Anda di halaman 1dari 17

TUGAS SUMMARY

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

SRI FIFI SAFITRI

105111101719

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2021
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Pengertian
Asmuji (2014) menyatakan manajemen keperawatan merupakan suatu proses
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien
dan rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang
komprehensif.
2. Tujuan
Ada beberapa tujuan manajemen keperawatan antara lain sbb :
a. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
b. Mencegah mengatasi permasalahan manajerial
c. Mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada
d. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya
3. Perbedaan Manajemen dan Administrasi
Manajemen adalah meletakkan perhatian pada prinsip dasar menjalankan
organisasi seperti mencari konsep organisasi, menyatukan pandangan banyak
orang serta menjalankan fungsi-fungsinya. Sedangkan administrasi yaitu
memberikan bimbingan, melaksanakan kepemimpinan, dan kontrol terhadap
kinerja organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
4. Komponen Manajemen
Terdapat beberapa komponen dalam manajemen keperawatan berdasrkan
fungsinya yaitu : perencanaan (planning), perorganisasian (organizing),
kepegawaian (staffing), pengarahan (directing), dan pengendalian/evaluasi
(controlling).
5. Prinsip manajemen

Berikut ini prinsip manajemen keperawatan antara lain sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)
b. Penggunaan waktu efektif (Affective Utiliztion of Time)
c. Pengambilan keputusan (Decision making)
d. Pengelola/pemimpin (Mnager/leader)
e. Tujuan sosial (Social goal)
f. Pengorganisasian (Organizing)
g. Perubahan (Change)
6. Fungsi dasar manajemen
a. Planning (perencanaan) merupakan proses pendefinisian tujuan organisasi,
pembuatan strategi untuk mencapai tujuan, serta mengembangkan rencana
aktivitas organisasi. Fungsi perencanaan bermanfaat untuk memanilisir
resiko atau kesalahan yang mungkin dilakukan dalam organisasi.
b. Organizing (organisasi) adalah proses penyusunan atau penetuan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi perorganisasian
dilakukan dengan pembagian tugas untuk sumber daya manusia, penetapan
struktur perusahaan dan garis wewenangnya, mengalokasi sumber daya
alam, serta merekrut, menyeleksi dan melatih sumber daya manusia.
c. Actuating (pelaksanaan) merupakan proses penerapan atau implementasi
dari semua rencana, konsep, ide, serta gagasan yang telah dibuat
sebelumnya, untuk meraih tujuan bersama. Fungsi pelaksanaan biasanya
dilakukan dengan membimbing serta memberi motivasi kepada sumber
daya manusia serta peningkatan kemampuan bekerja karyawan.
d. Controling (pengendalian) adalah bentuk kontrol atau evaluasi terhadap
kinerja organisasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan jika apa yang telah
di rencanakan, disusun serta dijalankan sudah sesuai dengan apa yang telah
dirancang sebelumnya. Fungsi pengendalian dilakukan dengan mencari
tahu apa saja yang tidak sesuai dengan rancangan, menentukan dan
menganalisa letak permasalahannya, berusaha mencari solusinya, serta
melakukan pengawasan kinerja sumber daya manusia.
7. Proses Manajemen
Proses manajemen dalam keperawatan adalah suatu grup atau kelompok
manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat
pelaksana yang memiliki tugas serta wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan juga pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
8. Level Manajemen
a. Top-level managers(manejer tingkat atas)
b. Manager middle-level (manajer tingkat menengah)
c.  First level manager (Manajer tingkat pertama)
9. Manajemen Islam
Manajemen islam adalah suatu pengelolaan yang mengatur organisasi untuk
memperoleh hasil yang optimal dan bermuara pada pencarian keridaan Allah
SWT.
10. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap proses pembelajaran
Pandemi sangat memberikan dampak terhadap pembelajaran karena harus
memlalui daring serta jaringan yang kurang mendukung juga sangat
berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

MANAJEMEN KEPERAWATAN

MANAJEMEN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengertian manajemen keperawatan


Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
serta mengawasi sumber-sumber daya yang ada, baik itu sumber daya manusia,
alat, ataupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
efektif , baik kepada pasien, keluarga atau masyarakat.
2.Tujuan manajemen keperawatan
a. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
b. Mencegah atau mengatasi permasalahan manajerial
c. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada
d. Meningkatkan metode kerja keperawatan agar staf perawat dapat bekerja
dengan efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
terjadinya duplikasi tenaga dan upaya
3.Prinsip-prinsip manajemen keperawatan
Menurut Swanburg (2000), terdapat beberapa prinsip manajemen keperawatan
yaitu :
a. Perencanaan
b. Penggunaan waktu yang efektif
c. Pembuatan keputusan
d. Memenuhi segala kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan urusan
manajer perawat
e. Suatu perumusan dan pencapaian tujuan sosial
f. Pengorganisasian
4.Lingkup manajemen keperawatan
Menurut Suyanto, lingkup manajemen keperawatan terdiri dari dua hal, yaitu :
a. Manajemen pelayanaan keperawatan adalah suatu pelayanan dirumah sakit
yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial,
yaitu :
1) Manajemen puncak (kepala bidang perawatan)
2) Manajemen menengah (kepala unit pelayanan atau supervisor)
3) Manajemen bawah ((kepala ruang perawatan)
b. Manajemen asuhan keperawatan adalah suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep-konsep manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan (menggerakkan), dan pengendalian atau
evaluasi.
5.Manajemen Asuhan Keperawatan
Proses keperawatan terdiri dari 5 bagian antara lain sebagai berikut :
a. Pengkajian
Data fokus adalah data tentang perubahan atau respon klien terhadap
kesehatan dan masalah kesehatan dan hal-hal yang mencakup tindakan yang
dilaksanakan kepada klien.
Contoh fokus pengkajian keperawatan :
1) Respon klien terhadap masalah kesehatan yang berhubungan dengan
kebutuhan dasar manusia
2) Penyusunan dasar sebagai indikator untuk mendukung diagnosa
keperawatan

Data yang diperoleh bisa kita bedakan menjadi dua tipe yaitu data obyektif
dan data subyektif.

Metode pengumpulan data meliputi wawancaramelalui komunikasi efektif,


observasi dan pemeriksaan fisik.

b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang gangguan status kesehatan
baik aktual maupun potensial. Secara implisit dalam diagnosa ini terdapat
pernyataan tentang respon klien yang secara legal dan berdasarkan ilmu
perawat. Diagnosa keperawatan dapat berupa aktual, risiko, wellness, atau
sindroma.
c. Intervensi
Tahap perencanaan melibatkan serangkaian tahap dimana perawat dan pasien
menyusun prioritas, menulis tujuan dan hasil yang diharapkan, dan menulis
rencana tindakan guna menyelesaikan masalah klien. Jenis rencana
keperawatan meliputi : intervensi mandiri, intervensi kerjasama
(interdependensi) dan intervensi tergantung.
d. Implementasi
Implementasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan langsung kepada
klien, keluarga dan komunitas. Berdasarkan rencana keperawatan yang
dibuat.
e. Evaluasi
Pada tahap ini perawat mengkaji respon klien terhadap intervensi
keperawatan dan kemudian membandingkan respon tersebut dengan standar.
Standar ini sering disebut sebagai “outcome criteria” perawat menilai sejauh
mana tujuan atau hasil keperawatan telah tercapai.

PENGARAHAN KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

1. Komunikasi Manajerial

Menurut Michael kaye (1994), Communication management is how people


manage their communication processes through construing meanings about
their relationships with others in various setting. They are managing their
communication and actions in a large of relationship – some personal some
professional. Bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi dalam
hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi.
2. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin "movere", yang berarti menggerakkan.
Menurut Weiner (1990) motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang
membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
3. Supervisi
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah
pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien
mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.
4. Manajemen Konflik
Manajemen Konflik adalah sebuah proses mengelola konflik dengan menyusun
sejumlah strategi yang dilakukan oleh pihak-pihak berkonflik sehingga
mendapatkan resolusi yang diinginkan.
5. Konsep Pendelegasian

