Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN PRODUKSI PERLENGKAPAN KOPI

DENGAN STRATEGI MAKE TO ORDER (MTO) SERTA


PENJADWALAN JOB SHOP PADA PT. YOU

Alma Shabrina1 dan Bambang Sudrajat2


1
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama, Bandung, Indonesia
E-mail: alma.shabrina@widyatama.ac.id, bambang.sudrajat@widyatama.ac.id

ABSTRAK

PT. YOU merupakan perusahaan peralatan kopi yang menyediakan berbagai macam produk yang
diperlukan dalam pembuatan dan penyajian kopi, terutama dalam masa pandemik seperti sekarang
membuat permintaan masyarakat khususnya pemilik coffee shop. Dengan adanya peningkatan
pemesanan konsumen yang tidak pasti maka tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui
perencanaan dan pengendalian produksi dengan strategi proses make to order serta penjadwalan job
shop. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dengan staff PT. YOU.
Dalam melakukan penjadwalan dibutuhkan gantt chart yang memudahkan mengamati setiap proses dari
awal sampai akhir. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil total makespan sebesar 50 menit per produk
yang diterima oleh perusahaan.

Kata Kunci : Make to Order, job shop, coffee shop, gantt chart, strategi proses
ABSTRACT
PT. YOU is a coffee equipment company that provides various kinds of products needed in making and
serving coffee, especially during a pandemic like now making people's requests, especially coffee shop
owners. With an increase in consumer orders that are uncertain, the purpose of this research is to
determine production planning and control with a make to order scheduling job shop. The type of
research used is the method of observation and interviews with the staff of PT. YOU. In scheduling, a
Gantt chart which makes it easier to observe each process from start to finish. From the results of this
study, the total makespan of 50 minutes per product was accepted by the company.
Keywords: Make to Order, job shop, coffee shop, gantt chart, process strategy

PENDAHULUAN anak muda yang membuka bisnis coffee shop


setelah menjadi pengangguran karena coffee
Menurunnya ekonomi perusahaan yang
shop ini menjadi salah satu bisnis di bidang
mengakibatkan masyarakat menganggur pada
kuliner yang tidak pernah habis peminatnya.
masa pandemi Covid-19 ini. Banyak kalangan
Kopi memiliki banyak penggemar di Indonesia,
hal ini dibuktikan dengan tingginya konsumsi. tiap mesin yang optimal untuk mencegah
persaingan yang lebih unggul dari para keterlambatan dalam menyelesaikan permintaan
pesaingnya. konsumen

PT. YOU menyediakan produk-produk Berdasarkan latar belakang


peralatan kopi yang diciptakan dari tangan para permasalahan diatas peneliti tertarik untuk
ahli yang sudah berpengalaman bertahun-tahun mengadakan penelitian dengan judul
dengan kontrol yang ketat, menjadikan produk “Perencanaan Produksi Perlengkapan Kopi
dalam negeri ini terjamin kualitasnya. Produk Dengan Strategi Make To Order (MTO) Serta
PT. YOU yang dihasilkan bermacam-macam Penjadwalan Job Shop Pada PT. YOU”
mulai dari mini roaster, dripper, tea pot, dan lain-
TINJAUAN PUSTAKA
lain. Produk yang dimiliki PT. YOU
menggunakan strategi produksi make to order Pendapat menurut beberapa ahli terkait
dalam proses produksinya karena sesuai peneliian yang sedang dilakukan dalam
dengan permintaan yang sesuai dengan perencanaan produksi dan sistem produksi yang
permintaan pembeli. PT. YOU menerima digunakan diantaranya adalah :
pesanan dengan berbagai macam bentuk
Sistem produksi merupakan kumpulan
produk dan ukuran yang berbeda, maka strategi
dari sub sistem – sub sistem yang saling
desain proses produksi yang digunakan yaitu job
berinteraksi dengan tujuan mentransformasi
shop yang mempunyai fleksibilitas tinggi dalam
input produksi menjadi output produksi. Input
menangani banyaknya variasi produk yang
produksi berupa bahan baku, mesin, tenaga
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan khusus
kerja, modal, dan informasi, sedangkan output
konsumen.
produksi merupakan produk yang dihasilkan
Sistem produksi pada perusahaan (Nasution dan Prasetyawan:2008)
dikelompokkan dalam beberapa kelompok
Proses produksi merupakan interaksi
berdasarkan keahlian masing – masing operator
antara bahan dasar, bahan – bahan pembantu,
dengan beberapa mesin untuk masing – masing
tenaga kerja, dan mesin – mesin serta alat – alat
proses. Banyaknya permintaan yang diterima
perlengkapan yang digunakan (Gitosudarmono,
oleh perusahaan membuat perusahaan perlu
2002:23).
menentukan penjadwalan yang tepat supaya
tidak terjadi keterlambatan. Karena permintaan Make to Order adalah bila pesanan
yang bersifat make to order dengan waktu due bersifat unik dan mempunyai desain yang dibuat
date dan proses tiap job yang berbeda – beda menurut pesanan, maka konsumen bersedia
menyebabkan perusahaan kesulitan untuk menunggu hingga produsen dapat
menyelesaikan permintaan sesuai dengan menyelesaikannya. Sedangkan Make to Stock
pesanan konsumen. Maka dari itu perusahaan adalah bila produsen membuat item – item yang
perlu melakukan pengurutan pengerjaan pada telah diselesaikan dan ditempatkan sebagai
persediaan sebelum pesanan diterima menggunakan Gantt Chart mudah dipahami dan
konsumen (Nasution,2003). dibuat sehingga mempermudah komunikasi
dalam penyelenggaraan proyek, Ms. Excell
Hasil penelitian yang digunakan dalam
adalah aplikasi yang sangat mendukung dalam
salah satu strategi pentingnya penjadwalan
pembuatan Gantt Chart yang mempermudah
produksi adalah Baroto, Teguh (2002) yang
memperoleh output berupa diagram batang.
menulis “Perencanaan dan Pengendalian
Produksi” yang menyatakan penjadwalan yang METODE PENELITIAN
tidak efektif akan menghasilkan tingkat
Populasi dalam penelitian ini adalah
penggunaan yang rendah dari kapasitas yang
strategi produksi perlengkapan kopi PT. YOU
sudah tersedia, contohnya seperti fasilitas,
dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
tenaga kerja, dan idle untuk waktu tertentu. Idle
adalah pengelola PT. YOU, karena mengetahui
adalah peralatan kerja yang menunggu. Sebagai
informasi lingkungan perusahaan. Macam –
akibatnya, biaya produksi menjadi lebih besar
macam teknik pengumpulan data yang
dan hal ini dapat menurunkan efektivitas,
dilakukan, yaitu:
pelayanan dan banyak hal lain secara tidak
langsung. 1. Pengumpulan data

