EKOLOGI HEWAN
TADRIS BIOLOGI 4 SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021
Pertemuan X
NAMA : ALDI SUHENDRA
NIM : 0310191009
Artinya :
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada
yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang
lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya,
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. An-Nuur : 45)”
Artinya :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-
pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan. (Q.S. An-Nahl : 68-69)”.
4. Macam-macam Dispersal
a) Migrasi : Migrasi serangga adalah pergerakan musiman serangga, terutama
spesies capung, kumbang, kupu-kupu dan ngengat. Jarak migrasi dapat
bervariasi, tetapi kebanyakan melibatkan banyak individu. Terkadang individu
yang bermigrasi dalam satu arah tidak kembali dan generasi selanjutnya
mungkin bermigrasi ke arah yang berbeda. Contoh serangga yang bermigrasi
adalah kupu-kupu monark yang bermigrasi dari Kanada selatan ke Meksiko
tengah.
Monarch Butterfly
Migrasi juga diartikan sebagai perpindahan, yang pada binatang dapat diperluas
artinya menjadi, perpindahan dari satu habitat ke habitat yang lain yang lebih
baik (cocok). Fenomena perpindahan ini umum terjadi pada binatang, termasuk
serangga. Perilaku ini terutama dipicu oleh kondisi lingkungan abiotik yang tidak
mendukung, misalnya karena terjadi perubahan suhu dan kelembaban yang
ARTICLE PENDIDIKAN BIOLOGI
EKOLOGI HEWAN
TADRIS BIOLOGI 4 SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021
drastis akibat perubahan musim. Perubahan-perubahan tersebut berdampak
pula terhadap ketersediaan pakan bagi si serangga, sehingga alasan lain
perpindahan secara massal ini juga dalam rangka untuk mendapatkan lokasi
yang menyediakan pakan, dan biasanya sekaligus sebagai tempat berbiak yang
lebih memadai.
Migrasi dilakukan oleh banyak
spesies serangga, meskipun
hanya beberapa serangga yang
tercatat melakukan migrasi
yang dikategorikan fenomenal,
contohnya migrasi musiman
Kupu-kupu Raja (Monarch
Butterfly), Danaus plexippus
(Lepidoptera: Danaidae). Pada musim dingin mereka berpindah dari daerah asal
di Amerika Utara (termasuk Kanada) ke bagian selatan yang lebih hangat,
misalnya di wilayah selatan-tengah Meksiko (Garland & Davis, 2002), atau Kuba
(Dockx et al., 2004)dalam Putra (2009). Setelah musim semi tiba, mereka akan
bergerak pulang ke daerah asalnya di bagian utara Amerika. Jarak yang mampu
mereka tempuh tercatat sampai 4000 km.
b) Imigrasi : Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain
atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme;
didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini
akan meningkatkan populasi. Contohnya perpindahan hama wereng batang
coklat (Nilaparvata lugens Stal.) dari suatu daerah pesawahan ke daerah
pesawahan lainnya sehingga terjadi peningkatan populasi hama wereng batang
coklat didaerah pesawahan yang didatanginya.
c) Emigrasi : Emigrasi hewan adalah pemencaran atau perpindahan individu
hewan keluar daerah populasi atau ke luar dari habitat populasinya. Emigrasi ini
akan mengakibatkan penurunan populasi hewan tersebut didaerah habitatnya.
Contohnya Kutu daun (Aphids) sering dipindah oleh semut ke bagian tanaman
atau tanaman lain untuk keperluan makanan (embun madu). Larva instar
pertama Meloidae (Coleoptera) yang disebut triungulin yang aktif bergerak dan
menempel pada bunga-bungaan supaya dapat pindah bersama lebah.
D. Dispersal Sebagai Faktor Pembatas
Dispersal atau penyebaran disatu sisi sangat berperan dalam perpindahan hewan
dari suatu tempat ke tempat lainnya namun di sisi yang lainnya penyebaran ini dapat
menjadi faktor pembatas dalam perkembangan hewan berkaitan dengan :
a) Ketersediaan makanan
Emigrasi suatu serangga hama ke suatu tempat akan mengakibatkan
meningkatnya populasi serangga pada daerah tersebut, disisi yang lain ketersediaan
makanan/pakan tidak mengalami peningkatan pada saat yang bersamaan akibatnya
akan terjadi persaingan dalam memperoleh nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
energi bagi serangga dampaknya akan meningkatkan mortalitas dan penurunan
natalias, Jika makanan tersedia dengan kualitas yang sesuai, maka populasinya akan
cepat meningkat. Sebaliknya, jika makan kurang, maka populasinya akan menurun.
