Disusun Oleh:
Muhamad Firdaus (2004016075)
Puji syukur saya ucapkan sebesar-besarnya kepada tuhan yang masa Esa yang telah
memberikan saya nikmat yang tiada tara. Kesehatan dan kesempatan merupakan anugrah
yang luar biasa, yang tidak semua orang punya. Sehingga dengan Kesehatan dan kesempata
ini saya dapat menyusun mini riset yang ini yang saya beri judul “Hubungan Sejarah Dalam
Al-Qur’an dan Sains Modern”
Laporan ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Agama yang
diberikan oleh Ibu Tsuwaibah, M.Ag. Dengan laporan ini saya berharap banyak menemukan
hal-hal baru yang sebelumnya saya tidak pernah temui. Itu yang menjadi syukur terdalam dari
diri saya pribadi.
Selain itujuga, tugas ini diperuntukan untuk memenuhi tugas Akhir yang telah
diberikan oleh Ibu Dosen. Tugas akhir ini bukan berarti menjadi akhir perjalanan saya untuk
belajar dalam Mata Kuliah Filsafat Agama ini, Akan tetapi menjadi modal besar untuk terus
mendalami dan belajar lebih giat lagi.
Saya juga sadar hasil Mini Riset ini belum lebih dari kata sempurna. Pastinya banyak
kekurangan yang perlu dibenahi dan diperbaiki. Akan tetapi saya sudah mencoba sebisa
mungkin supaya hasil dari mini riset ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi siapa saja yang
membaca dan mentadabburinya,
Sekian pengantar dari saya. Saya ucapkan terimakasih kepada diri saya pribadi dan
siapa saja yang telah mempermudah saya dalam menyusun Mini Riset ini. Terlebih kepada
Ibu Dosen yang mau mengajarkan kepada saya yang faqir ini sebuah Ilmu yang tidak dapat
dihitung nilai harganya Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah
. Assalamualaikum. Wr. Wb.
Muhamad Firdaus
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……..…………………………………….…………………......................….……………………………………ii
DAFTAR ISI……..…………………………………….…………………..................................….……………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA…………………………..................................................................….……….…..…………11
BAB I
PENDAHULUAN
Ketetapan
Al- Qur’an
Ilmu Pengetahuan
Hukum
Sejarah
Sains Modern
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 AL-QUR’AN
Pengertian al-Qur’an
Ada yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril sebagai mukjizat dan berfungsi sebagai hidayah
(petunjuk).1 Ada juga yang mengatakan: Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad, dengan bahasa Arab, yang sampai kepada kita secara mutawatir,
yang ditulis di dalam mushaf, dimulai dari Surah al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah an-
Nas, membacanya berfungsi sebagai ibadah, sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad dan
sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat manusia.
Secara etimologis Al-Qur’an adalah mashdar (infinitif) dari qara-a--yaqra-u—qirâ-
atan—qur’â-nan yang berarti bacaan. Al- Qur’an dalam pengertian bacaan ini misalnya
terdapat dalam firman Allah SWT :
“Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka
ikutilah bacaannya itu.” (Q.S. Al- Qiyâmah 75:17-18).
Menurut salah satu ulama besar Indonesia, M. Quraish Shihab mengatakan bahwa al-
Quran menurut hurufnya berarti bacaan yang sempurna. Tidak ada bacaan yang sesempurna
al-Qur’an. Bahkan dai dalam al-Qur;an, Allah SWT menantang siapa saja orang yang dapat
menandingi dan membuat yang semisal dalm al-Qur’an2
Dalam al-Quran juga banyak sekali berbagai macam tema bahsan. Al-Qur’an
membahas tentang ketetapan, ilmu pengetahuan, sejarah dan bahkan hukum-hukum islam ada
didalamnya.
. Al-Quran juga memiliki banyak makna yang semuanya memiliki arti berbeda, akan
tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an. Adapun nama-
namya yaitu: Nur, Huda, Syifa, Aziz, Mubarok, Basyir, dll.
1
Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya..., hal. 7.
2
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 1996), p.3
Demham sains modern, semua yang dahulunya kita sulit untuk mengerjakan sesuatu
maka sesuatu itu bisa dijadikan lebih mudah dikerjakan dan mendapatkan keefisiensian
waktu. Sains Modern membuat siapa saja yang menerima dan mengonsumsinya menjadi
lebih yakin akan sebuah kebenaran. Karena sains saat ini, kebenaranya sangat mutlak dan
belum ada yang dapat menyainginya dalam menferifikasi sebuah kebenaran. Maka tidak
salah, saat ini sains modern berkembang begiru cepat dan memberikan kejelasan-kejelasan
dari setiap masalah kehidupan. Tentunya sains dapat berjalan dengan baik dengan
digabungkanya teknologi saat ini yang juga berkembang begitu pesat. Bergabungnya sains
dan teknologi menjadikan kehidupan di dunia ini lebih mudah. Tidak ada yang sulit
dilakukan dengan menggunakan sains dan teknologi.
3
Sjamsuddin 2012, h.6
Ayat-ayat Sejarah
Dalam al-Qur’an, sejarah atau kisah menggunakan term bahasa arab yaitu Qoshos.
