Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AUDIT II

JASA DAN PELAPORAN LAIN

DISUSUN OLEH:
NAMA :ASWAT
STAMBUK :C30119095
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah

mencurahkan nikmatnya serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini yang berjudul “Audit Terhadap Jasa dan pelaporan lain”. Makalah ini

dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah kami yaitu

Auditing 2.

Saya mempersembahkan Makalah mengenai audit terhadap siklus pengeluaran

yang diringkas dari beberapa sumber dari internet yang secara garis besar

membahas tentang audit terhadap Jasa dan pelaporan lain

Demikian sepintas tentang makalah yang penulis sampaikan. Terima kasih kepada

dosen pengampu dan teman-teman yang telah membantu penyelesaian makalah

ini hingga selesai. Dalam menyusun makalah ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Selebihnya penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

pembacanya.

Palu, 27 Desember 2021

HENDRA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tingkat pertumbuhan industri jasa audit keuangan telah berkembang pesat

dalam beberapa dekade terakhir, khususnya di negara negara yang secara

ekonominya telah maju. Di Indonesia, kemajuan pasar modal berdampak pada

kebutuhan perusahaan akan opini dan penilaian pihak ketiga yaitu auditor, yang

berfungsi untuk meyakinkan masyarakat berinvestasi di perusahaan tersebut.

Khususnya pada perusahaan yang go public, mereka diwajibkan untuk

menyajikan laporan keuangan yang diaudit dan mencantumkan pernyataan auditor

independen didalamnya.

Meningkatnya kebutuhan jasa audit sangat ber pengaruh terhadap

perkembangan profesi akuntan, khususnya di Indonesia. Sehingga hal tersebut

menjadikannya sesuatu yang perlu untuk membahasnya lebih jauh dan lanjut

maka pembahasan mengenai “ Jasa dan Pelaporan Lain” terhadap profesi akuntan

atau auditor patut untuk dipahami oleh mahasiswa perguruan tinggi khususnya

jurusan akuntansi serta tidak menyampingkan berbagai variable materi

perkuliahan akuntansi karena determinasi keterkaitan yang saling berhubungan.

B.Rumusan Masalah

Berikut ini rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :

1. Seperti apakah penguraian Spektrum jasa yang diberikan oleh seorang

akuntan public ?

2. Bagaimana cara mengetahui jenis-jenis “laporan khusus” yang dapat

diterbitkan oleh seorang akuntan public ?

3. Seperti apakah pengaruh laporan auditor jika laporan keuangan disiapkan

atas dasar komprehensif selain dari GAAP ?

4. Seperti apa bentuk tanggung jawab akuntan public berkaitan dengan laporan

keuangan perusahaan public yang direview atau belum di audit ?

5. Jelaskan penetapkan standar yang berlaku untuk penugasan atestasi ?

6. Tolong uraikan jenis-jenis penugasan atestasi dan keyakinan yang dapat

diberikan untuk masing-masingnya ?


7. Sebutkan jenis-jenis penugasan yang tercakup oleh SSARS ?

C.Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan dari rumusan masalah di atas adalah :

1. Menguraikan Spektrum jasa yang diberikan oleh seorang akuntan public.

2. Mengidentifikasi jenis-jenis “laporan khusus” yang dapat diterbitkan oleh

seorang akuntan public.

3. Menguraikan pengaruhnya terhadap laporan auditor jika laporan keuangan

disiapkan atas dasar komprehensif selain dari GAAP.

4. Menguraikan tanggung jawab akuntan public berkaitan dengan laporan

keuangan perusahaan public yang direview atau belum di audit.

5. Menetapkan standar yang berlaku untuk penugasan atestasi

6. Menunjukan jenis-jenis penugasan atestasi dan keyakinan yang dapat

diberikan untuk masing-masingnya.

7. Menyatakan jenis-jenis penugasan yang tercakup oleh SSARS

8. Menguraikan prosedur dan laporan akuntan yang berkaitan dengan review

serta kompilasi atas laporan keuangan perusahaan nonpublic.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Menunjukan jenis-jenis penugasan atestasi dan keyakinan yang dapat

diberikan untuk masing-masingnya.

1. Penugasan yang Dilaksanakan Menurut Standar Atestasi

Gambar 21-8 mengikhtisarkan penugasan yang dapat dilaksanakan seorang

akuntan public menurut statements on standards for attestation engagements

(SSAEs). Gambar ini memberikan suatu tunjauan atas jasa atestasi dan

menguraikan tingkat keyakinan yang berkaitan dengan setiap jasa atestasi.

