangunan
(1) Permohonan baru Izin
Edar PKRT dilakukan
secara online melalui
portal Indonesia National
Single Window atau situs
web dengan alamat
regalkes.kemkes.go.id.
(2) Permohonan baru Izin
Edar PKRT dilengkapi
dengan persyaratan
administrasi dan teknis
yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(3) Pemohon bertanggung
jawab terhadap
kelengkapan, kebenaran
dan keabsahan dokumen
permohonan yang
diunggah dalam sistem
elektronik.
(4) Direktur Jenderal
melakukan penilaian dan
verifikasi persyaratan
administrasi dan teknis
terhadap setiap
permohonan Izin Edar
PKRT.
(5) Dalam hal PKRT
sebagaimana
menggunakan teknologi,
zat aktif baru dan/atau
dengan klaim yang tidak
lazim, harus
mendapatkan
pertimbangan dari Tim
Ahli yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal.
(6) Tim Ahli sebagaimana
dimaksud terdiri atas
unsur instansi terkait,
praktisi, perguruan
tinggi, organisasi profesi
dan/atau asosiasi pelaku
usaha.
(7) Penilaian dan verifikasi
persyaratan administrasi
dan teknis PKRT
dilakukan sesuai dengan
jangka waktu yang
ditentukan. Dilakukan
sebagai berikut:
PKRT kelas 1 paling
lama 10 (sepuluh)
hari, kelas 2 paling
lama 20 (dua puluh)
hari, dan kelas 3
paling lama 30 (tiga
puluh) hari.
(8) Jangka waktu penilaian
dan verifikasi persyaratan
administrasi dan teknis
untuk PKRT Impor
dilakukan sebagai
berikut:
PKRT kelas 1 paling
lama 15 (lima belas)
hari, kelas 2 paling
lama 30 (tiga puluh)
hari, dan kelas 3
paling lama 45 (empat
puluh lima) hari.
(9) Berdasarkan hasil
penilaian dan verifikasi
dinyatakan lengkap dan
telah memenuhi
persyaratan administrasi
dan teknis, paling lama
10 (sepuluh) hari
Direktur Jenderal
menerbitkan Izin Edar.
Pmk no. Registrasi diajukan kepada Kepala PMK Nomor Permohonan izin edar alat
Badan. kesehatan dan/atau PKRT
1010 tahun 1190/Menkes/P
Kriteria dan tata laksana registrasi diajukan kepada Direktur
2008 ditetapkan oleh Kepala Badan er/VIII/2010
Jenderal dengan mengisi
Dokumen registrasi merupakan
Tentang formulir pendaftaran dan
dokumen rahasia yang dipergunakan
Registrasi terbatas hanya untuk keperluan melampirkan kelengkapan yang
evaluasi oleh yang berwenang. diperlukan
Obat
Terhadap registrasi dikenakan biaya
Ditetapkan sesuai peraturan perundang-
Persyaratan undangan
PERSYARATAN SPESIFIKASI
DAN JAMINAN MUTU
1. Spesifikasi bahan baku
dan MSDS
2. Spesifikasi kemasan
3. Hasil pengujian
laboratorium (Certificate
of Analysis (CoA), uji
stabilitas)
PERSYARATAN KHUSUS
Izin dari Kementerian Pertanian
sebagai Pestisida Rumah Tangga
PERSYARATAN
PENANDAAN
1. Contoh dan penjelasan
penandaan
2. Petunjuk penggunaan,
peringatan, perhatian,
dan keterangan lain
3. Data pendukung klaim
PP No. 72 Sediaan farmasi dan alat kesehatan PP No. 72 Sediaan farmasi dan alat
Tahun 1998 dapat diedarkan setelah memperolah Tahun 1998 kesehatan dapat diedarkan
izin edar dari Menteri. Sediaan farmasi setelah memperolah izin edar
dan alat kesehatan yang dimohonkan dari Menteri. Sediaan farmasi
untuk memperolah izin edar dari segi dan alat kesehatan yang
mutu, keamanan dan kemanfaatan dimohonkan untuk memperolah
izin edar dari segi mutu,
keamanan dan kemanfaatan
UU No. 36 Sediaan farmasi dan alat kesehatan UU Nomor 44 Pemerintah dan Pemerintah
Tahun 2009 hanya dapat diedarkan setelah mendapat Tahun 2009 daerah bertanggung jawab untuk
izin edar. mengatur pendistribusian dan
penyebaran Alkes berteknologi
tinggi dan bernilai tinggi
HIRARKI
Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan Persyaratan Jenis Izin dan Tahapan Proses Perizinan dan
Tiap Tahap obat Persyaratan Tiap Tahap PKRT
PKa BPOM No. 24 Tahun 2017
PMK 1148 Tahun 2011, PMK no.1010 tahun 2008, PMK Nomor 1190/Menkes/Per/VIII/2010,
PMK 62 tahun 2017
PMK 1148 tahun 2011, Pmk no. 1010 tahun 2008,
PMK No. 1799 Tahun Industri farmasi PMK No. Penyelenggaraan upaya
2010 melakukan kegiatan pemeliharaan mutu Alkes
1190 Tahun
pembuatan obat dan/ dan/atau PKRT dilakukan
bahan obat. 2010 sejak kegiatan produksi sampai
Yang mana industri dengan penggunaan Alkes
farmasi itu mempunyai dan/atau PKRT
fungsi :
1. Pembuatan obat/bahan
obat.