Menurut pendapat Gasperz (2001) yang a. Observasi, melihat dan memantau


terkait dalam penelitian yang dilakukan berupa tempat produksi PT. YOU selama
desain proses produksi job shop adalah sistem penelitian.
produksi job shop mengorganisasikan peralatan,
b. Wawancara, menggunakan
mesin, dan tenaga kerja ke dalam work center
informan dari staff PT. YOU untuk
berdasarkan jenis pekerjaan. Serupa dengan
menjawab pertanyaan yang
apa yang dinyatakan Pinedo (2008) formulasi
diajukan untuk kepentingan
penjadwalan job shop digunakan untuk
penelitian
memastikan bahwa urutan proses produksi
setiap komponen sesuai dengan urutan 2. Identifikasi produksi saat ini
pekerjaan yang telah ditentukan.
3. Analisa produksi dengan strategi Make
Hasil penelitian lain yang digunakan to Order (MTO)
dalam salah satu strategi penjadwalan
4. Analisa strategi desain proses Job Shop
menggunakan metode Gantt Chart dalam
menggunakan metode Gantt Chart
penelitian ini adalah Ferry Yowiantoro (2018)
yang menulis jurnal dengan judul “Penjadwalan HASIL DAN PEMBAHASAN

Proyek Pembangunan Gedung Akuntansi Proses Produksi Saat Ini


Fakultas Ekonomi Universitas Jember
PT. YOU memproduksi berdasarkan
Menggunakan Metode Gantt Chart“ yang
pesanan pelanggan sehingga selama ini
menyatakan bahwa metode penjadwalan
perencanaan produksi yang dilakukan
menggunakan strategi make to order (MTO).
Produk yang diproduksi perusahaan ini antara
lain dripper, server, teapot, drinkware, dan lain-
lain. Tahapan produksi yang dilakukan adalah
sebagai berikut :

a. Proses Pemesanan Material

Tabel 1. Proses Pemesanan Material

Jenis Mesin

Tabel 3. Jenis Mesin

No Nama Mesin Kode

1 Cutting A

2 Single Claw B

3 Roll C

4 Annealing D

5 Sablon F

Jenis Job

Tabel 4. Jenis Job

Komponen Lambang Job

b. Proses Pengiriman Produk ke Konsumen Gelas borosilikat ø50mm


J1
tebal 2,0mm panjang 150 mm
Tabel 2. Proses Pengiriman Produk ke
Konsumen Plastic Handle J2

Proses Produksi
Tabel 5. Waktu operasi masing-masing stasiun
kerja

No Proses Waktu (menit)

Pengukuran 2
1
Pemotongan 1

Pembentukan mulut
2 5
gelas

3 Flat glass 5

4 Pembakaran 15

5 Pemeriksaan 2

6 Sablon 5

7 Pembakaran 10

8 Pemeriksaan 2

9 Packing 3

Gambar 1. Peta Proses Operasi


Selanjutnya, proses produk PT. YOU
yang dibuat. Peneliti mengambil salah satu Tabel 6. Jumlah operasi pada OPC
produk dari PT. YOU yaitu jenis produk
Operasi Jumlah Waktu
drinkware salah satunya ialah espresso glass
with plastic handle. Berikut Operation Process 7 43
Chart produk tersebut :
2 4

