Anda di halaman 1dari 8

DISUSUN:

Nama :Kiran adelia pratama


NIM :PO7133121015
Kelas : 1a sanitasi
Dosen Pembimbing : Drs SARMADI, MM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas atas berkat, kasih karunia dan damai sejahtera yang selalu
tercurah melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Upaya Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19 Poltekkes Kemenkes Palembang. Pada tanggal 12 Februari 2020,
Pada tanggal 2 Maret 2020 Indonesia Penurunan PANDEMI COVID-19. Pada tanggal
11 Maret 2020,
sebagai pandemi. Penulis sadar bahwa Negara Indonesia bahkan seluruh dunia mengalami
penuunan dari pandemi COVID-19 yang di alami ini.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. melalui dukungan dan apresiasi atas
tanggapnya serta respon yang baik untuk dapat mengerahkan segenap kemampuan untuk
menangani kasus pandemik COVID-19 di masing-masing Poltekkes Kemenkes yang berada di
bawah Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Upaya Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19 Poltekkes Kemenkes Palembang masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
kekurangannya, untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dari penulisan Laporan penurunan Pandemi
COVID-19 Poltekkes Kemenkes Palembang.

Palembang, 30 November2021

Penulis
ABSTRAK

Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pandemic covid-19 terhadap kesejahteraan masyarakat di
Kota Palembang Data primer berasal dari 36 responden dari enam kecamatan di Kota Palembang dari
profesi yang berbeda dan terdampak pandemi serta wawancara mendalam kepada kepala puskesmas,
camat dan perwakilan ketua RT. Pendapatan responden mengalami penurunan tajam antara 30%-70%
di awal masa pandemic sementara pengeluaran cenderung tetap. Kondisi ini menyebabkan responden
harus mensiasati pengeluaran keluarga. Secara umum memang terjadi penurunan tingkat pendapatan
responden selama masa pandemic, namun tidak semua responden melakukan perubahan pola pangan
secara drastis. Mereka hanya mengganti jenis lauk tertentu dan lebih memilih mencari sumber
pendapatan lain untuk mempertahankan pola pengeluaran yang lama daripada merubah
Kata kunci: Pandemi covid-19, dampak ekonomi, perubahan pola konsumsi
1.PENDAHULUAN
Covid-19 atau yang lebih dikenal sebagai Virus Corona telah menjadi perhatian publik sejak
kemunculannya terdeteksi di Tiongkok untuk kali pertama di awal tahun 2020.
Meninggalnya ribuan jiwa akibat virus ini membuatnya menjadi pusat perhatian banyak
negara, termasuk Indonesia. Pandemi COVID-19 terbukti telah memberikan tekanan pada
kondisi ekonomi dan sosial di Indonesia sejak akhir tahun 2019. Dampak ekonomi ini
berdampak luas di seluruh wilayah Indonesia. Perekonomian masing-masing daerah
terancam, ditambah dengan kondisi daerah yang lebih buruk dari sebelumnya. Karena hal
tersebut, pemerintah Indonesia langsung mengambil langkah agresif agar angka penyebaran
bisa ditekan semaksimal mungkin. Indonesia lebih memilih pembatasan sosial (social
distancing) sebagai solusi daripada melakukan lockdown yaitu mengunci akses masuk dan
keluar wilayah bagi siapapun untuk mencegah penyebaran virus yang umumnya digunakan
oleh kebanyakan negara. Inti dari pembatasan sosial adalah menjauhi diri dari aktivitas sosial
secara langsung dengan orang lain, sedangkan lockdown berarti suatu wilayah akan diisolasi
dan terjadi pemberhentian total semua aktivitas di wilayah tersebut. Alasan fundamental
kenapa Indonesia lebih memilih memberlakukan pembatasan sosial adalah banyak
masyarakat Indonesia yang mengandalkan upah harian, jadi akan rawan mereka tidak bisa
mencari mata pencaharian apabila lockdown diberlakukan. Menjaga jarak
sosial setidaknya memberlakukan beberapa himbauan kepada seluruh warga negara,
diantaranya adalah bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah 2020
Karena Indonesia adalah negara berkembang, maka masalah kemiskinan merupakan
masalah yang penting dan pokok dalam upaya pembangunannya. Keberagaman pandangan
tentang kemiskinan menunjukan bahwa kemiskinan merupakan fenomena multi dimensi.
Fenomena ini membuat pengukuran kemiskinan menjadi tidak mudah. Namun demikian,
kemiskinan tetap harus diukur sebagai gambaran dan bahan pengambilan kebijakan
penanggulangan kemiskinan. World Bank Institute (2020) mengemukakan empat alasan
