PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana dengan yang sudah diketahui bahwa etika bisnis sangatlah
penting, dengan bertujuan untuk memberikan dorongan bagi kesadaran moral dan
memberikan batasan bagi para pengusaha atau pebisnis untuk dapat menjalankan
bisnis secara jujurdan adil, sehingga tidak menimbulkan kerugian terhadap orang
banyak atau pihak yang memiliki keterikatan. Selain itu, etika bisnis memiliki
tujuan agar bisnis dapat dijalankan dan dicetuskan seadil-adilnya dan sesuai
dengan pertautran perundang-undangan yang telah disepakati.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis rumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah sistem etika Islam ?
2. Bagaimanakah etika dalam, lembaga, instansi, dan organisaisi
kependidikan Islam ?
3. Bagaimanakah entrepreneurship Rasulullah, Sahabat, dan Ulama-ulama
terdahulu ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
awal beliau, ialah bagaimana cara mengorganisasi, memanage, serta mengelola
seluruh pekerjaan dan kepercayaan yang dipercayakan kepadanya. Sehingga dia
berkembang menjadi pribadi yang kredibel, bertanggung jawab, cermat, empati,
terbuka, mandiri, berani, gampang menyesuaikan diri, tabah, lugas, visioner, dll
dalam usianya yang masih sangat muda. Beliau sering turut ikut serta dalam
lawatan- lawatan bisnis ke negara- negara orang sebelah yang sekarang lebih
seraing kita kenal dengan nama, Irak, Yordania, Bahrain, Suriah, serta Yaman.
Dikala itulah beliau sudah belajar bagaimana menjadi seseorang eksportir handal
sekaligus menyandang posisi sebagai eksekutif muda di masa itu.
Beranjak dewasa, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kian
mantap memilah karirnya menjadi seorang pebisnis. Beliau mengawalinya dengan
menjadi seseorang manajer perdagangan yang mencerna modal investor dengan
sistem bagi hasil. Dan, berkat keahlian dan didikan bisnis sejak kecil, para
investor senantiasa merasa puas dengan hasil yang dicapai oleh Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam. Dalam menggapai kesuksesan semacam itu,
pastinya beliau mempraktikkan beberapa prinsip serta strategi manajemen bisnis
yang sangat profesional. Prinsip- prinsipnya antara lain ialah: jujur, setia, serta
handal. Dan juga strategi ini mendadak jadi satu teladan etika bisnis yang ditiru
oleh segenap bangsa Arab. Terlebih, kala itu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam mengutamakan customer satisfaction, excellence service, kompetensi,
efisiensi, tranparansi dan persaingan yang sehat serta kompetitif. Hal ini menjadi
fondasi etika bisnis serta style manajemen yang luar biasa kepada bangsa Arab,
sistem bisnis yang dibangunnya telah tertata sedemikian rupa, sampai tanpa
kedatangan dirinya juga bisnis senantiasa berjalan baik, istilah-istilah yang ini bisa
jadi dapat diistilahkan dengan passive income.4
b. Entrepreneurship Sahabat
Abdurrahman Bin Auf adalah salah satu diantara orang terkaya kota Mekah
di tahun 622 M, tetapi ketika dia hijrah ke Yastrib, seluruh hartanya ditinggalkan,
tidak ada yang dibawanya. Ketika sampai di kota Yastrib (Madinah), Nabi
Muhammad SAW mempersaudarakannya dengan Saad Bin Rabbi, orang terkaya
di kota Yastrib Datang sebagai pria miskin harta, melihat situasi Abdurrahman
4
Neni Herdiyati, Etika Bisnis Rasulullah SAW Sebagai Pelaku Usaha Sukses dalam Persfektif
Maqashid Syariah. Jurnal Ilmiah ekonomi islam.
4
bin Auf, Saad Bin Rabbi simpati dan menawarkan setengah kekayaannya kepada
penawarannya secara halus.. Abdurrahman Bin Auf hanya meminta kepada Saad
Bin Rabbi untuk menunjukan dimana letak pasar, tempat Masyarakat Yastrib
melakukan transaksi jual beli. Setelah mengetahui lokasi pasar
relatif singkat beliau menjadi satu diantara orang terkaya di kota Yastrib. Berikut
adalah Cara Memulai Bisnis Tanpa Modal ala Abdurrahman Bin Auf :
a). Riset Pasar
Setelah mengetahui lokasi pasar, Abdurrahman Bin Auf melakukan
riset, mencari tahu produk-produk apa yang paling laku di pasar Yastrib.
Dan dia menemukan bahwa cangkul adalah produk yang paling laris di
pasar Yastrib. Dikarenakan masyarakat Yastrib memiliki pekerjaan utama
berkebun, maka cangkul adalah produk yang paling banyak dicari.
b). Negosiasi
5
Dilansir dari PotensiBisnis.com Abdurrahman Bin Auf, cara kaya tanpa modal.
https://potensibisnis.pikiran-rakyat.com/sukses-story/pr-69644134/abdurrahman-bin-auf-cara-kaya-tanpa-
modal. diakses pada tanggal 27 september 2021, pukul 21.30 WIB
5
yang waktu itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia islam.
Ayahnya adalah seorang pengrajin wol sekaligus sebagai pedagang hasil
tenunannya, ia pun seorang yang taat beragama, dan mempunyai semangat
keagamaan yang tinggi.
Dalam dunia bisnis, begitu banyak teori yang Imam Al-Ghazali
kemukakan, misalnya saja teori-teori tentang fungsi uang, pasar, pajak, dan lain
sebagainya yang tidak melepaskan unsur etika didalamnya. Beliau senantiasa
membahas itu semua berdampingan dengan prinsip etika yang diwarnai dengan
corak pemikiran tasawufny. Contohnya saja ketika beliau menyinggung masalah
uang, lalu beliau pun menjelaskan masalah larangan riba yang akan berpengaruh
pada perekonomian Negara.
Tidak sedikit pula didalam buah karya beliau banyak membahas seputar
etika bisnis, misalnya saja kitab fenomenal beliau, yaitu kitab Ihya Ulum al-Diin
yang secara komprehensif membahas seputar etika bisnis. Pemikiran Imam Al-
Ghazali telah diakui oleh banyak pihak, karena pemikirannya bukan hanya
berlaku pada zamanya, namun juga berlaku pada kontek tertentu dan dapat
menjawab berbagai persoalan kemanusiaan kontemporer.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika bisnis adalah cara atau aturan untuk
berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan dengan perusahaan,
masyarakat, dan individu. Dan Nabi kita yaitu Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam salah satu contoh pebisnis yang paling sukses, sehingga kita bisa
meneladani dan belajar dari Rasul tentang etika bisnis.
B. Kritik dan Saran
Mempelajari ilmu etika sangatlah penting bagi para mahasiswa, mengingat
ilmu etika bisnis Islam sangatlah penting untuk mengetahui tata cara menjalankan
bisnis agar bisnis yang dijalankan dapat berlangsung dengan lancar terkhususnya
bagi para mahasiswa Manajemen.
Dengan harapan bisa menjalankan bisnis seperti Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam, atau para sahabat-sahabat Rasul yang telah sukses dan menjadi
panutan dalam menjalankan bisnis.
7
DAFTAR PUSTAKA
Nawatmi. Sri, 2010, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi, Vol. 9
No. 1, 2010.
Saputri. Ayudia Aryani Seftika, 2019, Etika Pendidikan Islam Perspektif Kh. M.
Hasyim Asy’ari. Lampung: UIN Raden Intan. Hal. 45.
Herdiyati. Neni, Etika Bisnis Rasulullah SAW Sebagai Pelaku Usaha Sukses dalam
Persfektif Maqashid Syariah. Jurnal Ilmiah ekonomi islam.
Dilansir dari PotensiBisnis.com Abdurrahman Bin Auf, cara kaya tanpa modal.
https://potensibisnis.pikiran-rakyat.com/sukses-story/pr-69644134/abdurrahman-bin-auf-
cara-kaya-tanpa-modal. diakses pada tanggal 27 september 2021, pukul 21.30 WIB.