Anda di halaman 1dari 8

Materi : FISIKA

KLS :X

Pertemuan : 1-3

Semester : 1

Hukum Newton

: Pengertian, Bunyi, Rumus, Contoh, Dan Penerapannya

Pengertian Hukum Newton


 – Grameds pasti sudah tidak asing lagi dengan hukum newton dari ilmuwan fisika terkenal
bernama Sir Isaac Newton. Kajian tentang hukum newton ini bahkan sudah dipelajari sejak
duduk dibangku SMP.
Hukum gerak benda dalam kajian ilmu fisika ini sangat dengan kehidupan kita sehari-hari,
itulah sebabnya kita bisa dengan mudah menemukan penerapan Hukum Newton di sekitar
lingkungan kita. 
Grameds tentu perlu memahami kajian ilmu fisika yang satu ini karena sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu jika Grameds bisa menguasai materi Hukum Newton maka
akan dengan mudah menyelesaikan soal-soal fisika yang berkaitan dengan gerak benda. Berikut
ini penjelasan tentang Hukum Newton, mulai dari pengertian, bunyi, rumus, contoh kasus, dalam
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari: 
Daftar Isi
 Pengertian Hukum Newton
o 1. Hukun Newton 1
o Besaran tegangan-tegangannya pun berbeda sesuai bahan yang digunakan, seperti tegangan
lengkung dan tegangan puntir, maka menghitungnya bisa berdasarkan momen inersianya. 2.
Hukum Newton 2
o 3. Hukum Newton 3
 BUNYI HuKUM NEWTON
o 1. Bunyi Hukun Newton 1
o 3. Bunyi Hukum Newton 3
 RUMUS HUKUM NEWTON
o 1. Rumus Hukun Newton 1
o 2. Rumus Hukum Newton 2
o 3. Rumus Hukum Newton 3
 CONTOH KASUS PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
o Contoh Penerapan Hukum Newton 2
o Contoh Penerapan Hukum Newton 3
 UNSUR-UNSUR DALAM HUKUM NEWTON
o 1. Gaya
o 2. Kelajuan Dan Kecepatan
o 3. Massa Dan Berat

Pengertian Hukum Newton


Perlu Grameds ketahui bahwa Hukum Newton ada 3 dan masing-masing memiliki hubungan erat
dalam kehidupan sehari-hari yang gayanya dapat dihitung dengan rumus. Teori ini ditemukan
oleh ilmuwan fisika terkenal bernama Sir Isaac Newton. Ketiga bagian Hukum Newton yang ia
temukan berkaitan dengan pengaruh gaya pada benda yang bergerak. Lalu apa itu Hukum
Newton?
Hukum Newton adalah hukum gerak yang menjadi hukum dasar dinamika dengan merumuskan
gaya terhadap pengaruh gerak pada benda tertentu. Rumus ini kemudian dikenal dengan istilah
Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, dan Hukum Newton 3. Atas jasa sang ilmuwan, istilah
Newton ini kemudian dijadikan sebagai satuan gaya demi menghormati Sir Isaac Newton atas
penemuannya. Berikut ini penjelasan lebih rinci terkait pengertian hukum Newton, 1, 2, dan 3:
1. Hukun Newton 1
Hukum Newton 1 adalah menunjukkan resultan gaya yang bekerja pada benda dengan komposisi
yang sama dengan nol, maka benda yang awalnya diam akan selamanya terus diam. Sedangkan
benda awalnya bergerak lurus beraturan, maka akan selamanya terus bergerak lurus beraturan
dalam kecepatan yang tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam Hukum Newton 1 percepatan
benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massa atau berat benda itu sendiri. 
Sifat benda pada  Hukum Newton 1  cenderung mempertahankan keadaannya semula dengan
sifat kelembaman atau kadar inersia yang sama. Itulah sebabnya mengapa Hukum Newton 1
disebut juga dengan istilah Hukum Kelembaman. Bentuk dari momen inersia pada Hukum
Newton 1 terjadi beragam, misalnya momen inersia linear, momen inersia massa, dan momen
inersia polar atau kutub. 
Besaran tegangan-tegangannya pun berbeda sesuai bahan yang digunakan, seperti tegangan
lengkung dan tegangan puntir, maka menghitungnya bisa berdasarkan momen inersianya.