1 3

1 -

TOTAL 50

Hasil Gantt Chart

Dari data yang sudah peneliti susun,


terdapat beberapa mesin yang terlibat dalam
proses produksi, yaitu cutting, single claw, roll, dengan permintaan konsumen.
annealing dan sablon. Proses dimulai dari job Sedangkan yang memiliki idle time
yang pertama dan kedua. Dari gantt chart yang terkecil yaitu mesin cutting karena
dibuat oleh peneliti, dapat diketahui berapa semua produk pasti akan di potong
lamanya proses produksi yang dijalankan sesuai ukuran yang konsumen minta.
sehingga dapat terhindar dari keterlambatan dari
Dari data ini dapat memberikan
due date yang diminta oleh konsumen.
rekomnendasi kepada perusahaan
a. Waiting Time mana mesin yang harus mendapat

Grafik Waiting Time Pada Setiap Job


perhatian khusus, karena apabila mesin
J1 tersebut rusak maka akan sangat
J2
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
menit
mengganggu proses produksi sehingga

Gambar 2. Waiting Time diperlukan maintenance secara berkala


lalu dapat menyebabkan terlambatnya
Dilihat dari grafik di atas dapat dilihat
produksi.
bahwa job yang memilki waiting time
terbesar adalah J1. Hal ini terjadi karena c. Utilitas Mesin
J1 menjadi bahan utama untuk Grafik Utilitas Mesin
Cutting

membuat produk espresso glass with Single Claw


Roll

plastic handle, sedangkan untuk J2 Annealing


Sablon
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

sudah membeli produk jadi yang


terdapat dari vendor. Dalam perhitungan yang telah dilakukan
dapat dihasilkan utilitas dari tiap-tiap
b. Idle Time
mesin yang terlibat dalam proses
Grafik Idle Time Pada Semua Mesin operasi. Diantaranya adalah: Cutting
Cutting (91,13%), Single Claw (40,86%), Roll
Single Claw
Roll (72,67%), Annealing (80,02%) dan
Annealing
Sablon Sablon (34,22%). Diketahui mesin yang
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Idle Time
mempunyai waktu utilitas tertinggi
Gambar 3. Idle Time adalah mesin Cutting yang utilitasnya
mencapai 91,13%. Utilias pada mesin ini
Semakin tinggi idle time maka utilitas
berbanding terbalik dengan idle time
pada mesin akan makin rendah. Jika
pada mesin, karena semakin rendah idle
dilihat dari gambar 3 diketahui bahwa
time pada suatu mesin maka utilitas
idle time terbesar ada pada mesin
pada mesin tersebut akan semakin
sablon karena proses pengerjaan job
tinggi.
yang masuk jarang yang melewati
proses pada mesin tersbeut karena
tidak semua produk tidak di cetak sesuai
KESIMPULAN Hamdan, dkk. (2018). Coffee: Karena Selera
Tidak Dapat Diperdebatkan. PT.
Berdasarkan hasil pembahasan
AgroMedia Pustaka. Hal 45.
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
Fatmawati, A. (2012). Model Optimasi Pemilihan
1. Hasil penelitian yang diperoleh dari
Proses Pada Sistem Produksi Job Shop
pembuatan salah satu produk espresso
Dengan Mempertimbangkan Kapasitas
glass with plastic handle yang dibuat
Produksi Dan Urutan Proses, I-4
dengan penjadwalan job shop dapat
disimpulkan bahwa perhitungan gantt A, R, Aris. Dkk. (2016). Penerapan Sistem Make
chart dapat digunakan untuk To Order Serta Penjadwalan Job Shop
menyelesaikan penjadwalan kerja yang Guna Mencegah Keterlambatan Pada
optimal guna menghindari terjadinya Customer (Studi Kasus : PT, Sanggar
keterlambatan dari due date yang Sarana Baja) vol 5, no. 1.
ditentukan.
Christianto, David. (2014). Usulan Sistem
2. Hasil yang diperoleh dari metode gantt Penjadwalan Produksi Plant 1 Dan Plant
chart yang dibuat ke dalam software 2 Di PT X. hal 5.
Microsoft excel menunjukkan waiting
Baroto, T. (2002). Perencanaan Dan
time pada job J1 selama 50 menit,
Pengendalian Produksi. hal 167.
dengan idle time pada mesin cutting
yang paling rendah selama 5 menit, Yowiantoro, F. (2018). Penjadwalan Proyek

dikarenakan utilitas mesin tersebut yang Pembangunan Gedung Akuntansi

tinggi sebesar 91.13 %, karena Fakultas Ekonomi Universitas Jember

seringnya penggunaan mesin cutting Menggunakan Metode Gantt Chart. Hal

yang diperlukan untuk menyelesaikan viii.

produk maka perlunya perhatian Amaranti, Reni, dkk. (2014). Perencanaan


terhadap maintenance mesin, karena Produksi Untuk Mereduksi Lead Time
dapat menghambat waktu produksi yang Dengan Strategi Make To Stock (MTS)
mengakibatkan keterlambatan dalam dan Make To Order (MTO). Seminar
memenuhi due date sesuai permintaan Nasional IDEC. Hal: 25-35.
konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai