Resume
KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dosen Pengampu
Dra. Zulmiyetri, M.Pd
Oleh
Rimal (18004091)
C. Autis
Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang
kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi
sejak bayi berusia 6 bulan. Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penderita
lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. Kadang-kadang terapi harus
dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita Autisme yang cukup cerdas, setelah
mendapat terapi Autisme sedini mungkin, seringkali dapat mengikuti Sekolah Umum,
menjadi Sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi pemahaman
dari rekan selama bersekolah dan rekan sekerja seringkali dibutuhkan, misalnya tidak
menyahut atau tidak memandang mata si pembicara, ketika diajak berbicara. Karakteristik
yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina
hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan
orang lain. Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian
dari Kelainan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan
salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau
Pervasive Development Disorder (PDD). Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia
merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut
tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku
penyandang autisme.Autisme adalah yang terberat di antara PDD.
D. Anak Tunaganda
Anak tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan (baik dua jenis
kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah pendidikan yang serius, sehingga
dia tidak hanya dapat diatasi dengan suatu program pendidikan khusus untuk satu kelainan
saja, melaiankan harus didekati dengan variasi program pendidikan sesuai kelainan yang
dimiliki.
Menurut Departemen Amerika Serikat, anak-anak yang tergolong tunaganda adalah
anak-anak yang mempunnyai masalah-masalah jasmani, mental, atau emosional yang
sangat berat atau kombinasi dari beberapa masalah tersebut sehingga agar potensi mereka
dapat berkembang secara maksimal memerlukan pelayanan pendidiikan sosial, psikology,
dan medis yang melebihi pelayanan program pendidikan luar biasa secara umum.
Menurut Johnston dan Magrab, Tunaganda adalah mereka yang mempunyai kelainan
perkembangan mencangkup kelompok yang memiliki hambatan-hambatan perkembangan
neorologis yang disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan dalam kemampuan
seperti intelegensi, gerak, bahasa atau hubungan pribadi masyarakat.
3. Klasifikasi Tunaganda
Dari sekian banyak kemungkinan kombinasi kelainan, ada beberapa kombinasi yang
paling sering muncul dibandingkan kombinasi kelainan-kelainan yang lainnya, yaitu:
Tunagrahita dengan Cerebral Palsy (CP). Terdapat suatu kecenderungan untuk
mengasumsikan bahwa anak-anak cerebral palsy (CP) anak-anak tungrahita. Adapun
penyebab terjadinya tunagrahita karena factor genetic atau factor lingkungan
sehingga adanya kerusakan pada sistem syaraf pusat yang dapat menyebabkan
rusaknya cerebral cortex sehingga menimbulkan tunagrahita.
Tunagrahita dan tunarungu. Anak-anak tunarungu mengalami berbagai masalah
dalam perkembangan bahasa dan komunikasi. Sementara pada anak tunagrahita
mengalami kelambanan dan keterlambatan dalam belajar. Pada anak tunaganda hal
tersebut mungkin saja dapat terjadi, ia mengalami tunagrahita yang sekaligus
tunarungu. Karena terdapatnya kombinasi tersebut anak tunganda memerlukan
pelayanan yang lebih banyak daripada anak-anak yang mengalami tunagrahita dan
tunarungu saja.
Tunagrahita dan masalah-masalah perilaku. Telah diketahui bahwa tunagrahita
terdapat hubungan antara tunagrahita dengan gangguan emosional. Biasanya
hubngan ini terjadi ada anak yang mengalami tunagrahita berat. Adanya gejala-
gejala bhwa tunagrahita yang cukup kuat dan nyata menyertai atau bersama
dengan gangguan emosional cendeurung untuk diabaikan atau dikesampingkan. Ini
berarti bahwa bagi anak-anak retardasi mental, mereka tidak disarankan untuk
memperoleh pelayanna psikoterapi atau[un terapi perilaku, padahal perilaku-
perilaku yang aneh pada anak adalah merupakan gejala tunagrahita berat atau
sangat berat.
Kelainan utama tunarungu dan tunanetra. Anak buta tuli adalah seorang anak yang
memliki gangguan penglihatan dan pendengaran, suatu gabungan yang
menyebabkan problema komunikasi dan perkembangan pendidikan lainnya yang
berat sehingga tidak dapat diberikan program pelayanan pendidikan baik di sekolah
yang melayani untuk anak-anak tuli maupun di sekolah yang melayani untuk anak-
anka buta, dengan penanganan yang baik dan tepat, anak yang mengalami buta dan
tuli masih bisa dididik dan berhasil.