2. Hukum Newton 2

Hukum Newton 2 adalah berkaitan dengan kondisi benda yang bergerak dalam keadaan massa
benda dan gaya yang ada pada benda tersebut juga diperhitungkan. Hal ini menunjukan
percepatan benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut, 
sedangkan massanya akan berbanding terbalik dengan percepatan benda. Arah percepatan benda
akan sama dengan arah gaya total yang bekerja pada benda tersebut. 
Melalui Hukum Newton 2 gaya benda kemudian akan menjadi semakin besar jika memperoleh
kekuatan gaya yang searah dengan laju benda tersebut bergerak. Sebaliknya, jika diberikan gaya
berlawanan atau bertolak belakang melawan gaya benda, maka laju gaya akan semakin lambat
atau kecepatannya mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan laju yang berubah. 
Besar kecilnya lambat atau cepat yang dimiliki benda bergerak tersebut, maka akan
memengaruhi arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan tertentu,
alias benda yang bergerak pasti memiliki percepatan. 
3. Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 adalah gaya aksi dan reaksi menunjukan tiap aksi akan menimbulkan sebuah
reaksi. Jika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang mendapat gaya 
tersebut akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda
pertama. Namun arah yang dihasilkan akan berlawanan. 
Hukum Newton 3 juga menjelaskan tiap aksi akan berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau
menimbulkan sebab dan akibat. Memberi gaya sebagai sebab akan menghasilkan gaya akibat.
Gaya aksi reaksi ini kemudian bekerja saling berlawanan dan berproses pada benda yang
berbeda-beda. 

BUNYI HuKUM NEWTON

1. Bunyi Hukun Newton 1


“Saat resultan gaya yang bekerja pada benda yang komposisinya sama dengan nol, maka benda
yang awalnya diam akan tetap terus diam. Kemudian benda yang awalnya bergerak lurus
beraturan maka akan tetap bergerak lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap”

2.  Bunyi Hukum Newton 2


“Percepatan yang terjadi karena perubahan dari kecepatan pada suatu benda akan sebanding
dengan resultan gaya atau jumlah gaya yang bekerja pada benda tersebut dan akan berbanding
terbalik dengan massa benda”
3. Bunyi Hukum Newton 3
“Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda memberikan gaya pada benda lain
maka benda yang mendapat gaya akan memberikan gaya kembali yang besarnya sama dengan
gaya yang diterima dari benda pertama, namun arahnya akan berlawanan“

RUMUS HUKUM NEWTON

1. Rumus Hukum Newton 1


Berikut ini rumus Hukum Newton 1 atau dikenal pula disebut sebagai Hukum Kelembaman: ∑F
= 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)
2. Rumus Hukum Newton 2
Berikut ini rumus Hukum Newton 2 : F = m.a, 
Keterangan: F”adalah gaya (N), m adalah massa benda (kg), dan a adalah percepatan (m/s2).
3. Rumus Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 ditulis dengan persamaan F aksi = F reaksi.
Karena bentuk aksi dan reaksi bisa berwujud  lainnya, maka berikut ini rumus Hukum Newton 3
yang dibagi menjadi tiga jenis: 
 Rumus gaya gesek: Fg = u x N 
Keterangan: Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N = Gaya normal (N)
 Rumus gaya berat: w = m x g
Keterangan: w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g = gravitasi Bumi (m/s2) 
 Rumus berat sejenis: s = p x g
Keterangan: s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g = berat benda (N).

CONTOH KASUS PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

Sebagai disiplin ilmu, hukum newton tentu dapat kita temukan dalam dalam kehidupan sehari-
hari penerapannya. Berikut ini contoh kasus hukum newton 1, 2, dan 3 yang perlu Grameds
ketahui:

Contoh Penerapan Hukun Newton 1


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 1 adalah ketika Grameds naik mobil yang
bergerak cepat lalu tiba-tiba direm, maka penumpang di kursi mobil akan otomatis terdorong ke
depan. Sebaliknya, saat mobil berjalan pelan lalu tiba-tiba digas mendadak maka penumpang di
kursi mobil dalamnya akan terdorong ke arah belakang. 