2. Pendidikan dan
pelatihan
3. Penelitian dan
pengembangan
PMK 1148 Tahun 2011 PBF hanya dapat
mengadakan, menyimpan
dan menyalurkan obat
dan/atau bahan obat yang
memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan oleh
Menteri serta PBF hanya
dapat melaksanakan
pengadaan obat dari
industri farmasi dan/atau
sesama PBF.
PP No. 72 Tahun 1998 Peredaran dilaksanakan
dengan memperhatikan
upaya pemeliharaan mutu.
HIRARKI
Fungsi / kegiatan yang ada di industri / distributor Fungsi / kegiatan yang ada di
industri / distributor
Pka BPOM No 13 Tahun 2018
HIRARKI
Pendistribusian Produk Pendistribusian Produk
PMK No. 1799 tahun 2010/ PMK No. 1148 Tahun PMK No. 1191 Tahun 2010/ PMK
2011/ No. 1331 Tahun 2002
PMK No. 1332 Tahun 2002 PMK No. 62 Tahun 2017
HIRARKI
Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan
PMK No. 1148 Tahun 2011 Pelanggaran terhadap PMK No.1190 Penarikan kembali
semua ketentuan dalam Tahun2010 Alkes dan/atau PKRT
Peraturan Menteri ini dari peredaran karena
dapat dikenai sanksi tidak memenuhi
administrative dapat persyaratan
berupa:
peringatan;
penghentian
sementara kegiatan;
pencabutan
pengakuan; atau
pencabutan izin.
PP No. 72 Tahun 1998 Apabila hasil pemeriksaan PP No. 72 Apabila hasil
oleh tenaga pengawas Tahun 1998 pemeriksaan oleh
menunjukkan adanya tenaga pengawas
dugaan atau patut diduga menunjukkan adanya
adanya pelanggaran dugaan atau patut
hukum di bidang sediaan diduga adanya
farmasi dan alat pelanggaran hukum di
kesehatan segera bidang sediaan
dilakukan penyidikan oleh farmasi dan alat
penyidik yang berwenang kesehatan segera
sesuai dengan ketentuan dilakukan penyidikan
peraturan perundang- oleh penyidik yang
undangan yang berlaku berwenang sesuai
Jika pelanggaran hukum dengan ketentuan
dilakukan oleh tenaga
peraturan perundang-
kesehatan, tindakan
administratif dikenakan oleh undangan yang berlaku
Menteri berupa : Jika pelanggaran hukum
a. Teguran dilakukan oleh tenaga
b. Pencabutan izin untuk kesehatan, tindakan
melakukan upaya kesehatan. administratif dikenakan
oleh Menteri berupa :
a. Teguran
b. Pencabutan izin untuk
melakukan upaya
kesehatan.
HIRARKI
Kemungkinan Pelanggaran Sanksi (Obat) Kemungkinan Pelanggaran Sanksi
(Obat)
Pka BPOM No. HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012
PMK No. 1148 tahun 2011 PMK Nomor 1190 Tahu 2010