Disaat yang bersamaan peningkatan populasi hama yang ada di areal berarti
ketersediaan makanan bagi musuh alami juga semakin banyak, sehingga populasi
musuh alami juga mengalami peningkatan (Ekspansi). Ketika ekpansi terjadi,
peningkatan proporsi dari populasi hama akan mengalami gangguan, sehingga
mengurangi juga ketersediaan pakan bagi musuh alami.
Kekurangan pakan ini akan berakibat pada penurunan tingkat reproduksi,
Menyebabkan penurunan populasi musuh alami. Ketika jumlah musuh alami
menurun, maka tekanan terhadap populasi hama semakin menurun, sehingga jumlah
hama dilapangan akan meningkat, ketika jumlah hama di lapangan meningkat, makan
populasi musuh alami juga akan meningkat
b) Kemampuan berkembangbiak
Tinggi rendahnya kemampuan berkembang biak dipengaruhi oleh kecepatan
berkembang biak dan perbandingan kelamin. Perbandingan kelamin yang dimiliki
hama umumnya 1:1 namun pada keadaan tertentu perbandingan tersebut dapat
berubah. Misalnya pada keadaan jumlah makanan banyak tersedia perbandingan
antara jantan dan betina menjadi 1:3 sedangkan pada keadaan jumlah makanan
sedikit jumlah jantan dapat mencapai 90% sehingga populasi berikutnya menurun
c) Tidak Tersedianya Habitat/Ruang
Habitat adalah tempat dimana hewan dapat hidup. Hal ini termasuk tempat
istirahat, sembunyi, perlindungan ataupun tempat tinggal dan bersarang.
Menghilangkan atau mengurangi habitat yang disukai hewan/hama membuat
pertumbuhan hewan/hama menjadi jauh berkurang. Masuknya serangga hama ke
suatu areal dapat mengurangi ketersediaan habitat sehingga terjadi persaingan
dalam memperoleh ruang dan tempat, serangga yang kalah dalam persaingan ruang
dan tempat populasinya akan menurun.
d) Kompetisi intraspesifik
ARTICLE PENDIDIKAN BIOLOGI
EKOLOGI HEWAN
TADRIS BIOLOGI 4 SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021
Masuknya serangga ke suatu daerah dapat menyebabkan terjadinya Kompetisi
intraspesifik, ini terjadi karena kepadatan populasi yang sedemikian rupatingginya,
sehingga kebutuhan akan makanan, tempat tinggal dan kebutuhanhidup lain dari populasi
tersebut menjadi di luar kemampuan daya dukung alamIingkungannya untuk menyediakan
atau mendukung kelangsungan hiduppopulasi tersebut. Akibatnya individu yang lemah
akan tertekan atau mati, ataumeninggalkan tempat tersebut pergi ke tempat lain, dan
bahkan kondisi demikiandapat rnendorong terjadinya kanibalisme.
1. Paleartic
Kawasan persebaran fauna paleartik meliputi bagian utara benua Asia dan Eurasia,
Himalaya, Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris dan Jepang.Beberapa jenis fauna yang hidup
jenis fauna yang hidup di wilayah Paleartik antara lain : Beruang Panda (hewan endemik
wilayah Paleartik yang hanya ada di Cina), Tikus, Rus a kutub, Bison, Berua ng Kutub.
2. Neartic
Kawasan ini meliputi daerah Holartic, yaitu meliputi seluruh Amerika Utara, dataran
tinggi Meksiko dan Greenland. Beberapa jenis fauna khas di wilayah Neartik antara lain
:Antelop bertanduk cabang tiga, prairie dog sejenis tupai dari Amerika Utara,
kolkum(kalkun), burung biru, salamander, bison, karibou, mockingbird dan muskox.
3. Ethiopian
Persebaran fauna Ethiopian ini meliputi daerah Afrika sebelah selatan, gurun Sahara,
Madagaskar dan wilayah Arabia bagian selatan. Wilayah Ethiopian memiliki kurang lebih
160 vertebrata darat, dan memiliki beberapa fauna khas. Contohnya, singa, cheetah,
jerapah, zebra, gajah afrika, burung unta, unta, kudanil, simpanse.