Contoh Newton 1 lainnya saat Grameds meletakan sebuah koin di atas kain, kemudian kain
ditarik dengan cepat, maka koin tersebut akan tetap berada di tempat asalnya. 
Hukum ini sudah dibuktikan oleh para astronot saat berada di luar angkasa mencoba mendorong
sebuah pensil (pensil mengambang karena tidak ada gaya gravitasi), maka pensil tersebut
bergerak lurus dengan kecepatan yang tetap, kemudian baru berhenti bergerak setelah menabrak
dinding pesawat luar angkasa. Hal ini terjadi karena di luar angkasa tidak ada udara, sehingga
tidak menimbulkan adanya gaya gesek yang menghambat pensil tersebut untuk bergerak.
Contoh Penerapan Hukum Newton 2
Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 2 adalah  terlihat saat Grameds mencoba
melempar batu secara vertikal ke atas. Pada awalnya batu akan melaju dengan kecepatan konstan
ke atas, kemudian akan melambat dan berhenti karena adanya gaya gravitasi. Batu itu akan turun
ke permukaan bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah dengan gaya gravitasi yang
mempengaruhi percepatan geraknya. 
Contoh lainnya saat Grameds memiliki sebuah mobil mainan, kemudian coba tarik mobil mainan
itu ke belakang, maka mobil mainan tersebut akan mulai bergerak. Semakin kuat Grameds
menarik mobil mainannya, maka akan semakin cepat mobil itu bergerak ke depan. Jadi dapat
dikatakan bahwa hukum newton 3 menunjukan semakin besar gaya yang diberikan pada benda,
maka percepatan benda juga akan semakin besar. 
Kemudian jika Grameds mencoba memberi beban pada mobil mainan tersebut, maka gerak
mobil tersebut semakin melambat. Jadi dapat dikatakan pula bahwa semakin besar massa suatu
benda, maka juga akan mempengaruhi kecepatan benda tersebut menjadi lebih kecil. 

Contoh Penerapan Hukum Newton 3


Contoh kasus pada penerapan Hukum Newton 3 adalah saat Grameds mencoba memukul paku
dengan palu, maka palu sebagai benda yang memberi gaya aksi dan menghasilkan gaya dari
paku yang merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu tersebut.
Contoh lainnya dari Hukum 3 adalah saat Grameds mendayung perahu di air. Saat
menggerakkan dayung ke arah belakang, maka perahu akan bergerak ke depan. Begitupun 
sebaliknya, jika Grameds mendayung kea rah depan, maka perahu akan bergerak mundur. Hal ini
terjadi karena ada gaya aksi yang Grameds berikan lewat dayung untuk memberi gaya
aksi, sehingga perahu akan memberikan gaya reaksi yang sama besar dengan arahnya yang
berlawanan. 
UNSUR-UNSUR DALAM HUKUM NEWTON
Dalam praktiknya, hukum ini juga melibatkan kajian ilmu fisika yang lebih luas yang
dipertemukan menjadi teori baru untuk menghasilkan persamaan tertentu. Berikut ini unsur-
unsur dalam hukum newton yang perlu Grameds ketahui:
1. Gaya
Gaya adalah bentuk tarikan atau dorongan yang mengarahkan sebuah benda tertentu terhadap
benda yang lainnya. Dalam MKS, satuan gaya adalah Newton ( N ), dan dalam cgs adalah dyne.
Gaya bisa dihitung langsung menggunakan neraca pegas. Sedangkan besarnya gaya yang
dihitung akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas tersebut. Gaya
kemudian dibedakan menjadi dua, yakni gaya sentuh dan tak sentuh.
Gaya Sentuh adalah bentuk gaya yang bekerja pada benda karena adanya sentuhan. Contoh gaya
sentuhan yang bisa kita temukan adalah gaya otot dan gaya gesek. Sedangkan Gaya Tak Sentuh
adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa adanya sentuhan pada benda tersebut, misalnya pada
gravitasi bumi dan gaya listrik yang bisa membuat gaya benda tanpa menyentuhnya. 