Pembahasan berikut akan memusatkan perhatian pada empat jenis penugasan :

• Prakiraan da proyeksi keuangan

• Pelaporan atas pengendalian internal entitas

• Atestasi ketaatan

• Pembahasan dan analisis manajemen

2. Pelaporan Informasi Keuangan Prospektif

Informasi keuangan prospektif pada umunya diberikan dalam penawaran

obligasi dan sekuritas lainnya kepada public. Disamping itu, bank serta lembaga

pemberi pinjaman lainnya seringkali meminta proyeksi laba masa depan dala

memberikan kredit kepada para pribadi dan perisahaan, serta lembaga pemerintah

terkadang meminta prakiraan atas permohonan hibah dan kontrak pemerintah.

Untuk mempertinggi realibilitas informasi keuangan prospektif, akuntan public

dapat diminta untuk terlibat dengan data itu . AICPA telah menerbitkan dua

dokumen berikut berkenaan dengan asosiasi akuntan public dengan informasi

keuangan prospektif :

• Statements on Standards for Accountants’ Services on Prospective

Financial Information yang berjudul Financial Forecasts and Projections.

• Guide for Prospective Financial Statements

Statementson Financial Forecast and Projections (AT200) memiliki

wewenang yang sama dengan SAS. Pedoman adalah interpretasi dari pernyataan

itu.

3. Jenis Informasi Keuangan Prospektif


AT 200.6 mengakui dua jenis informasi keuangan prospektif sebagai

berikut :

• Prakiraan Keuangan. Laporan keuangan prospektif yang menyajikan, yang

terbaik dari pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab,

posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas yang diharapkan dari suatu

entitas.

• Proyeksi Keuangan. Laporan keuangan prospektif yang menyajikan, yang

terbaik dari pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab,

dengan satu atau lebih asumsi hipotesis, posisi keuangan, hasil operasi,

dan arus kas yang diharapkan dari suatu entitas.

4. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Prospektif

AT 200.27 menunjukan bahwa pemeriksaan atas laporan keuangan

prospektif melibatkan :

1) Evaluasi atas penyiapan dan pendukung yang mendasari asumsiasumsi

laporam keuangan prospektif.

2) Penentuan apakah penyajian laporan tersebut telah sesuai dengan

pedoman penyajian yang ditetapkan dalam AICPA Guide For Prospective

Financial Statements.

3) Penerbitan laporan pemeriksaan.

5.Laporan Standar Atas Laporan Keuangan Prospektif

TIF AT 200.31 menetapkan bahwa laporan standar akuntan public atas

pemeriksaan laporan keuangan prospektif harus mencangkup :

• Suatu identifikasi dari laporan keuangan prospektif yang disajikan.

• Suatu pernyataan bahwa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif

telah dilakukan sesuai dengan standar AICPA dan uraian singkat tentang

sifat pemeriksaan tersebut.

• Pendapat akuntan bahwa laporan keuangan prospektif telah disajikan

sesuai dengan pedoman penyajian AICPA dan asumsi yang mendasarinya

telah memberikan dasar yang layak untuk menetapkan proyeksi menurut

asumsi-asumsi hipotesis.

• Suatu peringatan bahwa hasil-hasil prospektif mungkin tidak dapat


tercapai.

• Suatu pernyataan bahwa akuntan tidak memikul tanggung jawab untuk

memutakhirkan laporan tentang peristiwa dan situasi yang terjadi sesudah

tanggal laporan.

6.Penyimpangan dari Laporan Standar

Seperti dalam kasus laporan tentang laporan keuangan historis, jenis-jenis

pendapat lain dapat dinyatakan pada laporan keuangan prospektif. Situasi dan

pengaruhnya terhadap pendapat akuntan public adalah sebagai berikut :

• Jika laporan keuangan prospektif menyimpang dari pedoman penyajian

AICPA, maka pendapat wajar dengan pengecualian atau tidak wajar harus

dinyatakan.

• Jika penyimpangan dari pedoman AICPA adalah dikarenakan kelalaian

untuk mengungkapkan asumsi- asumsi yang signifikan, maka pendapat

tidak wajar harus dinyatakan .

• Jika satu atau lebih asumsi yang signifikan tidak memberikan dasar yang

layak untuk prakiraan, atau untuk proyeksi, berdasarkan asumsiasumsi

hipotesis, maka pendapat tidak wajar harus dinyatakan.

• Jika pemeriksaan akuntan tidak mencangkup semua prosedur yang

dipandang perlu dalam situasi itu, maka penolakan memberikan pendapat

harus dinyatakan.