Kata tersebut diulang sebanyak 26 kali dalam al-Qur’an. Ada yang berbentuk isim (kata
benda), Fiil (Kata kerja), dan fiil Amr (Kata kerja perintah).4
Ada banyak pendapat dari berbagai cendekiawan muslim yang menjelaskan tujuan
dan maksud dari sejarah dalam al-Qur’an. Ada beberapa tujuan yaitu :
a. Meneguhkan hati Nabi Muhammad.
b. Memaparkan prinsip dakwah dalam islam
c. Menyampaikan pesan-pesan moral
d. Memberitakan kebenaran yang haqiqi
e. Mengungkapkan Kebenaran yang sebelumnya kurang tepat.
4
Muhammad Fu‘ad Abd al-Baqi, Al-Mu‟jam al-Mufahras Li Alfazh al-Qur‟an al-Karim
(Beirut: Dar Al-Fikr, 1417), 546.
Dijelaskan dalam Qs. Yusuf/12:111, dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa usia Nabi
Nuh, dikutip QS. al-Ankabut/29: 14-15 yang menyebutkan bahwa usia Nabi Nuh 950 tahun.
Hal ini kemudian diperkuat dengan hasil temuan Balsiger dan Sellier,bahwa sebelum banjir
besar datang, atmosfer masih diselimuti oleh lapisan kanopi air yang berfungsi melindungi
manusia dari radiasi ultraviolet.
Setelah banjir besar kanopi ini turun ke bumi yang mengakibatkan lapisan atmosfer
menjadi tipis dan mengakibatkan umur manusia menjadi lebih pendek, seperti Nabi Ibrahim,
hanya berusia 100 tahun. Kedua penjelasan ini bertujuan agar manusia mampu menempatkan
kisah al-Quran dan sains sebagai rambu-rambu dalam menjaga keberlangsungan kehidupan
di bumi harus. Karena Pasca Nabi Nuh lapisan atmosfir semakin sangat tipis yang
menyiratkan pentingnya memelihara lingkungan agar atmosfer tetap berfungsi memantulkan
radiasi sinar ultraviolet.
Dari kisah tersebut dapat kita ketahui bersama bahwa ilmu meteorologi menjadi
penting untuk menjawab masalah yang ada. Dan hingga saat ini, Umur manusia semakin
lama semakin berkurang karena lapisan atmosfer yang semakin lama semakin menipis. Dan
jika kita bisa ambil hikmah dari kisah ini maka seharusnya kita melakukan hal-hal yang tidak
menyebabkan lapisan atmosfer semakin meniipis. Karena itu, seharusnya hal-hal yang dapat
menyebabkan tipisnya atmosfer perlu dihindari. Agar tidak terjadi pemanasan global dan efek
gas rumah kaca.
Maka sejarah dalam al-Qur’an atau agama dapat memunculkan ilmu baru yang bisa
dijadikan sebagai cabang dari pembahasan filsafat.
BAB IV
HASIL RISET
Dari hasil pemaparan daftar pustaka di atas, dapat kita ketahui bahwa antara sains dan
al-Qur’an sebagai perwakilan dari agama islam, merupakan dua entitas yang seharusnya
saling melengkapi. Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi agama islam menjadi sangat
mutlak kebenaranan di dalamnya dengan dukungan sains dan teknologi.
Dengan sejarah-sejarah yang ada di dalam al-Qur’an menjadikan kita sadar bahwa
perlunya mendalami sains dan teknologi untuk mengunkapkan penjelasan yang ada di dalam
al-Qur’an. Al-qur’an adalah kitab paling benar dan tidak ada yang dapat meragukan
kebenaranyya. Dan seharusnya isi dan kandungannya, termasuk sejarah juga merupakan
sebuah kebenaran yang harus diteliti.
Maka al-qur’an mengandung banyak sekali kisah-kisah sejarah yang tidak hanya
dapat kita ambil nilai moralnya, tapi juga kita dapat mengambil nilai-nilai kontemporer untuk
keilmuan yang ada saat ini. Maka islam yang notabenenya sebuah agama seharusnya bisa
melahirakan banyak kajian filsafat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dari sini, maka al-Qur’an sangat menarik untuk dikaji. Sebenarnya ada sendiri bidang
dari filsafat yang muncul karena adanya sejarah dalam al-Qur’an. Maka ada dalam bidang
ilmu filsafat yang membpelajari tentang sejarah, yang sering kita sebut sebagai filsafat
sejarah. Tentu, untuk mendalami sejarah dengan filsafat, butuh dukungan sains dan teknologi
untuk mengungkapkan kebenaran. Karena sejatinya filsafat itu hadir untuk menghasilkan
sebuah kebijaksanaan. Dalam dunia pendidikan, kebijaksanaan dalam mendalami ilmu
pengetahuan yaitu dengan membuktikan pengetahuan itu dengan data yang valid. Dan
kevalidan data akan teruji dengan pasti jika menggunakan sains dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Muhamad%20Firdaus/Downloads/NILAI_SEJARAH_DALAM_AL-
QURAN.pdf
https://www.researchgate.net/publication/330817053_NILAI_SEJARAH_DALAM_AL-
QURAN
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsq/article/view/20372/10921
Muhammad Fu‘ad Abd al-Baqi, Al-Mu‟jam al-Mufahras Li Alfazh al-Qur‟an al-
Karim (Beirut: Dar Al-Fikr, 1417), 546.
Sjamsuddin 2012, h.6
https://journal.stkipnurulhuda.ac.id/index.php/JIPFRI/article/view/120