Berikut ini jenis-jenis gaya yang perlu Grameds ketahui kaitannya dengan hukum newton:
 Berat Benda (w)
Berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tertentu dengan rumus w = m.g  
Keterangan m = massa benda, g = percepatan gravitasi bumi (g = 10 m/s2 )
 Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak atau gaya sentuh yang bekerja dengan arah tegak lurus pada
bidang sentuh tertentu jika dua benda tersebut saling bersentuhan
 Gaya Gesek (f)
Gaya gesek adalah bentuk gaya yang berlawanan arah dengan gerak benda tertentu, yakni ada
dua jenis gaya gesekan, seperti gaya gesekan kinetis dan gaya gesekan statis.
Gaya gesekan kinetis (fk) adalah gaya gesekan yang timbul saat benda sedang bergerak,
sedangkan gaya gesekan statis  (fs) adalah ketika benda sedang diam.
Dalam praktiknya gaya gesekan ada yang merugikan, seperti gesekan antar permukaan mesin,
mesin cepat aus, gesekan udara dengan mobil, laju mobil terhambat. Sedangkan contoh gaya
gesekan yang menguntungkan seperti yang terjadi pada gaya gesekan antara alas kaki dengan
jalan agar orang tidak mudah terpeleset saat berjalan dan gesekan jalan dengan permukaan ban
motor agar ban tidak slip ketika berjalan. 
 Tegangan Tali (t)
Tegangan tali adalah bentuk gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali. Kemudian gaya
tegang pada kedua ujungnya tali tersebut sama besar dan beratnya akan diabaikan.
2. Kelajuan Dan Kecepatan
Dalam kajian ilmu fisika, kelajuan dan kecepatan memiliki arti yang berbeda, yakni kelajuan
adalah cepat lambatnya benda bergerak yang memiliki besaran skalar atau nilai pada jarak
tertentu terhadap waktu tempuh. Sedangkan kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan posisi
atau perpindahan benda pada waktu tempuh tertentu dengan besaran vektor, yakni memiliki nilai
dan arah. 
Jadi akan salah besar jika Grameds menyamakan kelajuan dan kecepatan dalam ilmu fisika.
Dalam persamaan rumusnya kelajuan berarti jarak dibagi waktu, sedangkan kecepatan adalah
perpindahan dibagi waktu. Pada hukum newton, kelajuan dan kecepatan digunakan semua
karena hukum ini berkaitan dengan benda yang bergerak yang pasti memiliki kelajuan atau
percepatan.  

3. Massa Dan Berat


Massa adalah sifat dari benda itu sendiri, yaitu ukuran kelembaman sebuah benda atau “jumlah
zat’-nya. Sedangkan berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda tertentu untuk
bergerak. Contohnya ketika sebuah batu dibawa ke bulan, maka akan tetap menjadi batu dengan
ukuran yang sama. Bedanya adalah beratnya alias gaya gravitasi yang bekerja pada batu tersebut
akan berkurang karena di bulan tidak ada gravitasi.
Hubungan antara massa dan berat dapat ditunjukan dari suatu benda dengan massa tertentu yang
jatuh bebas ke bumi hanya akan dipengaruhi oleh satu gaya, yakni gaya tarik bumi atau gaya
gravitasi. Hal ini kemudian disebut berat W dari benda. Itulah sebabnya F = m a memberikan
hubungan F = W, a =g dan m; menjadi w=mg. Jadi  g=10 m/s 2 di bumi, maka 1 kg benda
beratnya 10 N di bumi.
Baca juga artikel terkait “Pengertian Hukum Newton” :
 Sumber Daya Alam Non Hayati
 Pengertian Gaya Magnet
 Sumber Daya Alam Hayati
 Sumber Energi Alternatif
 Sumber Energi Gerak
 Sumber Energi Panas
 Sumber Daya Alam Mineral
 Hujan Asam
 Proses Terjadinya Hujan
 Daur Hidup Nyamuk
 Daur Hidup Katak
 Pemanasan Global
 Penyebab Terjadinya Banjir
 Penyebab Pencemaran Udara
 Penyebab Pencemaran Tanah
 Penyebab Pencemaran Air

Anda mungkin juga menyukai