Konsep Kolaborasi dan Negosiasi

a. Pengertian kolaborasi
Kolaborasi adalah tindakan individu dan kelompok yang bekerjasama
untuk membuat keputusan secara bersama-sama, sehingga ketika berbicara
tentang kolaborasi menganggap persatuan.
b. Komponen utama kolaborasi
Grey (1989) berpendapat bahwa kolaborasi melibatkan beberapa
komponen yaitu : saling menguntungkan, penyatuan pikiran secara
konstruktif untuk mencapai solusi, joint ownership of desicions (keputusan
bersama semua aktor dan tanggungjawab bersama.
c. Nilai-nilai dasar kolaborasi
1) Saling menghormati
2) Penghargaan dan integritas
3) Rasa memiliki dan bersatu
4) Kesepakatan
5) Hubungan saling percaya
6) Tanggung jawab penuh dan tanggung gugat
d. keuntungan kolaborasi
1) Mendapat inspirasi
2) Belajar satu sama lain
3) Menyelesaikan masalah dengan mudah
4) Memperluas networking
e. Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah suatu proses saat suatu pihak mencapai perjanjian yang
dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen-elemen kerjasama dan kompetisi.
f. Tujuan Negosiasi
Untuk menguntungkan kedua belah pihak. Negosiasi diharapkan bisa
memberikan jalan keluar ataupun menemukan kesepakatan terhadap
permasalahan yang tengah dihadapi kedua belah pihak.
g. Langkah-langkah negosiasi
1) Tahap persiapan
2) Tahap penyusunan
3) Tahap pengumpulan data/mengklarifikasi tujuan
4) Pilihan sttrategi untuk Win-win Outcome
5) Perjanjian
6) Menerapkan kesepakatan dari hasil perjanjian
h. Hambatan
1) Reaksi
2) Emosi
3) Posisi
4) Ketidakpuasan
5) Kekuatan
i. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai
hak atas hasil akhir.
j. Strategi Negosiasi
1) Strategi menang-menang merupakan strategi kedua belah pihak berada
pada posisi yang menguntungkan.
2) Strategi menang kalah merupakan strategi yang bertujuan untuk
memperoleh kemenangan dengan keinginan untuk mengalahkan pihak
lain.
3) Strategi kalah-kalah merupakan strategi yang merugikan kedua belah
pihak.

Pertemuan VIII

KONSEP MANAJEMEN KONFLIK

1. Pengertian
Manajemen adalah pengelolaan untuk mengatur sebuah organisasi atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi.Sedangkan konflik
adalah proses dua orang atau lebih yang melakukan tindakan untuk
menyingkirkan orang lain.  
2. Manajemen konflik
Manajemen konflik adalah sebuah pendekatan yang dilakukan serta
diarahkan untuk komunikasi dengan pelaku konflik.
Jenis-jenis konflik antara lain sebagai berikut :
a. Konflik internal
b. Konflik interpersonal
c. Konflik grup dan kelompok
3. Aspek positif dan negatif dari konflik
Aspek positif konflik antara lain sbb :
a. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan
menciptakan norma baru.
b. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar
individu dan kelompok.
c. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang
sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
Aspek negatif konflik antara lain sbb :
a. Konflik sosial dapat menimbulkan perpecahan di suatu kelompok sosial
yang tadinya bersatu. Misalnya, konflik agama di Maluku pernah
memicu perpecahaan di masyarakat. Untunglah konflik tersebut telah
selesai dan rekonsiliasi dapat terjadi.
b. Konflik sosial juga dapat berakibat permusuhan dalam masyarakat.
Permusuhan yang terjadi seringkali memengaruhi kenyamanan dan
kerukunan anggota kelompok.
c. Kekerasan juga dapat menjadi akibat dari konflik sosial. Kekerasan
terjadi karena ada agresi satu pihak terhadap pihak lain baik secara fisik
maupun verbal.