7.Penerapan Prosedur yang Disepakati Bersama

AT 200.50 menyatakan bahwa seorang akuntan dapat melaksanakan

penugasan atestasi dengan prosedur yang disepakati bersama atas laporan

keuangan prospektif asalkan :

• Akuntan itu independen

• Akuntan dan pemakai yang ditentukan setuju dengan prosedur yang

dilaksanakan oleh akuntan.

• Pemakai yang ditentukan memikul tanggung jawab atas kecukupan

prosedur yang disepakati bersama untuk tujuan mereka.

• Laporan keuangan prospektif mencakup suatu ikhtisar dari asumsiasumsi

yang signifikan .
• Laporan keuangan prospektif mencangkup suatu ikhtisar dari asumsiasumsi signifikan.

• Laporan keuangan prospektif mencangkup suatu ikhtisar dari asumsiasumsi signifikan.

• Laporan keuangan prospektif dimana prosedur itu akan diterapkan

merupakan pokok

• Laporan keuangan prospektif dimana prosedur itu akan diterapkan

merupakan pokok dari estimasi dan pengukuran yang cukup konsisten.

• Kriteria yang akan digunakan dalam penentuan temuan-temuan telah

disetujui diantara akuntan dan pemakai yang ditentukan.

• Prosedur yang akan diterapkan pada laporan keuangan prospektif

diperkirakan akan menghasilkan temuan-temuan yang cukup konsisten

dengan menggunakan kriteria itu.

• Bukti-bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan prospektif dimana

prosedur itu akan diterapkan diperkirakan ada untuk memberikan dasar

yang memadai guna menyatakan temuantemuan ini dalam laporan

keuangan.

• Apabila dapat diterapkan, ada uraian dari setiap batas materialitas yang

disetujui bersama untuk tujuan pelaporan.

• Penggunaan laporan itu dibatasi pada pemakai yang ditentukan.

8.Kompilasi

Prosedur yang ditempuh akuntan public untuk mengkompilasi suatu

perkiraan atau proyeksi digariskan dalam AT 200.68 dan mencakup hal-hal

berikut :

• Tetapkan pemahaman dengan klien mengenai jasa yang akan

dilaksanakan.

• Tanyakan mengenai prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyiapan

laporan keuangan prospektif.

• Tanyakan bagaimana pihak yang bertanggung jawab mengidentifikasi

factor-faktor kunci dan mengembangkan asumsi-asumsinya.

• Buatlah daftar asumsi-asumsi signifikan dari pihak yang bertanggung

jawab yang memberikan dasar untuk laporan keuangan prospektif, dan


pertimbangkan apakah ada penghilangan yang nyata mengingat factorfaktor kunci dimana hasil-hasil
prospektif entitas tampak bergantung.

• Pertimbangkan apakah ada inkonsistensi internal yang jelas dalam asumsiasumsi itu.

• Lakukan, atau uji ketetapan matematis, perhitungan yang menjabarkan

asumsi kedalam laporan keuangan prospektif.

• Bacalah laporan keuangan prospektif, termasuk ikhtisar asumsi signifikan,

dan pertimbangan :

1) Apakah laporan itu, termasuk pengungkapan asumsi dan kebijakan

akuntansi, tidak disajikan sesuai dengan pedoman penyajian AICPA

untuk laporan keuangan prospektif.

2) Laporan itu, termasuk ikhtisar asumsi yang signifikan, tampak jelas

tidak tepat dalam kaitannya dengan pengetahuan akuntan atas entitas

itu, industrinya, dan kondisi yang diharapkan serta tindakan dalam

periode perspektif.

Laporan standar akuntan atas kompilasi laporan keuangan prospektif harus

mencangkup (AT 200.6) :

• Suatu identifikasi dari laporan keuangan prospektif yang disajikan oleh

pihak yang bertanggung jawab.

• Suatu pernyataan bahwa akuntan telah mengkompilasi laporan keuangan

prospektif sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh American Institute

of Certified Publik Accountants.

• Suatu pernyataan bahwa kompilasi terbatas dalam ruang lingkup dan tidak

memungkinkan akuntan untuk menyatakan pendapat atau bentuk

keyakinan lain atas laporan keuangan prospektif atau asumsiasumsinya.

• Suatu peringatan bahwa hasil-hasil prospektif mungkin tidak tercapai.

• Suatu pernyataan bahwa akuntan tidak memikul tanggung jawab untuk

memuktahirkan laporan peristiwa dan situasi yang terjadi sesudah tanggal

laporan.