4. Oriental
Wilayah persebaran fauna oriental meliputi seluruh Asia Tenggara dan selatan
termasuk Indonesia bagian barat. Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup
bervariasi, sebagian besar beriklim tropis sehingga banyak terdapat hutan tropis yang kaya
akan flora dan fauna. Beberapa fauna khas yang hidup di wilayah Oriental antara lain :
Badak bercula satu, gajah, bekantan, gibbon, orang utan, harimau, tapir, monyet, anoa,
komodo.
ARTICLE PENDIDIKAN BIOLOGI
EKOLOGI HEWAN
TADRIS BIOLOGI 4 SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021
5. Australian
Daerah yang termasuk dalam wilayah persebaran fauna Australis adalah benua
Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitar samudera Pasifik.
Beberapa hewan khas wilayah fauna Australia antara lain :,
Tazmanian Devil
Tuatara (sphenodon punctatus)
6. Neotropik
Wilayah Neotropis adalah salah satu dari delapan wilayah biogreografi yang berada
di permukaan tanah Bumi. Secara fisik, ini meliputi wilayah ekologi terestrial dari benua
Amerika dan seluruh zona hangat Amerika Selatan. Contoh jenis fauna yang ada di wilayah
neotropik adalah kukang, armadillo, alpaka, kelelawar penghisap darah, orang utan,
siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi, kuda, kera dan tapir.
F. Studi Kasus
1. Diversitas dan Potensi Kelelawar Megachiroptera sebagai Disperser dan
Polinatordi Hutan Harapan, Jambi
Studi ini dilakukan untuk mengetahui jenis kelelawar Megachiroptera yang terdapat
pada kawasan Hutan Harapan, untuk mengetahui jenis kelelawar Megachiroptera
yang berpotensi sebagai pemencar biji (dispensar agent) dan penyerbuk tumbuhan
(polinator) pada kawasan Hutan Harapan dan untuk mempelajari waktu aktif
harian kelelawar Megachiroptera dalam memencarkan biji dan menyerbuki
tumbuhan di kawasan Hutan Harapan, Jambi. Metode yang digunakan adalah
purposive samplingdengan menggunakan perangkap mist netyang dipasang
sebanyak 90 trap–nightdilakukan pada Januari-Juli 2013.
Dari studi ini kita ketahui bahwa hewan juga turut berperan dalam penyebaran
tumbuhan salah satunya adalah kelelawar.
2. Penandaan serangga hama dengan Radioisotop untuk studi pola pemencaran,
migrasi dan estimasi kepadatan populasi
ARTICLE PENDIDIKAN BIOLOGI
EKOLOGI HEWAN
TADRIS BIOLOGI 4 SEMESTER V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021
REFERENSI
Al-Qur’an
Chapin, F.S., P. A. Matson., H. A. Mooney. 2002. Principles of Terrestrial Ecosystem Ecology.
Springer. United States of America.
Asmiandy Hamid. 2014. Ekologi Populasi. https://docs.google.com/presentation/d/1S-
oXqRsEWkiLrLqjAsdnGisGRlbcdwsje3gNOTvvNM0/edit#slide=id.i0 . diakses
pada tanggal 31 Oktober 2021.
Husamah., dkk. 2017. Ekologi Hewan Tanah (Teori & Praktek). Malang : Universitas
Muhammadiyah.
Maknun, Djohar. 2017. Ekologi : Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau
Asri, Islami & Ilmiah. Cirebon : Nurjati Press.
Ramona, F. (2019). Diversitas dan Potensi Kelelawar Megachiroptera sebagai Disperser dan
Polinator di Hutan Harapan, Jambi Diversity and Potential of Megachiroptera Bats
as Dispersal Agent and Polinator at Harapan Rainforest, Jambi.
Sumarto, Saroyo., & Roni Koneri. 2016. Ekologi Hewan. Bandung : CV. Patra Media Grafindo.
Sutrisno, S. (2013). Penandaan serangga hama dengan Radioisotop untuk studi pola
pemencaran, migrasi dan estimasi kepadatan populasi. Jurnal Ilmiah Aplikasi
Isotop dan Radiasi, 4(1).