4. Penyebab konflik
Penyebab terjadinya konflik menurut Wise 2010 & Robbin 1996,
yaitu:
a. Karateristik individual
Berikut ini merupakan perbedaan individual antar orang-orang yang
mungkin dapat melibatkan seseorang dalam konflik.
1) Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude, and Baliefs)
2) Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and Personality)
3) Perbedaan Persepsi (Persptual Differences)
b. Faktor situasi
1) Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi (Opportunity and Need to
Interact)
2) Kebutuhan untuk Berkonsensus (Need for Consensus)
3) Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One
Party to Another)
4) Perbedaan Status (Status Differences)
5) Rintangan Komunikasi (Communication Barriers)
6) Batas-batas tanggung jawab dan Jurisdiksi yang tidak jelas (Ambiguous
tesponsibilites and Jurisdictions)
c. Kondisi Keorganisasian
5. Solusi/langkah-langkah pemecahan konflik
Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi :
a. Menghindar
b. Mengakomodasi
c. Kompetisi
d. Kompromi dan negosiasi
e. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
6. Metode penatalaksanaan konflik
a. Merangsang konflik
b. Mengurangi konflik
c. Menyelesaikan konflik
MANAJEMEN KEPEAWATAN SEBAGAI TIM
KESEHATAN/KEPERAWATAN

1. Menyusun Rencana Harian/Individu


Perencanaan dalam manajemen keperawatan berdasarkan jangka waktunya
dibagi menjadi 3 jenis antara lain :
a. Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan
operasional adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun
waktu satu jam sampai dengan satu tahun.
b. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan dengan kurun waktu antara satu tahun sampai lima tahun (Marquis
& Huston, 1998).
c. Perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai 20 tahun
(Swanburg, 1999).

Rencana Harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing


perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana dibuat oleh kepala
ruang, ketua tim/perawat primer dan perawat pelaksana.

Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya
dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.

Rencana Tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang
dibuat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini
biasanya dibuat oleh kepala ruang.

2. Menghitung Tingkat Ketergantungan Pasien


Dorothea Orem telah mengembangkan teori Defisit Perawat Diri.
Berdasarkan teorinya ini dapat diklasifikasi tingkat ketergantungan pasien yang
terdiri dari 3 yakni Minimal Care, Partial Care dan Total Care.
a. Minimal care yaitu klien bisa mandiri/hampir tidak memerlukan bantuan
b. Partial care yaitu klien memerlukan bantuan perawat sebagian
c. Total care yaitu klien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu yang lebih lama
3. Praktek Pre Conference Sesuai Prosedur
Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin
oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut
hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah
rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari kepala tim
dan penanggung jawab tim.

Tujuan pre conference:


a. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
b. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
Syarat pelaksanaan:
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan
post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim(Jean, et.Al, 1973).
Pelaksanaan :

a. Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas


pagi atau sore sesuai dengan jadwal pelaksana.
b. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
Isi conference:
Rencana tiap asuhan (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
c. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing
– masing.
d. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi pasien yang dilaporkan oleh dinas malam
e. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal
f. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet
tentang masalah yang terkait dengan perawatan pasien
g. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
h. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing–masing perawatan asosiet.
i. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
4. Praktek Middle Conference Sesuai Prosedur
Pelaksanaan :
a. Mengucapkan terimakasih dan siap melaporkan

b. Perawat melaporkan perkembangan pasien kelolaan (kondisi dan tingkat


ketergantungan) meliputi:
1) Identitas klien: nama, alamat, nomor registrasi.
2) Diagnosa medis
3) Diagnosa keperawatan dan data fokus yang menunjang diagnosa
4) Tindakan keparawatan yang sudah dilakukan dan hasilnya
5) Tindakan yang belum dilaksanakan
6) Rencana tindak lanjut
7) Masalah yang dihadapi
c. Meminta saran atau masukan kepada ketua tim mencatat hasil diskusi atau
masukan
Terminasi (Penutup)
a. Mengembalikan kepada katim untuk melanjutkan midle conference
b. Mengucapkan terimakasih dan memberikan salam

5. Praktek Post Conference Sesuai Prosedur


Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.

Tujuan Post Conference :


Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan
mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang
dijumpai.

Syarat Post Conference :


a. Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim

Pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi :


Adapun panduan bagi Perawat pelaksana dalam melakukan konferensi
adalah sebagai berikut: (Ratna Sitorus, 2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas
pagi atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing
– masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

Anda mungkin juga menyukai