9.Pelaporan atas Pengendalian Internal

AT 400 memberikan pedoman mengenai penugasan untuk memeriksa dan

melaporkan asersi manajemen tentang setiap aspek berikut dari pengendalian


internal atas pelaporan keuangan entitas :

• Rancangan dan efektifitas operasi dari pengendalian internal entitas.

• Rancangan dan efektifitas operasi dari segmen pengendalian internal

entitas.

• Kecocokan rancangan dari pengendalian internal entitas.

• Rancangan dan efektifitas operasi dan pengendalian internal entitas

berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga pemerintah.

10.Kondisi-Kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan

Seorang akuntan independen harus melaksanakan jenis-jenis penugasan

terlebih dahulu hanya bila manajemen :

1) Menerima tanggung jawab atas efektifitas pengendalian internal entitas

itu.

2) Mengevaluasi efektifitas pengendalian internalnya dengan menggunakan

kriteria yang layak yang di tetapkan olehlembaga yang diakui.

3) Mengacu kriteria itu dalam laporan yang memuat asersi tertulisnya.

11.Merencanakan dan Melaksanakan Penugasan

Pengujian pengendalian hanya perlu dilakukan atas kebijakan dan

prosedur pengendalian apabila auditor menilai risiko pengendalian berada

dibawah maksimum sebagai sebagian dari strategi untuk mengurangi pengujian

substantive. Dalam suatu penugasan untuk memeriksa asersi manajemen tentang

pengendalian internal, pengujian pengendalian tergantung pada sifat asersi dan

kriteria yang disebutkan oleh manajemen dalam pelaporan yang berisi asersi

tersebut.

Auditor harus memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal

dalam semua penugasan audit. Ini berlaku untuk semua ukuran entitas, sekalipun

auditor sudah memutuskan untuk menggunakan sepenuhnya pendekatan

substantive dalam menanggapi risiko salah saji yang material.

12.Penugasan Prosedur yang Disepakati Bersama

Dalam penugasan prosedur yang disepakati bersama, klien dan pemakai

laporan menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan. Laporan akuntan public

harus memuat unsur-unsur (AT. 506.23).


• Suatu judul yang memuat kata independen.

• Identifikasi dari pemakai yang ditentukan.

• Suatu refrensi kea tau pernyataan asersi manajemen tentang ketaatan

entitas terhadap persyaratan tertentu.

• Suatu pernyataan bahwa prosedur yang telah disepakati oleh pemakai

tertentu yang di identifikasi dalam laporan, telah dilaksanakan untuk

membantu pemakai dalam mengevaluasi ketaatan entitas terhadap

persyaratan tertentu atau efektivitas pengendalian internalnya atas

ketaatan, atau asersi manajemen atas hal itu.

• Suatu refrensi ke standar atestasi yang ditetapkan oleh American Institute

of Certified Publik Accountants

• Suatu pernyataan bahwa kecukupan prosedur itu merupakan tanggung

jawab pemakai yang ditentukan dan penolakan untuk penerima tanggung

jawab atas kecukupan prosedur itu.

• Suatu daftar prosedur yang dilaksanakan (atau Refrensi) dan temuan yang

berkaitan para praktisi tidak bias memberikan keyakinan negative.

• Apabila dapat diterapkan, uraikan setiap batas materialitas yang

disepakati-bersama.

• Apabila dapat diterapkan, uraikan sifat bantuan yang diberikan oleh

seorang spesialis.

13.Penugasan Pemeriksaan

AT 500, Compliances Attestation, memungkinkan penugasan pemeriksaan

yang menghasilkan suatu pernyataan pendapat dari akuntan independen atas

ketaatan apabila kondisi-kondisi tambahan tertentu dipenuhi, tetapi penugasan

prosedur yang disepakati bersama juga dianjurkan karena lebih cocok dengan

kebutuhan pemakai.

14.Pembahasan dan Analisis Manajemen

AT 700, Managements Discussions and Analisis (MD&A). tujuan dari

penugasan review adalah mengumpulkan cukup bukti guna memberi para praktisi

suatu dasar pelaporan apakah setiap informasi yang menarik perhatian praktisi

mangakibatkan ia yakin bahwa :


• Penyajian MD&A tidak memasukkan, dalam semua hal yang material,

unsur yang disyaratkan dari aturan atau peraturan yang digunakan oleh

SEC.

• Jumlah keuangan historis yang termasuk didalamnya belum diturunkan

secara akurat, dalam semua hala yang material, dari laporan keuangan

entitas

• Informasi, penentuan, estimasi, dan asumsi yang mendasari entitas

tersebut tidak memberikan dasar yang memadai untuk pengungkapan

yang terkandung di dalamnya.