kemiskinan harus diukur, yaitu (1) agar orang miskin terus berada dalam agenda dan
diperhatikan, (2) pengidentifikasian orang miskin dan keperluan intervensi mengenai
pengentasan kemiskinan, (3) pemantauan dan evaluasi proyek atau kebijakan intervensi
terhadap orang miskin, dan (4) evaluasi efektivitas lembaga-lembaga pemerintah dalam
pengentasan kemiskinan. Pandemik covid-19 diprediksi akan memberikan dampak luar biasa
pada sektor-sektor seperti kinerja perdagangan, nilai tukar, aktivitas bisnis akan mengalami
penurunan drastis. Dampak pandemic COVID-19 menyebabkan berkurangnya pasokan
tenaga kerja, pengangguran, berkurangnya penghasilan, meningkatnya biaya melakukan
bisnis di setiap sektor (termasuk gangguan jaringan produksi di setiap sektor), pengurangan
konsumsi karena pergeseran preferensi konsumen atas setiap barang, kerentanan
masyarakat terhadap penyakit serta kerentanan terhadap perubahan kondisi ekonomi.
Pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah menyebabkan seluruh masyarakat
terkena dampak, terutama masyarakat golongan pendapatan menengah ke bawah dan
pekerja harian. Kelompok masyarakat yang sebelumnya tidak termasuk miskin akhirnya
menjadi miskin karena pembatasan berskala luas ini. Kemiskinan perkotaan relatif lebih
tinggi daripada kemiskinan pedesaan termasuk Kota Palembang . Persentase kemiskinan
Kota Palembang adalah 4,88 persen, menurun dibanding tahun sebelumnya 2018. Kondisi ini
adalah yang terendah dari periode lima tahun terakhir dengan jumlah 31,46 ribu penduduk
miskin. Pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah Kota Palembang
menyebabkan seluruh masyarakat terkena dampak, terutama masyarakat golongan
pendapatan menengah ke bawah dan pekerja harian. Berdasarkan latar belakang tersebut
maka studi ini bermaksud untuk mengeksplorasi dampak ekonomi pandemic covid terhadap
kesejahteraan masyarakat Palembang serta bagaimana pola konsumsi rumah tangga pada
masa pandemic covid.
1.2 Rumusan Masalah :Mencermati kondisi yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan
beberapa rumusan masalah yang menjadi landasan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 di Indonesia terhadap perekonomian
Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan UMKM di Indonesia selama pandemi Covid-19 hingga penelitian ini
dilakukan?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh UMKM di Indonesia untuk bertahan dan mengembangkan
bisnisnya ditengah-tengah wabah Covid-19?
4. Bagaimana strategi e-marketing dalam membantu UMKM untuk bertahan dan mengembangkan
bisnis selam
1.3 Tujuan Penelitian: Dari perumusan masalah di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian
ini dengan tujuan:
1. Mengetahui dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 di Indonesia terhadap
perekonomian Indonesia
2. Mengetahui perkembangan UMKM di Indonesia selama pandemi Covid-19 hingga penelitian ini
dilakukan?
3. Mengetahui strategi yang dilakukan oleh UMKM di Indonesia untuk bertahan dan
mengembangkan bisnisnya ditengah-tengah wabah Covid-19?
4. Mengetahui pemanfaatan strategi e-marketing dalam membantu UMKM untuk bertahan dan
mengembangkan bisnis selama pandemi Covid-19 di Indonesia? a pandemi Covid-19 di Indonesia?
1.4 Manfaat Penelitian: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan baik
dari sisi akademis maupun praktis.
1) Adapun manfaat akademis yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk: a) Mengetahui
bagaimana kondisi perekonomian Indoensia selama masa pandemi Covid-19. b) Mengetahui kondisi
UMKM dimasa pandemi Covid-19. c) Mengetahui bagaimana teknologi e-marketing dalam
mendukung UMKM dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis selama pandemi Covid-19.
d) Mengetahui strategi e-marketing apa saja yang dapat digunakan oleh UMKM dimasa pandemi
Covid-19.
e) Sebagai tambahan pemikiran dan literatur bagi penelitian selanjutnya
. 2) Adapun manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a) Membantu para UMKM
memahami e-marketing yang dapat dimanfaatkan ditengah pandemic Covid-19. b) Membantu para
praktisi dalam memberikan solusi kebutuhan UMKM dalam menjalankan e-marketing. c) Membantu
para UMKM dan para praktisi dalam penggunaan sosial media dan e-commerce sebagai strategi
bertahan dan mengembangkan usaha di tengah pandemi Covid-19

B. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya Laporan Penurunan pandemi COVID-19


Dikota palembang ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Melaksanakan penurunan pandemi COVID-19 di Lingkungan dikota palembang
2. Tujuan Khusus
a) Melaksanakan protokol Pencegahan COVID-19 di Lingkungan dikota palembang
b) Melaksanakan Langkah-langkah kewaspadaan dan pencegahan penyebaran
infeksi COVID-19 di ingkungan dikota palembang
c) Melaksanakan komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk
peran serta kepedulian kepada masyarakat berdampak COVID-19.
II LAPORAN KEGIATA

Penurunan pandemi COVID-19 di kota palembang


dilakukan berdasarkan pada :
1. Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI No. HK. 02.01/Menkes/199/2020 tentang
Komunikasi Penanganan COVID-19.
2. Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan Republik Indonesia No. 3
Tahun 2020 tentang Penurunan pandemi COVID-19.
3. Surat Edaran Ka. Badan PPSDM Kesehatan No. HK.02.02/I/0380/2020 tentang
sistem Kerja ASN dan Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Lingkungan
Badan PPSDM Kesehatan.
4. Surat Edaran Ka.Pusat Pendidikan SDM Kesehatan tentang Perpanjangan
Pembelajaran Daring dalam Upaya Pencegahan Penyebarn COVID-19 di Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan Instruksi dan Surat Edaran tersebut maka dikota Palembang melakukan
Langkah-langkah dalam kewaspadaan, pencegahan dan
pengendalian COVID-19 di Lingkungan dikota Palembang yang tertuang
dalam Surat Edaran No. HK.02.03/1.1/1502/2020.
Adapun Kegiatan yang dilakukan oleh kota Palembang berdasarkan
Instruksi dan Surat Edaran baik dari Kemenkes, Badan PPS DM dan Kementerian Pendidikan

SARANA PENURUNAN PANDEMI COVID-19

Pandemi Corona Virus Disease ( Covid-19) yang melanda di Indonesia membawa dampak yang
besar terhadap Kesehatan Masyarakat, Ekonomi, Tatanan Hidup dan Tatanan Kerja. Pengaruh
ini juga dirasakan pada Tata Kerja Kementerian Keuangan khususnya di Direktorat Jenderal
Perbendaharaan. Untuk itulah Kementerian Keuangan telah menerbitkan Surat Edaran Nomor
SE-2/MK.1/2020 dan terakhir dengan SE-19/MK.1/2020 dan Petunjuk Pelaksanaan dari Direktur
Jenderal Perbendaharaan yang berisi kebijakan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 dan
pelaksanaan Work From Home pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atas dampak
COVID-19. Dalam surat edaran tersebut diatur bagaimana protokol kesehatan yang harus
dilaksanakan pegawai dalam bekerja selama masa pandemi COVID-19.
        Dalam rangka penurunan pandemi COVID-19 dan pelaksanaan protokol kesehatan, KPPN
Painan telah menyiapkan sarana dan prasarana layanan pencegahan penyebaran COVID-19
dengan membagikan masker kepada seluruh pegawai dan PPNPN, menyediakan tempat cuci
tangan di depan ruang pelayanan, menyiapkan hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh (Infrared
Thermometer), penyemprotan disinfektan secara berkala serta penyediaan drop box untuk
penerimaan dokumen di depan ruang pelayanan. Penyediaan berbagai sarana tersebut
diharapkan dapat mencegah penyebaran COVID-19, menjaga kesehatan pegawai dan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (stakeholders).
III. PENUTUP

