Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Bisnis

Bisnis merupakan bagian dari kegiatan ekonomi dan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan bisnis ini mempengaruhi
semua tingkat kehidupan manusia baik individu, sosial, regional, nasional maupun
internasional. Tiap hari jutaan manusia melakukan kegiatan bisnis sebagai produsen,
perantara maupun sebagai konsumen. Hal-hal yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar
menukar, jual beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-memperkerjakan, serta interaksi
lainnya, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Jadi bisnis merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan
agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber
daya ekonomi secara efektif dan efisien. Sedangkan dalam islam bisnis dapat dipahami
sebagai serangkaian aktivitas bisnis yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya
(barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara perolehan dan
pendayagunaan hartanya seperti terdapat aturan halal dan haramnya.

B. Tujuan Bisnis

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai tujuan termasuk juga
dalam kegiatan bisnis ini. Bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa secara efisien,
menciptakan kinerja yang menguntungkan bagi perusahaan melalui aktivitas yang dapat
menciptakan nilai bagi perusahaan, mendukung pelaksanaan hukum dan pemerintahan,
dan memperoleh keuntungan. Apabila dalam islam ada tujuan tersebut, yaitu:

1. Memperoleh keuntungan material dan non material.


2. Memperoleh berkah dan ridho dari Allah.
3. Menjaga keberlangsungan bisnis.
4. Mendapatkan ketenangan lahir dan batin.
C. Ruang Lingkup Bisnis
a. Manusia
Manusia sangat berperan penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Karena ada
pelaku, pekerja dan juga pimpinan dari staf-stafnya.
b. Modal
Modal juga merupakan hal yang penting dalam berbisnis, karena tanpa adanya
uang program/rencana yang sudah ditentukan tidak akan bisa tercapai. Misalnya
seperti, apabila pekerja sudah melakukan pekerjaannya dengan memberikan jasa, dan
pastinya akan timbul dana yang harus dikeluarkan untuk diberikan kepada pekerja.
c. Material
Bahan-bahan berguna sebagai proses produksi di dalam suatu perusahaan, bhan
tersebutpun terdiri dari bahan baku, bahan setengah jadi dan barang jadi.
d. Metode
Metode dilakukan dengan disusun secara sistematis sehingga untuk memudahkan
dalam mencapai hasil yang baik. Dan segala cara yang ingin dilakukan dalam
berbisnis, sebaiknya menggunakan cara yang halal.
e. Manajerial
Untuk memanage suatu tugas atau tujuan (misi perusahaan).
f. Mesin/Peralatan
Peranan mesin dalam hal ini sebagai mempermudah dalam produksi dan juga
seiring perkembangan teknologi mesin mampu menggantikan sumber daya manusia
dengan sebagai tenaga kerja dalam perusahaan.
D. Sejarah Perkembangan Bisnis

Perkembangan bisnis dimulai dari masyarakat yang primitif, yaitu mereka memenuhi
kebutuhannya dengan caranya sendiri. Karena mereka pada saa itu menanam tanaman
guna memenuhi kebutuhan bahan makanan, membuat pakaian sendiri, membuat rumah
sendiri dengan dibantu para tetangga dan sebagainya. Usaha mereka terbatas hanya pada
bidang yang sangat kecil. Jadi belum ada pemikiran untuk membuat usaha yang bersifat
komersial. Tetapi kemudian dengan meminjam modal untuk produksi berskala besar.
Setelah itu, muncul revolusi industri yang membawa perubahan secra drastis dan sangat
penting, yaitu dengan adanya mesin uap menimbulkan perubahan pada pertanian yang
tadinya membajak sawah menggunakan kerbau/sapi, tetapi sekarang diganti dengan
traktor. Kemudian muncul juga tenaga kerja yang menerima upah, dengan demikian
penghasilan untuk keluarga bertambah. Dengan bertambahnya penghasilan keluarga ini,
mereka mampu membeli barang lain yang dibuat oleh orang lain pula. Akhirnya ekonomi
tumbuh pesat dan memberi peluang untuk berkembangnya pabrik-pabrik, pedagang besar,
pedagang eceran, dan perusahaan jasa baik perorangan ataupun persekutuan.