B. Menguraikan Prosedur dan Laporan Akuntan yang Berkaitan dengan

Review serta Kompilasi atas Laporan Keuangan Perusahaan Non Publik

1.Review atas Laporan Keuangan

Tujuan dari penugasan review (review engagement) atas laporan keuangan

perusahaan nonpublic adalah melaksanakan Tanya-jawab dan prosedur analitis,

yang memberikan akuntan dasar yang memadai guna menyatakan keyakinan yang

terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dibuat pada laporan agar

sesuai dengan GAAP (atau OCBOA, jika dapat diterapkan.

2.Perubahan Penugasan

Pada saat memberikan jasa professional, seorang akuntan public dapat

diminta untuk mengubah satu jenis jasa ke yang lain. Suatu perubahan merupakan

langkah naik (step up) bila hal itu menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih

tinggi daripada yang semula disepakati (misalnya, perubahan dari kompilasi

menjadi review atau dari review menjadi audit). Akuntan public dapat menyetujui

jenis perubahan ini bila :

• Terdapat bukti yang mencukupi untuk mendukung tingkat keyakinan yang

lebih tinggi

• Kemungkinan besar penugasan yang direvisi tampak dapat di selesaikan

sesuai dengan standar profesional


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama bertahun-tahun akuntan publik telah mendapat reputasi baik dari

segi integritas dan obyektivitas. Jasa inti yang dibahas dalam buku ini,

yaitu audit atas laporan keuangan menurut GAAP. Secara umum akuntan

publik dapat memberikan empat tingkatan keyakinan yang berbeda

berkaitan dengan penugasan, yaitu : (1) tingkat keyakinan audit, (2)

tingkat keyakinan review, (3) prosedur yang disepakati bersama, dan (4)

tidak ada keyakinan.

Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting

Standars Board yang berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut : a.

Statements on Auditing Standards (SAS), b. Statements on Standards for

Attestations Engangements (SSAE), dan c. Statements on Standards for

Accounting and Review Services (SSARS).

Laporan khusus adalah laporan yang dihasilkan dari audit atas, atau

penerapan prosedur yang disepakati bersama atas, data keuangan historis

selain dari laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP.

Laporan khusus auditor mengenai laporan keuangan yang disiapkan atas

dasar OCBOA harus berisi empat paragraf, yaitu paragraf pendahulu,

paragraf ruang lingkup, paragraf penjelasan, dan paragraf pendapat. Jika

akuntan bersangkutan dengan laporan keuangan yang belum diaudit dari

entitas publik, maka dia diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya

bahwa suatu audit belum dilakukan dan menyertakan penolakan

pemberian pendapat.

Penugasan atestasi adalah satu penugasan dimana seorang praktisi

(akuntan publik) bertugas untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang

menyatakan suatu kesimpulan mengenai reliabilitas asersi tertulis yang

merupakan tanggung jawab pihak lain. Dalam suatu penugasan atestasi,

akuntan publik harus memenuhi sebelas standar atestasi umum yang

disajikan dalam SSAE 1. Dtandar ini diklasifikasikan menjadi tiga


kategori : umum, pekerjaan lapangan, dan pelaporan.

Manajemen telah memutuskan untuk tidak memasukkan hampir

semua pengungkapan yang diisyaratkan oleh prisip akuntansi yang berlaku

umum. Jika pengungkapan yang tidak dimasukkan itu disertakan dalam

laporan keuangan, maka hal itu dapat memengaruhi kesimpulan pemakai

tentang posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan.

Suatu perubahan merupakan langkah naik bila hal itu

mengklasifikasikan tingkat keyakinan yang lebih tinggi daripada yang

semula disepakati (misalnya, perubahan dari komplikasi menjadi review

atau dari review menjadi audit). Sebaliknya, perubahan penugasan

merupakan langkah turun bila tingkat keyakinan yang lebih rendah

diminta oleh klien.

B. Saran

Menyadari bahwa dalam menulis makalah ini penulis masih jauh dari

kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam

menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih

banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Karena itu, kritik

dan saran yang membangun sangat kami butuhkan. Semoga dari kritik dan

saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Boynton, C. William, Johnson, N. Raymond (2006). Modern Auditing. Penerbit:

John Wiley & Sons, Inc.

Theodorus M. Tuanakotta (2012).Audit Berbasis ISA. Penerbit:Salemba Empat

http://digilib.umri.ac.id

https://prezi.com/f1jqjzvpsqbn/jasa-jasa-lain-dan-pelaporannya/

Anda mungkin juga menyukai