Penurunan pandemi COVID-19 di kota palembang berjalan dengan lancar. Walaupun ada
beberapa hal dalam bemakai Masker, Handscoon, Desinfektan di Pasaran sempat mengalami
kelangkaan. Tujuan dan maksud diadakan Upaya Pencegahan dan Penurunan COVID-19 di
kota palembang yaitu diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang
menjadi pandemic Dunia sehingga kita bisa bebas dari COVID-19 yang telah melemahkan
Kesehatan dan bahkan Ekonomi menjadi Lemah. Semoga Penyebaran COVID-19 dapat
segera di tangani dan COVID-19 sudah tidak ada di Indonesia. Kami dari palembang
menyambut baik arahan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan
RI serta Badan PPSDM Kesehatan RI agar berupaya ikut serta dalam Pencegahan
Pengendalian Penyebaran COVID-19. Segala sumbangsih yang dapat kami lakukan demi
Kebaikan Bersama.
Demikian laporan Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 palembang kami buat
dengan sebenar-benarnya tanpa ada hal yang ditambahkan
maupun dikurangi. Semoga laporan Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di
Palembang dapat diterima walaupun masih banyak kekurangannya.
Terima Kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan dan Badan PPSDM
Kesehatan RI yang selalu mendukung kegiatan demi Upaya Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, M., Sharifi, A., Dorosti, S., Jafarzadeh Ghoushchi, S., & Ghanbari, N. (2020).
Investigation of effective climatology parameters on COVID-19 outbreak in Iran. Science of
the Total Environment, 729. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138705 Ahmed, F.,
Ahmed, N., Pissarides, C., & Stiglitz, J. (2020). Why inequality could spread COVID19. The
Lancet Public Health, 5(5), e240. https://doi.org/10.1016/S2468-2667(20)30085-2 Badan
Pusat Statistik (BPS). (2020). Makro Ekonomi Kota Palembang Cartenì, A., Di Francesco, L.,
& Martino, M. (2020). How mobility habits influenced the spread of the COVID-19
pandemic: Results from the Italian case study. Science of the Total Environment.
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.140489 Ercelawn, A. A. (1990) Absolute Poverty in
Pakistan: Poverty Lines, Incidence, Intensity. Applied Economics Research Centre,
University of Karachi, Karachi. Flores, M. F. (2019). Understanding The Challenges of
Remote Working and It’s Impact To Workers, 4(11), 40–44. McKibbin, W. J., & Fernando,
R. (2020). The Global Macroeconomic Impacts of COVID-19: Seven Scenarios. SSRN
Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3547729 Patel, J. A., Nielsen, F. B. H.,
Badiani, A. A., Assi, S., Unadkat, V. A., Patel, B., Wardle, H. (2020). Poverty, inequality and
COVID-19: the forgotten vulnerable. Public Health, 183, 110–111.
https://doi.org/10.1016/j.puhe.2020.05.006 Rocklöv, J., & Sjödin, H. (2020). High population
densities catalyse the spread of COVID-19. Journal of Travel Medicine, 27(3), 1–2.
Setyawan, F. E. B., & Lestari, R. (2020). Challenges of Stay-At-Home Policy
Implementation During The Coronavirus (Covid-19) Pandemic In Indonesia. Jurnal
Administrasi Kesehatan. World Bank. (2020). East Asia and Pacific in the Time of Covid-19.
World Bank East Asia and Pacific Economic Update. https://doi.org/10.1596/978-1-4648-
1565-2

Anda mungkin juga menyukai