E. Klasifikasi Bisnis
1) Berdasarkan jenis kegiatanya
a. Bisnis Ekstraktif. Kegiatan bisnis yang bergerak dalam bidang pertambangan
dengan menggali bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi.
Misalnya: batu bara, emas, besi, intan, alumunium, tembaga, semen, bisnis
minyak dan gas bumi.
b. Bisnis Agraris. Kegiatan bisnis yang bergerak di bidang pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan dan kehutanan.
c. Bisnis Industri. Kegiatan bisnis yang bergerak di bidang industri manufacturing,
misalkan industri pesawat terbang, rokok, garmen, tekstil, kapan, mebel, kertas,
dan sebagainya.
d. Bisnis Jasa. Kegiatan bisnis yang bergerak di bidang jasa yang menghasilkan
produk-produk tidak terwujud seperti jasa asuransi, pendidikan, pariwisata,
kesehatan, perbankan, kecantikan, dan sebagainya.
2) Berdasarkan kegunaan
a. Kegunaan bentuk (form utility). Bisnis yang berusaha merubah suatu benda
menjadi benda lain dengan bentuk yang berbeda sehingga lebih bisa bermanfaat
bagi manusia. Misalnya bisnis meubel, gentng, roti, garment.
b. Kegunaan tempat (place utility). Bisnis yang memindahkan sesuatu dari satu
tempat ke tempat lain yang lebih bermanfaat, bergerak di bidang transportasi, baik
itu angkutan manusia, angkutan barang, darat, laut, dan udara.
c. Kegunaan waktu (time utility). Bisnis yang menjalankan usaha penyimpanan
dengan tujuan agar barang dari suatu waktu apabila kurang bermanfaat maka
disimpan terlebih dahulu, kemudian disaat lain akan dikeluarkan bila barang itu
sudah lebih bermanfaat. Misalnya: Bulog, pergudangan di pelabuhan-pelabuhan.
d. Kegunaan pemilikan (posssession utily). Bisnis yang menjalankan usahanya untuk
menciptakan/memenuhi kegunaan pemilikan terhadap suatu barang/jasa.
Contohnya: pertokoan, perdagangan.
F. Sistem Perekonomian
a) Sistem Kapitalisme, sistem perekonomian yangmemberikan kebebasan secara
penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
produksi barang, distribusi, konsumsi dan alin sebagainya. Dalam ekonomi
kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan
kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh
laba sebesar-besarnya dan memenangkan persaingan dengan berbagai cara.
b) Sistem Sosialisme, sistem perekonomian dengan adanya campur tangan
pemerintah dalam setiap kegiatan ekonomi, serta hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara seperti tanah, air, listrik, telekomunikasi, gas dan lain
sebagainya. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam kegiatan ekonomi untuk
menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat.
c) Sistem Islami, suatu sitem ekonomi yang didasarkan pada ajaran-ajaran dan nilai-
nilai islam yang bersumber dari Al-Qur’an, as-Sunnah, ijma dan qiyas.
G. Perbandingan Konsep Kepemilikan
a) Kapitalisme, dalam hal kepemilikan mutlak oleh manusia. Hak milik individu juga
dijunjung tinggi dimana dalam mengelolanya individu bebas memanfaatkan
sumber daya. Dengan adanya campur tangan mekanisme pasar, sehingga tiap
individu dapat melakukan kegiatan ekonomi secara pribadi. Dan tanggung jawab
ditanggung oleh diri sendiri.
b) Sosialisme, dalam hal kepemilikan mutlak oleh manusia dan bebas dalam
memanfaaatkan tetapi tidak bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi secara
pribadi, individu maupun sendiri. Karena negara yang mengatur pemanfaatan
sumber daya. Namun, kegiatan ekonominya dilakukan untuk kepentingan
bersama. Dan pertanggung jawabannya kepada negara.
c) Islami, Allah adalah pemilik mutlak, sementara manusia kepemilikan terbatas.
Pemanfaatannya oleh manusia yang dilandasi dari perintah Allah (diatur oleh
agama). Terdapat kewajiban individu, masyarakat, dan negara. Sebagian diatur
oleh pasar, pemerintah, dan langsung oleh Al Quran. Walaupun begitu individu
juga memiliki kebebasan dalam kegiatan ekonomi.

H. Konsep Lingkungan Bisnis

Sekumpulan faktor tertentu akan memepengaruhi arah dan suatu kebijakan


perusahaan. Dalam mengelola bisnisnya. Faktor-faktor ini merupakan lingkungan
eksternal perusahaan yang dapat dibagi ke dalam dua sub-kategori, yaitu:
1) Lingkungan Jauh: Faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi.

2) Lingkungan Industri: Hambatan masuk, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok,
ketersediaan barang substitusi, persaingan dalam industri, dan pengaruh stakeholder
lain.

Selain lingkungan eksternal, terdapat lingkungan internal, yaitu aspek-aspek yang ada
di dalam perusahaan.

I. Bentuk Badan Usaha

Badan usaha merupakan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis. Bertujuan
untuk mencari keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan
padahal pada kenyataannya keduanya berbeda. Badan usaha adalah lembaga, sementara
perusahaan adalah tempat dimana badan usaha mengolah atau mengelola faktor-faktor
produksi.

1) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan usaha yang pemiliknya sepenuhnya ditangan individu atau swasta. Badan
usaha ini ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ada juga perusahaan swasta yang
tidak mencari keuntungan tapi lebih ke motif sosial, seperti rumah sakit, sekolah,
akademi, universitas, panti asuhan, dan lain-lain.
a. Perusahaan Perseorangan.
Badan usaha yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Dalam sisi
pengelolaannya.
Kelebihan:
1) Seluruh laba menjadi miliknya dan tidak perlu adanya kebijakan laba.
2) Mudah dibentuk dan dibubarkan, kebebasan dan fleksibilitas.
3) Lebih mudah memperoleh kredit dan sifat kerahasiaan yang terjamin.
Kelemahan:
1) Resiko ditanggung perorangan.
2) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
3) Sumber keuangan atau dana terbatas.
4) Kesulitan dalam manajemen, karena kemampuan manajemen terbatas.
5) Kurangnya kesempatan karir karyawan untuk berkembang.
b. Persekutuan Firma (Fa)
Persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalan
kan suatu perusahaan di bawah nama bersama.

Kelebihan:
1) Jumlah modal relatif lebih besar dibanding usaha perseorangan.
2) Lebih mudah memperoleh kredit, karena kemampuan financial yang besar.
3) Kemampuan manajemen lebih baik, karena ada pembagian kerja antar
anggota.
Kelemahan:
1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
2) Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu, sebab jika ada salah satu
anggota membatalkan perjanjian, maka otomatis firma bubar.
3) Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama
oleh anggota yang lain.
c. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk
mendapatkan profit. Di mana satu atau beberapa orang sebagai sekutu menyerahkan
modal dan sekutu yang lain yang menjalankan perusahaan.
Kelebihan:
1) CV mudah memperoleh modal.
2) Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan dipercaya.
3) Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer.
Kelemahan:
1) Tanggung jawab sekutu tidak sama
2) mengalami kendala atau kesulitan dalam mendirikan, karena melalui akta
notaris dan didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
3) Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau
beberapa proyek besar.
4) Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu, sebab hanya mengandalkan
pada sekutu komplementer dan sekutu komplementer kesulitan untuk menarik
kembali modal yang disetor.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian untuk menjalankan usaha
yang modalnya yang terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Selain berasal
dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Kelebihan PT:
a) Kelangsungan hidup perusahan terjamin.
b) Terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan risiko bagi
kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik.
c) Saham dapat diperjualbelikan dengan relative mudah.
d) Kebutuhan capital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan
perluasan-perluasan usaha.
e) Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien.

Kelemahan PT:
a) Biaya pendiriannya relatif mahal.
b) Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham yang kemungkinan
akan muncul konflik antara pemegang saham dengan dewan direksi.
c) Permasalahan administrasi yang rumit.
d) Pengenaan pajak berganda.
e) Adanya inefisiensi kerja.
f) Tidak fleksibel dan tidak kompetitif karena ukuran yang besar dan kesulitan
untuk membubarkan diri.
2) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Badan Usaha Milik
Negaraterdiri dari tiga jenis, yaitu Perusahaan Perseroan, Perusahaan Jawatan dan
Perusahaan Umum.
a. Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan Jawatan (Perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal
yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui
APBN. Perusahaan Jawatan bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat,
dengan tanpa mengabaikan efisiensi, efektivitas, dan nilai ekonomis.
b. Perusahaan Umum (Perum)
Suatu perusahan negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara (berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan), dan tidak dalam bentuk saham. Perum juga
merupakan perusahan badan pemerintah yg mengelola sarana umum. Contoh dari
Perum yaitu Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, dan lain-lainnya. Perum bertujuan
untuk melayani kepentingan masyarakat dan sekaligus mencari keuntungan.
c. Perseroan Terbatas Negara (PT Persero)
Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya
mengejar keuntungan. Tujuannya untuk menyediakan barang dan atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan
nilai perusahaan. Contoh Persero adalah PT. PP (Pembangunan Perumahan), PT Bank
BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Tambang Timah Tbk. RUPS bertindak
sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan. Persero yang tidak bisa diubah ialah:
1) Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN.
2) Persero yang bergerak di bidang hankam Negara.
3) Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat.
4) Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas
dilarang diprivatisasi oleh UU.
d. Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya diimiliki oleh Pemerintah
Daerah.
e. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum. Anggota koperasi yaitu:
a) Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi.
b) Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
yang memiliki lingkup lebih luas.
Jenis - jenis koperasi:
1. Koperasi Simpan Pinjam.
2. Koperasi Konsumen.
3. Koperasi Produsen.
4. Koperasi Pemasaran.
5. Koperasi Jasa.
Sumber modal koperasi:
a) Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota.
b) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dalam waktu dan
kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama
untuk setiap bulannya.
c) Simpanan khusus/lain-lain misalnya: Simpanan sukarela, simpanan qurban,
dan deposit berjangka.
d) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa
Hasil usaha.
e) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak
mengikat.

Anda mungkin juga menyukai